BERTAMBAHNYA usia dari tahun ketahun, tidak membuat hidup menjadi lebih mudah. Justru banyak permasalahan yang akan kita temui, mulai dari percintaan, pertemanan, keluarga, karier dan juga keuangan. Khususnya ketika kita menginjak umur 20 hingga 30 tahun.
Banyak perubahan yang terjadi seiring bertambahnya umur, entah ke arah yang positif atau justru ke arah negatif, hal ini tentu dipengaruhi oleh faktor lingkungan, keluarga, dan pertemanan.
Di lain sisi, ada beberapa orang yang masih belum mengetahui jati dirinya, atau sering disebut dengan quarter-life crisis.
Quarter-life crisis merupakan suatu periode ketidakpastian dan pencarian jati diri yang dialami seseorang pada saat memasuki usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun.
Krisis ini ditandai dengan timbulnya berbagai emosi negatif seperti merasa cemas, frustrasi, hingga merasa kehilangan arah. Hal ini dapat mengarahkan seseorang menuju kondisi stres, depresi, atau gangguan psikologis lainnya.
Rasa cemas itu juga sempat menghantui saya. Mengingat, sebentar lagi saya memasuki pertengahan 20. Tetapi syukur, kecemasan itu cukup mereda setelah baru-baru ini saya menonton video yang melintas di beranda YouTube. Video itu berjudul “5 Penyesalan keuangan di umur 30an”.
Video tersebut diunggah di kanal YouTube milik Felicia Putri Tjiasaka. Saya rasa tak ada salahnya jika Anda meluangkan waktu untuk turut serta menontonya, apalagi jika umur Anda masih di bawah 30 tahun.
“Kata orang, guru adalah pengalaman yang paling berharga, tapi seberapa banyak waktu yang harus dihabiskan, ketika kita melewati semuanya satu-satu? Bagaimana kalo kita belajar dari pengalaman orang lain?”
Narasi di atas adalah kalimat pembuka yang dilontarkan Feli ketika mengawali videonya.
Dan ya, saat saya menonton lebih jauh ke dalam video, ternyata isinya bukan hanya penyesalan tentang keuangan saja, namun juga banyak hal lain yang harus dihindari sebelum umur 30an. Berikut ringkasannya:
Stay In Comfort Zone
Penyesalan pertama yang kebanyakan dialami ketika memasuki umur 30-an, yaitu ketika di umur 20-an, Anda tetap bertahan di zona nyaman. Lulus kuliah, bekerja di perusahaan dengan hasil yang cukup untuk makan dan self reward, tanpa mau mencoba hal-hal baru.
Sehingga, ketika memasuki umur 30-an, dan pengeluaran menjadi lebih banyak, seperti untuk menikah, biaya anak, memberikan orang tua, gaji Anda tidak dapat tertutupi. Dan salah jika Anda baru memutuskan untuk membuka usaha, hal ini tentunya akan menimbulkan risiko yang cukup besar ketika gagal dalam menjalankannya.
“Mumpung masih muda, just say ‘yes’ to any positive opportunity,” pesan Feli kepada para penontonnya—karena ketika mecoba hal baru, jika tidak mendapatkan penghasilan, tentu kita bisa mendapatkan pelajaran.
Terlalu Fokus ke Orang Lain
Terbiasa fokus kepada orang lain juga menjadi penyesalan ketika memasuki umur 30-an. Siapa sangka, ketika kita sibuk menyalahkan orang lain yang sukses karena privilege yang dimiliki, justru tidak akan berdampak apapun kepada Anda, dan itu sudah pasti.
Alangkah baiknya, ketika energi yang Anda miliki digunakan untuk fokus kepada diri sendiri, atau membangun privilege untuk diri sendiri. Jika privilege tidak Anda dapatkan, mungkin kelak privilege bisa didapatkan oleh anak-cucu Anda, kelak.
Daripada sibuk memikirkan privilege yang dimiliki orang-orang sukses, sudah saatnya Anda memikirkan usaha apa yang bisa dijalankan, dan skill apa saja yang seharusnya Anda pelajari agar dapat menjadi sumber income tambahan.
Nggak Mau Punya Proteksi
Terlalu menyayangi harta benda yang dimiliki, kebanyakan dari kita lupa untuk memproteksi diri sendiri. Padahal, diri sendiri yang paling memerlukan proteksi, hal ini tentu karena diri kita yang berperan penting dalam mencari income.
