1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tradisi yang Hidup: Wayang Ramayana dan Kreativitasnya

I Gusti Made Darma PutrabyI Gusti Made Darma Putra
September 12, 2023
inEsai
Kepopuleran Pengundang Leak Dalam Wayang Calonarang

WAYANG Ramayana merupakan salah satu dari berbagai jenis pertunjukan wayang yang sangat populer di Bali. Kisah epik Ramayana yang dipentaskan dalam wayang ini telah memikat hati masyarakat Bali. Keindahan visual wayang kulit yang hidup, diiringi oleh musik gamelan yang memukau, menciptakan pengalaman pertunjukan yang luar biasa.

Wayang Ramayana melalui kisah ramayananya memiliki pesan mendalam dan memberikan petuah berharga bagi penikmatnya. Kisah tentang kebaikan, kesetiaan, dan perjuangan melawan kejahatan yang dihadirkan dalam cerita Ramayana memberikan inspirasi dan pelajaran moral yang berharga bagi masyarakat Bali.

Oleh karena itu, Wayang Ramayana bukan hanya pertunjukan wayang biasa, melainkan juga sebuah warisan budaya yang memperkaya dan memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai hidup dan spiritualitas di Bali.

Sebelum Wayang Ramayana muncul ada Wayang Parwa yang tak kalah populernya, menceritakan kisah epik Mahabharata yang musik iringannya hanya menggunakan empat buahgender wayang sebagai pendukungnya dramatik.

Pengamatan saya, Dari sajian Wayang Parwa menuju Wayang Ramayana mengalami perkembangan melalui olah kreativitas yang menjadi bukti nyata bagaimana seniman dalam terdahulu dapat mengembangkan dan memperkaya sebuah tradisi seni yang telah ada.

Perkembangan dalam Wayang Ramayana ini bukan hanya mengenai unsur cerita dan aspek musiknya saja, tetapi juga secara signifikan meningkatkan keseluruhan pengalaman pertunjukan. Musik yang lebih dinamis dan mengesankan menciptakan nuansa yang berbeda dan menambah semarak cerita epik Ramayana, hal ini mencerminkan upaya seniman untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam untuk menggugah hati penonton.

Oleh karena itu, Wayang Ramayana adalah contoh sempurna bagaimana seniman dengan kreativitasnya memberikan warna baru dan kehidupan yang tak terlupakan kepada seni pertunjukan Bali.

Saya mengira para dalang Wayang Ramayana di Bali dahulu bukan hanya berjalan dalam keseniman, tetapi juga jiwa penggagas sebuah revolusi seni pertunjukan yang memukau. Mereka memiliki visi kreatif yang memandang pertunjukan Wayang Ramayana agar lebih dari sekadar hiburan dan sebagai sebuah persembahan seni yang menghidupkan kisah epik Ramayana dengan cara yang tak tertandingi. Dengan semangat inovasi, mereka memutuskan untuk menciptakan sebuah genre baru yang benar-benar unik dan mengesankan.

Salah satu langkah terpenting dalam perjalanan ini adalah pengembangan Gamelan Batel dalam Wayang Ramayana, formulasi instrumen musik yang mencakup kendang krumpungan, tawa-tawa, kecek, trenteng, suling Bali, kempur, dan kelenang Ini adalah langkah luar biasa yang melahirkan Wayang Ramayana yang secara fundamental menghadirkan iringan musik yang lebih dinamis dan mendalam.

Hasilnya adalah pengalaman seni yang lebih kompleks, menghadirkan suasana yang mengetarkan dan emosional yang tak terlupakan bagi penonton. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada musik, tetapi juga pada seluruh pertunjukan Wayang Ramayana di Bali.

Analisa saya tentang Wayang Ramayana sebagai hasil dari kreativitas ini mengungkapkan bagaimana seniman selalu berusaha untuk melampaui batas-batas dan menciptakan sesuatu yang lebih indah. Mereka menghormati tradisi sambil menghadirkan sesuatu yang segar dan menarik bagi penonton. Wayang Ramayana adalah bukti bahwa seni adalah proses yang selalu berkembang dan terus memberikan makna yang mendalam dalam budaya dan kehidupan masyarakat Bali.

Tempo mengguncang adrenalin

Wayang Ramayana salah satunya gaya Bebadungan memang dikenal dengan ciri khasnya yang mencolok, yaitu kecepatan dan ketegangan yang mampu menghipnotis penontonnya pada setiap adegannya.

