10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Indonesia Dalam Lingkar Bencana | Renungan Dari Penyerahan Bantuan KMHDI ke Cianjur

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
December 13, 2022
inKhas
Indonesia Dalam Lingkar Bencana | Renungan Dari Penyerahan Bantuan KMHDI ke Cianjur

Dapur sementara untuk warga pengungsi korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat

Jika mendengar angka 12.12, maka yang pertama kali muncul pada benak adalah pesta potongan harga dari berbagai platform belanja digital. Tapi berbeda dengan saya.

Pada 12 Desember 2022 atau tepat saat momen 12.12, saya bersama teman-teman yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menyalurkan bantuan kepada korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Bantuan itu adalah hasil dari gotong royong dengan umat Hindu se-Indonesia.

Gempa bumi tersebut terjadi pada 21 November 2022 dengan magnito 5,6. Gemba bumi yang diakibatkan oleh pergerakan Sesar Cimandiri ini menelan ratusan korban jiwa, dan puluhan ribu warga harus mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.

Warga Masih Trauma

Hilangnya ratusan jiwa dan rusaknya ribuan rumah warga benar-benar meninggalkan duka mendalam pada warga Cianjur khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Sepanjang perjalanan saya di Kabupaten Cianjur, ratusan tenda pengungsian berdiri. Banyak dapur umum juga didirikan untuk memenuhi kebutuhan dari para pengungsi.

Tenda pengungsian hingga dapur umum itu didirikan atas solidaritas warga dan berbagai kelompok masyarakat. Saya bersama teman-teman menyalurkan bantuan di dua desa, yakni: Desa Bangbayang dan Desa Kebon Peuteuy.

Sebelum menyerahkan bantuan ke Kantor Desa, kami menyempatkan untuk memberi bantuan di salah satu posko pengungsian yang merupakan salah satu posko binaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Posko tersebut memiliki fokus untuk melakukan pemulihan trauma psikologis pada anak-anak.

Tenda-tenda pengungsian korban gempa di Cianjur

Saya sempat berbincang dengan salah satu staf (saya lupa namanya), ia menyebutkan bahwa dari pihak kementerian membuat jadwal piket yang secara bergiliran bertugas di posko yang ada di Desa Bangbayang. Ia juga menyebutkan saat itu sedang ada tim yang melakukan identifikasi terhadap anak-anak, sebelum tim psikolog datang ke sana dan membantu meredakan trauma yang anak-anak alami.

Saya tiba di Kantor Desa Kebon Peuteuy sudah agak malam. Di desa itu kami sempat menunggu sejenak sebelum dua orang dari pihak desa datang dan menerima kami.

Saya sempat berbincang dengan salah satunya (sayangnya saya lupa lagi namanya). Saya cukup terkejut saat mengetahui jumlah rumah yang mengalami kerusakan di sana sebanyak 960 rumah.

Tapi ada satu hal yang dapat disyukuri, di desa ini tidak ada satu pun korban jiwa. Hal ini dikarenakan pada saat gempa bumi terjadi, kebanyakan warganya sedang berada di kebun dan sawah.

Pada kesempatan itu, kami membawa beberapa jenis bantuan dan bantuan tersebut berfokus pada anak-anak, misalnya: susu anak, bola sepak, raket, dan biskuit.

Bersyukur Saja Tidak Cukup

Bencana alam semacam ini bukanlah menjadi yang pertama dialami oleh warga Indonesia. Sepanjang tahun 2022, terdapat 3.318 peristiwa bencana alam yang terjadi. Mulai dari banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, gelombang pasang, hingga erupsi gunung berapi kerap kali terjadi di Indonesia.

Meski bencana kerap kali melanda Indonesia, warga-warganya tak pernah berhenti untuk saling membantu. Semangat gotong royong yang diajarkan lewat Pancasila telah meresap ke dalam diri warga negara Indonesia. Semangat kerelawanan selalu saja tinggi. Bahkan dalam salah satu riset, Indonesia memiliki jumlah relawan terbesar di dunia.

Bantuan terus mengalir tatkala bencana alam terjadi di belahan Indonesia mana pun. Bahkan tanpa diminta pun, warga-warga Indonesia akan mengambil inisiatif untuk memulai penggalangan bantuan, baik secara konvensional atau digital. Itulah salah satu kelebihan Indonesia.

Tapi pertanyaan selanjutnya, sampai kapan hanya mengandalkan semangat kerelawanan warga negara untuk mengatasi bencana alam yang kita tidak ketahui ujungnya?

KMHDI menyerahkan bantuan kepada korban gempa di Cianjur

Kapten Tsubasa pernah berseru “bola adalah sahabat!” yang kemudian ia tunjukkan dengan berlatih setiap hari agar mahir memainkan bola di kakinya.