Dalam videonya, Feli menyebutkan asuransi yang wajib dimiliki sesuai life stage, yaitu; asuransi kesehatan, proteksi diri ketika masih hidup; asurasni sakit kritis, untuk memproteksi income kita yang hilang ketika kita kritis; asuransi jiwa, proteksi keluarga, ketika Anda meninggal.
Jika memang anti dengan segala jenis asurasni, hal yang harus dan paling penting aktif adalah BPJS.
Terlalu PD (Dunning Kruger Effect)
Dunning krugger effect merupakan kondisi seseorang yang merasa dirinya pintar dan hebat, seolah paling tahu segala hal, padahal realitanya tidak sama sekali, atau sering disebut “tong kosong nyaring bunyinya”.
Hal ini tentunya sering kita temukan di kalangan anak muda saat ini. Ketika mereka menonton atau mempelajari sedikit investasi seperti saham, crypto, trading, dan lain-lain, sudah menganggap paling tahu investasi.
Hal ini tentu berpengaruh ketika Anda menghabiskan seluruh asset yang dimiliki untuk di investasikan, atau berhenti bekerja untuk bisa fokus ikut trading, sehingga dapat menghilangkan segala aset yang dimiliki jika salah dalam memilih bentuk investasi.
Karena pada dasarnya, apa yang kita yakini benar hari ini, belum tentu benar di hari depan. Sehingga, kita harus tetap bijak dalam mengambil keputusan, terlebih dalam bidang keuangan.
Mager Ngatur Uang
Tidak semua masalah keuangan dapat diatasi dengan mendapatkan uang banyak. Alangkah baiknya ketika Anda dapat mengatur keuangan yang Anda miliki dari nominal uang yang masih kecil.
Banyak atau tidaknya income Anda nantinya, tidak akan berpengaruh terhadap pengeluaran Anda ketika Anda sudah dapat mengatur dengan benar uang yang dimiliki. Sehingga ketika mendapatkan uang banyak, kita tidak bingung bagaimana cara mengaturnya.
Sama halnya ketika diumur 20an sibuk mencari pinjaman di Pay later, kredit, pinjol, dll. Sudah pasti di umur 30an Anda masih harus bersusah payah untuk melunasi hutang-hutang tersebut.
Dalam konten yang diunggah Feli, sejumlah 467 orang memberikan komentarnya. Beberapa di antaranya ikut menambahkan penyesalan yang dirasakan ketika memasuki usia 30an.
Seperti yang dituliskan akun @hanicii:
“Saya saat ini berada di usia 30 tahun, salah satu yang saya sesali adalah terlalu idealis untuk mendapatkan pekerjaan sesuai minat. Sehingga berpindah-pindah kerjaan dan membuat pengalaman kerja yang tidak baik”.
Ia juga menyarankan kepada generasi 20an ketika mendapat kerja setelah lulus untuk mencoba menetap minimal 2 tahun di tempat kerja yang sama. “Ya kalo memang gak kuat banget jangan sampe kurang dari 1 tahun,” lanjutnya.
Akun lainnya juga menuliskan setuju dengan hal yang paling disesali yaitu stay in comfort zone. “Meskipun saya orangnya irit, bisa ngatur uang, tapi tetep pemasukan segitu-segitu saja, dan hanya dari satu sumber. Hal ini tentu jadi masalah di kemudian hari. Nyesel banget masa kuliah berlalu tanpa mencoba banyak hal,” tulis akun @ pipipchannel54.
Selain menyetujui bentuk penyesalan diumur 30an yang dijelaskan Feli, beberapa akun menyatakan mengatur keuangan sejak dini memang perlu, seperti yang dituliskan oleh akun @yrezza:
“Umur 24 tahun ini, dari dulu orangtua memaksa untuk kasih laporan uang bulanan waktu kuliah. Hasilnya ketauan ke mana saja uangnya, dan masih bisa ada beberapa sisa yang bisa ditabung. Habbit nyatet laporan terbawa sampai sekarang, hingga saat ini sudah kerja 3 tahun dan punya bisnis jadi makin mudah untuk managenya dan ngerasain hasilnya. Terima kasih ayah ibu”.
Seiring berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, membuat seseorang menjadi lebih tahu akan banyak hal.
Jika hari ini kita takut tentang kegagalan di masa depan, ada baiknya kita menjadikan pengalaman hidup orang lain sebagai pembelajaran, agar tidak mengalami problem yang sama.[T]
Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.