WAYANG Ramayana merupakan salah satu dari berbagai jenis pertunjukan wayang yang sangat populer di Bali. Kisah epik Ramayana yang dipentaskan dalam wayang ini telah memikat hati masyarakat Bali. Keindahan visual wayang kulit yang hidup, diiringi oleh musik gamelan yang memukau, menciptakan pengalaman pertunjukan yang luar biasa.
Wayang Ramayana melalui kisah ramayananya memiliki pesan mendalam dan memberikan petuah berharga bagi penikmatnya. Kisah tentang kebaikan, kesetiaan, dan perjuangan melawan kejahatan yang dihadirkan dalam cerita Ramayana memberikan inspirasi dan pelajaran moral yang berharga bagi masyarakat Bali.
Oleh karena itu, Wayang Ramayana bukan hanya pertunjukan wayang biasa, melainkan juga sebuah warisan budaya yang memperkaya dan memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai hidup dan spiritualitas di Bali.
Sebelum Wayang Ramayana muncul ada Wayang Parwa yang tak kalah populernya, menceritakan kisah epik Mahabharata yang musik iringannya hanya menggunakan empat buahgender wayang sebagai pendukungnya dramatik.
Pengamatan saya, Dari sajian Wayang Parwa menuju Wayang Ramayana mengalami perkembangan melalui olah kreativitas yang menjadi bukti nyata bagaimana seniman dalam terdahulu dapat mengembangkan dan memperkaya sebuah tradisi seni yang telah ada.
Perkembangan dalam Wayang Ramayana ini bukan hanya mengenai unsur cerita dan aspek musiknya saja, tetapi juga secara signifikan meningkatkan keseluruhan pengalaman pertunjukan. Musik yang lebih dinamis dan mengesankan menciptakan nuansa yang berbeda dan menambah semarak cerita epik Ramayana, hal ini mencerminkan upaya seniman untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam untuk menggugah hati penonton.
Oleh karena itu, Wayang Ramayana adalah contoh sempurna bagaimana seniman dengan kreativitasnya memberikan warna baru dan kehidupan yang tak terlupakan kepada seni pertunjukan Bali.
Saya mengira para dalang Wayang Ramayana di Bali dahulu bukan hanya berjalan dalam keseniman, tetapi juga jiwa penggagas sebuah revolusi seni pertunjukan yang memukau. Mereka memiliki visi kreatif yang memandang pertunjukan Wayang Ramayana agar lebih dari sekadar hiburan dan sebagai sebuah persembahan seni yang menghidupkan kisah epik Ramayana dengan cara yang tak tertandingi. Dengan semangat inovasi, mereka memutuskan untuk menciptakan sebuah genre baru yang benar-benar unik dan mengesankan.
Salah satu langkah terpenting dalam perjalanan ini adalah pengembangan Gamelan Batel dalam Wayang Ramayana, formulasi instrumen musik yang mencakup kendang krumpungan, tawa-tawa, kecek, trenteng, suling Bali, kempur, dan kelenang Ini adalah langkah luar biasa yang melahirkan Wayang Ramayana yang secara fundamental menghadirkan iringan musik yang lebih dinamis dan mendalam.
Hasilnya adalah pengalaman seni yang lebih kompleks, menghadirkan suasana yang mengetarkan dan emosional yang tak terlupakan bagi penonton. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada musik, tetapi juga pada seluruh pertunjukan Wayang Ramayana di Bali.
Analisa saya tentang Wayang Ramayana sebagai hasil dari kreativitas ini mengungkapkan bagaimana seniman selalu berusaha untuk melampaui batas-batas dan menciptakan sesuatu yang lebih indah. Mereka menghormati tradisi sambil menghadirkan sesuatu yang segar dan menarik bagi penonton. Wayang Ramayana adalah bukti bahwa seni adalah proses yang selalu berkembang dan terus memberikan makna yang mendalam dalam budaya dan kehidupan masyarakat Bali.
Tempo mengguncang adrenalin
Wayang Ramayana salah satunya gaya Bebadungan memang dikenal dengan ciri khasnya yang mencolok, yaitu kecepatan dan ketegangan yang mampu menghipnotis penontonnya pada setiap adegannya.
