10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Warna Baru dalam Ekosistem Perfilman di Singaraja

JaswantobyJaswanto
January 21, 2024
inKhas
Warna Baru dalam Ekosistem Perfilman di Singaraja

Suasana pemutaran dan diskusi film "Prim Art Edition" | Foto: Singaraja Menonton

“AWALNYA karena pandemi. Karena tidak banyak kerjaan, iseng-iseng bikin film,” kata Agus Primarta, agak terbata. Hadirin menyimaknya dengan serius. Pandemi, mungkin memang jahat; menghancurkan sebagian kehidupan. Dan menyerah adalah jalan yang paling mudah. Tapi, kata Mumu Aloha, hidup pada zaman teknologi yang memberikan jalan alternatif dan berbagai kemungkinan lain yang nyaris tiada batas, menempuh jalan paling mudah rasanya bukan pilihan yang elok.

Orang-orang berdatangan ke kedai kopi sederhana di Jalan Sedap Malam Banyuasri, Singaraja, itu. Pulang tiga, datang lima. Kebanyakan kaula muda. Tetapi, tampaknya tak banyak yang menaruh minat terhadap sekumpulan orang yang sedang berdiskusi tentang film—yang baru saja selesai diputar—yang duduk tepat di sudut paling strategis di kedai kopi deKakiang.

Tapi Gus Prim—panggilan akrab Agus Primarta—tak mengindahkan itu. Meski hanya sedikit orang yang memperhatikan dan menyimaknya, ia tetap berbinar menceritakan proses kreatifnya selama memproduksi beberapa film pendek. “Lalu saya ikut lomba. Dan siapa sangka, film itu dinobatkan sebagai film terbaik dari duaratusan film yang mendaftar,” katanya menggebu. Film yang ia maksud berjudul Seni di Tengah Pandemi yang ia garap bersama timnya pada tahun 2021.

Kardian Narayana dan Agus Primarta pada saat sesi diskusi / Foto: Prim Art

Motivasi Gus Prim memproduksi film pendek salah satunya adalah mengikuti perlombaan yang diselenggarakan di Tanah Air. Pada 2021, film pendek berjudul Seni di Tengah Pandemi yang dia sutradarai dan produksi berhasil meraih Indihome Indie Movie Awards 2021. Sedangkan, di tahun yang sama, film pendeknya yang berjudul Tirta lolos sebagai official selection dalam program Begadang Filmmaking Competition Minikino Film Week 2021.

Sebelum Gus Prim mengungkap perjalanannya menjadi sutradara film pendek, lebih dulu hadirin disajikan lima film yang pernah ia produksi, yakni Made (2022), Tirta (2021), Sesal (2021), Seni di Tengah Pandemi (2021), dan Nyambutin (2021). Pemutaran dan diskusi film yang bertajuk “Prim Art Edition” itu  diselenggarakan oleh komunitas mikro sinema Singaraja Menonton yang bekerjasama dengan Kedai deKakiang, Jumat (20/1/2024) malam.

Made adalah sebuah film pendek fiksi berdurasi 07.53 menit. Film ini bercerita tentang keinginan seseorang anak kecil bernama Made. Namun, karena kondisi kehidupan yang tidak berpihak, ia harus mengubur keinginannya itu. Sedangkan empat film lainnya, semua berkisah tentang kondisi Covid-19, dari dilema seniman, sampai upacara keagamaan yang dibatasi dan penuh aturan atas satu alasan: demi keselamatan dan kebaikan bersama.

Suasana pemutaran dan diskusi film “Prim Art Edition” / Foto: Singaraja Menonton

Kelima film yang diputar tidak luput dari komentar dan kritik. Budayawan sekaligus wartawan senior Made Adnyana Ole mengatakan bahwa film-film yang dibikin Gus Prim memiliki kelemahan dari segi cerita. Gus Prim dinilai gagal dalam membuat alur yang membuat penonton penasaran. Menurut Pemred tatkala.co itu, beberapa alur cerita, khususnya dalam film Made, mengabaikan nalar dan logika.

