Apa yang diingat pertama kali jika menyebut Desa Tajun di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali? Mungkin cengkeh, Pura Puncak Bukit Sinunggal atau tuak? Atau mungkin banyak pula yang menyebut voli, karate, atau motocross?
Jawabannya banyak. Ya, karena Desa Tajun memang tak hanya punya potensi di bidang pertanian dan wisata spiritual. Desa Tajun juga punya potesni besar di bidang olahraga, mulai dari bola voli, tenis meja, karate, hingga motocross.
Cengkeh
Menyebut Desa Tajun bisa saja yang terlintas peratama kali di benak orang adalah pohon cengkeh. Tentu saja. Jika sempat lewat di desa itu, orang akan merasakan dan menyaksikan sebuah desa yang sejuk dan indah di Bali Utara.
Sepanjang pejalanan berliku-liku, di kiri kanan jalan akan tampak amparan luas pohon cengkeh. Cengkeh memang salah satu komoditi pertanian andalan di Buleleng, termasuk yang di Desa Tajun.
Panen cengkeh setiap musim panen di Desa Tajun akan ditunggu-tunggu warga, bukan hanya ditunggu-tunggu oleh masyarakat lokal Tajun, melainkan juga masyarakat desa tetangga bahkan sampai luar kabupaten, seperti Desa Munti Gunung dan Pedahan dari Karangasem. Mereka mengais rezeki menjadi pemetik cengkeh di Desa Tajun.
Juga ditunggu-tunggu masyarakat dari Bangli. Warga Bangli biasanya sebagai penyuplai bambu untuk jan atau tangga yang digunakan sebagai alat tumpuan memanjat pohon cengkeh agar bunga cengkeh bisa dipetik dengan mudah .Potensi cengkeh sangat memberikan sumbangsih besar terhadap perputaran roda ekonomi di desa Tajun.
Pura Bukit Sinunggal
Desa Tajun juga identik dengan Pura Pucak Bukit Sinunggal. Pura yang sudah tidak asing bagi umat Hindu di Bali dan Indonesia.
Pura di atas bukit yang berlokasi di Banjar Dinas Tampul Lawang ini dikelilingi berbagai pepohanan langka, seperti Kayu Arjuna. Pura ini juga menjadi tempat tumbuh dan berkembang berbagai jenis burung.
Suasana di pura menjadi sejuk membuat doa-doa umat semakin khusuk memohon berkat Ida Batara Lingsir yang berstana di sana.
Tidak salah memang Pemerintah Kabupaten Buleleng menjadikan Pura Pucak Bukit Sinunggal sebagai salah satu daya tarik wisata (DTW). Akan semakin bagus jika ke depan kawasan ini dikembangkan untuk wisata ekospiritual.
Tuak
Membicarakan Desa Tajun tidak lengkap jika tidak mengulas tentang tuak. Tuak Tajun merupakan nira dari pohon enau (jaka) yang sangat populer di kalangan pecinta minuman beralkohol.
Warnanya coklat berkat serat sabut kepala pilihan. Rasanya pahit-pahit manis. Sangat nikmat dan menggigit lidah. Bagi masyarakat Tajun, tuak adalah air pengantar mimpi. Menjadi menu wajib pemantik obrolan perkumpulan masyarakat mulai senja sampai malam.
Potensi Olahraga
Meski sudah cengkeh dan Pura Bukit Sinunggal sudah seperti jadi ikon Desa Tajun, tapi desa itu sesungguh tidak hanya melulu berisi tentang cengkeh, Pura Pucak Bukit Sinunggal, dan tuak.
Desa Tajun memiliki potensi hebat di bidang olahraga bola voli, motorcross, tenis meja, dan karate. Bahkan dari desa yang agak jauh dari pusat Kota Singaraja itu lahir atlet-atlet andal yang sudah sering mewakili Kabupaten Buleleng di ajang-ajang olahraga bergengsi.
Bola voli
Sejak puluhan tahun lalu, Desa Tajun sesungguhnya sudah dikenal sebagai salah satu desa yang memiliki tim voli yang disegani di Buleleng.
Nama-nama seperti Prof. Dr. Drs. Made Kembar Seri Budhi, M.P., dan Putu Joni Arsa adalah pemain top Tajun era 80-an. Dua pemain ini sangat ditakuti oleh tim-tim lawan saat itu berkat kemampuan smash-nya yang keras dan mematikan.
Nama besar voli Tajun dilanjutkan oleh Gede Yogiyasa dan Made Sukrama (Moyo) di era 2000-an. Dua pemain ini pernah membawa tim Himappta Tajun menjadi runner up pada turnamen peringatan HUT Kota Singaraja tahun 2007.
Generasi voli Tajun tidak berhenti sampai di situ. Puncaknya pada gelaran Porprov 2017 di Gianyar. Dua putra Tajun, Komang Eka Triyasa (25 tahun) dan Gede Yogi Surya Negara menjadi andalan tim bola voli putra indor Buleleng.
Komang Eka Triyasa (Eka Palud) Nomor Dada 2 saat bela Buleleng di Porprov 2019 | Foto: facebook Yoghi Hard
Komang Eka Triyasa yang akrab disapa Eka Palud kembali menjadi tumpuan poin Buleleng pada Porprov 2019 di Tabanan. Eka Palud juga beberapa kali membawa tim Himappta Tajun menjadi juara pada beberapa turnamen di Buleleng. Seperti, juara 1 pada Volbi Cup 2018, juara 3 di Tajun Cup II, juara 3 di Volta Cup 2019, juara 3 di Jinengmas Cup 2019, dan juara harapan 1 Tajun Cup III 2022.
