3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Self Diagnosis Tanpa Pendampingan Ahlinya itu Bahaya

Musti AriantinibyMusti Ariantini
April 24, 2023
inEsai
Self Diagnosis Tanpa Pendampingan Ahlinya itu Bahaya

Ilustrai tatkala.co

SERBA INSTAN, mungkin kata tersebut bisa mewakili kehidupan manusia pada masa sekarang ini. Semakin bergulirnya waktu dan berkembangnya IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), ternyata menjadi pedang bermata dua dalam perkembangan kehidupan manusia. IPTEK memiliki peran penting dalam memajukan peradaban dan memudahkan segala pekerjaan manusia.

Namun, di samping manfaat luar biasa tersebut, tanpa disadari, perkembangan IPTEK juga membawa momok yang teramat mengerikan bagi kehidupan manusia. Tumbuhnya sifat pemalas serta sifat terburu-buru dalam mengambil keputusan dan menyimpulkan segala sesuatunya bahkan tanpa menelusuri kebenarannya terlebih dahulu. Sungguh mengerikan!

Nah, sifat-sifat tersebutlah yang menyebabkan munculnya fenomena self diagnose, yang merupakan seni mendiagnosis atau mengklaim diri sendiri sebagai orang yang mengidap sebuah penyakit berdasarkan pengetahuan dan informasi yang didapatkan secara mandiri tanpa dibantu dengan orang yang profesional.

***

Maraknya self diagnose dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, salah satunya media sosial. Bukan berarti media sosial tersebut buruk, tidak! Hanya saja mental dan pengetahuan kita yang belum cukup untuk memanfaatkan media sosial dengan baik.

Banyak orang menelusuri gejala kesehatan mental di internet (Google, Instagram, Twitter, dan media sosial lainnya), lalu percaya mentah-mentah bahwa mereka sedang mengalaminya dengan mengasumsikan (memaksakan) bahwa apa yang dirasakan sesuai dengan apa yang tertera di internet, padahal belum tentu sesuai.

Sering saya jumpai orang-orang di sekitar saya mencari tahu tentang kondisinya di Google (tak jarang saya juga… Hehehe), seperti misalnya ketika mengalami suasana hati yang buruk/sedih dan merasa putus asa, lalu melakukan penelusuran di Google dan Google menyatakan bahwa orang tersebut mengalami depresi.

Secara tidak sengaja, orang tersebut pasti akan memikirkan hal tersebut secara terus menerus, yang pada akhirnya justru menimbulkan stress.

Self diagnose bisa berakibat fatal terhadap kesehatan mental, yang memungkinkan seseorang mengalami mental illness (kondisi Kesehatan yang berpengaruh pada pemikiran, perasaan, perilaku, atau suasana hati seseorang).

Mental illness memiliki jenis yang beragam, namun yang biasanya cukup sering terjadi adalah gangguan kecemasan, kepribadian, gangguan makan, psikotik, suasana hati, stress pascatrauma, dan depresi.

Self diagnose sangat berbahaya bagi kesehatan karena akan menyebabkan hal-hal mengerikan seperti di bawah ini:

Salah obat

Setelah menelusuri Google dan mendapat jawaban bahwa Anda sedang mengalami suatu penyakit, lalu dengan tergesa-gesa mencari obat yang dianjurkan oleh Google. Padahal belum tentu Anda mengalami suatu penyakit atau bisa jadi dosis obat tersebut tidak sesuai dan mengandung bahan berbahaya untuk tubuh.

Mengabaikan kesehatan

Tak jarang kita abai ketika tubuh mengalami gejala-gejala aneh seperti tidak ingin bertemu dengan orang lain, mengalami perubahan emosi dalam waktu yang cepat dan tidak jelas penyebabnya. Lalu Anda menganggap hal tersebut hanyalah terjadi karena kelelahan biasa.

Padahal, bisa saja gejala-gejala tersebut merupakan gejala penyakit yang membutuhkan perawatan intens sebelum memasuki kondisi yang parah, seperti misalnya depresi atau gejala ODGJ.

Timbulnya penyakit yang lebih serius

Kebiasaan self diagnose bisa mebimbulkan penyakit baru seperti penyimpangan obat karena tidak sesuai dengan dosis, obat tersebut malah menimbulkan suatu penyakit baru dalam tubuh kita yang sebelumnya sehat.

