30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Desa Banjarpanepen: Media Kontemplasi bagi Sejumput Toleransi

ChusmerubyChusmeru
March 25, 2023
inKhas
Desa Banjarpanepen: Media Kontemplasi bagi Sejumput Toleransi

FOTO: Sungai Kalicawang sebagai tempat ritual Limolasan atau Purnaman. | Dokumentasi Pribadi Chusmeru

DESA BANJARPANEPEN merupakan satu desa yang terletak di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.  Desa ini terasa sejuk, karena terletak di ketinggian 391 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju desa ini dapat ditempuh melalui perjalanan darat sekitar 50 kilometer dari Purwokerto, ibukota Kabupaten Banyumas. Banyak sisi menarik dari desa yang yang berpenduduk 6.350 jiwa ini.

Desa Banjarpanepen dinobatkan pemerintah sebagai Desa Percontohan Kerukunan Antarumat Beragama di Indonesia. Hal itu didasarkan pada karakteristik penduduk yang terdiri dari berbagai agama, seperti Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan Penghayat Kepercayaan.

Mereka hidup rukun berdampingan puluhan tahun tanpa pernah terjadi konflik. Ketika  berada di Desa Banjarpanepen orang akan melihatnya sebagai miniatur Indonesia, karena di desa itu terdapat masjid, gereja, wihara, dan tempat pemujaan bagi penganut Hindu dan Penghayat Kepercayaan.

Potensi Wisata

Sebagaimana kebanyakan desa di Indonesia, Banjarpanepen memiliki beberapa potensi wisata alam, sejarah, dan religi. Di wilayah tengah desa terdapat objek wisata susur sungai (river tubing ) di Kalicawang. Sungai Kalicawang ini juga biasa diamanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat ritual adat desa. Berdekatan dengan objek wisata tersebut terdapat pusat kuliner Taman Sentana yang menyajikan menu Sate Bebek sepanjang setengah meter.

Foto: Pintu Masuk Objek Wisata Sejarah Watu Jonggol sebagai tempat pelaksanaan ritual Suran | Dokumentasi Pribadi Chusmeru

Beranjak ke sisi barat terdapat objek wisata alam Bukit Pengaritan. Letaknya yang berada di ketinggian membuat objek wisata ini terasa sejuk. Para pengunjung memanfaatkan waktu sore hari hari sambil menikmati pemandangan kota dan laut di bawah bukit. Sejauh mata memandang, pengunjung dimanjakan dengan hijaunya bebukitan.

Menuju ke tempat yang lebih tinggi, Desa Banjarpanepen memiliki objek wisata sejarah dan spiritual Watu Jonggol. Objek wisata ini dipercaya masyarakat setempat sebagai petilasan Mahapatih Gajah Mada dan Prabu Hayam Wuruk.

Banyak pengunjung yang datang untuk melakukan meditasi di Watu Jonggol. Menurut Sakin, tokoh masyarakat di desa itu, beberapa biksu dari Tibet pernah mengunjungi Watu Jonggol. Sayangnya, akses jalan menuju Watu Jonggol masih sulit, jalan yang sempit dan berkelok naik turun.

Ragam Ritual dan Toleransi

Mengunjungi Desa Banjarpanepen serasa berada di satu tempat yang tenang dan damai. Kehidupan masyarakat yang mayoritas sebagai penderes ( petani gula kelapa) tidak membuat masyarakat acuh terhadap tradisi turun-temurun. Hal itu dapat dilihat dari ritual masyarakat desa yang sarat dengan nilai religi dan toleransi.

Tradisi dan ritual yang sampai saat ini masih bertahan adalah Limolasan (limabelasan) atau Purnaman yang dilaksanakan di Sungai Kalicawang. Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang bulan suci ramadan bagi umat Islam.

Kegiatan diawali dengan berendam di sungai Kalicawang yang dilaksanakan pada tengah malam pukul 24.00 sampai selesai. Acara dilanjutkan dengan meditasi dan berdoa sambil berendam. Menurut Kepala Desa Banjarpanepen, Mujiono, ritual berendam di sungai pada malam hari bertujuan agar masyarakat lebih tenang dan konsentrasi dalam memanjatkan doa kepada Tuhan.

