BULELENG | TATKALA.CO – Ada tiga berita baik dari wilayah Kecamatan Gerokgak, Buleleng bagian barat, setelah terjadi keributan saat Nyepi di Desa Sumberklampok. Tiga berita ini benar-benar berita positif demi terciptanya kerukunan antarumat beragama.
- Buka Puasa Bersama
Kegiatan buka puasa bersama ini dihadiri tokoh umat Islam dan tokoh umat Hindu di Aula Kantor Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Minggu, 26 Maret 2023. Acara buka bersama itu diselenggarakan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Gerokgak.
Kegiatan itu berlangsung dengan penuh persaudaraan. Suasananya aman dan kondusif. Karena memang, acara buka puasa bersama itu diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kerukunan antarumat beragama.
Dengan kegiatan itu, semua punya harapan bahwa masyarakat di desa itu, baik umat Islam maupun Hindu selalu bersama rukun dan terus bisa saling mengisi dalam membangun Desa Sumberklampok.
Camat Gerokgak Ketut Aryawan mengatakan, dengan adanya kegiatan yang positif ini agar menjadi sebuah gambaran bahwa toleransi umat beragama di Kabupaten Buleleng khususnya di Kecamatan Gerokgak tetap terjaga keutuhannya serta akan dilaksanakan secara berkelanjutan dari berbagai elemen keagamaan yang ada di Kecamatan Gerokgak.
Ia berharap, perlu adanya peran aktif tokoh masyarakat dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam menjaga dan menghormati keyakinan antar umat beragama di Kecamatan Gerokgak pada khususnya, dan Kabupaten Buleleng pada umumnya.
“Terimakasih kepada seluruh tokoh masyarakat yg sudah secara aktif ikut dalam menjaga keamanan dan ketentraman wilayah Gerokgak,” kata Pak Camat, saat acara buka puasa itu.
- Gotong Royong Bersama
Kegiatan gotong royong bersama ini dilaksanakan Rabu, 29 Maret 2023, di areal Pura Bukit Gondol yang terletak di Banjar Dinas Gondol, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak. Kegiatan gotong royong itu diikuti oleh warga setempat, baik warga Muslim maupun warga Hindu.
Kegiatan gotong royong itu adalah bentuk nyata keharmonisan dan rasa saling menghormati yang ditunjukkan oleh warga Desa Penyabangan. Warga mempertunjukkan sikap saling menghargai, toleransi serta eratnya rasa persaudaraan dan silahturahmi warga Desa Penyabangan.
Kegiatan gotong royong itu juga diikuti Kapolsek Gerokgak Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana bersama dengan beberapa staf Polsek, Perbekel Desa Penyabangan I Nyoman Sudiarta, Kelian Desa Adat Penyabangan Jro Bendesa Wayan Eka Widiastawa bersama prajuru, dan Takmir Masjid Nurul Iman Gondol Bahtarin Wijaya.
Gotong royong bersama di Desa Penyabangan
Kapolsek Gerokgak Sudarsana mengatakan, warga harus tetap menjaga keharmonisan antar umat yang sudah berjalan dengan baik. “Jangan terpancing dengan provokasi-provokasi yang dapat mengganggu kedamaian dan kerukunan serta persatuan dan kesatuan antar umat beragama,” ucap Kapolsek.
Perbekel Desa Penyabangan Sudiarta menegaskan bahwa toleransi dan kerukunan umat di Desa Penyabangan sudah terjalin cukup baik dan situasi ini untuk tetap dijaga dan dipertahankan, ucapnya.
“Kami yakin warga masyarakat Desa Penyabangan tidak akan terpengaruh oleh siapapun yang ingin memecah persatuan antar warga masyarakat Desa Penyabangan,” katanya.
- Moderasi Beragama
Di kantor Camat Gerokgak dilakukan sosialisasi moderasi beragama, Selasa, 28 Maret 2023. Sosialisasi itu menghadirkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Komang Kappa Tri Aryandono, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gede Made Metra, dan Kapolsek Gerokgak Gusti Nyoman Sudarsana.
Hadir juga Camat Gerokgak, Kapolsek Celukanbawang, Danramil 1609-08/Gerokgak, Kasi Trantib dan PolPP Gerokgak, Perbekel se-Kecamatan Gerokgak, Ketua PHDI Kecamatan Gerokgak, Kepala KUA Kecamatan Gerokgak, Kelian Adat se-Kecamatan Gerokgak, Ketua MUI Kecamatan Gerokgak Ketua MDA Kecamatan Gerokgak, Ketua Forum Takmir Masjid Kecamatan Gerokgak, Ketua Karang Taruna Kecamatan Gerokgak, Ketua BANSER Kecamatan Gerokgak, Ketua Panwascam Kecamatan Gerokgak dan Ketua PPK Kecamatan Gerokgak.
Sosialisasi moderasi beragama di Kantor Camat Gerokgak
Kepala Badan Kesbangpol Komang Kappa Tri Aryandono mengatakan, moderasi beragama di Indonesia merupakan hal yang fundamental suksesnya Pemilu 2024. Di Kabupaten Buleleng sendiri keharmonisan dan kerukunan beragama yang telah terjalin sejak lama menjadi pegangan agar tidak dipakai sebagai politik identitas dalam hajatan Pemilu nanti.
Kappa menjelaskan, moderasi beragama di tengah masyarakat tentu akan menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan serta diyakini bisa memperkuat antar wilayah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sinergi dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, institusi, organisasi kemasyarakatan, forum kerukunan umat dan pemerintah sangat penting untuk menekan politik identitas agar pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan lancar dan sukses,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gede Made Metra mengatakan dalam rangka terciptanya kerukunan, kesatuan dan persatuan di tengah keberagaman menuju Pemilu 2024 tanpa politik identitas, pihaknya bersama pemerintah selalu bersinergi.
“Masing-masing identitas ini agar tidak menghasilkan gesekan. Tema sekarang yang dipilih sangat pas dimana politik tanpa identitas apalagi menjadikan agama sebagai isu politik sungguh tidak sesuai dan terbukti tidak membawa kemanfaatan bagi kepentingan bangsa. Mau sampai kapan kita mengorbankan nilai kebaikan agama dan kemanusiaan demi kekuasaan sesaat,” ujarnya.
Disisi lain Kapolsek Gerokgak Sudarsana menyampaikan bahwa negara terbentuk dalam politik, kepedulian dalam situasi yang ada, jika ada konflik hendaknya cepat menghubungi Polisi/Bhabinkamtibmas yang ada di wilayah masing masing.
“Peran Perbekel agar dapat memetakan titik potensi konflik dan berkomitmen menjaga kondusifitas wilayahnya. Begitu juga dengan Bawaslu beserta jajarannya untuk tetap mengawasi adanya potensi pelanggaran Pemilu,” kata Kapolsek. [T][Ado/*]