31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Sembari”, Sekolah Berbasis Riset dan Inovasi

I Putu SudibawabyI Putu Sudibawa
April 10, 2023
inOpini
“Sembari”, Sekolah Berbasis Riset dan Inovasi

Ilustrasi tatkala.co

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN), menggagas Program Sembari (Sekolah/Madrasah Berbasis Riset dan Inovasi) yang merupakan program prioritas dari Pusat Riset Pendidikan. Program ini diharapkan dapat menjembatani pemikiran kritis siswa dalam menjawab rasa ingin tahu siswa terhadap permasalahan di lapangan.

Program Sembari hadir membersamai sekolah/madrasah untuk menanamkan kultur serta menerapkan struktur riset dan inovasi bagi ekosistem sekolah bisa terus berlanjut dan berkesinambungan.

Program ini diharapkan memberikan kebebasan berkreasi untuk mengeksplorasi riset dan inovasi dalam kehidupan. Membiasakan anak-anak mencari proyek-proyek riset yang kecil-kecil, menumbuhkan minat anak pada riset dan inovasi perlu diperkenalkan sejak dini.

Salah satu kunci utama yang diperlukan untuk belajar riset dan inovasi adalah rasa ingin tahu yang besar. Hal ini sejalan dengan memberikan keleluasaan dan kebebasan anak-anak dalam merancang kegiatan riset dan inovasi yang berkaitan dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah.

Berbagai macam poster riset dan inovasi yang berisikan kreativitas siswa beradu keunikan, keindahan, dan tentunya kejelian dalam menggali konsep-konsep riset dan dan inovasi yang ada di lingkungan mereka.

Dan benar, untuk menggalakkan kecintaan anak-anak pada dunia riset dan inovasi, dimulai dengan memperkenalkan anak-anak pada proyek-proyek riset dan inovasi yang sederhana namun menantang bagi mereka.

Model kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan kreativitas guru dan siswa, secara lambat laun budaya riset dan inovasi akan bergeser kepada siswa sebagai subjek dan guru sebagai fasilitator, sehingga siswa terkondisikan menjadi kritis, kreatif, dan dapat mengeksplorasi alam sesuai dengan kemampuannya.

Tetapi, konsekuensi lanjutannya adalah terjadinya proses alienasi siswa dari lingkungannya. Siswa tidak paham untuk apa riset dan inovasi itu dilakukan, karena konsep-konsep riset dan inovasi yang mereka pelajari tidak bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Maka, muncullah anggapan, melakukan riset dan inovasi hanya akan menjadi beban bagi mereka dan akhirnya siswa akan merasa bahwa riset dan inovasi merupakan momok yang menakutkan dalam pembelajarannya. Padahal, semestinya proses pembelajaran riset dan inovasi dimulai dari mengamati fenomena-fenomena alam secara terstruktur.

Membutuhkan Guru yang Ahli

Proses pembelajaran yang menekankan pengamatan secara terstruktur itu tentunya memerlukan guru yang memahami bidang keilmuannya secara mendalam, luas, dan menjiwainya serta menguasai ilmu pedagogi secara baik. Karena itu peningkatan kompetensi guru, baik dalam pemahaman akan riset dan inovasi sesuai dengan bidang ilmunya, juga dalam pedagoginya merupakan sesuatu yang mutlak.

Rasa ingin tahu yang ada dalam diri remaja jangan dibiarkan berlalu tanpa bekal yang berarti dalam perjalanan hidup selanjutnya. Maka, sekali lagi, kuncinya terletak pada kreativitas guru untuk menggugah siswa menjawab rasa ingin tahu mereka. Guru yang ahli harus mampu melakukan aksi nyata dalam menjembati kegemaran siswa dalam melakukan penelitian dan penulisan.

Peneliti dunia rata-rata memulai kegiatan penelitiannya sejak usia muda. Thomas Alva Edison, misalnya, saat menginjak usia 12 tahun sudah mendapatkan paten dan saat usianya mencapai 81 tahun telah mengumpulkan 1.033 paten.

Benar, panggilan hidup seorang ilmuwan adalah menemukan pengetahuan baru. Semuanya itu adalah suatu proses berkreasi dan pengetahuan baru itu sendiri adalah suatu kreasi. Orang yang memiliki kemampuan mencipta demikianlah yang dikatakan memiliki sikap kreatif.

Inovasi yang siswa tampilkan minimal dapat menyelesaikan masalah mendasar dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kita perlu bercermin pada pernyataan seorang pakar pertanian Jepang bernama Shoichi Nakata: “Kehidupan kanak-kanak adalah khayalan, kehidupan remaja adalah mimpi, kehidupan setengah baya adalah kenyataan, kehidupan manula adalah kenangan”.

Sudah saatnya penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran membutuhkan guru sekaligus peneliti yang jeli dan tangguh—yakni guru yang mampu melaksanakan tugas dan mengadopsi strategi baru dalam pengajarannya. Bukan guru yang statis, tapi yang dinamis, sesuai dengan tuntutan zaman/kurikulum.

