31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tradisi Akar Dari Modernisasi Berkesenian | Catatan dari Atlas Beach Fest

Nyoman MariyanabyNyoman Mariyana
August 16, 2023
inUlas Pentas
Tradisi Akar Dari Modernisasi Berkesenian | Catatan dari Atlas Beach Fest

Pertunjukan “Kecak Atlas” di Atlas Beach Club oleh Sanggar Seni Kebo Iwa Sumber: Ngurahdhhi Fotografer Atlas Beach Fest

APA yang kita warisi adalah sesuatu yang kita terima secara turun-temurun. Kesenian tradisi telah mengakar pada nadi orang Bali. Setiap manusia Bali, memiliki genetic seni yang tumbuh dari aktivitas adat dan ritual, melahirkan bentuk-bentuk kesenian. Kesenian ini terus tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan perkembangan modernisasi hidup manusia.

Kesenian Kecak yang terlahir dari ritus Shang Hyang telah berkembang mengikuti modernisasi perkembangan jaman dan teknologi. Kebutuhan pasar terkait dengan pertunjukan kesenian kecak yang ditontonkan dihadapan wisatawan diera digital ini, dikemas dengan penggabungan konsep tradisi dan digitalisasi. Music kecak dibuat dalam bentuk digitalisasi dan pertunjukannya didisain lebih atraktif dalam nuansa tradisi.

Terlahir sebuah karya baru yang diberi judul “Kecak Atlas”; sebuah pertunjukan kecak di Atlas Beach Fest yang berlokasi di Jalan Pantai Berawa, Canggu, Bali. Atlas Beach Fest adalah beach club terbesar di dunia yang menjadi salah satu destinasi wisata baru di era sekarang.

Atlas Beach Fest mulai beroperasi tanggal 5 Agustus 2022. Tempat ini memiliki stage sebagai tempat pertunjukan berbagai jenis kesenian Bali salah satunya adalah kesenian Kecak. Sebagai destinasi wisata baru, nampaknya Atlas Beach Fest memiliki kepedulian terhadapat seni budaya Bali.

Memang seharusnya setiap tempat-tempat wisata wajib “menyuguhkan” atraksi seni budaya kepada pengunjungnya sebagai bentuk pengenalan akan kesenian Bali dan memberi peluang juga kepada seniman Bali secara ekonomi.

Hal tersebut mengacu pada PERATURAN GUBERNUR BALI  NOMOR  14 TAHUN 2015  TENTANG  JENIS, MUTU DAN TEMPAT PERTUNJUKAN KESENIAN DAERAH  UNTUK WISATAWAN BAB II   JENIS KESENIAN DAERAH YANG DAPAT DIPERTUNJUKAN UNTUK WISATAWAN.

Pasal 2  (1) Jenis kesenian daerah meliputi: a. Seni Wali; b. Seni Bebali; dan  c. Seni Balih-balihan; (2) Jenis kesenian daerah yang dapat dipertunjukan untuk wisatawan adalah seni balih-balihan. (3) Jenis kesenian daerah sebagaimana  dimaksud pada  ayat( 2) yang dapat dipertunjukkan di Hotel/Restaurant/Puri/Tempat lain yang dianggap layak adalah seni kreasi yang berfungsi sebagai seni hiburan, seperti : a. Tari Kreasi Baru;  b. Sendratari; c. Tari Godogan; d. Tari Janger; e. Tari Joged Bumbung; f. Kesenian Okokan/Grumbyungan; g. Kesenian Jegog; h. Tabuh Iringan; i. Tari Penyambutan; j. Pertunjukan Wayang Kreasi;  k. Tari Barong;  l. Tari Cak; m. Tektekan Calonarang; n. Wayang Wong;  o. Tari Gambuh; dan p. Kesenian Bali lainnya yang bersifat hiburan.

Gambar 1. Atlas Beach Fest | Sumber: Dokumentasi I Nyoman Mariyana, Tahun 2023

Atlas Beach Fest selain banyak merekrut pekerja lokal di wilayah sana, mereka juga memberikan peluang kepada masyarakat Desa Tibubeneng untuk menampilkan kesenian. Ari Jumiari adalah salah satu orang yang diberi peluang oleh Perbekel Desa Tibubeneng untuk mempertunjukan kesenian Kecak di Atlas Beach Fest.

