31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menonton Film dan Fokus Membaca Subtitle

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
September 21, 2023
inEsai
Menonton Film dan Fokus Membaca Subtitle

Pemutaran film dari Doha Film Institute di Minikino Film Week 2023 | Foto: Dok. tatkala.co

SELAIN berolahraga, menonton film juga menjadi hiburan alternatif, untuk hanya sekadar bersantai, menghilangkan rasa bosan atau melepaskan penat dengan rutinitas sehari-hari. Selain itu, menonton film juga dapat digunakan sebagai terapi, atau cinematherapy bagi penontonnya. Untuk sekadar informasi saja, cinematherapy merupakan proses penggunaan film-film layar lebar atau televisi untuk tujuan terapi kesehatan.

Menurut Gary Solomon, Ph.D, psikolog dari College of Southern Nevada, ketika menonton film, seseorang bisa meluapkan semua perasaannya, dari menangis, berteriak, hingga merenung tanpa mengkhawatirkan opini dan penilaian orang lain.

Film juga memungkinkan penontonnya ikut tenggelam ke dalam cerita, menjadi satu dengan tokoh, hingga memperoleh pesan yang terselip dalam cerita. Hal ini bisa membantu proses terapi kesehatan mental, dan memperoleh inspirasi positif untuk perkembangan diri.

Terlepas dari apa yang saya sampaikan diatas, bagi saya, menonton film, selain menjadi sebuah hiburan, juga menjadi media belajar yang akhir-akhir ini saya gemari.

Di Singaraja, misalnya, terdapat platform Singaraja Menonton, yang fokus memutar film-film pendek, screening film dan workshop yang diinisiasi Kardian Narayana—saya lebih akrab memanggilnya Bang Cotex, yang belakangan saya tahu, selain seorang jurnalis Kompas TV, ia juga salah satu programer film Indonesia Raja.

Dari Singaraja Menonton, kegemaran saya menonton film dimulai. Karena, selain disuguhkan serial film yang barangkali tidak ada di Yutub maupun media sosial lainnya, di platform tersebut kami diberi kesempatan untuk menyempaikan penfasiran, kritik film, berbagi cerita, pengalaman, dan lain sebagainya.

Tapi, entah bagaimana ceritanya, ketika menonton film, luar negeri maupun film lokal, untuk sekarang, saya lebih fokus kepada subtitle-nya daripada visual grafiknya. Padahal, seingat saya, dulu waktu masih kecil, barangkali masih sekolah dasar, ketika menonton film saya hanya tertarik melihat visualnya saja.

Maka tak heran, dulu saya lebih hafal gerakan-gerakan kungfu yang ada pada film Shaolin Soccer (2001)—yang dibintangi Stephen Chow sekaligus merangkap sebagai sutradaranya itu—misalnya, daripada narasi yang disampaikan dalam film tersebut.

Atau gaya bertarung Takiya Genjie yang diperankan Shun Oguri pada serial film Crows Zero (2007) karya Hiroshi Takahashi lebih menarik untuk ditiru dari pada memahami alur ceritanya.

Namun, sepertinya siklus menonton film memang seperti itu. Ketika masih kecil, apa yang kita lihat di film seakan-akan adalah sebuah kahurusan yang harus ditiru. Saya masih ingat, dulu, waktu masih SMP, ketika keluar kelas atau jam pelajaran sedang kosong, kami sering melakukan tindakan yang diadaptasi dari film Punk In Love (2009) besutan Ody Harahap seperti, misal, ketika tokoh Arok yang diperankan Vino G Bastian sedang berkelahi, meniru gaya berpakaian Yoji, atau meniru gaya berbicara Mojo—yang meledak-ledak seperti orator ulung itu.

Sekarang, saya malah tidak mendapatkan perasaan itu. Perasaan untuk meniru, baik gaya berbicara maupun style-style tokoh yang ada pada film yang saya tonton. Saya lebih asik dengan, sekali lagi, subtitle-nya daripada visualnya.

Untuk ukuran orang awam seperti saya, orang yang tidak benar-benar mengerti—atau dalam bahasa Jawa nol putul—bahasa Inggris, membaca subtitle dapat sedikit membantu memahami apa arti dari film yang saya tonton. Sehingga, saya tidak mengalami kesalahan memaknai sebuah film. Meskipun ada juga orang-orang yang memang dapat memahami makna suatu film hanya dengan melihat visualnya saja.

Dulu, saya mengira, film Shaolin Soccer hanya sebatas film tentang permainan sepak bola, tetapi setelah saya menonton ulang, tentu menonton yang saya maksud di sini bukan sekadar melihat visualnya, melainkan fokus kepada subtitle-nya, ternyata film tersebut menceritakan kecurangan mafia-mafia bola dalam memainkan sebuah pertandingan dan penggunaan dopping dalam dunia sepak bola. Meskipun dalam film Shaolin Soccer juga banyak dibumbui dengan efek-efek yang menurut saya berlebihan.