“Kalau bikin cerita, puncak konflik itu bukan di ending. Tapi ada di beberapa adegan sebelum ending,” Ole menjelaskan. Gus Prim mengangguk-angguk sembari serius mendengarkan. Sepertinya ia sangat berterima kasih kepada tokoh yang dianggapnya “guru” itu.

Tetapi, terlepas dari saran dan kritik Made Adnyana Ole, satu hal yang harus diakui adalah bahwa Gus Prim termasuk sutradara muda yang cukup produktif, sebagaimana dikatakan Kardian Narayana, Direktur Program Singaraja Menonton, saat membuka diskusi.

“Bahkan dia berhasil memiliki semacam kelompok film sendiri dan tumbuh bersama. Di Buleleng, dia termasuk sutradara yang produktif,” ujar Kardian.

Apa yang dikatakan Kardian ada benarnya. Selain produktif, Gus Prim juga memiliki tim yang solid. Bayangkan, selama tahun 2021, setidaknya mereka berhasil memproduksi empat film. Kondisi ini tentu merupakan kabar baik bagi ekosistem perfilman di Singaraja. Mengingat, sejauh ini, selain Sang Karsa, nyaris tak ada kelompok lain di Singaraja yang produktif dan serius dalam menghasilkan film.

“Kami masih menggunakan dana pribadi setiap kali memproduksi film. Aktor-aktornya pun temen-temen sendiri,” kata Gus Prim melanjutkan ceritanya. Ini adalah kenyataan yang harus dihadapi setiap kreator. Perjuangan memang membutuhkan pengorbanan.

Suasana pemutaran dan diskusi film “Prim Art Edition” / Foto: Prim Art

Gus Prim memang bukan satu-satunya sutradara muda di Buleleng, tapi apa yang dilakukannya bersama timnya yang tergabung dalam Prim Art Production adalah sebuah ikhtiar yang harus didukung dan diapresiasi. Pasalnya, diakui atau tidak, Prim Art Production telah memberi semangat dan warna baru dalam dunia film di Kota Pendidikan ini. Ia, juga Singaraja Menonton barangkali, dapat menjadi pupuk untuk menumbuh-kembangkan dan mendukung ekosistem perfilman di Singaraja menjadi lebih baik.  

Berbicara ekosistem kesenian, termasuk film, setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan: kreasi, manajemen produksi, distribusi, konsumsi, dan apresiasi. Jika kelima hal tersebut sudah berada di dalam satu tempat yang sama, maka ekosistem kesenian baru bisa dibilang sehat. Sebab, satu saja hilang dari rel tersebut, sulit rasanya membayangkan sebuah kesenian dapat berlangsung-berkembang sampai pada titik kemajuan.

“Next, saya akan bikin film yang serius untuk festival. Sekarang sedang riset tentang petani cengkih di Tigawasa,” Gus Prim berkomitmen kepada dirinya sendiri dan kepada orang-orang yang hadir sebelum Kardian Narayana menutup acara pemutaran dan diskusi film malam itu.[T]

Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Adnyana Ole

Made (2022): Film Konvensional yang Mengabaikan Nalar-Logika
Minikino Film Week 2023 dan Hidupnya Ruang Kolaboratif di Singaraja
Tags: balifilmfilm pendekSingaraja
Previous Post

Forum Suluh Tulis: Dari Gamelan, Musik, sampai Kebudayaan yang Luntur

Next Post

Menilik Perjuangan Organisasi Mahasiswa Pergerakan di Singaraja dalam Mempertahankan Eksistensinya

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Menilik Perjuangan Organisasi Mahasiswa Pergerakan di Singaraja dalam Mempertahankan Eksistensinya

Menilik Perjuangan Organisasi Mahasiswa Pergerakan di Singaraja dalam Mempertahankan Eksistensinya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co