Kolaborasi dan kerjasamapun terjadi. Beruntung tim kami Sanggar Seni Kebo Iwa dipercaya sebagai pendukung, penyaji kesenian dengan menampilkan pertunjukan Kecak di Atlas Beach Fest. Permintaan dari pihak Atlas, kami menampilkan kecak Ramayana dengan disain yang lebih singkat, dikarenakan keterbatasan waktu pertunjukan dan pertimbangan jadwal pertunjukan lain yang ada.

Awalnya kami diundang menampilkan kecak dalam bentuk Kecak Tradisi dengan jumlah pemain kecak 10 orang dan 3 orang penari maisng-masing sebagai Sinta, Rahwana, dan Hanoman. Pertunjukan Kecak kami pun digelar saat itu dimulai tanggal 3 Maret 2023 di open stage Atlas Beach Club.

Di hari pertama pertunjukan kecak ini, pihak manager memberikan masukan terkait dengan pertunjukan yang kami lakukan. Mengingat situasi stage tempat kami melakukan pertunjukan yang lumayan lebar, pihak Atlas menyarankan untuk menggunakan clip on dan menambah 5 personil lagi. Jadi total pemain Kecaknya berjumlah 15 orang.

Di hari pertunjukan kedua, clip on hanya disedikan dua buah saja sehingga hasil suaranya tidak maksimal dan tidak seimbang dengan suara-suara dari pemain kecak lainnya. Dari pertunjukan kedua ini, lagi-lagi performa kami direvisi. Guna memenuhi keinginan pihak manager Atlas, saya sebagai leader dari tim kecak ini bersama dengan Ari Jumiari berdiskusi bersama manager entertainment Atlas dan memberikan masukan ide, gagasan, dan rancangan pertunjukan lain sesuai dengan situasi stage yang ada.

Kami ditantang untuk menunjukan sesuatu yang baru yang bisa memenuhi kebutuhan pertunjukan yang diinginkannya. Apabila ingin berlanjut, kami tunggu hasil karyanya besok pagi” ujar Bapak Albert (manager entertainment atlas). Guna menyambut tantangan ini dan belajar dari pengalaman sebelumnya, timbul ide untuk mengkemas musik vocal kecak ini kedalam bentuk digitalisasi. 

Malam itu juga kami memanggil teman kita Janu bersama Citranala Record untuk membantu proses perekaman vocal kecak dari masing-masing pemain kecak. Kami rekam satu persatu sesuai dengan musical yang dirancang dimix dengan gamelan.

.

Gambar 2 dan 3. Proses Rekaman Dengan Memasukan Backsound Gamelan Pada Vokal Cak | Sumber: Dokumentasi Sanggar Seni Kebo Iwa, Tahun 2023

Rekaman dilakukan hingga pukul 01.30 wita. Semua tim bersemangat untuk menunjukan kwalitas guna memenuhi keinginan client (Atlas Beach Fest) karena kami bersama tim Sanggar Seni Kebo Iwa berkomitmen untuk memberikan pelayan prima dan bekerja professional kepada setiap pengguna jasa kami.

Setiap seniman di tim kami tuntut untuk bekerja dengan hati, ramah, dan menyenangkan, serta peduli kepada sesama. Selesai rekaman ini, proses editing dilakukan oleh Janu Citranala Record dan jam 11 siang, kami mengirimkan rekaman ini ke pihak Atlas. Kami ditunggu dengan menampilkan pertunjukan baru dengan disain yang sudah kami buat.

Proses latihan pun kami lakukan di hari itu juga. Beruntung semua tim solid dan mampu menjaga komitmen. Dipertunjukan ketiga ini, pihat Atlas mengapresiasi merasa puas dengan kinerja kami dan kesungguhan kami dalam kerja sama ini.

Selanjutnya tim kami diundang untuk melakukan pertunjukan secara regular 5 kali dalam seminggu. Karya kecak ini kami kemudian beri nama “Kecak Atlas” sebuah pertunjukan Kecak elektrik penggabungan antara konsep tradisi dengan penggunaan teknologi digital music pada karya ini.

Gambar 4. Proses Bloking Stage Pemain Kecak Sebelum Pertunjukan Dimulai | Sumber: Dokumentasi Sanggar Seni Kebo Iwa, Tahun 2023

Disain musical vocal cak, sesendoran oleh Ari Jumiari, dan penambahan music digital menjadi satu dalam karya ini. Secara bentuk musical, unsur-unsur music diolah dengan mempertimbangkan alur cerita yang ada. Komposisi karya music ini dibagi menjadi tiga bagian.

