SEKAA GONG KEBYAR Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta, Kota Denpasar, tampil memukau di panggung Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa malam, 11 Juli 2023, serangkaian Parade Gong Kebyar Legendaris Pesta Kesenian Bali (PKB) 2023.
Setiap tari dan tabuh yang dipertunjukkan dengan begitu apik itu, selalu mendapat sambutan tepuk tangan berderai-derai dari penonton. Sekaa Gong Kebyar dari Banjar Belaluan ini seperti mengingatkan penonton, terutama penonton dari Kota Denpasar, tentang kebesaran nama sekaa gong itu di masa lalu.
Di atas panggung, Sekaa Gong Sadmerta tampil secara begiliran dengan Sekaa Gong Semara Sandi, Banjar Sengguan,Kabupaten Gianyar.
Sekaa Gong Sadmerta membawakan empat materi. Yakni Tabuh Pisan Gagancangan, Tari Tani, Tabuh Kreasi Palguna Warsa dan Tari Kebyar Terompong.
Sekaa Gong Sadmerta, Banjar Belaluan Sadmerta di atas kertas tercatat berdiri tanggal 24 Oktober 1957. Namun sesungguhnya gong kebyar di banjar itu sudah ada sejak tahun 1918.
Pada zaman sebelum kemerdekaan RI itu, sekaa gong itu bernama Sekaa Gong Belaluan dan dipercaya sebagai sekaa gong kebyar pertama di wilayah Bali Selatan.
Saat menyandang nama Sekaa Gong Belaluan, sekaa itu mencatatkan banyak prestasi, salah satunya pada tahun 1929 sebagai seka gong terbaik di Bali dan berhak atas undangan untuk pentas di Batavia bersama dengan Sekaa Janger Kedaton.
Kordinator Sekaa Gong Sadmerta, Dr. I Gede Yudarta, S.SKar., M.Si., memaparkan, keterkenalan Gong Belaluan di era tahun 1920-an ini menarik banyak ilmuwan untuk mengadakan riset terhadap Gong Belaluan.
Sekaa ini memiliki berbagai repertoar yang diciptakan oleh seniman I Made Regog, seperti Kebyar Ding, Curik Ngaras dan beberapa repertoar lainnya direkam oleh Deccka Record dan Odeon Parlophone Recording tahun 1928 dan direkam kembali oleh etnomusikolog Collin Mc Phee pada tahun 1930.
Keberadaan Seka Gong Belaluan juga banyak diungkap oleh Miquel Covarrubias di dalam bukunya Island of Bali (1930).
Pada awal tahun kemerdekaan, sekitar tahun 1950-an sebagai sekaa gong terbaik pada waktu itu, Sekaa Gong Belaluan menjadi salah satu sekaa yang sering diundang oleh Staf Kepresidenan untuk mengisi acara resmi kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, maupun di Istana Tampaksiring, Bali.
Puncak prestasi yang dicapai pada waktu itu adalah diutusnya Sekaa Gong Belaluan (Sadmerta) oleh Presiden Soekarno menjadi duta dalam Diplomasi Budaya ke Cina pada tahun 1957 selama 3 bulan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Rakyat Cina.
Saat tampil di panggung Ardha Candra, Sekaa Gong Sadmerta ini membuka penampilan dengan Tabuh Pisan Gagancangan.
Tabuh ini merupakan komposisi Pagongan kreasi yang berpijak dari komposisi Tabuh Pisan Pagongan klasik. Dinamakan gegancangan karena komposisi ini disajikan dalam tempo yang cepat (gancang) disesuaikan dengan media ungkapnya yaitu gamelan Gong Kebyar. Komposisi ini memiliki struktur yang terdiri dari gagineman, pangawit, pangiba, pangawak, pangisep, pangecet dan pakaad. Dalam perjalannya, Tabuh Pisan Gagancangan digubah oleh Maestro Karawitan I Wayan Berata pada tahun 1974.
Selanjutnya, sekaa itu mempertunjukkan Tari Tani. Tari ini merupakan tari kreasi yang menggambarkan suasana kegiatan para petani di areal persawahan dari awal menggarap tanah sawah, menanam benih hingga memanen padi.
Ide karya tari ini tercetus dari tugas yang diberikan Presiden Soekarno (Bung Karno) kepada I Wayan Berata untuk menciptakan sebuah tarian yang akan digunakan untuk memeriahkan hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke XIII tahun 1958 di Istana Merdeka Jakarta.
Selanjutnya adalah atraksi Tabuh Kreasi Palguna Warsa yang merupakan komposisi musik instrumental kreasi kakebyaran yang menggambarkan suasana bulan kedelapan (kaulu) sasih dalam perhitungan tahun Caka.
Pada bulan kedelapan itu biasanya cuaca cukup ekstrim ditandai dengan terjangan angin yang kuat dan hujan yang deras. Penggambaran suasana tersebut tercermin dalam struktur komposisi yang terdiri dari gineman, kebyar, bapang, gagenderan, pangecet dan panyuud.
Komposisi ini merupakan komposisi terbaik diciptakan pada tahun 1968 oleh I Wayan Berata dan pertama kali disajikan sebagai salah satu materi pada Merdangga Uttsawa (Festival Gong Kebyar) I yang laksanakan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Bali
Terakhir, Sekaa Gong Sadmerta menutup penampilan dengan Tari Kebyar Terompong yang merupakan salah satu tari kreasi kakebyaran yang menggambarkan kepiawaian seorang penari di dalam memainkan instrumen terompong.
Tarian ini merupakan hasil pengembangan tari kebyar duduk yang diciptakan oleh I Ketut Mario sekitar tahun 1920an. I Ketut Mario memiliki hubungan yang sangat erat dengan Gong Belaluan yang ketika itu masih di bawah pimpinan dan asuhan I Made Regog. [T][Ado/*]