Disadari atau tidak, masyarakat yang lebih maju memiliki sejarah yang runtut mengenai perkembangan budayanya. Mulai dari budaya lisan, bergerak maju seiring kebutuhan dengan budaya menulis. Baru menanjak pada penggunaan teknologi. Mereka memahami bahwa teknologi adalah perangkat, pada sisi yang lain budaya menulis telah dan tetap terbentuk.

Sedangkan di sini, budaya tulis dikembangkan di antara budaya lisan yang begitu kuat. Belum tuntas pekerjaan ini, masuk budaya menggunakan teknologi. Hal ini menyebabkan tugas membudayakan masyarakat menulis semakin berat, sebab melihat dan mendengar lebih mudah untuk dilakukan.

Kesulitan sekolah dalam melakukan aktivitas penelitian sebenarnya amat terkait dengan faktor budaya ini. Ada lompatan besar pada budaya pendidikan di Indonesia, dari budaya lisan melonjak pada budaya pemanfaatan teknologi informasi.

Sementara budaya menulis yang seharusnya lebih dulu dilalui, malah terlewatkan. Mencita-citakan peningkatan profesionalitas guru harus sejak awal dikemas dalam rangka pembentukan pengembangan sistem pendidikan, di mana workshop/pertemuan ilmiah, menulis, dan meneliti adalah tiga serangkai kegiatan yang akan memberikan kemampuan pembentukan pengetahuan tersebut.

Harapan atmosfer budaya meneliti di kalangan guru tumbuh secara kondusif, pelan tapi pasti, para guru akan tampil percaya diri.

Sekolah juga perlu bekerja sama dengan beberapa komunitas belajar untuk melakukan proses riset dengan melibatkan anak-anak dan para guru. Dengan demikian, laporan dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada 2022 tentang kesadaran pelajar Indonesia pada lingkungan belum cukup baik akan mulai terkikis.

Sebuah Pemantik

Program Sembari ini dapat mendorong siswa tidak hanya peduli pada diri sendiri, tetapi juga peduli kepada lingkungan, dan menjadi awal entry point (titik masuk) mengembangkan sekolah berbasis riset.

Oleh karenanya, upaya menumbuhkan semangat riset dan inovasi di kalangan siswa tidak akan optimal bila sistem pembelajaran kita masih menggunakan pola hafalan. Bagaimana meningkatkan kemampuan yang tidak sekadar mengajar, tetapi juga harus bisa menggali daya imajinasi siswa, tidak memasung dan membunuh daya kreativitas siswa.

Guru harus memegang titik sentral dalam proses pembelajaran di sekolah dan memainkan peran secara profesional dan cukup inovatif—inovatif karena mampu mengintegrasikan konsep-konsep pembelajaran dengan fakta-fakta nyata yang ada di alam semesta.

Hal ini sangat sejalan dengan filosofi kontruktivisme bahwa strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan.

Sekolah berinovasi dengan lebih banyak melakukan penelitian ilmiah yang melibatkan siswa. Dalam tatanan lebih lanjut, diharapkan proses pembelajaran di kelas, tidak mengkerucut pada satu disiplin keilmuan, melainkan terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain.

Mewujudkan sekolah berbasis riset dan inovasi sejalan dengan ungkapan alam merupakan guru terbaik, karena setiap adegan petualangan pasti akan mengajarkan ilmu yang sangat berharga untuk kita.

Layaknya seorang anak, alam adalah hal yang perlu selalu kita jaga keindahannya, agar anak dan cucu kita kelak tetap dapat menikmati keindahan yang telah dikreasi oleh Tuhan Sang Pencipta Semesta Alam.

Program Sembari yang digagas oleh BRIN dapat menjadi pemantik bagi sekolah untuk mengembangkan suasana akademis yang berdasarkan penalaran dan berpikir kritis. Berharap budaya riset dan inovasi dengan pemikiran yang tajam tumbuh dari anak-anak sejak dini.[T]

Menebar Inspirasi Menempa Mental dan Budaya Inovasi
Memaknai Esensi Guru Pengerak: Siapa yang Digerakkan?
Melompati Ruang Batas, Pembelajaran Bersahabat dengan Alam
Tags: guruinovasipenelitiansekolah
Previous Post

Puisi-puisi Muhammad Farhan Azizi | Sabun Cuci Kuah Nasi

Next Post

Dimensi Komunikasi Puasa dan Lebaran

I Putu Sudibawa

I Putu Sudibawa

Kepala SMAN 1 Semarapura. Peserta Teacher Training on Inclusive Education, Jepang

Next Post
Memaknai Perbedaan Komunikasi Antarbudaya: Bukan Sekadar Wacana

Dimensi Komunikasi Puasa dan Lebaran

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co