10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Babi Guling Vs Babi Genyol, Siapa Pemenangnya?

Dian Ayu LestaribyDian Ayu Lestari
March 26, 2023
inKuliner
Babi Guling Vs Babi Genyol, Siapa Pemenangnya?

Porsi babi genyol Mendarta | Foto Dian Ayu

BILA SAYA HARUS bertanya, Babi Guling atau Babi Genyol, apa pilihan anda? Dan bila pertanyaan itu hadir kepada saya, maka jawaban saya adalah: tidak ada.

Wah, wah, tolong normalkan kembali kedua alis anda yang mengkerut, atau garis bibir anda yang sedang berlekuk karena mungkin tengah meboya membaca kalimat pertama di atas. Saya tidak salah menyantumkan pernyataan. Hanya saja, saya memang belum memberi penjelasan yang bisa membuktikan ke-semeton-an saya sebagai warga Bali. Ngok.. ngok.. ngok..

Pernah suatu kali saya menyimak review jujur, akurat, terpercaya, dan tentunya bikin ngiler tentang kedahsyatan nasi babi genyol Men Darta dari Pak Ole (baca: Made Adnyana Ole, pimred tatkala.co). Saya selalu ingat bagaimana detail beliau menjelaskan kenikmatan sepiring nasi babi genyol sambil menelan ludah berkali-kali. Dan ajaibnya, saya juga ikut gelek-gelek walau hanya mendengar cerita saja.

Perasaan ingin mencoba akhirnya muncul. Lama saya simpan perasaan itu walau sudah saya lewati warung Men Darta berkali-kali. Hingga akhirnya, saya dengan kebetulan mengadakan kesempatan untuk mencobanya.

Tepatnya di suatu siang menuju sore di hari Jumat, di minggu ketiga bulan Maret tahun 2023. Situasi pada saat itu, saya tengah gebug hujan sedari saya masih di jalur Gitgit yang mengular hingga sampai di daerah Baturiti yang lurus mulus. Saya kedinginan, perut ikut keroncongan. Begitulah, tiba-tiba motor saya langsung terparkir di bawah plang bertuliskan “Babi Genyol Men Darta”.

Tidak terlalu lama, sekitar kurang dari lima menit menunggu, seporsi Babi Genyol sudah tersedia di hadapan saya. Itu poin plus. Secawan jukut balung, dan sepiring nasi berisi sate lilit, lawar, paru, gorengan daging, kerupuk babi, sambel, dan tentu saja bintang utamanya sepotong babi genyol terpampang di paling atas antara lauk lainnya. Nasi babi genyol Men Darta adalah nasi babi genyol pertama bagi saya. Benar, sebelumnya saya tidak pernah mencoba nasi babi genyol sama sekali.

Saya tidak membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan seporsi hidangan itu. Saya penasaran pada rasa dari semua jenis lauk yang dihadirkan. Kepala saya terkadang manggut-manggut, alis saya kadang terlalu mengkerut, juga bahu saya terkadang luruh seperti tidak punya tenaga yang cukup untuk menahannya tetap tegak. Lalu saat hanya tulang-tulang balung saja yang terisa, saya setuju nasi babi genyol Men Darta itu enak. Walau bagi saya, ya, tidak ada hal yang terlalu istimewa kecuali kulit babi genyolnya yang meleleh walau tidak saya kunyah dengan tenaga. Itu highlight dari saya.

Porsi babi genyol Men Darta | Foto Dian Ayu

Setelah melepas rasa penasaran terhadap nasi babi genyol, saya lanjutkan perjalan menuju Denpasar. Dalam jarak yang tidak terlalu jauh, saya melewati warung nasi babi guling Men Janji. Memori ketika saya mencoba seporsi nasi di sana terkuar kembali, dan secara tidak sengaja langsung membandingkan dengan seporsi nasi babi genyol yang baru saja saya nikmati.

Pada umumnya, bumbu dasar babi guling dan babi genyol itu tidak jauh berbeda. Keduanya menggunakan base genep, sebagai ciri dari olahan khas orang Bali. Pelengkap yang ada juga serupa:  jukut balung, lawar, sambel, dan gorengan.Harga yang ditawarkan untuk seporsinya  juga sama, yaitu Rp. 25.000 saja. Kalau begitu, apa yang bisa kita bandingkan dari kedua makanan terpapan atas itu?

