10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bukan Hanya Hindu (di) Bali: Hindu (di) India Lebih Awal Terbelah Gerakan Sai Baba & Hare Krishna

Sugi LanusbySugi Lanus
October 30, 2022
inEsai
Aksara Membaca Aksara, Lontar Membaca Lontar

—Catatan Harian Sugi Lanus, 19 Oktober 2022

[][][]

1. Tahun 2014 terjadi perdebatan sengit, bahkan panas dan saling hujat di saluran media di India. Seorang guru yang disucikan di India Shankaracharya Swami Swaroopanand mengatakan bahwa “Sai Baba dari Shirdi bukanlah simbol persatuan Hindu-Muslim dan tidak boleh disembah karena dia adalah manusia, dan bukan Tuhan.”

[Sai Baba dari Shirdi ini percaya kemudian terlahir menjadi Sathya Sai Baba, yang dipercaya melanjutkan misi yang sama].

Swami Swaroopanand juga menyatakan ketidaksetujuannya atas pembangunan kuil Sai Baba dengan mengatakan bahwa itu hanyalah cara menghasilkan uang atas nama manusia spiritual. Imbuhnya, “Sai Baba tentu bukan titisan Tuhan, karena hanya ada 24 titisan Dewa Wisnu, seperti yang disebutkan dalam Sanatan Dharma. Menyembah Sai Baba adalah konspirasi untuk menciptakan perpecahan di antara umat Hindu.”

Bahkan secara jelas Swami Swaroopanand meminta, “Pengikut atau penyembah SAI BABA harus disucikan dengan menjalani proses SHUDIDHIKARAN (dalam Hindu di Indonesia disebut sebagai SUDHIWIDANI) atau UPACARA PEMURNIAN dan berhenti menyembah Sai Baba.”

Pernyataan tersebut disampaikan Shankaracharya Swami Swaroopanand di depan NewsNationTV dan media besar di India lainnya. Muncul kontraversi dan perdebatan yang memecah warga Hindu di India. Perdebatan sengit ini disiarkan melalui berbagai saluran TV di India.

  • https://www.youtube.com/watch?v=1UdfgLWCmf8
  • https://www.youtube.com/watch?v=iPY1kHDzz38
  • https://www.youtube.com/watch?v=ZVl21Y1QNns
  • https://www.youtube.com/watch?v=cI_dGhFAZW4
  • https://www.indiatoday.in/india/north/story/do-not-worship-shirdi-sai-baba-says-shankaracharya-197972-2014-06-23
  • https://www.oneindia.com/india/sai-baba-not-god-he-was-a-muslim-hindus-dont-worship-him-shankaracharya-1474764.html
  • https://english.newsnationtv.com/exclusive/news/perform-shuddhikaran-and-stop-worshipping-sai-baba-shankaracharya-tells-hindus-48093.html

2. Sementara itu, ISKCON di tengah masyarakat India membuat ketersinggungan keras dari semenjak Hare Krishna (HK) mulai menyebarkan ajarannya yang hanya membenarkan penyembahan Krishna di India, dan menolak menyembahan lain.

Pengikut dan guru-guru HK mengatakan “Hanya Krishna yang harus disembah dan penyembahan dewa-dewa lain dikutuk.

Ketersinggungan ini sampai sekarang masih menjalar di komunitas India yang tidak terima ajaran HK yang menyalahkan penyembahan lain selain terhadap Krishna.

  • https://www.quora.com/Why-does-ISKCON-Say-That-Only-Krishna-Should-Be-Worshiped-and-worship-of-other-gods-is-Condemned

Alok Kumar Singh, seorang pengamat sosial yang ikut berdebat dalam forum debat ini menyatakan ketersinggungannya atas ajaran HK yang berusaha secara sistematis menghapuskan perayaan lokal di India yang tidak seusai dengan paham HK.

Opininya, “ISKCON mencoba untuk mengubah agama Hindu menjadi agama monoteistik Semit yang pada dasarnya mungkin adalah agama Hindu tetapi jelas tidak dalam praktiknya. Gerakan serupa aktif di seluruh bagian utara India yang disebut ‘Radhe Krishna’. Mereka telah mengubah sapaan tradisional ‘Ram Ram’ menjadi ‘Radhe Radhe’.”

