10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sajak-sajak I Wayan Suartha | Kusanegara Kusamba

I Wayan SuarthabyI Wayan Suartha
April 28, 2023
inPuisi
Sajak-sajak I Wayan Suartha | Kusanegara Kusamba

I Wayan Suartha | Foto: Sujaya

RUMAH KLUNGKUNG

Mata itu matahari seluruh mata
dari hulu kali yang jauh
dusun dusun ketakjuban
mengalir aksara ning aksara
semesta kecil semesta agung
hanyut-hanyut ke dasar getaran
tumpah lewat matamata pisau
sepanjang asal usul
pantai yang segar
melayangkan
asmara pemberontakan pernah tertulis
tragedi ketulusan belapati
kekawin tarian langit mengisi
angkasa jiwaraya
dihembus angin tanah ini
masuklah
mata itu matahari seluruh mata
dusun dusun ketakjuban
rasakan jiwanya mandikan kemesraan
aksara ning aksara
biarkanlah
anak-anak yang lahir
bercakap di balai kambang
merunduk menggemakan puputan
sambil tengadah ke luas langit
betapa segar
asahan nurani masuk di rumah sendiri

BUKU HARIAN IBU BELUM SELESAI

Apa ada yang termenung lewat pagi
menunggu satu demi satu
tulisan ibu
dongeng apa lagi ada
mimpi yang melayang-layang
begitu nakal mengumpat angin waktu
mengajak bercanda

Apa ada yang termenung usai upacara
bulan sendiri
di mata kanak-kanak yang memainkan
kotak-kotak pesawat
menunggu satu demi satu
tulisan ibu
dan dongeng di kotak berdenyar
menghamburkan kembang-kembang api
dimanakah kunang-kunang
begitu lama tak terungkap

Buku harian ibu belum selesai
buku semesta wangi tanah
kenangkanlah
sekalipun ada yang retak
karena kanak-kanak mencintai
apa adanya aksara ibu

Buku harian ibu belum selesai
kenangkanlah
ada halaman demi halaman
mengajari kecewa untuk mengerti
bahwa buku itu tak pernah selesai

PUPUTAN KLUNGKUNG

  • Untuk Kumpi Wayan

Malam lewat
tak ada kanak-kanak kehilangan
namun, gelisah kanak-kanak itu
menjadi sejarah lebih bermakna
di luar beribu kisah

Biarlah sunyi mengaburkan
akan diri seorang lelaki
di mana kesetiaannya tak tersentuh apa pun
ia ingat,
anak-anak memanggilnya kumpi

Kumpi Wayan sang penjaga benteng
diam-diam membuka pintu
rindu menunggu
bau darah
api perabuan senja hari
setelah keris tombak
berlawanan arah
bumi penuh aksara mengabaikan hening

Kumpi Wayan sang penjaga benteng
menyimpannya jadi kenangan
ia perih penuh kecewa
ia tak ikut mati,
tapi bentengnya menembus waktu
memasuki halaman tanah rumah
kampungnya sendiri

Kumpi Wayan menyimpan kesetiaan
memberi isyarat
bahwa jalan tak ada kembali

2007

KALI UNDA (I)

Jarak percakapan kaliunda mengalir
angin menolak
menyimpan rasa perkataan
karena air mata telah mengajari
merayap ketubuh lelaki
yang berdiri tengah jembatan
matanya membentuk pasir batu
ladang ladang berakar
pohon pohon upacara

Lelaki itu tersenyum
memandang kibar kain di pesisi
jukung jukung nelayan
sambil merasakan anak anak panah
mengarah ke dada
semakin menganga luka rindu
luka anak anak yang dibelai aksara
kasih para tetua
sepanjang hulu sampai hilir kaliunda

Keseimbangan jagat diri
di air tetesan sejarah
lelaki itu mendengar anak anak
mengeja aksara
dan jembatan bergetar

Jarak percakapan kaliunda mengalir
dari ujung jembatan
lelaki itu berujar
memungut-membuang
bayang-bayang bolak balik tak penuh
kalau ini peperangan
jangan jadi pecundang

KUSANEGARA KUSAMBA

(Bagi RS)

