31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Umat Hindu Bersedekah 10 Persen Dari Penghasilan

Sugi LanusbySugi Lanus
September 8, 2023
inEsai
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian, Sugi Lanus, 8 September 2023.

Ada sahabat yang sedang belajar Hindu bertanya dua pertanyaan mendasar yang mungkin juga menjadi pertanyaan di benak masyarakat awam lainnya:

1). Apakah Hindu mengenal sedekah?

2). Apakah Hindu hanya menyumbang untuk ritual-upakara saja?

Dalam ajaran Hindu disebutkan bahwa bersedekah sersepuluhan atau sama dengan 10% dari penghasilan adalah rahasia agar rejeki yang kita dapatkan menjadi berkah dan membawa kita menuju kehidupan yang sejahtera.

Kitab Skandha Purāṇa menjelaskan 10% persen penghasilan umat Hindu dianjurkan untuk disedekahkan:

“nyāyopārjita vittasya daśhamānśhena dhīmataḥ, kartavyo viniyogaśhcha īśhvaraprityarthameva cha” [V.7]

“Dari harta yang kamu peroleh dengan cara yang halal, ambil sepersepuluhnya [10%], dan sebagai kewajiban, sedekahkan. Persembahkan amalmu dengan ikhlas pada-Nya.”

Dalam ajaran Hindu sebutkan bahwa sedekah atau berdana akan melapangkan jalan hidup kita, menghilangkan hambatan karma yang menghadang. Berdana adalah jalan untuk membuka pintu bagi datangnya kebajikan dan melindungi kita dari mara-bahaya. 

Sama dengan keyakinan agama lain, dalam Hindu pun dipercaya dan dinyatakan bahwa sedekah yang kita berikan membuka jalan untuk rejeki yang lebih banyak datang di kemudian hari. Berdana tidak akan membuat seseorang jatuh miskin tapi sebaliknya akan membuat seseorang lebih hoki.

Yang dilarang dan bertentangan dengan ajaran berdana adalah prilaku berfoya-fota dan bermabuk-mabukan (mada). Foya-foya dan mabuk-mabukan adalah kebalikan dari kebajikan bersedekah/berdana. Jika orang yang tidak bersedekah dan bermabuk-mabukan, maka disebutkan prilaku ini akan melipatgandakan SAD RIPU dalam diri yang bersangkutan. Prilaku mabuk dan berfoya-foya, terlebih tanpa peduli lingkungan, apatis dan tidak bersedekah pada masyarakat miskin sekitar, akan melipatgandakan enam musuh yang ada dalam diri manusia (SAD RIPU), yaitu:

1). Kama, artinya keinginan, nafsu, hasrat, kepuasan dan kesenangan sendiri tanpa peduli sekitar,

2). Lobha, artinya tamak memperkaya dan semata-mata demi keuntungan sendiri tanpa peduli nasib orang lain,

3). Krodha, artinya kemarahan yang tidak terkendali dan mementingkan diri sendiri,

4). Moha; artinya bingung, kusut, tak ingat, menyasar, ngawur, membabi buta, tolol, kebodohan, kesesatan, dan kegilaan, akibat tidak ada lagi kejernihan,

5). Mada, artinya mabuk, gila, congkak, dan sombong, baik karena pikiran kalut dan juga karena minuman yang memabukkan dan menghilangkan kesadaran diri,

6). Matsarya, artinya suka membenci dan irihati, yang muncul akibat berbagai tabiat tersebut di atas, dan kegelapan berpikir.

Bersedekah tidak hanya untuk upakara atau persembahyangan

Dalam Bab 17, Shloka 20, Bhagavad Gita disebutkan:

“dātavyam iti yad dānaṁ dīyate ‘nupakāriṇedeśhe kāle cha pātre cha tad dānaṁ sāttvikaṁ smṛitam”

“Sedekah (dāna) yang diberikan kepada orang yang layak dan dengan cara memberi yang tepat, tanpa mempertimbangkan imbalan apa pun, pada waktu dan tempat yang tepat, dinyatakan sebagai kebajikan (yang memberikan berlipat kebahagiaan bagi yang melakukannya)”.

Orang yang layak diberikan sedekah adalah target atau sasaran dari sedekah. Tujuan dari sedekah atau ‘dānaṁ’ adalah membantu orang lain untuk diringankan beban hidupnya. Meringankan beban orang atau membebaskan seseorang dari derita adalah tindakan mulia yang memberikan kebahagiaan pada sang pelaku.

Sedekah menurut kitab Hindu-Buddha Nusantara

Kitab lontar Sarasamuścaya yang ditulis di atas daun lontar dan sudah dikenal di era Majapahit, dalam sloka 261, 262, 263, disebutkan bagaimana sebaiknya rejeki atau penghasilan seorang penganut dharma dikelola. Sloka dari Kitab Sarasamuścaya isinya sejalan dengan isi lontar Kakawin Ramayana, sargah II bait 53, 34, yang mana disebutkan bahwa rejeki atau kekayaan kita hendaknya dibagi menjadi tiga porsi atau tiga bagian, sesuai kepentingan kita menegakkan dharma:

— 30% kekayaan atau rejeki kita untuk mendukung usaha kita menjalankan dharma atau kebajikan,

— 30 % rejeki kita untuk menjadi biaya kebutuhan harian keluarga dan rekreasi atau hobby lainnya,

— 40% untuk ditabung atau diputar sebagai modal dalam usaha yang sesuai dharma.

