TIDAK AFDOL rasanya jika main ke Tejakula namun belum mencoba bubur mengguh. Makanan tradisional bubur mengguh memang kuliner khas di Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.
Jika jalan-jalan ke Tejakula, bubur mengguh adalah salah satu makanan yang wajib dicoba. Dan jangan bingung-bingung, salah satu penjual bubur mengguh yang terkenal di Tejakula adalah Ketut Suci. Tanya saja bubur mengguh Ketut Suci, orang-orang akan memberi petunjuk.
Ketut Suci berjualan bubur mengguh sejak tahun 2001. Kini, saat usainya sudah 57 tahun, ia tetap setia berjualan bubur mengguh. Dan, tetap laris.
Ia memilih tetap setia menjual bubur mengguh bukan tanpa alasan. Selain cara membuatnya gampang, usia dia sendiri sudah sudah tidak muda lagi dan sudah tidak kuat untuk bekerja berat.
“Saya tetap memilih berjualan bubur mengguh di dekat rumah,” kata Ketut Suci.
Selain itu, Ketut Suci juga punya misi untuk tetap melestarikan kuliner warisan leluhur itu. Apalagi, kata dia, orang yang menjual bubur mengguh sekarang sudah sangat sedikit dan peminat bubur mengguh masih tetap banyak.
“Peminat bubur mengguh juga sangat banyak, bahkan banyak orang dari luar Tejakula ingin mencicipi bubur ini,” kata ibu tiga anak itu.
Selain warga lokal, wisatawan asing yang berlibur di wilayah Tejakula dan sekitarnya juga pernah mencicipi bubur mengguh Ketut Suci. Bubur mengguh Ketut Suci memang punya cita rasa yang eak, selain variasinya juga banyak.
“Kalau makan bubur mengguh jeg rasanya kaya kembali ke masa kecil” ujar Kadek Dewi, seorang penikmat bubur mengguh saat ditemui di warung Ketut Suci.
Bubur mengguh terbuat dari beras yang kemudian di berikan sayur-sayuran dan biasanya dicampur dengan kuah ayam yang kental, Adapun bahan-bahan yang di butuhkan untuk membuat bubur memngguh ini seperti beras, air, garam, daun salam, lengkuas, santan kental, ayam, kacang panjang, kacang tanah, dan bawang goreng.
Kuah kental dalam mengguh itu terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabai merah, kunyit, kemiri, merica, ketumbar, garam dan penyedap rasa. Dalam pembuatan bubur mengguh yang biasanya langsung dicampur dengan sayur-sayuran seperti kacang panjang, bayam, jagung dan touge.
Kita juga dapat menambahkan berbagai topping seperti kerupuk, kacang, dan ada beberapa orang yang memberi tambahan sayur seperti urap.
Selain di warung, bubur mengguh biasanya dijumpai pula pada acara-acara pernikahan, upacara tiga bulanan dan upacara-upacara lain di wilayah Tejakula dan sekitarnya.
Jika tak ada upacara, bubur mengguh sudah sangat mudah dijumpai, karena sudah ada yang menjualnya dengan setia. Salah satunya, ya, Ketut suci itu.
Dalam proses pembuatan bubur mengguh Ketut Suci menghabiskan 3 kilogram beras setiap harinya. Per hari Ketut Suci bisa menjual kurang lebih 100 porsi bubur mengguh. Porsinya juga cukup banyak. Seporsi bubur mengguh ini di bandrol dengan harga Rp 10.000/porsi.
Dari hasil berjualan bubur mengguh ini Ketut Suci bisa memperbaiki sanggah-nya dan membayar biaya sekolah anak-anaknya. Selain bubur mengguh Ketut Suci juga menjual aneka macam minuman seperti es daluman, es kelapa muda dan es campur. [T]