9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Penggemar Boys Love Series Thailand, Apakah Salah?

Kadek Sri WidiastutibyKadek Sri Widiastuti
April 12, 2023
inEsai
Penggemar Boys Love Series Thailand, Apakah Salah?

Ilustrasi tatkala.co

DUNIA perfilman saat ini sudah semakin maju dan berkembang dari sebelumnya. Ya, bagaimana tidak, berbagai macam tayangan yang berasal dari dalam maupun luar negeri, dapat kita akses dengan mudah melalui aplikasi-aplikasi gratis maupun berbayar. Di antaranya yaitu, WeTv, Netflix, Iflix, MAXstream, Vidio dan sebagainya.

Siapa sih, yang tidak tahu deretan aplikasi tersebut? Nah, dengan kemudahannya, berbagai macam genre film masuk ke Indonesia dan mulai digandrungi oleh masyarakat kita. Adapun salah satu contohnya adalah Boy’s Love Series yang berasal dari Thailand itu.

Akhir-akhir ini, di media sosial seperti Tiktok dan juga Twitter, series ini sering saya jumpai menjadi trending dan selalu menjadi fyp. Jika dilihat dari jumlah like, viewers serta komentarnya, dapat disimpulkan tidak sedikit orang menyukai series ini, terlebih lagi di kalangan anak muda, baik itu perempuan maupun pria.

Dalam komentarnya pun, banyak yang menantikan kelanjutan dari episode-episode series tersebut. Bahkan ada yang ceritanya sudah selesai, namun mereka tetap berharap ada season selanjutnya. “Duh, kapan nih season 2 tayang?” ungkap salah satu akun di Tiktok.

***

Perlu diketahui, Boy’s Love Series ini merupakan sebuah film dengan genre hubungan romantis percintaan antara laki-laki dengan laki-laki. Dan jika kita lihat dari sudut pandang adat ketimuran, Indonesia misalnya, hal ini sangatlah bertentangan dengan norma dan adat istiadat kita. Terlebih jika kalangan anak muda kita terpengaruh dengan adanya series ini.

Tak jarang pula, saya temui banyak cuitan di komentar media sosial yang menghina dan memandang buruk series tersebut. Ada yang memberikan komentar negatif, hingga melontarkan hujatannya—karena menurut mereka film tersebut tidak layak dipertontonkan untuk masyarakat umum.

Hal di atas memang benar adanya jika kita melihatnya dari kacamata manusia yang beragama. Bagaimanapun, sudah layaknya kita menjalankan kodrat yang telah ditentukan oleh Tuhan masing-masing.

Terlebih lagi, adat dan budaya kita juga melarang keras akan hal-hal yang memiliki kesan “penyimpangan sosial” seperti itu. Akan tetapi, berbeda pula situasinya jika yang menjadi tolok ukurnya adalah hak asasi manusia—paham yang menjamin setiap orang untuk memiliki kebebasan dalam mengeluarkan dan menyampaikan pendapatnya, menentukan nasib dan pilihannya sendiri, tanpa ada diskriminasi dari pihak manapun.

Hak asasi yang dimiliki oleh setiap individu memberikan kebebasan kepada kita, untuk bebas berekspresi. Apapun itu, kita memiliki hak dalam segala hal. Dengan catatan, hal yang kita lakukan tidak merugikan pihak lain.

For your information, seperti yang pernah saya baca langsung dari blog Kemenkumham, bahwa setiap individu mempunyai beberapa hak semasa hidupnya. Salah satu di antaranya adalah hak atas kebebsan pribadi dan hak atas rasa aman.

Oke, jika sekarang kita kaitkan dengan kasus penggemar Boy’s Love Series, yang tak jarang mendapat perlakuan diskriminatif dari pihak lain; yang terkadang pula, mereka dianggap berbeda dari orang normal pada umumnya.

Mereka “dibenci” karena mereka menyukai hal-hal yang masih dianggap tabu oleh kebanyakan masyarakat. Mereka dianggap tidak normal. “Kurang kerjaan. Gila. Aneh”. Begitu kata orang-orang.

