PULANG KAMPUNG adalah hal paling menyenangkan bagi perantau. Seperti yang dilakukan mahasisiwa asal Samosir Sumatera Utara yang selama ini kuliah di Universitas Jambi.
Orang Samosir memang banyak yang merantau. Berbagai alasan digunakan untuk merantau seperti kerja dan belajar. Belajar, bagi para muda di kampung di Samosir, tentu memiliki tantangan untuk menjalaninya, salah satunya adalah jarak, tetapi jarak dan waktu bukan penghambat mahasisiwa asal Samosir untuk terus belajar.
Mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Jambi atau Unja berjumlah sekitar 200 orang dengan berbagai fakultas dan jurusan. Layaknya mahasisiwa pada umumnya, setelah selesai melaksanakan ujian akhir semester, maka akan disambut oleh libur.
Libur yang cukup panjang membuat para pelajar memilih untuk pulang. Berbagai alasan diutarakan untuk pulang, seperti mau membantu orang tua, rindu keluarga, ada acara keluarga, dipaksa pulang karena sudah tidak pulang dua tahun, dan lain sebagainya.
Jarak antara kampus Unja dengan Samosir, lewat rute terbaik sekitar 1.021 Km. Jarak ini ditempuh sekitar dua hari satu malam dengan menggunakan bus. Meski perjalanan dengan jarak jauh, mahasiswa Unja banyak memilih untuk pulang.
Di perjalanan bus akan berhenti saat jam-jam makan, seperti makan pagi, siang dan malam. Pada saat perjalanan juga sering terjadi hal yang tidak terduga, seperti ban bocor, mesin rusak, bongkar muat, antrian panjang POM bensin dan lain sebagainya, yang menunda penjalanan sehingga waktu tempuh bisa lebih lama dari waktu yang seharusnya.
Dua hari satu malam merupakan hal yang cukup membosankan bagi para penumpang.Gangguan tidur pun sering terjadi karena ketidaknyamanan. Lain daripada itu sering juga terjadi muntah, kaki bengkak, pinggang terasa pegal dan lain sebagainya.
Kaki bengkak dalam perjalanan pulang | Dok Penulis
Dalam perjalanan tentu saja penumpang jarang mandi, tetapi menyempatkan untuk sekadar cuci muka, gosok gigi dan hal ringan lainnya, sekadar untuk menyegarkan badan. Hal ini terjadi karena keterbatasan waktu, ketika bus berhenti maka akan digunakan sebaik-baiknya.
Pulang kampung oleh mahasiswa Unja asal Samosir dilakukan dua kali dalam setahun. Tidak seperti teman-teman lainnya yang jarak rumahnya dua, tiga sampai enam jam saja, untuk tiba di rumah masing-masing. Mereka yang rumahnya dekat kampus, pulang kampung bisa dilakukan lebih dari enam kali untuk sekedar tegur sapa dengan keluarga.
Mahasisiwa asal Samosir pulang kampung pada masa semester telah selesai. Kadangkala pulang kampung tidak bisa dilakukan karena beberapa faktor seperti harus magang, keterbatasan uang, dan kepentingan lain yang mendesak.
Ketika mahasiswa pulang kampung, biasa menggunakan bus. Terdapat pula tariff-tarif bus, sepeprti bus ekonomi mempunyai ongkos kisaran Rp.320.000 dan bus AC berkisar Rp.360.000.
Selain ongkos jam-jam keberangkatan juga beda. Ada yang berangkat jam 10:00 AM, 13:30 PM dan lain sebagainya. Waktu tempuh ke rumah saya biasanya lebih lama karena saya harus menaiki angkot atau kapal dan dijemput lagi oleh saudara atau orangtua saya.
Hal-hal yang dialami oleh mahasiswa Unja untuk datang dan pulang dari Jambi sudah menjadi hal biasa. Pulang bersama teman dan duduk bersama bercerita semuanya tentang kampus, rumah dan lain sebagainya. Itu semua dirasa cukup menarik.
Ketika bahan obrolan habis maka pilihan yang baik adalah untuk tidur. Tidak jarang juga masing-masing orang tua, saudara, sering menelepon untuk sekedar tahu posisi kita sudah dimana. Dering telpon sering terdengar dan bergonta-ganti penumpang mengangkat teleponnya.
Di dalam bus tentu bukan hanya menumpang mahasiswa, tidak jarang ada juga orang tua yang membawa anak,anak yang menangis karena panas dan bosan riuh terdengar. Para teman, orang tua dan penumpang lainnya banyak yang menghibur dan banyak lagi kisah yang terjadi dalam bus. Sering juga apa yang terjadi dalam bus membuat haru hingga ada kesan pesan perjalanan yang memuat makna tersirat untuk pengajaran hidup.
Saya akan membuat tips dan hal yang diperlukan dalam perjalanan menggunakan bus dalam waktu lama dan jarak cukup jauh ,sebagai berikut :
- Memilih bus atau transfortasi aman dan nyaman
- Memilih jam keberangkatan dengan memikirkan jam tiba dirumah dengan tepat
- Memilih loket pembelian tiket dan bus dengan kualitas pelayanan yang bagus untuk meminimalisir terjadinya pergantian trasfortasi di jalan dengan hitungan tak wajar
- Memastikan keadaan tubuh dalam kondisi yang sehat
- Kondisi perut tidak dalam keadaan kosong dari keberangkatan atapun dalam perjalanan
- Meggunakan pakaian yang nyaman dan tidak menggunakan jins atau pakaian ketat lainnya
- Membawa makanan ringan dan minuman
- Membawa obat obat emergency seperti obat mabuk,minyak angin bahkan mempersiapkan plastik
- Memilih tempat duduk yang nyaman
- Meminimalisir barang bawaan
- Membawa selimut atau kain jika sewaktu waktu merasa dingin saat perjalanan
- Membawa alat kebersihan tubuh dengan ukuran kecil
- Membawa power bank atau charger
- Menghindari makanan berkuah
- Jangan merokok
- Jika membawa barang elektronik seperti laptop maka disarankan untuk menempatkan ditempat yang aman dan menghindari meletakkan di bagian bawah tanpa pengawasan
- Memperhatikan barang bawaan ketika bus sedang dalam perjalanan dan ketika bus berhenti untuk istirahat.
- Meletakkan uang dalam saku celana atau menempatkan pada dua tempat berbeda.
- Memperhatikan ketika yang bukan penumpang masuk kedalam bus misalkan para penjual jajanan,pengamen atau pengemis.
Sejauh mana pun kita merantau tetap harus pulang, bukan karena kesuksesan dan banyak uang untuk pulang tetapi sekedar menyapa orang tua, sanak saudara dan mencium aroma masakan ibu, pemandangan kampung hingga nostalgia merupakan hal yang cukup membuat bahagia dan itu menarik.
Orang tua tidak pernah memaksa untuk membawa oleh oleh, tetapi sekedar mendengar suara secara langsung pun sudah menjadi syukur yang tiada tara. Mencari ilmu dan uang bisa dilakukan kembali tapi untuk melihat orang tua dan sanak saudara merupakan hal yang sangat jarang.
Apakah kamu tidak rindu masakan ibu? Atau sekadar mendengar namamu dipanggil oleh ayah? Atau kamu dengan saudaramu bertengkar hanya karena hal sepele?
Sudahkah kamu pulang kampung? [T]