Self diagnose juga menimbulkan penyakit baru khususnya penyakit mental, karena terlalu sering memikirkan diagnosis yang kita lakukan sendiri dan menimbulkan kecemasan yang berlebihan sehingga menimbulkan penyakit mental.

Belum lagi sekarang ini banyak sekali remaja-remaja yang membuat konten mengenai gangguan kesehatan mental di media sosial, bahkan tak tanggung-tanggung mengklaim dirinya sedang mengalami gangguan mental tingkat akut.

Biasanya konten-konten tersebut disampaikan dengan beberapa cuplikan video yang sedang mengiris pergelangan tangan atau menjambak rambutnya, memotong rambut pendek bagi perempuan dengan alasan stress, menangis di kamar yang gelap dan diiringi dengan lagu-lagu sedih, atau sebuah quote yang mampu mencuci pikiran orang-orang yang melihatnya.

Tak lupa menambahkan caption yang penuh dramatisasi, terkait penyebab dia melakukan hal seperti itu, terkait kondisinya yang mungkin menyatakan bahwa dia sedang mengalami gangguan depresi akut, mengalami stress atau trauma.

Lalu, secara tidak sengaja, konten-konten tersebut lewat di beranda media sosial Anda, dan mungkin saja ketika menonton video tersebut Anda sedang mengalami kelelahan atau menghadapi sedikit masalah. Nah, dalam kondisi tersebut sudah pasti Anda akan setuju dengan video di konten tersebut lalu mengasumsikan bahwa Anda juga mengalami hal yang sama.

Dengan tergesa-gesa membagikan konten tersebut di media sosial Anda sendiri yang secara tidak langsung mengajak orang lain untuk merasakan hal yang sama dan mendiagnosis dirinya mengalami penyakit mental.

Tindakan di atas berdampak sangat buruk, bahkan seperti membentuk rantai penyakit. Padahal, untuk mengetahui apakah kita mengalami suatu penyakit kita hanya perlu berkonsultasi ke dokter. Atau, khususnya mengenai penyakit mental, kita diwajibkan untuk berkonsultasi ke psikolog.

***

Semakin ke sini manusia semakin sok pintar dan menganggap dirinya tahu segalanya hanya dengan modal hasil penelusuran di Google atau postingan di media sosial yang sengaja di buat dengan capslock dan bercetak tebal untuk mempengaruhi pemikiran seseorang.

Postingan-postingan seperti “5 TANDA KAMU MENGALAMI TRAUMA”, “7 TANDA KAMU MENGALAMI GEJALA STRESS AKUT” atau “TANDA-TANDA KAMU MENGALAMI INSOMNIA” dan postingan-postingan sejenis lainnya—yang di dalam konten tersebut menyebutkan hal-hal lumrah yang biasa terjadi.

Tidaklah mudah untuk mengetahui apakah kita mengalami suatu penyakit, untuk itu kita wajib berkonsultasi dengan dokter yang telah menempuh Pendidikan kesehatan bertahun-tahun dan menghabiskan biaya hingga ratusan juta juga memerluka pengecekan dengan alat-alat kedokteran sebelum mendiagnosis seseorang.

Dan khusus untuk penyakit mental, hanya seorang psikolog saja yang memiliki otoritas mendiagnosis.

Namun, zaman sekarang, berkonsultasi ke dokter dirasa membuang-buang waktu, tanpa memperhatikan kesehatan sendiri. Dengan tingkat pengetahuannya, seseorang percaya bisa mendiagnosis dirinya hanya dengan media sosial dan internet, lalu mencari obat sendiri.

Terakhir, untuk bisa mengetahui kondisi kesehatan khususnya kesehatan mental, Jadilah psikolog bukan seperti psikolog.[T]

Self Harm: Sebuah Pencarian Identitas Diri
Gabut Berkedok Self Healing dan Saran untuk Mengatasinya
Usia 20-an, Masa Paling Melelahkan dalam Hidup dan Cara Memaknainya
Tags: anak mudaesaikesehatankesehatan mentaltips
Previous Post

Keadilan Gender dan Kemandirian Ekonomi bagi Perempuan

Next Post

Setelah Muncul Nama Tiga Capres, Mari Utak-Atik Nama Cawapres

Musti Ariantini

Musti Ariantini

Admin tatkala.co

Next Post
Setelah Muncul Nama Tiga Capres, Mari Utak-Atik Nama Cawapres

Setelah Muncul Nama Tiga Capres, Mari Utak-Atik Nama Cawapres

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co