Saya sebagai orang yang doyan makan, terbiasa mengategorikan makanan sebagai makanan yang enak banget atau enak aja. Dasar yang biasa saya gunakan adalah tampilan, aroma, rasa, dan tekstur dalam satu porsi sajian makanan. Dan inilah poin pentingnya dalam penilaian saya terhadap babi guling dan babi genyol.

Babi Guling dan Babi Genyol

Siapa yang tidak suka babi guling? Mungkin hanya sepersekian orang saja  yang bilang “Saya!”. Saya tidak menghakimi itu, tapi tentu banyak yang setuju dengan saya bahwa babi guling itu memang makanan kategori ‘enak banget loh gaesss.’

Saya tidak akan lagi membincangkan tentang base genep¸ karena kebanyakan dari kita sudah tahu tentang itu. Yang lebih menarik bagi saya adalah tentang jargon (sebut saja demikian) “Tes Kriuk”. Banyak orang membuat konten video atas kenyaringan kriukan kulit babi guling, dan ternyata banyak juga yang tertarik untuk menontonnya.

 Itu yang saya maksud tentang tekstur, suatu hal yang saya sebut ‘memikat’ ketika menyantap babi guling: perasaan bahagia mendengar suara ngeritik. Tidak jarang, orang rela membayar lebih mahal untuk mendapat potongan kulit garing yang lebih besar. Lantas menurut saya, di sanalah tekstur memegang kuasa yang cukup besar untuk memengaruhi penilaian terhadap suatu makanan. Dari poin ini, babi guling unggul sementara dari babi genyol.

Tetapi walau demikian, sudah tentu juga ada yang tidak begitu doyan dengan kritik be guling. Saya contohnya, hehehe. Saya salah seorang yang tidak bisa mengonsumsi kritik be guling dalam porsi yang banyak. Hanya sekali gigitan, sudah lebih dari cukup bagi saya. Perasaan eneg masih sering terasa.

Saya jauh lebih menyukai bila kulit babi guling itu direbus, dan disajikan dengan balung sebagai olahan jukut. Kulit babi guling yang direbus akan memiliki tekstur kenyal, atau yang sering saya sebut sebagai tekstur grenyel-grenyel, yang menurut saya sangat cocok dipadukan dengan kuah jukut base genep.

Sama seperti tekstur babi genyol. Daging babi akan dimasak dengan base genep dengan direbus dalam waktu tertentu, dan akan menghadirkan tekstur yang empuk dan kenyal. Terkhusus di bagian antara kulit dan lemaknya—yang bila dengan waktu yang pas, akan memberikan tekstur kenyal yang sempurna. Wah, sangat nikmat bila dimakan bersamaan dengan nasi hangat dan sambel sere.

Atas dasar itu, walaupun babi genyol tidaklah sepopuler babi guling, bagi saya sendiri, babi genyol memiliki kedudukan yang setara dengan babi guling. Keduanya memiliki poin memikat masing-masing dan tergantung dari preferensi kita pribadi sebagai penikmatnya. Babi guling dengan sensasi kulit ngeritik, dan babi genyol dengan sensai kulit yang kenyal-lumer.

Jadi, bila sekali lagi saya bertanya, teman-teman akan memilih berada di tim yang mana? [T]

Bubur Ayam Pak Karya, Legenda Kuliner dari Kota Singaraja
Babi Guling Tidak Boleh, Ayam Guling pun Jadi di Warung Mbok Eka Banyuning Singaraja
Tags: babi genyolbabi gulingkulinerkuliner khas balirefleksirenungan
Previous Post

Misteri Jalanan: Penghubung atau Pemutus?

Next Post

Jejak Gde Dharmaja di Pemkab Buleleng: Dari Tukang Surat Hingga Perencana Pembangunan

Dian Ayu Lestari

Dian Ayu Lestari

Lahir di Singaraja, 22 Juni 2000 dan sedang menempuh pendidikan di Undiksha Singaraja dengan prodi Manajemen. Kini aktif di Teater Kampus Seribu Jendela

Next Post
Jejak Gde Dharmaja di Pemkab Buleleng: Dari Tukang Surat Hingga Perencana Pembangunan

Jejak Gde Dharmaja di Pemkab Buleleng: Dari Tukang Surat Hingga Perencana Pembangunan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co