19 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bukan Mau Su’udzon, tapi Orang Bilang Itu Friendzone

Kadek Risma WidiantaribyKadek Risma Widiantari
April 14, 2023
inEsai
Bukan Mau Su’udzon, tapi Orang Bilang Itu Friendzone

Ilustrasi tatkala.co | Kadek Risma Widiantari

LAGU BERJUDUL Friendzone kembali hit. Lagu yang dirilis pada tahun 2012 itu dinyanyikan Budi Doremi—musisi pop kenamanan itu.

Di kalangan kaula muda, istilah friendzone memang sedang populer. Dan karena itu lagu yang liriknya berisi curhatan-curhatan tragis—lagu yang menjadi ost sebuah film berjudul ‘Catatan Akhir Kuliah’ pada tahun 2015—itu kembali melejit.

“Zona hanya teman”, atau friendzone, sebuah kondisi pertemanan antara perempuan dan laki-laki dengan salah satu pihak memiliki ketertarikan seksual. Hmm.. atau mungkin keduanya sama-sama memiliki perasaan? Itu rahasia Tuhan. Berdalih “tidak ingin merusak pertemanan”, malah terjebak friendzone, begitu biasanya.

Lagu di atas membawa kita seolah-seolah berada pada kondisi yang sangat mengenaskan. Setiap kata demi kata dalam lirik lagu tersebut, menjadi relate dengan apa yang dirasakan oleh mereka yang sedang dalam situasi friendzone.

Banyak orang akhirnya fokus pada setiap kata yang terdapat dalam lirik lagu itu. “Kita jalan berdua, bergandeng tangan tapi tak jadian”. Begitu sepotong kalimat yang dilantunkan Budi dengan suara merdunya.

Dan, seperti secuil kata yang pernah aku baca dari sebuah novel—maaf, aku tidak mengingat judulnya. Begini katanya: “Loyalitas akan berakhir, ketika benefit berhenti”. Loyalitas sendiri bisa berarti sebuah kesetiaan yang ditunjukan kepada seseorang. Kesetiaan bisa saja hilang sewaktu-waktu ketika kita sudah tidak mendapatkan benefit.

Begitu juga dengan friendzone, ketika sudah merasa tidak saling membutuhkan dan tidak mendapatkan manfaat apapun dari hubungan ambigu yang dijalani, maka percayalah semua itu akan berakhir seiring dengan berjalannya waktu.

***

Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, tentunya aku menjadi pendengar yang baik untuk teman-teman tercinta. Tak sedikit dari mereka yang pernah berada pada posisi friendzone. Emm…mungkin aku juga pernah. Hehe. (Sudah sudah, jangan menvonis diri sendiri.)

Kondisi seperti ini memang sangat ambigu—dan hubungan ambigu itu nyata adanya. Bayangkan, saling memberi kabar, tanpa ada status yang jelas.  Aku, kamu, dan kalian, pasti pernah mengalaminya—oh, maaf, ralat: mungkin.

Setelah dipikir-pikir, aneh memang. “Kenapa gemar sekali menyakiti diri sendiri?” Inilah fenomena yang marak terjadi pada anak muda saat ini.

Perasaan nyaman memang muncul tanpa aba-aba. Justru semakin menggebu-gebu ketika kita merasa terhubung dengan seseorang yang mempunyai hobi sama, genre musik sama hingga selera humor yang sama.

Mana bisa mengelak dengan hubungan—yang sudah terbiasa bersama—selama bertahun-tahun?

Terjebak dalam zona nyaman secara terus menerus, dapat menjadi boomerang bagi diri sendiri. Boom! Semua bisa meledak sewaktu-waktu. Terjebak dalam friendzone membuat emosi-emosi negatif akan terus megisi ruang di kepala. Kecewa, marah, takut, tertekan dan putus asa tidak dapat dikendalikan lagi.

Mungkin awalnya kamu akan percaya, jika pertemanan lawan jenis itu bisa murni tanpa adanya perasaan lebih (maksudnya pertemanan yang lebih dari sekadar teman). Padahal, pada kenyataannya, situasi seperti itu susah dilakukan.

Ya, kamu sering chat-an sama dia, pergi berdua, berbagi cerita, peduli satu sama lain hingga—suatu yang terkadang tidak kamu sadari—kamu bergantung padanya. Pokonya, apa-apa selalu dia. Layaknya menjadi seorang “mas pacar” atau “mbak pacar”.

***

Sebelum lanjut soal friendzone, coba perhatikan narasi di bawah ini:

Teruntuk laki-laki baik hati yang setiap hari bertanya “kenapa perempuan sering PHP?”, sini aku kasih penjelasannya.

Sebenarnya tidak semua perempuan seperti itu. Beberapa perempuan tidak ada maksud untuk memberi harapan palsu. Tapi, sebenarnya lebih seperti perumpamaan lama: “jinak-jinak merpati” (berpura-pura sulit didekati dan didapatkan hatinya).

Kami juga bukan takut berkomitmen; kami juga ingin punya pacar, sebagai penyemangat. Lantas, kenapa kadang tidak mau diajak pacaran?

Tunggu! Jangan cepat melabeli kami dengan julukan pemberi harapan palsu ya, Boys! Karena banyak faktor penyebab kenapa kami begitu.