Laut belum tenang dalam lelap
nyanyian anak anak bermain ombak
terbawa dalam tidur
memasuki kampung purba
hembusan ilalang riuh sorak sorai
menyergap meruntuhkan pertahanan
kampung kemenangan aksara
sungguh masa lalu terasa lain

kusanegara kusamba
malam makin masuk
dengan berbagi rindu
dimanakah rumah dalam warna kusam
aku ingat
karena percakapan saling silang
sampai cahaya merah menembus jendela
mengusap usap kantuk
sajak sajak belum juga jadi

kusanegara kusamba
matahari menyapa
mengapa belum juga ada terbangun
percakapan percakapan telah dilupakan
sesungguhnya aku ingat
adakah kabar kerinduanmu bertatap
dengan takzim aku katakan
kampung purba kemenangan aksara
jalan panjang bersajak
membuatku bertahan

Klungkung 2020

KALI UNDA (II)

Mengalirlah air mata
menyusur sepanjang kali unda
hembusan angin bunyi jembatan
sejak subuh orang orang melintas
saling bercakap
dalam gelap masih terlihat jalan
inilah pertaruhan
tanpa air mata air kali sejarah
apakah esok masih hidup

mengalirlah air mata
ada yang namanya harapan
sepanjang kesetiaan terjaga
masih terdengar bunyi jembatan
menyimpan segala kekuatan
menjaga hidup

batu kali sekian kali tergerus
orang orang yang melintas
sudah entah dimana
hanya potongan potongan cinta
hanyut terbawa air kali unda

kalaupun aku berdiri
di tengah jembatan kayu kali unda
tak ada bulan
tak kulihat siapa
hanya kenangan itu teramat dahsyat
untuk ditinggal

Binduana, Klungkung 84-20

  • Catatan: Sajak-sajak yang dimuat ini diambil dari buku “Buku Harian Ibu Belum Selesai“

TENTANG PENYAIR:

I Wayan Suartha dilahirkan di Klungkung tahun 1957. Pensiun sebagai guru ASN (aparatur sipil negara) di SMA Pariwisata PGRI Dawan, Klungkung. Setelah pensiun tahun 2017, ditugasi  sebagai ketua guru literasi di sekolah yang sama.

Suartha menulis sajak sejak SMP tetapi baru dipublikasikan tahun 1977 di sejumlah media massa, seperti Bali Post, Karya Bakti, Warta Mahasiswa, Nusa Tenggara, majalah Hai, dan Merdeka. Di samping menulis sajak, Suartha juga aktif menulis cerpen, naskah drama, serta catatan kecil apresiasi sastra dan teater. Puluhan fragmennya pernah dimainkan di TVRI Stasiun Denpasar.

Sajak-sajaknya dimuat dalam sejumlah antologi bersama penyair lain, antara lain Pintu Ilalang, Spektrum, Teh Ginseng, Nuansa Tata Warna Batin, antologi puisi berbahasa Bali Pupute Tan Sida Puput serta Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta. Tahun 2005, bersama penyair IBG Parwita diundang membacakan sajaknya dalam Ubud Writers and Readers Festival. Naskah dramanya, Rantai Putus terbit tahun 2012 yang mengantarkannya meraih penghargaan Widya Pataka dari Pemerintah Provinsi Bali. Tahun 2020, buku puisi tunggalnya terbit dengan judul Buku Harian Ibu Belum Selesai.

Dia kini tinggal di Banjar Pekandelan Kelod, Semarapura, Klungkung. [T]

Semarapura Rumah Sejarah: Membaca Klungkung dalam Sajak
Sajak-sajak IBG Parwita | Kerta Ghosa: Aksara yang Terjaga
Perempuan di Bawah Rembulan | Cerpen IBW Widiasa Keniten
Lagu Rindu untuk Ibu: Membaca Sajak-sajak I Wayan Suartha
Dari Sunyi Kembali ke Sunyi: Membaca Sajak-sajak IBG Parwita
Tags: Puisi
Previous Post

Sajak-sajak IBG Parwita | Kerta Ghosa: Aksara yang Terjaga

Next Post

Perempuan di Bawah Rembulan | Cerpen IBW Widiasa Keniten

I Wayan Suartha

I Wayan Suartha

I Wayan Suartha dilahirkan di Klungkung tahun 1957. Pensiun sebagai guru ASN (aparatur sipil negara) di SMA Pariwisata PGRI Dawan, Klungkung. Setelah pensiun tahun 2017, ditugasi sebagai ketua guru literasi di sekolah yang sama.

Next Post
Perempuan di Bawah Rembulan | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Perempuan di Bawah Rembulan | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co