Tempo yang mengguncang adrenalin menjadi tanda pengenal utama dari gaya Ramayana Bebadungan ini. Meskipun ada beberapa adegan yang mungkin menggunakan tempo pelan, namun yang mendominasi keseluruhan pertunjukan adalah tempo yang sangat cepat.
Saya mengira kecepatan dan tempo yang gencang dalam pagelaran Wayang Ramayana gaya Bebadungan ini memang di formulasi untuk memberikan sentuhan dramatis yang kuat. Kehadiran karakter palawaga atau para kera yang mendominasi, yang dikenal dengan gerakan cepat mereka dari satu pohon ke pohon lainnya menjadi salah satu elemen penting yang menambah intensitas pertunjukan.
Gerakan yang cepat ini tidak hanya mencerminkan kecepatan fisik karakter tersebut, tetapi juga meningkatkan dramatisme adegan dan meningkatkan ekspektasi penonton. Dengan demikian, tempo yang gencar dalam pertunjukan ini memang berperan besar dalam memberikan semangat dan intensitas pada pagelaran Wayang Ramayana gaya Bebadungan.
Pengamatan saya, penggunaan tempo yang cepat dalam wayang Ramayana gaya Bebadungan ini memang bisa dianggap sebagai sebuah inovasi oleh seniman pendahulu sebelumnya yang unik dalam dunia pewayangan Bali. Hal ini mungkin telah dipikirkan dengan matang untuk menciptakan perbedaan yang jelas antara genre Wayang Ramayana dengan genre wayang lainnya. Dengan demikian, gaya ini menjadi semacam “signature” atau identitas yang kuat bagi pertunjukan wayang Ramayana gaya bebadungan tersebut, dan secara efektif menghidupkan elemen dramatikal dalam dunia pewayangan Bali.
Wayang Rame (Ramai)
Ketika saya mendampingi Dosen saya Dr. Ketut Kodi, dalam kelas Wayang Ramayana di Program Studi Seni Pedalangan, ISI Denpasar, beliau sempat menyatakan bahwa Wayang Ramayana juga dapat dijuluki sebagai “Wayang Ramai” karena riuhnya musik gamelan yang mengiringi pertunjukan ini.
Gamelan Wayang Ramayana memang sangat dinamis dan penuh gairah ini menghadirkan atmosfer yang memikat selama pertunjukan. Dengan demikian, rasa ngantuk penikmatnya seolah sirna saat mereka terpikat dan terikat oleh irama gamelan yang menggugah semangat.
Penggemar seni pertunjukan Bali akan dengan mudah mengenali suara yang mendominasi iringan pementasan Wayang Ramayana dari suara instrumen kempur yang begitu ajeg, khas dan menggetarkan. Suara instrumen kempur ini adalah elemen penting yang memberikan identitas unik pada pertunjukan Wayang Ramayana.
Musik gamelan yang khas ini bukan hanya pelengkap, tetapi juga menjadi bagian integral dari pengalaman Wayang Ramayana, menghidupkan setiap momen dalam kisah epik Ramayana dan memperkaya keseluruhan pertunjukan. Sehingga, julukan “Wayang Rame (ramai)” menggambarkan betapa bergairah dan menghiburnya pertunjukan ini, menjadikannya salah satu seni pertunjukan yang sangat dicintai dan dihargai di Bali.
kreativitas para dalang telah memainkan peran sentral dalam mengembangkan dan memperkaya tradisi seni ini. Dari awalnya hanya menggunakan empat tungguh gender wayang sebagai musik pengiring, mereka telah mengintegrasikan berbagai pernak Pernik instrumen musik gamelan hingga kini kita kenal sebagai gamelan batel.
Perkembangan dalam pertunjukan Wayang Ramayana menggambarkan sejauh mana seni tradisi dapat berkembang dan terus memberikan makna yang mendalam dalam budaya Bali. [T]
- BACA artikel lain dari penulisI GUSTI MADE DARMA PUTRA