Tempo yang mengguncang adrenalin menjadi tanda pengenal utama dari gaya Ramayana Bebadungan ini. Meskipun ada beberapa adegan yang mungkin menggunakan tempo pelan, namun yang mendominasi keseluruhan pertunjukan adalah tempo yang sangat cepat.

Saya mengira kecepatan dan tempo yang gencang dalam pagelaran Wayang Ramayana gaya Bebadungan ini memang di formulasi untuk memberikan sentuhan dramatis yang kuat. Kehadiran karakter palawaga atau para kera yang mendominasi, yang dikenal dengan gerakan cepat mereka dari satu pohon ke pohon lainnya menjadi salah satu elemen penting yang menambah intensitas pertunjukan.

Gerakan yang cepat ini tidak hanya mencerminkan kecepatan fisik karakter tersebut, tetapi juga meningkatkan dramatisme adegan dan meningkatkan ekspektasi penonton. Dengan demikian, tempo yang gencar dalam pertunjukan ini memang berperan besar dalam memberikan semangat dan intensitas pada pagelaran Wayang Ramayana gaya Bebadungan.

Pengamatan saya, penggunaan tempo yang cepat dalam wayang Ramayana gaya Bebadungan ini memang bisa dianggap sebagai sebuah inovasi oleh seniman pendahulu sebelumnya yang unik dalam dunia pewayangan Bali. Hal ini mungkin telah dipikirkan dengan matang untuk menciptakan perbedaan yang jelas antara genre Wayang Ramayana dengan genre wayang lainnya. Dengan demikian, gaya ini menjadi semacam “signature” atau identitas yang kuat bagi pertunjukan wayang Ramayana gaya bebadungan tersebut, dan secara efektif menghidupkan elemen dramatikal dalam dunia pewayangan Bali.

Wayang Rame (Ramai)

Ketika saya mendampingi Dosen saya Dr. Ketut Kodi, dalam kelas Wayang Ramayana di Program Studi Seni Pedalangan, ISI Denpasar, beliau sempat menyatakan bahwa Wayang Ramayana juga dapat dijuluki sebagai “Wayang Ramai” karena riuhnya musik gamelan yang mengiringi pertunjukan ini.

Gamelan Wayang Ramayana memang sangat dinamis dan penuh gairah ini menghadirkan atmosfer yang memikat selama pertunjukan. Dengan demikian, rasa ngantuk penikmatnya seolah sirna saat mereka terpikat dan terikat oleh irama gamelan yang menggugah semangat.

Penggemar seni pertunjukan Bali akan dengan mudah mengenali suara yang mendominasi iringan pementasan Wayang Ramayana dari suara instrumen kempur yang begitu ajeg, khas dan menggetarkan. Suara instrumen kempur ini adalah elemen penting yang memberikan identitas unik pada pertunjukan Wayang Ramayana.

Musik gamelan yang khas ini bukan hanya pelengkap, tetapi juga menjadi bagian integral dari pengalaman Wayang Ramayana, menghidupkan setiap momen dalam kisah epik Ramayana dan memperkaya keseluruhan pertunjukan. Sehingga, julukan “Wayang Rame (ramai)” menggambarkan betapa bergairah dan menghiburnya pertunjukan ini, menjadikannya salah satu seni pertunjukan yang sangat dicintai dan dihargai di Bali.

kreativitas para dalang telah memainkan peran sentral dalam mengembangkan dan memperkaya tradisi seni ini. Dari awalnya hanya menggunakan empat tungguh gender wayang sebagai musik pengiring, mereka telah mengintegrasikan berbagai pernak Pernik instrumen musik gamelan hingga kini kita kenal sebagai gamelan batel.

Perkembangan dalam pertunjukan Wayang Ramayana menggambarkan sejauh mana seni tradisi dapat berkembang dan terus memberikan makna yang mendalam dalam budaya Bali. [T]

  • BACA artikel lain dari penulisI GUSTI MADE DARMA PUTRA
Imajinasi dan Dalang
Eksplorasi Wayang Dalam Setiap Ruang
Dalang-Dalang Cilik dalam Euforia Hari Wayang Nasional 2021 di Bali

Tags: Dalangkesenian baliRamayanawayangWayang Ramayana
Previous Post

Ida: Perempuan, Sajak dan Visi Literer Chairil Anwar

Next Post

Gede Rimbawa: Petinju, Pelatih, dan Orang Tua

I Gusti Made Darma Putra

I Gusti Made Darma Putra

Seniman pedalangan, kreator wayang Bali

Next Post
Gede Rimbawa: Petinju, Pelatih, dan Orang Tua

Gede Rimbawa: Petinju, Pelatih, dan Orang Tua

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co