30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pekan Raya Cipta Karya Mahima 2023: Usaha Merawat Bahasa dan Sastra Indonesia

JaswantobyJaswanto
December 2, 2023
inKhas
Pekan Raya Cipta Karya Mahima 2023: Usaha Merawat Bahasa dan Sastra Indonesia

Penampilan musikalisasi puisi Komunitas Mahima pada pembukaan Pekan Raya Cipta Karya Mahima 2023 | Foto: Amri

SEBAGAI sebuah komunitas sastra, selama ini, kiprah Mahima tak perlu diragukan lagi. Komunitas yang lahir dan berpijak pada bahasa dan sastra itu, selama lima belas tahun, masih konsisten menanamkan kesusastraan di tengah masyarakat meski harus melalui jalan terjal dan sunyi.

Salah satu bentuk keseriusan dan konsistensi Komunitas Mahima dalam memelihara bahasa dan sastra—tentu juga kesenian dan kebudayaan pada umumnya—adalah dengan terselenggaranya Pekan Raya Cipta Karya Mahima 2023 yang berlangsung dari tanggal 17-19 dan 28-30 November 2023.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Rumah Belajar Komunitas Mahima sendiri yang difasilitasi oleh dana hibah dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, RI.

Komunitas sastra yang didirikan oleh Made Adnyana Ole dan Kadek Sonia Piscayanti, yang bertempat di kediaman mereka di Jalan Pantai Indah III Nomor 46, Singaraja, Buleleng, Bali, itu selalu membuka pintu selebar-lebarnya bagi semua orang yang tertarik dengan dunia sastra.

Di sana, selain sebagai rumah pribadi, juga telah menjelma menjadi rumah bagi siapa pun yang pernah—dengan sengaja atau tidak—belajar menemukan diri, juga sastra, seni, jurnalisme, dan kebudayaan pada umumnya. Bagi Sonia, apa yang dilakukannya selama ini bersama suaminya, sekali lagi, adalah salah satu usaha memelihara bahasa dan sastra.

“Memelihara bahasa dan sastra adalah memelihara kemanusiaan kita, memelihara identitas kita sebagai manusia. Sejak berdirinya [Komunitas Mahima], saya dan suami memiliki visi sama untuk membangun dunia di atas bahasa dan sastra ini dengan mengajak para talenta muda belajar bersama menemukan diri melalui sastra,” ujar Sonia dalam sambutannya pada pembukaan Pekan Raya Cipta Karya Mahima 2023, Jumat (17/11/2023) lalu.

Kadek Sonia Piscayanti saat memberikan sambutan pada pembukaan Pekan Raya Cipta Karya Mahima 2023 / Foto: Mahima/Amri

Di awal pembentukan Mahima, Sonia bercerita, hanya segelintir yang bergabung. Namun seiring waktu, program-program Mahima terus bertumbuh dan berkembang hingga kini memiliki enam divisi, yaitu divisi sastra, teater, musikalisasi puisi, penerbitan, jurnalistik, hingga film. “Dalam perjalanan panjang itu tentu kami belajar banyak bahwa perjuangan di dunia sastra ini adalah perjalanan yang sunyi, yang menantang,” katanya.

Namun, perjuangan Ole dan Sonia kini telah membuahkan hasil. Dengan sikap cinta akan kemanusiaan, perlahan Mahima dikenal berbagai pihak dan terus menampilkan karya terbaik anak-anak bangsa.

“Beberapa anak kami kini telah berkembang dewasa dan menciptakan oase-oase kebudayaan di tempat mereka masing-masing—dan mereka selalu rindu pulang ke Mahima,” terang Sonia.

Benar. Pekan Raya Cipta Karya Mahima bertujuan, meminjam bahasa Kadek Sonia Piscayanti (pendiri sekaligus founder Komunitas Mahima), untuk mengajak—atau memanggil kembali—mereka yang telah matang berproses di Mahima untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan adik-adiknya di SMA/SMK, mahasiswa, dan siapa pun yang baru tumbuh dan menumbuhkan diri.

