CUTI BERSAMA? Liburan? Tida ada ide? Cobalah trekking atau berjalan-jalan sembari menyambut metahari terbit di wilayah perbukitan Desa Les, Tejakula, Buleleng bagian timur. Tepatnya, pada jalur indah Buu-Yangudi.
Saya sudah coba menempuh jalur itu, Rabu, 19 April 2023, bertepatan dengan momen awal cuti bersama Idul Fitri.
Tepat pukul 5.00 pagi, saya menyusuri area trekking Buu -Yangudi . Ini bukan perjalanan biasa. Ini perjalanan penuh spirit alam dengan udara yang sejuk menggairahkan.
Buu dan Yangudi adalah dua area pedusunan yang dipisabkan lembah penuh pohon. Buu dan Yangudi secara administrasi masuk dalam satu dusun. Namanya Dusun Butiyang, bagian perbukitan dari Desa Les, Tejakula.
Memang. Trekking di jalur ini bukan sekadar jalan-jalan biasa. Jalur ini berbatasan langsung dengan hutan Kintamani di Desa Siakin, yang masuk wilayah Kabupaten Bangli.
Trekking ini memang trekking perbukitan. Langkah terasa mendaki, dan lumayan bisa melatih otot kaki, perut, tangan dan belajar mengatur napas.
Trekking pada jalur Buu-Yangudi hanya menghabiskan waktu 2 jam. Start dimulai dari pojok tenggara pusat Desa Les, lalu bergerak dalam suasana sejuk menuju perbukitan. Menyusuri Buu -Yangudi adalah menemukenali cerita tentang Les itu sendiri.
Menurut cerita yang diwariskan turun temurun, kawasan Buu dan Yangudi pernah menjadi pusat Desa Les di masa silam. Dengan kontur yang berbukit kawasan ini merupakan daerah pertanian aneka tanaman musiman seperti mangga, cengkeh, bahkan coklat. Kita akan melihat tanaman rempah lokal yang segar, seperti kunyit, jahe, kencur, tabia bun hingga merica.
Ini tentu saja bukan hanya jalan-jalan biasa. Trekking ini berbalut cerita sejarah, budaya dan gastronomi lokal juga. Bonusnya mentari pagi tepat di ufuk timur. Ada bonus lain lagi. Suara ayam hutan, burung dan ramah sapaan warga pencari rumput di hutan.
Trekking di jalur ini juga bagus buat “bercermin”. Bercermin bagaimana laut selalu indah tampak dari bukit, pun begitu sebaliknya. Bukit selalu indah dilihat dari Laut.
Berwisata , jalan-jalan, liburan, travelling, apa pun disebut itu, sejatinya adalah menjalankan diri untuk terus bercermin dan membelajarkan diri, dan bonus-bonus keindahan akan dibungkus menjadi “Kenangan”. Seperti bagian Terakhir Sapta Pesona. Selamat berlibur, semoga sehat dan fitri selalu. [T]