Kesalahan selanjutnya, saya mengira film Crows Zero hanya sebuah perebutan penguasa sekolahan saja, tapi lebih daripada itu, ada informasi mengenai budaya Yakuza di Jepang dan permasalahan tentang cinta.

Juga tentang film Punk In Love, dulu saya mengiranya mereka hanya sekumpulan anak punk yang dalam istilah punk disebut “ngestreet” —melakukan perjalanan dengan cara nggandol di bak-bak truk yang lewat—melainkan tentang jati diri anak muda yang ingin terbebas dari segala peraturan dan sebuah tekat yang harus dibuktikan kepada orang yang dicintainya.

***

Soal film-film impor, yang menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asal film tersebut, saya memiliki kisah konyol yang terjadi baru-baru ini.

Saat ini saya sedang diajak salah seorang kawan untuk menghadiri salah satu festival film di Bali. Namanya Minikino Film Week-9 Bali International Short Film Festival. Salah satu tempatnya ada di MASH Denpasar di Jl. Pulau Madura No. 3, Denpasar Barat.

Karena acaranya berskala international, tentu filmmaker yang hadir bukan hanya orang Indonesia, tapi juga orang-orang dari luar negeri seperti Kanada, Iran, Korea Selatan, dan lain sebagainya. Dan sudah pasti, film yang diputar juga bukan hanya film yang menggunakan bahasa Indonesia, tapi juga menggunakan bahasa asal film tersebut.

Sehingga, benar saja, setelah beberapa hari menonton film, selama itu juga, saya lebih fokus menonton atau membaca subtitle-nya alih-alih menikmati sajian visualnya. Jadi, kalau sudah balik ke Singaraja, barangkali saya tidak akan bisa menceritakan adegan-adegan dalam film yang diputar dengan detail. Karena, selain tidak bisa bahasa Inggris dan bahasa lain di luar bahasa Indonesia, saya pikir—-setidaknya menurut saya—-memahami inti cerita dari sebuah film lebih menarik daripada hanya sebatas menikmati sajina visualnya, bukan.

Namun, rencana awal saya untuk fokus menonton subtitle itu ternyata tidak berjalan lancar. Mengingat, tidak semua film menggunakan subtitle bahasa Indonesia. Akhirnya, nasib lucu—atau lebih tepatnya sial itu—datang juga.

Begini, dalam serangkaian Minikino film week -9 ini, saya sempatkan menonton program film dari Doha Film Institute dan kebetulan filmmaker-nya hadir dalam pemutaran film tersebut—untuk memberi sambutan dengan Bahasa Inggris, yang entah apa artinya, saya tak paham.  Saat itu saya merasa seperti penonton bayaran saja, kalau audiens tertawa, saya ikut tertawa, dan kalau semua tepuk tangan, saya pun ikutan tepuk tangan.

Saya pikir kesialan ini sudah sampai pembukaan film saja, ternyata dugaan saya salah besar. Firasat saya sudah tidak enak sejak awal dan ternyata benar, film yang diputar menggunakan bahasa Arab, dan lebih sialnya lagi subtitle-nya menggunakan bahasa inggris dan kadang juga bahasa Arab.

Jadi, bukannya menikmati film, saya malah merasa sedang belajar mengaji seperti sebelas tahun silam. Alhasil, jangan tanya bagaimana kelanjutan film itu, sebab, belum benar-benar selesai diputar, saya memutuskan keluar ruangan layaknya orang habis kena tipu. Ternyata, dalam hal ini, meski ada subtitle-nya, tapi itu tidak dapat membantu apa-apa. Sial![T]

Baca juga artikel terkaitFILMatau tulisan menarik lainnyaYUDI SETIAWAN

Elsy Grazia, Bloody Rose, dan Kemiskinan Menstruasi
Menyangsikan Dutar & Papaya Sebagai Sinematik Eksperimental Nonkonvensional: Bukti Kita Butuh Pembacaan Ulang
Ma Gueule : Arabphobia dan Trauma Kolektif Jangka Panjang
Tags: esaifestival filmfilmMinikino Film Week
Previous Post

40 Karya Made Kaek dalam “Lines of Poetry” di Russ Gallery Canggu

Next Post

“Weaving The Colours of The Archipelago”, Pertiwi Negeriku Toba Exhibition

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
“Weaving The Colours of The Archipelago”, Pertiwi Negeriku Toba Exhibition

"Weaving The Colours of The Archipelago”, Pertiwi Negeriku Toba Exhibition

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co