Kadek Dodi Setiawan libero muda tim voli Buleleng. Foto: facebook Dodi Setiawan
Saat ini generasi pemain Tajun di tim Buleleng dilanjutkan oleh Kadek Dodi Setiawan (19 tahun). Pemain berposisi libero ini mengundang decak kagum penonton saat tampil apik di Tajun Cup III.
Sayang informasi terkahir Buleleng tidak jadi mengirim tim voli putra indoor karena terkendala pendanaan.
Motorcross
Pada olahraga motocross, Desa Tajun saat ini memiliki atlet muda, Made Dimas Setyawan. Berkat skil tingginya, putra Tajun kelahiran Buleleng, 17 Juni 206, berhasil menjuarai beberapa kejuaraan lokal dan regional.
Pada tahun 2015, Dimas mencuri perhatian IMI Buleleng karena menjadi juara 3 kategori SE 50 CC – SE 65 CC pemula bhayangkara 69 Kapolres Cup. Prestasinya memuncak tahun 2022. Siswa SMAN 4 Singaraja ini berhasil menjadi juara di beberapa kategori pada Bupati Badung Cup 2022.
Ia meraih juara 5 Sport STD 155 Porprov junior U-20, juara 5 bebek STD 2/4 tak junior open, juara 4 BB STD 2/4 tak junior U-20, dan juara 1 sport FFA 250 pemula bebas usia lokal Bali. Anak pasangan Made Suliasa Tambun dan Luh Arseni juga menjadi yang terbaik pada gras track moto cross di Abian Semal 2022
Made Dimas Setyawan Juara 1 Grastrack Motocross di Abian Semal 2022 | Foto: Made Suliasa Tambun
Dimas adalah atlet masa depan Buleleng. Saat ini Dimas menjadi cadangan di tim junior motorcross Buleleng yang berlaga di Porprov 2022. Buleleng rencananya akan mengirimkan 4 orang atlet termasuk Dimas pada Porprov tahun ini.
Namun, menurut keterangan orang tua Dimas, Buleleng hanya jadi mengirim dua orang atlet karena terlendala pendanaan. Padahal Dimas sudah mengantongi rekomendasi IMI Buleleng untuk turun dikategori junior.
Tenis Meja
Tenis meja adalah salah satu cabor unggulan untuk meraih emas pada setiap even Porprov. Buleleng dikenal memiliki atlet-atlet tenis meja yang mumpuni. I Kadek Bryan Dharma Wangsa, putar Desa Tajun, kelahiran 5 Juli 2010, sepertinya akan melanjutkan generasi emas tenis meja Buleleng.
Bryan mengawali latihan tanggal 1 November 2020 bersama klub tenis meja Bintamar yang dilatih oleh legenda tenis meja Buleleng, Gede Ardika.
Bryan bersama ayahnya Gede Suarya saat ikuti turnamen Bupati Klungkung Cup 2022. Foto: Dokumen Gede Suarya
Bryan mulai menunjukkan kemampuannya saat mampu meraih juara 3 pada kejuaraan U-12 se-Bali di Bangli 2021. Permainannya semakin menanjak. Ia berhasil menjadi yang terbaik pada kejuaraan U-13 di Denpasar 2022. Prestasi teranyarnya adalah runner up Bupati Klungkung Cup U-12.
Berkat sederet prestasi Bryan dipercaya mewakili PTMSI Bali pada Kejurnas di Manado, 16-23 Oktober 2022.
Saat ini Bryan anak pasangan Gede Suarya dan Komang Sri Artati sedang mengikuti pemusatan latihan bersama atlet-atlet PTMSI Bali sebagai persiapan mengikuti kejuaraan tersebut.
Karate
Komang Sastrawan adalah atlet karate yang sudah tidak asing lagi bagi pecinta olahraga karate di Bali bahkan Indonesia.
Komang Sastrawan alias Lolak sejak kecil menempa diri di Perguruan Lemkari Ranting Desa Tajun di bawah asuhan pelatih Ketut Suanda. Berkat pelatih bertangan dingin, Dan III Karate, yang juga wasit juri nasional ini, Lolak berhasil menjuarai banyak turnamen tingkat lokal, regional, bahkan internasional.
Komang Sastrawan bersama Pelatih Ketut Suanda. Foto: Ketut Suanda
Sederet prestas tertinggi yang pernah diraih yaitu, juara 1 kata dan komite SD di Jerman 2016, juara 1 Komite SMP di Belgia 2018, juara 3 kata firtual SMK tingkat nasional 2021, juara 1 komite Junior – 61 kg di Padang tingkat nasional 2022.
Karateka muda kelahiran Tajun, 26 Februari 2006, saat ini mewakili Indonesia dalam WKF Cadet, Junior, & U-21 championship di Konya Turki dari tanggal 23-26 Oktober 2022.
Besar harapannya atlet-atlet Tajun bisa terus berprestasi untuk harumkan nama Buleleng, Bali, dan Indonesia. Harapan juga agar Buleleng selalu memberikan perhatian dan ruang kepada atlet -atlet muda untuk berkembang secara berkelanjutan. [T]