31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Berita Kisah: Berita yang Nyaris Ditinggalkan Media

tatkalabytatkala
August 2, 2023
inKhas
Berita Kisah: Berita yang Nyaris Ditinggalkan Media

Gde Aryantha Soethama dan Rofiqi Hasan | Foto: Ist

BERITA KISAH atau yang juga dikenal dengan feature, merupakan gabungan antara berita dan hiburan. Feature sebagai berita tentu menyajikan informasi yang berdasar atas fakta dan kaidah-kaidah jurnalisme. Sedangkan sebagai hiburan, feature merupakan artikel kreatif yang memiliki daya pikat tentang manusia atau gaya hidup atau apapun—walau kadang subjektif.

Feature berbeda dengan berita langsung (straight news). Berita langsung memiliki pakem penulisan—dan itu membuatnya kaku, lempeng, dan kurang asyik untuk dibaca. Sebaliknya, feature tak memiliki pakem penulisan, sehingga wartawan boleh saja menuliskannya dengan gayanya sendiri—sekreatif mungkin—dan boleh memasukkan opini jurnalis ke dalamnya.

Straight news juga identik dengan kecepatan, makin cepat makin up to date, makin lama maka berita semakin basi. Sedangkan untuk menulis feature, si penulis harus memiliki kepekaan untuk memilih objek dan membawakannya secara memikat. Penulis harus memilih bagian yang paling kuat untuk tulisannya. Kalaupun beropini, maka tulisan itu tidak kentara mengemukakan opininya.

Namun, kenyataannya hari ini, khususnya di Bali, berita kisah tak banyak ditulis oleh wartawan. Kebanyakan wartawan—dan media tempatnya bekerja tentu saja—lebih senang menulis berita langsung dengan memburu kecepatan dan tak jarang sensasional, persis seperti logika media sosial. Karena tak banyak wartawan yang bisa menulis feature, perlahan berita kisah mulai ditinggalkan.

Oleh sebab itu, berawal dari keprihatinan akan kondisi media massa dan jurnalistik di Bali hari ini, Kelompok Wartawan Budaya Bali menggelar diskusi tentang berita kisah (feature) dengan topik “Reportase Jurnalisme Kultural, Berita Kisah: Antara Ada dan Tiada” yang selenggarakan di Beranda Pustaka Gedung Perpustakaan Widya Kusuma, Taman Budaya Provinsi Bali, Jumat (28/7/2023) lalu.

Rofiqi Hasan saat menjadi narasumber dalam diskusi “Reportase Jurnalisme Kultural, Berita Kisah: Antara Ada dan Tiada” / Foto: Ist

Diskusi yang merupakan salah satu mata acara Festival Seni Bali Jani (FSBJ) 2023 itu, menghadirkan narasumber wartawan senior sekaligus sastrawan Gde Aryantha Soethama dan Rofiqi Hasan. Sedangkan jurnalis perempuan Luh De Suriyani didapuk sebagai moderator.

Made Sujaya, selaku panitian, mengatakan bahwa diskusi ini bukan satu-satunya mata acara Kelompok Wartawan Kebudayaan Bali. “Selain diskusi ini, kami juga akan menggelar diskusi tentang fotografi jurnalistik vs foto medsos dan pementasan drama teater ‘Nguber Berita ka Nusa’ di Kalangan Ayodya,” ujarnya.

Berita Kisah, Penting atau Tidak?

Dalam diskusi tersebut, Rofiqi Hasan, yang diminta untuk menyampaikan materi terlebih daluhu, bertanya penting atau tidaknya berita kisah? Sebelum ada yang menjawabnya, dia telah menjawab sendiri dan mengatakan bahwa hari ini posisi berita kisah “seolah tidak penting”.

“Hari ini, media mengejar kecepatan dan sensasional. Wartawan dalam posisi tertekan karena target menulis berita. Oleh karena itu berita kisah perlahan ditinggalkan,” kata Rofiqi, bersemangat.

Apa yang dikatakan Rofiqi benar adanya. Banyak media massa sekarang justru mengekor logika media sosial. Media massa ikut-ikutan “genit” dengan memuat berita-berita yang memiliki muatan viral, sensasional, dengan judul-judul bombastis untuk menarik pembaca. “Ada degradasi nilai di sini,” uajarnya.

Menurut Rofiqi, berita kisah sudah kehilangan fungsinya. Dulu berita kisah bisa menjadi ukuran kredibelitas media. Sekarang justru banyak media yang meninggalkan berita kisah, tak memberi ruang feature sehalaman pun. Akibatnya, wartawan-wartawan hari ini kehilangan sentuhan dalam menulis berita kisah.

Hari ini, kecepatan selalu menjadi komponen jurnalisme yang tak terpisahkan. Orang ingin diberi tahu tentang perubahan yang relevan di dunia sesegera mungkin—dan jurnalisme dapat memenuhi tuntutan ini sebagai “sistem peringatan dini” sosial. Oleh karena itu, kecepatan telah menjadi elemen budaya jurnalistik yang tidak dapat dicabut (Drok dan Hermans, 2015).

