10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tanggung Jawab Sosial Tahap Pertama

Cherik AyyashbyCherik Ayyash
January 13, 2024
inEsai
Tanggung Jawab Sosial Tahap Pertama

Ilustrasi

SEORANG kakek berpesan, “Aku titip cucuku ya!”

“Iya, Kek. Saya akan coba,” jawab Laki-laki yang baru kelas dua sekolah menengah atas itu.

Kemudian, laki-laki itu berpamitan, bersalaman. Sebelumnya, Si Kakek bercerita panjang kali lebar tentang cucunya.

Menurutnya, Si Cucu, perlu bimbingan oleh teman sebayanya. Lingkungan bermain yang sehat dan pribadi yang baik menjadi sesuatu yang diharapkan Si Kakek kepada cucunya.

Ya, Laki-laki itu, adalah teman sebaya cucu kakek, hanya berbeda sekolah saja.

Pada suatu malam, di hari yang lain, laki-laki itu bertemu dengan tetangga Si Kakek (Si Tetangga), usianya sekitar setengah abad. Setelah tahu laki-laki itu teman sebaya cucu Si Kakek, dia juga berpesan hal yang sama (seperti Si Kakek).

Hanya saja ada sedikit tambahan, “Sebelum ayahnya meninggal, dulu pernah berpesan kepada saya, untuk ikut mendidik dan membimbing (anaknya), berhubung sekarang ada kamu, tolong bantu saya untuk menuntaskan tugas dari ayahnya!”

Laki-laki itu kaget, kenapa berurutan, ada apa? Tercekat dan bingung menjawab apa, akhirnya laki-laki itu menjawab, “Iya Pak, saya akan coba!”

“Terimakasih ya!” kata Si Tetangga.

Di jalan menuju rumah, laki-laki itu berfikir keras. Memunculkan banyak pertanyaan, “Mengapa orang-orang mempercayakan Si Cucu (teman sebayanya) kepadaku? Aku punya kemampuan apa? Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana dengan diriku yang juga butuh bimbingan dan arahan?”

Pertanyaan demi pertanyaan menggelembung di kepala, tak terasa sudah sampai di depan rumah. Duduk di depan kursi teras, diambilnya handphone di kantong celana. Dia membuka sosial media, barangkali ada sesuatu yang menginspirasi. Berfikir sejenak dan merenungi, apa yang sedang terjadi.

Diletakkan handphone di meja yang sedari tadi dia mainkan. Diingatnya kelakuan teman sebayanya itu, tingkah lakunya memang butuh bimbingan. Dipetakan satu persatu, dibuatnya rencana kegiatan mereka berdua untuk menjalin keakraban.

Membicarakan hal yang mendasar dan merinci apa saja yang bisa disinergikan. Mulai bakat, minat, dan hobi atau bahkan terkait mata pelajaran di sekolahan. Dirangkainya dalam pikiran.

Tak terasa sudah hampir tengah malam, alarm waktu tidur dari handphone yang terletak di atas meja berbunyi. Bergegas laki-laki itu masuk ke dalam rumah untuk merebahkan badan, sembari yakinkan dalam hati, besok ada harapan.

Waktu berjalan, satu dua pertemuan masih belum mempan. Tingkah lakunya masih belum ada perubahan yang signifikan. Sepertinya masih jauh dari harapan. Dicobanya lagi, pertemuan tiga, empat dan seterusnya.

Masih sama, tidak ada perubahan. Laki-laki itu terus mencoba, namun masih sama. Terbesit untuk putus asa, tapi rasa penasaran terus ingin mencoba. Tapi, laki-laki itu sudah bingung, cara apalagi yang harus dia coba.

Setitik cahaya perubahan itu ada, di saat laki-laki itu hampir menyerah. Teman sebayanya melakukan tindakan melanggar norma, membuang barang yang bukan miliknya di sungai.

Di luar nalar dan dugaan, melebihi batas yang laki-laki itu dan kebanyakan orang pikirkan, semua terheran-heran. Apa yang dia lakukan menjadi perbincangan, masyarakat memburunya. Sebagian yang lain ingin menghakimi memberi umpatan dan mungkin pukulan.

Pertama, barang itu berharga, masyarakat merasa memilikinya dan yang kedua, membuang apapun di sungai jelas pelanggaran hukum. Di masyarakat membuang sesuatu di sungai adalah aib. Sehingga, jelas masyarakat heran dan marah.