Tetapi, lebih daripada itu, kegiatan tersebut sebenarnya adalah bentuk perayaan sekaligus penghargaan yang tinggi terhadap bahasa dan sastra di Indonesia.  Artinya, dalam hal ini, Komunitas Mahima juga ikut serta dalam menjaga, merawat, menyumbang pemikiran, dan mendistribusikan pengetahuan bidang kesusastraan Tanah Air—bidang yang notabene kurang dianggap penting oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng, kota di mana Komunitas Mahima dilahirkan.

Program-program dalam Pekan Raya Cipta Karya Mahima yang berupa pementasan dan pelatihan itu adalah upaya Sonia dan Ole—panggilan akrab sastrawan cum wartawan senior Made Adnyana Ole—dalam memberikan stimulus seni dan sastra kepada para seniman muda yang kelak, kata Sonia, kepada mereka kita berharap akan melanjutkan visi budaya bangsa.

“Jadi, Pekan Raya Cipta Karya ini adalah upaya kita mengingat-ingat kembali makna menjadi manusia dan menemukan nilai-nilai baru yang dapat ditinjau kembali,” ujar Sonia.

Dalam satu pekan kemarin, Komunitas Mahima menghadirkan alih wahana karya sastra ke teater, musikalisasi puisi, dan juga film dengan tujuan memantulkan energi kreatif berkesenian dengan energi penciptaan yang mengalir.

“Besar harapan kami agar program ini mampu memberi dampak bagi seniman Bali Utara khususnya dan Bali umumnya,” ujar Sonia.

Mengalihwahanakan Sastra

Pekan Raya Cipta Karya tahun ini, seperti yang telah disampaikan Sonia, mencoba bereksperimen mengalihwahanakan karya sastra menjadi berbagai bentuk karya lain, seperti lokakarya mengubah karya sastra menjadi musikalisasi puisi, pertunjukan wayang dan teater, film. Lokakarya ini diikuti ratusan mahasiswa dan pelajar di sekitar Buleleng dan Bali secara umum.

Pada Sabtu (18/11/2023) lalu, Rumah Belajar Komunitas Mahima mengawali lokakarya alih wahana sastra ke film atau ekranisasi. Lokakarya tersebut menghadirkan Agus Primartha, filmmaker; Juli Sastrawan, penulis; dan Kardian Narayana, programmer film.

Ekranisasi—proses pelayarputihan atau pemindahan atau pengangkatan sebuah novel ke film (ecran dalam bahasa Prancis berarti layar)—karya sastra ke film sudah jamak dilakukan di Tanah Air. Dalam hal ini, Juli Sastrawan memberikan beberapa contoh seperti film Bumi Manusia (2019) karya Hanung Bramantyo yang dialihwahanakan dari novel terkenal Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer; film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) karya Edwin yang dialihwahanakan dari novel Eka Kurniawan dengan judul yang sama; dan film Gadis Kretek (2023) yang disutradarai Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Gadis Kretek adalah film hasil alih wahana dari novel Ratih Kumala yang diterbitkan pada tahun 2012.

Agus Primartha, Juli Sastrawan, dan Kardian Narayana saat memberikan materi pada lokakarya alih wahana sastra ke film / Foto: Mahima/Amri

Menurut Juli, alih wahana sastra ke film bukan sekadar proses semena-mena pemindahan teks ke ruang visual, tetapi proses yang membutuhkan banyak pertimbangan. Pemindahan novel atau karya sastra (teks) ke layar putih akan mengakibatkan timbulnya berbagai perubahan (pengurangan atau penambahan unsur). Oleh sebab itu, ekranisasi dapat dikatakan sebagai proses perubahan. Dan yang tak kalah penting, kata Juli, proses perizinan juga betul-betul harus diperhatikan.