Kitab Sarasamuścaya lebih lanjut menjelaskan bagaimana secara tepat mengatur sedekah atau donasi kita ke masyarakat. Jika Anda cukup berada dianjurkan berdana pada desa, berupa pemberian lahan atau tanah untuk kepentingan desa, termasuk bisa menjadi pelaba atau aset desa. Jika Anda memiliki pengetahuan agama atau shastra suci, dianjurkan untuk berdana dalam bentuk “dana punia agama”,  yaitu secara sukarela mengabdi kepada masyarakat untuk berbagi pengetahuan suci dan ilmu pengetahuan terapan lainnya yang membantu orang lain lebih berdaya dan mandiri. Pengetahuan shastra suci dibagi dan disebarkan dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budhi pekerti yang luhur. Sarasamuścaya menyebutkan jenis dāna lainnya adalah “dana punia drewya” yaitu dana bantuan untuk membantu masyarakat yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papannya.

Kitab lontar Wrhaspati Tattwa [26], menyebutkan seorang penganut ajaran Dharma wajib bersedekah. Ini akan membuat jalan Dharmanya menjadi terlengkapi. Syarat untuk menjalankan ajaran Dharma disebutkan: Sila­ (tingkah laku yang baik), Yadnya­ (pengorbanan suci), Tapa­ (pengendalian diri), Dāna (pemberian sedekah), Prawjya­ (menekuni ilmu pengetahuan suci), Diksa­ (penyucian diri secara spiritual), dan Yoga­ (melakukan disiplin untuk tetap terhubung dengan Hyang Widhi).

Sedekah menjamin kebahagiaan masa tua

Kitab suci Rigveda yang 1500 Sebelum Masehi sudah menjadi pedoman pemeluk Hindu Dharma menjelaskan bahwa orang yang tidak punya rasa belas kasih, yang tidak mau berbagi di masa mudanya, tidak berdana atau sedekah, hatinya akan mengeras di masa tua, dan tidak akan ada orang yang mampu menghiburnya di masa tuanya.

Di bawah ini adalah kutipan kitab suci RIGVEDA, X.117.

Para Dewa tidak menetapkan kelaparan sebagai kematian kita: bahkan bagi orang yang berkecukupan, kematiannya akan datang dalam berbagai bentuk,Kekayaan orang yang bermurah hati tidak akan pernah habis, sedangkan sebaliknya orang yang tidak bersedekah tidak akan mendapat kebahagiaan,

Orang yang mempunyai simpanan makanan, ketika melihat orang miskin datang dalam keadaan yang menyedihkan meminta makan untuk dimakan, mengeraskan hatinya (tidak peduli) terhadap orang yang mengemis tersebut, maka orang yang tidak peduli dan tidak memiliki belas kasih itu ketika di masa tuanya hatinya akan mengeras tidak ada seorang pun yang dapat menghiburnya.

Orang yang pemurah adalah orang yang memberi kepada pengemis yang datang kepadanya karena kekurangan makanan, dan orang yang lemah, Kemenangan akan menyertainya dalam sorak-sorai peperangan. Pahala sedekahnya akan menjadi temannya yang akan melindunginya dalam kesulitan-kesulitan yang akan datang,

Orang yang tidak bersedekah makanan kepada pengemis tidak akan memilliki seorang teman yang datang membantu ketika ia kesusahan.

Adalah sudah sepantasnya orang kaya bersedekah kepada pengemis yang miskin, dan mengarahkan pandangannya ke jalan yang lebih jauh,Kekayaan datang kepada seseorang, terkadang kepada orang lain, dan seperti roda kendaraan yang terus berputar,Orang bodoh mendapatkan makanan dengan kerja yang tidak berkah: makanan itu – sejujurnya – akan menjadi kehancurannya, Dia yang tidak berbagi rejeki kepada sahabat kepercayaannya, tidak akan dicintai oleh siapa pun. Pendosa adalah dia yang makan tanpa berbagi.

Jika kita garis bawahi wahyu dalam Rig Weda di atas, jelas disebutkan: Kebiasaan berdana atau bersedekah di masa muda akan melembutkan hati Anda. Hati yang lembut di masa muda akan membuat hati Anda lapang dan gembira di kemudian hari. Ketika Anda menolak bersedekah, Anda sedang membekukan hati Anda. Hati yang telah mengeras di masa muda sulit melunak di masa tua. Hati yang terus mengeras dan beku membuat masa tua Anda bermurung durjana.

Penelitian hubungan kebahagiaan dan sedekah (dāna)

Dalam sebuah penelitian tahun 2006, Jorge Moll dan rekannya di National Institutes of Health menemukan bahwa ketika seseorang menyumbang untuk amal, kedermawanannya ini mengaktifkan bagian otak yang terkait dengan kesenangan, hubungan sosial, dan juga kepercayaan.

Penelitian lain pada tahun 2008 yang dilakukan oleh profesor Harvard Business School Michael Norton dan rekannya menemukan bahwa bersedekah kepada orang lain lebih meningkatkan kebahagiaan orang yang bersedekah daripada membelanjakannya untuk diri mereka sendiri.

Kedua penelitian tersebut punya kesimpulan senada — terlepas Anda ateis atau menganut agama apapun — bahwa bersedekah meningkatkan kapasitas batin Anda untuk berbahagia. [T]

  • BACA artikel dan esai lain dari penulis SUGI LANUS
Yadnya Keenam, Yadnya Melindungi Lingkungan
Manusia Mentah Menurut Hindu Bali
Kepala Kelamin & Pusat Kendali Padmahṛdaya
Jiwa, Jiwa-Atma & Atma — Apa Bedanya?



Tags: dana puniahinduHindu BaliHindu NusantarasedekahSugi Lanus
Previous Post

Terdapat Sekitar 110 Tradisi dan Upacara Unik di Kabupaten Buleleng

Next Post

Puisi-puisi Arif Billah | Elegi Dewi Lanjar

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Puisi-puisi Arif Billah | Elegi Dewi Lanjar

Puisi-puisi Arif Billah | Elegi Dewi Lanjar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co