Respon masyarakat yang demikian membuat teman sebayanya ketakutan, tubuhnya bergetar tak karuan. Menangis tersedu-sedu di balik pintu. Laki-laki itu, Si Kakek, dan tetangga si Kakek, tahu kejadian itu. Mereka marah bercampur malu.

Tak ingin menuruti hawa nafsu, laki-laki itu memperluas sudut pandang. Di tengah perasaan marah dan malu tak karuan, laki-laki itu berkeyakinan, “Ini adalah skenario Tuhan di saat aku mulai kewalahan!”

Dia semakin yakin dan bersemangat, tugas dari si Kakek dan si Tetangga mulai ada titik terang. Tak ingin teman sebayanya sendiri menghadapi masalah ini, laki-laki itu berkomitmen untuk menemani. Kemudian, laki-laki itu dan teman sebayanya, meminta pendapat sana-sini bagaimana menghadapi kasus ini.

Dua pelajar sekolah menengah atas menghadapi benang kusut agar terurai. Tahapan demi tahapan mereka lalui dengan penuh mawas diri. Bertemu berbagai pihak dengan rasa takut dan was-was tetap mereka jalani. Mencermati dan menikmati setiap caci maki dari sana sini.

Di sisi lain, tak sedikit orang-orang turut menasehati dan menyemangati untuk tetap bertanggungjawab dan tegar menghadapi. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi masing-masing diri. Mungkin akan dikenang sampai mereka tua nanti. Berjuang menemani teman sebayanya, terhindar dari jeruji besi.

Pada Keesokan harinya, laki-laki itu menghadap kepada Si Kakek dan Si Tetangga dalam waktu yang berbeda. Melaporkan tugas yang diembannya telah selesai tahap pertama.

Dia berkeyakinan, mendidik perilaku setiap manusia adalah pekerjaan sepanjang masa, tidak cukup waktu sebentar merubah tingkah laku seseorang menjadi baik. Sehingga, selama masih bersama dengan teman sebayanya, tugas itu tetap ada dan menjadi tugas tahap kedua, ketiga dan selanjutnya.

Kemudian, laki-laki itu memberi pengertian kepada keduanya, apa yang menimpa teman sebayanya (disadari atau tidak) atas dasar harapan yang mereka inginkan. Seolah-olah Tuhan memberi cobaan terlebih dahulu sebelum teman sebayanya naik derajat (lebih baik dalam hal tingkah laku).

Maka sebaiknya, mari bersama temani dia sebagai tanggung jawab sosial. Terakhir, Tuhan memberikan sesuatu kepada manusia hari ini, (jika manusia ingat) adalah sesuatu yang pernah manusia “langitkan” kemarin. Si Kakek dan Si Tetangga, hanya tersenyum kegirangan, tidak merasa digurui dan diceramahi, melainkan penyampaian konklusi dari episode pelajaran yang mereka alami. Esok lusa, mereka tidak terlalu cemas lagi. [T]

  • BACA tulisan lain dari penulisCherik Ayyash
Tiba-tiba Nikah!
Perihal: Foto
Pemilu di Hari Valentin
Amanat Tuhan, Sungai Juga Perlu Diwariskan
Manusia Hidup Berpasangan, Ya?
Berbagi Makanan atau Berbagi Postingan Makanan
Previous Post

“Clekontong Mas The Movie: Nyi Rimbit”: Ini Benar Film, Bukan Bondres di Layar Lebar

Next Post

Berdialog dengan Pemikiran Riri Satria Tentang Algoritma, Metaverse, dan Sastra

Cherik Ayyash

Cherik Ayyash

Saat ini masih terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu kampus di Surakarta. Memiliki hobi membaca, menulis dan berdiskusi tentang berbagai hal. Menjalankan rutinitas hobi sebagai bentuk belajar memahami rumusan alam dan karakteristik manusia yang telah Tuhan ciptakan. Karena banyak episode kisah dari orang lain yang perlu didengar, dibaca, ditulis dan didiskusikan untuk diambil hikmah.

Next Post
Berdialog dengan Pemikiran Riri Satria Tentang Algoritma, Metaverse, dan Sastra

Berdialog dengan Pemikiran Riri Satria Tentang Algoritma, Metaverse, dan Sastra

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co