Sedangkan, menurut Kardian Narayana, dalam melakukan proses ekranisasi juga harus mempertimbangkan ekosistem perfilman. Katanya, hal tersebut penting dilakukan sebab ini berkaitan dengan proses kreasi, produksi, distribusi, eksibisi, dan apresiasi. Ekranisasi yang baik tentu harus digarap dengan serius. Bukan saja soal kreasi dan produksi, tapi juga soal pendistribusian, eksibisinya, dan apresiasinya.

Selain lokakarya sastra ke film, Pekan Raya Cipta Karya juga mengadakan lokakarya alih wahana sastra ke teater, Minggu (19/11/2023). Dalam kesempatan tersebut Komunitas Mahima mengundang Wayan Sumahardika, sutradara seni pertunjukan; Wulan Dewi Saraswati, penulis dan aktor; dan Rizky Wahyu Fathin, aktor dan koreografer. Hadirnya ketiga narasumber tersebut sedikit-banyak telah memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi para peserta lokakarya yang notabene terdiri dari siswa dan mahasiswa pelaku teater.

Wayan Sumahardika saat memberikan arahan kepada peserta lokakarya alih wahana sastra ke teater / Foto: Mahima/Amri

Sebagai sutradara, Wayan Sumahardika memberikan banyak penjelasan dan praktik pengalihwahanakan sastra ke seni pertunjukan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Beberapa peserta diminta untuk maju ke depan untuk menjadi aktor yang kemudian ia arahkan. Suma meminta mereka memerankan beberapa adegan yang ia ucapkan.

Tak hanya itu, Suma juga sempat menayangkan satu garapan seni pertunjukan hasil dari alih wahana sastra ke teater, yakni Nurbaya (2021) garapan Venytha Yoshiantini yang terinspirasi dari karya sastra Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Roesli.

Dan di hari yang sama, setelah lokakarya alih wahana sastra ke teater selesai, dilanjutkan dengan lokakarya alih wahana sastra ke musikalisasi puisi, yang mengundang Heri Windi Anggara, musisi, dan Yoga Anugraha, music composer dan director, sebagai narasumber.

Suasana peserta lokakarya alih wahana sastra ke teater / Foto: Mahima/Amri

Dalam kesempatan tersebut, Heri menjelaskan setidaknya ada empat tahapan dalam proses pengalihwahanaan puisi ke musikalisasi puisi. Pertama, tentukan tema puisi dan tema (genre) musik; kedua, lakukan pembacaan puisi; ketiga, tentukan tema kecil (tema dalam); dan keempat, rasa.

Sedangkan menurut Yoga, apa pun bentuknya, bunyi musik harus berangkat dari puisi. Jangan dibalik. Mungkin dalam mengaransemen lagu lain, musik bisa ditentukan terlebih dahulu lalu lirik atau syair mengikuti. Tapi hal itu tidak berlaku untuk musikalisasi puisi. Artinya, dalam proses alih wahana puisi ke musik, banyak hal yang harus diperhatikan, tak hanya sekadar menjadikan puisi sebagai syair nyanyian.

Yoga dan Heri saat menjadi narasumber dalam lokakarya alih wahana sastra ke musikalisasi puisi / Foto: Mahima/Amri

Sampai di sini, sebelum ditutup secara resmi, Pekan Raya Cipta Karya masih menyisakan dua program, yaitu lokakarya cipta karya sastra pada Selasa (28/11/2023) dan bedah buku karya sastra Singaraja dan diskusi pada keesokan harinya, Rabu (29/11/2023).

Peserta dalam lokakarya cipta karya sastra dibimbing langsung oleh Made Adnyana Ole, penyair; Kadek Sonia Piscayanti, akademisi; Pranita Dewi, penyair; dan Supartika, sastrawan. Lokakarya ini difokuskan dalam penciptaan karya sastra berupa cerpen dan puisi. Dari sejak pagi hingga sore menjelang, peserta dilatih dan dibimbing untuk menghasilkan karya sastra.