Kemudian, mari kita merenung sejenak. Apakah penggemar Boy’s Love Series ini sudah bisa dibilang mendapatkan hak asasi mereka? Bukankah masih ada diskriminasi yang kerap terjadi?

***

Fenomena Boy’s Love Series kian hari makin digemari. Beberapa dari mereka menyebut dirinya sebagai Fujoshi. Nah, sedikit informasi kawan-kawan, dalam Wikipedia, Fujoshi sendiri merupakan istilah Jepang, sering digunakan untuk menyebut penggemar wanita manga dan novel yang menampilkan hubungan romantis antara laki-laki.

Kita ketahui bahwa aktor dalam film tersebut hanya memainkan perannya saja, akan tetapi tak sedikit dari penontonnya senang menyandingkan mereka di kehidupan nyata. Mereka mengait-ngaitkan postingan video maupun foto dari aktor tersebut, seolah-olah ada sebuah chemistry (perasaan yang bertaut atau terkoneksi) yang benar-benar terjadi antara keduanya.

Dan beberapa di antaranya menyampaikan pembelaan. Mereka menyukai drama Boys Love tidak semata-mata dituduh mendukung tersebar luasnya aktifitas LGBT yang disebabkan oleh tayangan tersebut. Mereka menonton hanya karena mengidolakan aktor-aktornya.

Tidak hanya itu, mereka mengagumi akting dari perannya di dalam series. Bagaimana tidak, dengan performance terbaiknya telah mampu menarik banyak minat penonton.  Boss Chaikamon dan Bright Vachirawit, misalnya, dalam series yang berjudul “Love In The Air” (dirilis pada tahun 2022) dan “2gether : The Series” (dirilis pada tahun 2020).

Banyak juga dari penggemar series ini memanfaatkannya untuk belajar bahasa Thailand, serta menjadikan aktor dari film tersebut sebagai motivatornya dalam menjalani kehidupan.

Seperti yang pernah dikatakan teman saya, yang kebetulan salah satu dari penggemar Boy’s Love Series, di mana mereka tidak mendukung penuh kemungkinan hal buruk yang dapat terjadi. Mereka hanya menyukai apa yang mereka sukai.

Terlepas dari dampak negatif dan positif yang disebabkan oleh Boy’s Love Series ini, sedikit yang bisa saya sampaikan, bahwa kita sebagai manusia yang memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan juga mengakui adanya hak asasi yang dimiliki oleh setiap individu, ada baiknya untuk saling menghormati pendapat dan juga sesuatu yang menjadi kesenangan orang lain dengan tidak menjatuhkan satu sama lainnya—karena apapun yang kita anggap buruk untuk orang lain, belum tentu juga buruk untuk diri mereka sendiri, begitupun sebaliknya.

Kita dapat menghargai dan menghormati apa yang mereka senangi dengan catatan: tidak menimbulkan kerugian yang besar bagi orang lain, serta tidak mengambil tindakan secara individual terkait hal yang menurut kita bertentangan dengan prinsip sendiri.

Dengan kita saling menghormati dan menghargai, bukan berarti kita mendukung hal-hal negatif yang terjadi, bukan? Tetapi, “menghormati” dan “menghargai” hanya karena mereka juga mempunyai hak asasi sebagai individu (manusia).

Kita tidak cukup hanya memandang dari satu sisi saja, dan secara serampangan menganggap mereka salah sepenuhnya. Tidak, lebih baik kita belajar saling menghargai keputusan pribadi (masing-masing) orang lain.[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Sedang menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Gabut Berkedok Self Healing dan Saran untuk Mengatasinya
LGBT, Perseteruan Panjang Hak Melawan “Aib”
Sekali Lagi Tentang LGBT, Sebuah Kisah
Tags: cintaesailaki-lakiLGBT
Previous Post

“Ruwatan Samudera”, Procession Visualization in a Dance Fragments

Next Post

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Good Looking!

Kadek Sri Widiastuti

Kadek Sri Widiastuti

Lahir di Singaraja, tahun 2002. Saat ini sedang menempuh pendidikan di STAH N Mpu Kuturan Singaraja, Program Studi Ilmu Komunikasi

Next Post
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Good Looking!

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Good Looking!

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co