Faktor pertama, karena kami memang belum mau pacaran dan hanya sekadar ingin mencari teman untuk sharing saja. Sedangkan yang kedua, kalian kadang tidak konsisten saat melakukan pendekatan dengan kami. Kadang ada, kadang hilang. Huft..menyebalkan!

Dengan begitu, jadinya kami maju mundur, antara mau buka hati atau tidak. Ibarat seperti saat kalian bertamu ke rumah kami dan hanya menunggu di teras tanpa pernah mengetuk pintu. Bagaimana mungkin kami persilakan kalian duduk di ruang tamu?

Ya, begitulah kira-kira. Bagaimana kami membuka pintu, sedangkan kalian berada di situasi antara mau pulang atau bertamu.

***

Kembali membahas friendzone. Jika Anda sudah mencermati narasi di atas, tentu Anda tahu alasan kenapa beberapa perempuan gampang terjebak dalam situasi friendzone.

Aku pikir alasan pertama memang sering menjadi faktor pendukung paling kuat. Selama belum ada kesepakatan untuk berkomitmen, suatu hubungan tidak bisa berkembang menjadi “lebih dari sekadar teman”.

Namun, teman-teman jangan khawatir, kali ini aku akan memberikan beberapa cara supaya Anda bisa keluar dari zona friendzone.

 Dilansir dari halodoc, terdapat beberapa cara agar kita tidak terjebak ke dalam hubungan tanpa status yang tragis ini. Mari resapi dan ikuti!

Tidak perlu selalu ada untuknya

Selalu menyediakan diri kapanpun untuk si dia, adalah kesalahan paling mendasar yang dilakukan orang-orang di dalam hubungan pertemanan.

Jangan pernah menempatkan diri sebagai seorang teman yang selalu ada dan mengiyakan segala sesuatunya, karena ini dapat menimbulkan perasaan lebih dari teman dan ketergantungan. Yaps.. ujung-ujungnya susah untuk lepas.

Jangan terlalu berlebihan, berikan batasan. Batasi apa yang bisa kamu lakukan untuk teman laki-laki.

Hindari skinship dengan teman lawan jenis

Beri batasan-batasan fisik, sebab terkadang hal ini dapat menimbulkan benih-benih cinta yang kita tidak tahu datangnya darimana. Apalagi elusan di kepala, waduh.. yang satu ini sih sangat cepat memantik kobaran api asmara.

Jangan hangout hanya berdua saja

Jangan hangout hanya berdua saja, nanti yang ketiganya setan. Haha.. bercanda. Maksudnya, pergilah beramai-ramai dengan mengajak teman-teman untuk bergabung. Dengan begitu, kita dapat terhindar dari suasana seolah-olah seperti sedang berkencan dengan dia.

Tidak perlu ada rasa marah ketika si dia tidak mengabari

Memang bukan kewajiban kan, untuk memberi kabar setiap waktu kepada si dia. Jatuhnya malah seperti satpam, yang harus laporan setiap saat. Hehehe. Berhentilah bersikap terlalu posesif, karena mereka hanyalah seorang teman biasa.

Gimana? Sanggup kalian melakukannya? Tenang, lakukanlah secara perlahan. Kita berhak untuk pergi sebentar dari kehidupan teman kita. Tentu, itu karena dunia kita tidak melulu tentang dia dan dia lagi.

Jadi, jika temanmu hanya menganggap kamu sebagai seorang teman, kamu tidak boleh memaksa dia atau menunggu lama sampai kura-kura bisa lari untuk menerima cintamu.

Santai saja, jangan diambil pusing, nanti malah jadi pening. Dibawa happy aja, friendzone bukan berarti pertemanan kita clear and done, bukan?[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Good Looking!
Andai Aku Punya Pintu ke Mana Saja

Pantai, Tempat Berkumpulnya Orang-orang Stress
Penggemar Boys Love Series Thailand, Apakah Salah?
Tags: cintaesaipersahabatan
Previous Post

I Made Pasca Wirsutha: Berawal Jadi Guide Teman, Menjadi Rekonstruktor Tarian

Next Post

“Tarian di Antara Hujan” | Catatan Ngayah ISI Denpasar pada Upacara Betara Turun Kabeh di Pura Besakih

Kadek Risma Widiantari

Kadek Risma Widiantari

Lahir di Singaraja, tahun 2002. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi di STAH N mpu Kuturan Singaraja

Next Post
“Tarian di Antara Hujan” | Catatan Ngayah ISI Denpasar pada Upacara Betara Turun Kabeh di Pura Besakih

“Tarian di Antara Hujan” | Catatan Ngayah ISI Denpasar pada Upacara Betara Turun Kabeh di Pura Besakih

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Film Cina dan Drama Cina, Mana yang Paling Seru?

by Satria Aditya
May 18, 2025
0
Film Cina dan Drama Cina, Mana yang Paling Seru?

ADAKAH yang rindu dengan Wong Fei Hung? Atau sebutan kakak pertama, kedua dan ketiga? Di sini saya mengatakan kejujuran bahwa...

Read more

Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

by Hartanto
May 18, 2025
0
Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

SELAMA ini, kita mengenal Pablo Picasso sebagai pelukis dan pematung. Sepertinya, tidak banyak yang tahu kalau dia juga menulis puisi....

Read more

“Study Tour”, Bukan Remah-Remah dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 18, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KONTROVERSI seputar pelarangan study tour sempat ramai menjadi perbincangan. Beberapa pemerintah daerah dan sekolah melarang siswa, mulai dari TK hingga...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co