Sebuah pertanyaan di kepala saya kemudian muncul, apakah masyarakat Indonesia bisa “bersahabat” dengan bencana alam? Tentu saja bisa! Lewat pola yang dilakukan oleh Kapten Tsubasa, semestinya masyarakat Indonesia dapat “bersahabat” dengan bencana alam.

“Bersahabat” yang saya maksudkan dalam hal ini adalah bagaimana masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan di saat terjadi bencana di tempat tinggal. Jika pengetahuan dan keterampilan itu sudah dikuasai, bukankah hal itu dapat meminimalisir jumlah korban? Saya adalah orang yang meyakini itu.

Mitigasi Bencana Adalah Kunci

Dalam lirik lagunya yang berjudul “Laskar Pelangi”, Nidji mengatakan “mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia,” lewat penggalan lirik yang sama, saya coba membuatnya jadi lebih spesifik menjadi “mitigasi adalah kunci untuk kita hadapi bencana,” bagaimana? Cocok bukan?

Saya dan Anda tahu bahwa Indonesia berada dalam zona ring of fire. Bencana alam sewaktu-waktu akan terjadi tanpa mengenal permisi. Oleh karena itu, kesiapan masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana alam sangatlah penting. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam mitigasi bencana jadi salah satu kunci penting keberlanjutan bangsa Indonesia.

Tapi bagaimana caranya agar masyarakat ngeh soal mitigasi bencana? Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan dan diterapkan.

Pertama, mitigasi bencana harus masuk dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Pentingnya mitigasi bencana harus ditanamkan mulai sejak dini kepada generasi muda. Bencana alam tidak mengenal siapa yang akan menjadi korban atas keganasannya, tapi saya dan anda tahu bahwa semua orang harus selamat apabila terjadi bencana alam di tempat tinggal kita.

Pengetahuan soal apa itu bencana alam, jenis-jenis bencana alam, bagaimana cara untuk melindungi diri apabila terjadi bencana alam, hingga mengenal berbagai gejala alam yang bisa diidentifikasi sebagai tanda-tanda akan terjadinya bencana alam. Tidak hanya lewat sarana pengetahuan, mitigasi bencana juga harus dipraktekkan.

Harus ada simulasi yang dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini bisa diinisiasi langsung oleh institusi yang memiliki tugas dan wewenang di ranah ini, misalnya BNPB dan jajarannya di masing-masing daerah.

Kedua, menyiapkan sistem penerimaan bantuan terhadap korban bencana alam. Korban pasti akan selalu timbul tatkala bencana alam terjadi. Sehingga tenda pengungsian, dapur umum, hingga berbagai logistik harus dipersiapkan untuk memastikan kelangsungan hidup para korban. Melalui sistem yang baik oleh pemerintah, maka pemerintah setempat dapat menerima donasi dari para relawan melalui satu pintu.

Tidak hanya soal birokrasi saja yang mesti satu pintu, soal penerimaan bantuan pun penting diarahkan untuk satu pintu. Hal ini menurut saya penting untuk menjamin pemerataan distribusi bantuan. Lewat identifikasi dan pemetaan yang dilakukan oleh pemerintah setempat, maka tingkat pendistribusian yang tepat sasaran dan tepat jumlah akan semakin mudah diwujudkan.

Pemahaman mitigasi bencana yang kurang adalah salah satu penyebab terus tingginya korban jiwa di setiap bencana alam yang terjadi—bahkan pada bencana alam yang serupa. Tidak jarang juga kita melihat di layar kaca beberapa orang yang bahkan tidak mau dievakuasi, padahal wilayah yang didiaminya menjadi zona merah bencana.

Saya yakin dan percaya, dengan pemahaman mitigasi bencana baik dari sisi pengetahuan dan keterampilan, maka korban jiwa pasti dapat diminimalisir. Melalui pemahaman terhadap mitigasi bencana dan kesiapan sistem kebencanaan oleh pemerintah, maka saya rasa “bersahabat” dengan bencana alam bukanlah hal yang mustahil. [T]

Palembang: Kota Tua dan Rawa-Rawa
Hindu dan Keberagaman Seni Budaya | Catatan Tawur Agung dari Candi Prambanan
Ngelapak di Youth Park | Gerakan Kecil di Tengah Gemerlap Kota Denpasar
Tags: bencana alamCianjurgempa bumiGempa CianjurKMHDI
Previous Post

Menikmati Gegeni di Desa Ngadiwono di Lereng Bromo

Next Post

Balon DPD RI dari Buleleng; Arsa Linggih dan Gede Suardana, Mangku Pastika Tak Lagi

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
Balon DPD RI dari Buleleng; Arsa Linggih dan Gede Suardana, Mangku Pastika Tak Lagi

Balon DPD RI dari Buleleng; Arsa Linggih dan Gede Suardana, Mangku Pastika Tak Lagi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co