Di bagian pertama, didominasi dengan permainan vocal cak dengan konsep vokal acapela; perpaduan warna suara dan ritme vocal cak. Vocal cak juga diambil dari aksara suci Pangider Bhuana dibalut dengan ritmis music digital. Bagian kedua, pengenalan tokoh-tokoh dengan ilustrasi sesendoran dan ritme vocal cak.

Bagian ketiga, adegan peperangan antara Rahwana dan Hanoman, serta penambahan atraksi Barong dan Rangda sebagai indentitas Budaya Bali. Kesatuan atraksi kesenian tersebut terbalut dalam satu garapan “Kecak Atlas” perpaduan tradisi dan modernisasi.

Setiap perform yang kami lakukan, kami  selalu melakukan Latihan kecil guna memantapkan pertunjukan. Akan ada revisi-revisi yang dilakukan dari apa yang sudah kami tampilkan sebelumnya. Pembenahan untuk penyempurnaan pun harus dilakukan guna kepuasan bersama.

Pemain dituntut untuk maksimal dalam bermain, tidak melakukan dengan sekedar tapi berawal dari kesungguhan hati untuk memberikan yang terbaik dari setiap pertunjukan yang kita lakukan.

Gambar 5. Proses Revisi Pertunjukan Kecak Atlas | Sumber: Dokumentasi Sanggar Seni Kebo Iwa, Tahun 2023

Dari awal bulan Maret hingga kini, dalam beberapa kali pertunjukan yang kami lakukan, kecak kami sudah melakukan tiga kali perubahan format music dan tata penyajian Kecaknya. Hal ini dilakukan guna memberikan inovasi dalam pertunjukan dan menghindari kesan monoton dalam pertunjukannya.

Beberapa perubahan kecil pun kerap kami lakukan. Misalnya dalam bentuk pola lantai, penokohan sesuai dengan alur cerita yang dibawakan. Setiap pemain harus mampu atraktif merespon pemain lainnya dan eksresif sesuai dengan alur ceritanya.

Bulan Juli-Agustus ini kami memakai alur cerita Sugriwa-Subali ketika digoda oleh dayang-dayang hingga terjadi pertempuran untuk memperebutkan dayang-dayang tersebut. Diakhir pertunjukan kami tetap tampilkan atraksi Ngunying (tikam diri dengan keris) menjadi satu kesatuan dengan pertunjukan Barong dan Rangda.

.

.

.

.

.

.

Gambar 6-12. Pertunjukan “Kecak Atlas” di Atlas Beach Club oleh Sanggar Seni Kebo Iwa | Sumber: Ngurahdhhi Fotografer Atlas Beach Fest

Dalam perjalannnya, “Kecak Elektrik” ini mampu membius penikmatnya. Para wisatawan yang menyaksikan pertunjukan kami menikmati sembari mengikuti ritme dan gerak Kecak kami. Kepuasan mereka juga dibuktikan dengan pemberian tiping kepada masing-masing pemain.

Saya sebagai leader tetap menyarakan agar selalu menjaga kwalitas pertunjukan dan jangan pernah terbuai oleh apa yang kita capai, rendah hati, dan harus terus belajar untuk peningkatan kwalitas diri kita. [T]

Tags: kesenian baliseni modernseni tradisional
Previous Post

Dharma Duta Week STAHN Mpu Kuturan Singaraja : Aktif Menimba Ilmu, Kreatif Menghibur Diri

Next Post

I Nyoman Mara, Petani Paprika dari Pancasari, Maju dan Sukses dengan Sistem Pertanian Digital

Nyoman Mariyana

Nyoman Mariyana

I Nyoman Mariyana, S.Sn., M.Sn. Lahir di Sempidi, 08 Maret 1985. Kini dosen Seni Karawitan di Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar. Penulis buku Gamelan Gender Wayang (Mahima, 2021)

Next Post
I Nyoman Mara, Petani Paprika dari Pancasari, Maju dan Sukses dengan Sistem Pertanian Digital

I Nyoman Mara, Petani Paprika dari Pancasari, Maju dan Sukses dengan Sistem Pertanian Digital

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co