Foto: Pepunden Kyai Selo Kinayungan yang dipercaya masyarakat sebagai penasihat Prabu Hayam Wuruk | Dokumentasi Pribadi Chusmeru

Saat yang dipilih menjalankan tradisi tersebut adalah tanggal 15 kalender Jawa atau saat bulan purnama. Oleh sebab itu tradisi ini disebut Purnaman. Uniknya, tradisi dan ritual menyongsong bulan ramadan ini juga diikuti oleh penganut agama Kristen, Budha, Hindu, dan Penghayat Kepercayaan.

Konsep dalam tradisi Limolasan atau Purnaman ini adalah memohon doa kepada Tuhan agar seluruh warga Desa Banjarpanepen selalu dalam lindungan Tuhan selama bulan puasa. Tradisi ini juga telah berhasil menjadi media toleransi dan harmonisasi warga Desa Banjarpanepen.

Ritual dan tradisi juga dilakukan di objek wisata sejarah Watu Jonggol, yaitu Suran. Masyarakat meyakini bahwa Watu Jonggol dianggap sebagai media yang mempersatukan seluruh warga desa.

Terdapat dua pepunden (tempat keramat) di Watu Jonggol, yaitu pepunden Mbah Karang Sedayu yang dipercaya masyarakat sebagai pengawal Mahapatih Gajah Mada yang datang ke Desa Banjarpanepen sekitar tahun 1350 sebelum terjadi Perang Bubat. Kemudian di bagian dalam terdapat batu besar setinggi 10 meter yang dipercaya sebagai pepunden Kyai Selo Kinayungan, penasihat Prabu Hayam Wuruk ketika datang ke Desa Banjarpanepen secara gaib.

Pepunden Mbah Karang Sedayu dianggap masyarakat Desa Banjarpanepen sebagai simbol kegagahan, kegigihan, dan kekuatan Mahapatih Gajah Mada untuk menguasai tanah Pasundan. Sedangkan pepunden Kyai Selo Kinayungan manifestasi sikap arif dan bijak Prabu Hayam Wuruk untuk membahagiakan dan menyejahterakan rakyat, tanpa harus ada peperangan.

Suran adalah ritual yang dilakukan di Watu Jonggol sebagai simbol menyambut tahun baru dalam kalender Jawa. Pada saat kegiatan tersebut dilaksanakan semua warga dari berbagai agama hadir, termasuk para tokoh adat dan tokoh agama Islam.

Tradisi Suran juga dilengkapi dengan sajian Takiran ( sejenis tumpeng nasi dan lauk pauk ). Semua peserta ritual tradisi tersebut menikmati Takiran, sebagai simbol bersatunya warga tanpa membedakan yang kaya dan yang miskin.

Foto: Pepunden Mbah Karang Sedayu yang dipercaya masyarakat sebagai pengawal Mahapatih Gajah Mada | Dokumentasi Pribadi Chusmeru

Apa yang dilakukan masyarakat Desa Banjarpanepen merupakan wujud toleransi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Kerukunan dan harmoni kehidupan di Desa Banjarpanepen juga tampak pada saat masing-masing umat beragama merayakan hari besar keagamaan mereka. Ketika umat Islam melaksanakan sholat Idul Fitri, maka warga dari agama Kristen, Budha, dan Hindu ikut menjaga kelancaran sholat.

Begitu pula ketika umat Kristen merayakan Natal di Gereja, umat Islam, Budha, dan Hindu ikut membantu persiapan dan menjaga keamanan gereja. Sisi lain yang menarik, terdapat salah satu mushola tempat umat Islam menjalankan ibadahnya dibuat atas gotong royong warga yang beragama Budha. Untuk membangun kerukunan, perangkat desa Banjarpanepen juga terdiri dari beragam umat beragama yang ada di desa.

Watu Jonggol dan Desa Banjarpanepen seolah hadir sebagai media bagi orang untuk berkontemplasi seraya mewujudkan sejumput toleransi yang kini menjadi barang mahal di Republik ini. Padahal toleransi begitu mudah dilaksanakan, karena toleransi sejatinya diawali dari menghargai keberagaman. Mahatma Gandhi pernah mengatakan, kemampuan kita semua untuk mencapai persatuan dalam keberagaman akan menjadi keindahan dan ujian bagi kelangsungan peradaban kita. [T]

Tags: BanjarpanepenBudayasejarahtoleransi
Previous Post

Inilah 10 Finalis Bagus dan 10 Finalis Jegeg Buleleng | Kalian Jagokan Siapa?

Next Post

Misteri Jalanan: Penghubung atau Pemutus?

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Sanggah Setengah Jadi dan Ritual yang Kembali Sederhana

Misteri Jalanan: Penghubung atau Pemutus?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co