Ia menambahkan, lebih dari 50% dari desanya telah dikonversi menjadi pengikut HK. Disebutkan, “Awalnya mereka bahkan membuang festival populer seperti ‘Lakshmi Ganesh Puja’ selama Diwali dan festival Bihar ‘Chath Puja’ yang paling dihormati.”

Kontraversi besar menjalar di berbagai belahan India, dan komunitas lokal yang punya tradisi lokalnya masing-masing, akibat HK hanya membenarkan penyembahan Krishna semata, atau harus ikut keyakinan dan ajaran HK melulu, dan berusaha secara sistematis menghapuskan pemujaan lain dalam Hindu di India.

3. Secara umum pengikut HK (ISKCON) dan garis spiritual Adi Shankaracharya di India berseberangan. Keduanya mengikuti dua aliran pemikiran yang berbeda, dengan tujuan akhir yang juga berbeda.

Adi Shankaracharya adalah penyebar aliran pemikiran Advaita (non dualitas) sedangkan HK mengikuti “achintya bheda bhed tattva” yang berusaha mempertemuan advaita dan dvaita dengan versi teologi HK.

“Achintya bheda bhed tattva” mempertimbangkan secara bersamaan perbedaan dan kesamaan yang tak terbayangkan antara jiwa dan Brahman. Sedangkan advaita menganggap keduanya sama (di luar kita ada perbedaan dalam pengetahuan dan realisasi diri).

Pemikiran advaitin memandang dunia material sebagai “maya”, sedangkan ajaran HK menganggap dunia itu nyata bersifat sementara. Menurut ajaran HK, kesementaraan dunia material membuatnya tampak seperti ilusi. Cara pikir ini sepertinya tidak serius bagi yang tidak serius memikirkan aspek teologi kedua ajaran ini, namun  jelas bahwa keduanya secara teologis dan kefilsafatan tidak saling bersepakat, dan pada titik tertentu nantinya mempengaruhi pola pemujaan masing-masing yang punya potensi berbenturan. Pada titik waktu tertentu akan berbenturan. Secara filosofis akan saling menjungjung kebenarannya masing-masing yang bisa menimbulkan dampak benturan antar pengikutnya.

4. Apa yang terjadi di Indonesia, keterbelahan di Parisada dan umat Hindu di Bali, secara umum punya kemiripan dengan yang terjadi di India; yang akan memang sangat berbeda adalah dampaknya. Di Bali dampak persebaran gerakan HK dan Sai Baba kemungkinan melahirkan benturan lebih tinggi dan serius.

Kenapa benturannya HK dan Hindu di Bali akan menjadi lebih serius dibandingkan di India?

Yang dibentur oleh HK dan Sai Baba di Bali adalah sistem UPAKARA BALI, DIKSA dan sistem PARAHYANGAN (dengan sistem pemujaan dan ritual lokalnya DESA MAWACARA yang sangat beragam), yang keduanya sedemikian sangat mengakar di masyarakat yang tidak terpisahkan dengan sistem pemerintahan desa pakraman (atau Adat Hindu Bali), yang tidak terpisahkan antara pemerintahan tradisional desa. Sistem memujaan dan parahyangan-parahyangan di masing-masing desa yang terkoordinasi dengan aturan adat yang terbingkai dalam DESA PAKRAMAN.

5. Gerakan HK dan Sai Baba sudah terbaca:

Pertama-tama, akan mengantikan sistem diksa atau inisisasi pemimpin Hindu setempat (sama dengan yang dikerjakan di India).

Kedua, akan mengantikan dan menghapus upacara-upacara suci, piodalan, festival, serta ritual lokal lainnya dengan yang dipercayai atau dianut HK dan Sai Baba (yang ini juga dikerjakan oleh kedua kelompok ini di India dengan menghapuskan pemujaan lain dan mengantinya dengan khusus memuja Krishna dan Sai Baba).