Dan sehari setelahnya, Komunitas Mahima mengundang Dian Suryantini, penulis dan jurnalis; I Putu Mardika, akademisi; dan Jaswanto, penulis dan jurnalis untuk membedah dan mendiskusikan buku kumpulan cerpen berjudul Singa Raja Berkisah (2023). Dengan begitu, untuk tahun ini, Pekan Raya Cipta Karya telah menuntaskan kelima programnya.

Ditutup dengan Apresiasi

Pada akhirnya, setelah sepekan penuh berlangsung, Pekan Raya Cipta Karya Mahima 2023 resmi ditutup dengan pementasan karya terbaik yang dihasilkan dari lokakarya alih wahana sastra ke teater, musikalisasi puisi, dan film, Kamis (30/11/2023).

Acara penutupan ini sekaligus bentuk apresiasi kepada kelompok peserta terbaik. Mereka—kelompok terbaik itu—selain diminta untuk mementaskan dan menayangkan hasil garapannya, juga diberikan apresiasi berupa dana produksi. Kelompok terbaik teater diraih oleh mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja; predikat musikalisasi puisi terbaik diberikan kepada siswa SMKN 3 Singaraja; dan garapan film pendek terbaik diraih oleh kelompok dari SMAN Bali Mandara.

Dilansir dari RRI Singaraja, Kadek Sonia Piscayanti mengatakan Pekan Raya Cipta Karya Mahima rencananya akan rutin digelar tiap tahun dan bertujuan untuk menciptakan ekosistem kreatif di bidang sastra, khususnya ekosistem sastra di Bali Utara.

Sonia menyampaikan karya-karya yang berhasil lahir pada program ini adalah bukti bahwa Buleleng menyimpan banyak sekali talenta di bidang sastra.

“Talenta sastra di sini [Buleleng] sangat luar biasa. Kita hanya perlu mewadahi dan memberikan dukungan. Jadi saya rasa ini [Pekan Raya Cipta Karya Mahima] membuktikan sekali lagi bahwa Singaraja adalah gudangnya seniman,” terangnya, usai penutupan Pekan Raya Cipta Karya Mahima, Kamis (30/11/2023), sebagaimana disampaikan RRI Singaraja dalam beritanya.

Sebagai pendiri Komunitas Mahima, Sonia berterima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah memberikan dana hibah—itu adalah sebuah anugerah, katanya. Meskipun dia juga menegaskan ada atau tidak adanya bantuan dari pemerintah tak menghalangi berlangsungnya Pekan Raya Cipta Karya Mahima.

 “Saat ini tujuan kami untuk menstimulasi pengembangan bahasa dan sastra sudah tercapai. Karena dalam waktu yang relatif singkat ini, peserta yang tergabung dapat melakukan yang terbaik,” pungkas Sonia, mengakhiri wawancaranya bersama RRI Singaraja.[T]

Reporter: Jaswanto
Penulis: Jaswanto
Editor: Made Adnyana

Tahap-tahap Alih Wahana Karya Sastra ke Musikalisasi Puisi | Dari Pekan Raya Cipta Karya Mahima
Antologi Cerpen Singa Raja Berkisah: Cerpen Baik dan Cerpen Baik-Baik
Tags: apresiasi sastraBahasafilmKomunitas Mahimamusikalisasi puisisastraTeater
Previous Post

Hadiah Ole | Cerpen Nurjaya PM

Next Post

Komunitas Selonding Prami Prani Tampilkan Karya Musik dan Tari “Gunung Sia” Pada Festival Ubud Campuhan Budaya 2023

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Komunitas Selonding Prami Prani Tampilkan Karya Musik dan Tari “Gunung Sia” Pada Festival Ubud Campuhan Budaya 2023

Komunitas Selonding Prami Prani Tampilkan Karya Musik dan Tari “Gunung Sia” Pada Festival Ubud Campuhan Budaya 2023

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co