Sebuah studi dari Asosiasi Surat Kabar Dunia menunjukkan bahwa di bidang berita cepat (siapa, apa, di mana, kapan), telah muncul kelebihan muatan, “dengan nilai mendekati nol” (Erbsen et al., 2012). Dengan begitu, menurut Drok dan Hermans (2015) kelangkaan akan semakin meningkat di bidang keandalan, kebenaran, pelaporan dan analisis mendalam.

Jurnalisme hari ini tampaknya terjebak dalam logika pasar yang paradoks, di mana penceritaan mendalam yang berkualitas tinggi bisa menjadi proposisi penjualan yang unik, tetapi pada saat yang sama, penghematan biaya dan kecepatan digunakan sebagai senjata utama untuk meningkatkan daya saing.

Menurut Cooper (2009), ini mengarah pada semacam skizofrenia di kalangan jurnalis: “Di satu sisi wartawan dikirim ke konferensi jurnalistik untuk belajar bagaimana melakukan investigasi atau menulis cerita naratif. Di sisi lain, manajer bisnis—dan beberapa editor—mencari cerita yang lebih cepat, lebih cepat, dan lebih cepat—yang cakupannya semakin sempit.”

Sementara itu, Gde Aryantha Soethama mengungkapkan bahwa pada awalnya berita hanya menulis orang-orang besar. Orang-orang kecil tidak pernah menjadi bahan pemberitaan. Padahal, masyarakat perlu mengetahui kehidupan orang-orang kecil.

“Karena itulah muncul istilah berita kisah dengan mengambil sisi kemanusiaan orang-orang kecil. Tapi, apakah orang-orang besar tidak bisa ditulis menjadi berita kisah? Ya tentu sangat bisa,” ujar Aryantha Soethama.

Gde Aryantha Soethama saat menjadi narasumber dalam diskusi “Reportase Jurnalisme Kultural, Berita Kisah: Antara Ada dan Tiada” / Foto: Ist

Sama seperti Rofiqi Hasan, Soethama juga mempertanyakan apakah masuarakat masih perlu berita kisah atau tidak. Dan dia menjawab perlu. “Berita kisah harus tetap ada,” katanya.

Menurut Soethama, ketika media-media di daerah seolah berbondong-bondong meninggalkan berita kisah, media besar macam Kompas dan Tempo justru sedang gencar-gencarnya menulis berita dengan gaya feature. Soethama juga mengatakan, bahwa wartawan hari ini harus kebih cerdas, jeli, dan peka dalam menangkap berita viral lalu mengolahnya dengan gaya berita kisah.

“Wartawan hari ini harus cerdas dalam mengawinkan berita viral dengan berita kisah,” imbuhnya.

Dan terkait dengan menulis berita kisah, Aryantha Soethama mengatakan bahwa ada dua aspek penting dalam berita kisah, yaitu sisi kemanusiaan (human intrest) dan teknik berkisah. Dual hal itulah, menurut Soethama, yang dapat menjadikan berita kisah itu menarik untuk dibaca. “Berita kisah itu seperti cerpen, tapi fakta. Teknik menulis sastra sangat penting sebagai modal menulis berita kisah,” imbuhnya.

Sebelum mengakhiri diskusi, Aryantha Soethama menegaskan, bahwa feature itu fakta, karya jurnalistik, berbeda dengan tulisan storytalling. Dan dalam berita kisah, menurutnya, terdapat bandul yang bergerak ke kanan dan ke kiri tapi tidak melebihi batas. “Menulis berita kisah itu harus fokus, tidak boleh ngalor-ngidul,” tandasnya.[T][Jas/*]

Menulis Berita Kisah: Merdeka Menjadi Wartawan
Fakta dan Fiksi Tentang Fakta dan Fiksi
Diskusi “Foto Jurnalistik Vs Foto Medsos”: Menjawab Tantangan Fotografer Jurnalistik di Era Digital
Sanggupkah Media Meliput Pemilu 2024 Secara Proporsional? | Catatan Workshop Peliputan Pemilu Tahun 2024 Dewan Pers [1]
Independensi Pers dalam Pusaran Oligarki Media dan Politik Praktis | Catatan Workshop Peliputan Pemilu Tahun 2024 Dewan Pers [2]
“Nguber Berita ka Nusa”: Perpaduan antara Sastra, Komedi, dan Realita
“Nguber Berita ka Nusa”, Drama Teater Persembahan Wartawan Budaya
Tags: beritaBerita KisahFestival Seni Bali JaniFestival Seni Bali Jani 2023jurnalisjurnalismejurnalistik
Previous Post

Independensi Pers dalam Pusaran Oligarki Media dan Politik Praktis | Catatan Workshop Peliputan Pemilu Tahun 2024 Dewan Pers [2]

Next Post

Komunikasi dan Eksistensi: Manusia-Manusia Berisik di Ruang Maya

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Komunikasi dan Eksistensi: Manusia-Manusia Berisik di Ruang Maya

Komunikasi dan Eksistensi: Manusia-Manusia Berisik di Ruang Maya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co