Ketiga, “mengkonversi” atau mengubah pengarcaan atau pralingga, atau ISTADEWATA yang dimulaikan di pura/mraja/kahyangan setempat menjadi pusat pemujaan dan penyebaran ajaran HK dan Sai Baba. Ini telah terjadi di berbagai belahan India. Berbagai kuil peribadatan HK dan Sai Baba mendapat support secara internasional dan posisinya secara perlahan mendominasi wilayah-wilayah yang menjadi target penyebarannya. Di Indonesia langkah-langkah ini juga telah ditempuh.

5. Gemuruh internal Hindu oleh gerakan HK dan Sai Baba yang terjadi di India tersebut tidak terhindarkan terjadi di Indonesia.

Situasi ini tidak bisa dijawab dengan gerakan sporadis internal Hindu di Bali. Untuk sementara formulasi penolakan dengan “penolakan gerakan massa” mungkin kelihatan efektif, tetapi ini tidak akan bertahan lama kalau tidak diimbangi dengan gerakan strategis menformulasilan kembali secara kritis ajaran-ajaran kearifan Hindu Nusantara.

▪ Karena gerakan HK dan Sai Baba bukan semata-mata gerakan penyeragaman ritual pemujaan, tetapi berisi di dalamnya secara strategis melakukan penulisan dan penyebaran buku-buku ajaran suci yang dianut kelompok ini, punya center gerakan di berbagai wilayah; maka buku-buku dan selebaran HK dan Sai Baba hanya efektif jika dijawab dan diimbangi dengan penyebaran buku-buku kemuliaan ajaran Hindu Nusantara yang diperas dari saripati kearifan lokal Hindu di Nusantara yang telah mengakar berabad-abad.

▪ Gerakan HK dan Sai Baba menggunakan piranti sosmed dan teknologi cepat di dunia maya yang disupply isinya secara internasional. Gerakan media dari kelompok sangat terkoordinasi secara internasional, dengan pusat pelatihan dan pengembangan media informasi dan media edukasinya yang sangat terarah, maka hanya dengan cara yang sama canggih dan lebih taktis gerakan ini bisa diimbangi.

▪ Gerakan HK dan Sai Baba punya pusat konsolidasi dan edukasi internasional yang berjalan efektif di berbagai belahan dunia dengan sistem pendanaannya internal yang sangat kuat dari keanggotaan secara merata, dan support anggota kaya lainnya lintas negara.

▪ Formulasi cerdas hanya bisa diimbangi dengan formulasi ajaran secara jernih dan terencana. Tidak dengan grasa-grusu yang sporadis, yang kemungkinan efektifitasnya tidak berkelanjutan sebab lemah pondasi desiminasi sari pati ajaran suci.

▪ Garis komando HK dan Sai Baba lintas negara. Di sinilah diperlukan kejernihan dan keterbukaan masyarakat Hindu Nusantara untuk menyeleksi siapa-siapa sosok berpikir cermat dan jernih yang tumbuh dari mata air ajaran-ajaran suci Dharma yang telah mengakar di Nusantara.

Nusantara menunggu kehadiran sosok-sosok pemikir jernih yang pemikirannya berakar dari saripati Dharma yang telah tersemai berabad-abad di Nusantara. Sosok-sosok ”juru kunci Dharma Nusantara” ini diperlukan kehadirannya untuk menyerbar cahaya pencerahan (bukan kemarahan), untuk menebar kejernihan dan ketenangan, dalam situasi pancaroba yang sedang berkecamuk. [T]

[][][]

BACA esai-esai lain dari SUGI LANUS

Aksara Membaca Aksara, Lontar Membaca Lontar
Tags: hinduHindu BaliHindu IndiaSugi Lanus
Previous Post

Bali Jani Nugraha 2022 | Mas Ruscitadewi Dalam Dunia Cerita Anak-anak

Next Post

Bali Jani Nugraha 2022 | Tan Lioe Ie Pada Pusaran Puisi dan Musik

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post
Bali Jani Nugraha 2022 | Tan Lioe Ie Pada Pusaran Puisi dan Musik

Bali Jani Nugraha 2022 | Tan Lioe Ie Pada Pusaran Puisi dan Musik

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co