2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Lelaki Tua Bersama Bunga-Bunga | Cerpen IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa KenitenbyIBW Widiasa Keniten
October 1, 2022
inCerpen
Lelaki Tua Bersama Bunga-Bunga | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Ilustrasi tatkala.co | Karya: Wiradinata

Lelaki tua itu menyisiri rambut istrinya. Uban yang tumbuh subur menjadi salah satu bukti ketuaan. “Sayang, cinta kita ternyata sampai juga setua ini,“ bisiknya. “Anak-anak kita sudah menikmati hidupnya bersama pilihan hatinya. Kita patutlah bersyukur di usia yang senja ini masih bisa bersama. Bersyukur masih di rumah kita. Entah kapan kita akan menikmati rumah baru lagi.”

Istrinya tersenyum sumringah. Pipinya yang cekung dengan sorot mata kesetiaan menatap suaminya dalam-dalam. “Dunia kita semakin mendekati titik akhir. Hanya menunggu waktu saja. Kapan kisah kita akan berakhir di dunia ini?” Raut kecantikan masih membekas walau semakin kusut. Tubuhnya semakin ringkih. Tangannya terkadang gemetaran. Ia ambilkan ubi rebus buat suaminya. “Ini buatmu.”

“Tidak. Untuk kita berdua.” Ia bagi ubi rebusnya. Giginya hampir tak ada. Deretan gigi yang memutih dulu hanya tersisa gusinya saja. Ia telan ubi itu pelan-pelan, takut kesedak.

Sepasang merpati cantik melintasi rumahnya. Keduanya tersenyum. “Dulu, kami juga secantik dan segagah sepertimu. Kulitku halus seperti bulu-bulumu. Burung itu menyindir kita. Kita pernah seperti merpati itu. Terbang menikmati indahnya angkasa. Masa-masa yang menggelikan buat kita. Ternyata tak ada yang kekal di dunia ini. Segalanya ada batas waktunya.”

“Sudahlah jangan membahas masa lalu. Masa lalu milik masa lalu. Masa kini milik hari ini.”

Keduanya berusaha menuju balai-balai rumahnya. Dipandanginya halaman rumahnya yang tidak seberapa luasnya. Istrinya mengambil janur muda. Ia torehkan pisaunya dengan cinta. Hatinya merasa tentram saat merangkainya. “Hyang Widhi, terima kasih. Masih diberikan kesempatan tangan ini untuk memuja-Mu. Berikanlah kesempatan dalam sisa hidup hamba memujaMu, walau tidak sesempurna yang kau harapkan.”

“Ini bunga jepunnya.” Suaminya menyodorkan bunga jepun yang dicarikannya tadi.

“Jangan memaksakan diri untuk mencari bunga. Jika terjadi sesuatu, yang repot itu siapa?”

“Ndak apa-apa. yang kucari tangkainya yang menjulur ke bawah.”

Istrinya menata canang sekar yang akan dipersembahkannya besok pagi. Kebiasaannya sedari dulu tak pernah pudar. Usia bukan halangan untuk memuja kebesaran-Nya. Kebiasaan bangun pagi bukan sesuau yang asing baginya lebih-lebih sekarang ini. Waktu tidurnya semakin berkurang. Tidurnya semakin susah. Lebih banyak terjaga dibandingkan dengan menikmati lelapnya kantuk.

Malam semakin larut. Kedunya ke tempat tidur. Matanya beradu. Keduanya tersenyum. Dipeluknya istrinya dengan cinta. “Anak-anak kita sedang ngapain jam segini?” Laki-laki tua itu terbangunkan ingatannya akan kedua anaknya. Keduanya telah sukses. Keduanya telah menikmati masa rumah tangganya. Apa ia tak ingat kita, ya?”

“Bukannya tak ingat kita. Kita yang sering melupakan anak kita.”

Keduanya tersenyum. “Hahahaha, kau ada-ada saja.”

“Anak kita, biarkan ia berbahagia. Kita juga berbahagia. Kita bahagia karena rambut kita sudah memutih. Kita bahagia karena tubuh kita semakin keriput. Kita bahagia karena mata kita semakin kurang awas. Kita bahagia karena pendengaran kita semakin berkurang. Coba kau bayangkan jika kita tak bahagia. Kita akan selalu merasa sakit. Padahal, semuanya ini harus kita liwati. Justru kalau kita tak liwati, akan menjadi kurang bahagia.”

“Ah, kau istri yang pintar mengada-ada saja.”

Keduanya terlarut dengan pikirannya masing-masing. Kantuk mulai menghampiri matanya. Napasnya terdengar bersuara. Mungkin ada sedikit gangguan di paru-parunya. Atau bisa karena usinya yang semakin senja. Kelelahan jiwanya terasa terobati. Malam itu terasa indah. Udara tak terlalu panas. Awal musim bunga, bunga-bunga menunjukkan keharumannya pada semesta. Keharuman sejati tanpa dibuat-buat. Semesta menghadirkan keharuman yang patut dirawat dengan kasih cinta.

Ruang sepinya ada mengisnya. Ia lihat dunia keindahan di dalam batinnya. Beberapa pohon bunga dengan keharuman yang beragam menusuk relung hatinya. Semilir angin membangunkan keharuman semesta menyusupi pori-pori kehidupan.

Laki-laki tua itu terlarut dalam bunga-bunga yang menebarkan wanginya. Ia berusaha mencari pemilik taman itu. Kepalanya dilongokkan. Ia mau berteriak, tapi tak enak hati. Orang setua dia teriak-teriak di tempat yang sepi. Satupun tak ada pemilik taman yang terlihat. Ia terkaget. Dilihatnya bayangan istrinya. “Kau ada di sini juga?”

“Memangnya disuruh di mana? Di manapun kita akan selalu bersama. Bunga-bunga itu jangan dipetik. Jangan biasakan memetik bunga yang tidak kita tanam. Itu mencuri namanya. Seharum apapun bunga itu kalau bukan tanaman kita tak boleh kita petik. Apa yang kita tanam itulah yang kita petik. Kita lihat saja keindahan taman bunga di sini.”

Keduanya mengelilingi taman bunga yang teramat luas. Setiap ada pohon bunga yang bercabang tua. Di sanalah ia duduk sambil menikmati keindahan bunga-bunga. “Pohon bunga di sini juga menua.”

“Setiap yang tumbuh akan menua juga sama seperti kita. Ayo kita lanjutkan ke timur sana. Laki-laki tua itu melihat bunga dengan warna putih kristal. Menyilaukan. “Ini taman apa?” tanyanya dalam hati. Ia ingat kata-kata istrinya tak boleh memetik bunga kalau bukan kita yang menanam.

Ia nikmati kerahuman bunga kristal itu. Ia rasakan alirannya ke seluruh darahnya. Terkadang terasa teramat dingin. Ia berusaha mencari selimut. Ia panggil-panggil istrinya beberapa kali. Tak ada balasan. Ia lihat matahari pagi membuka halaman barunya. Ia bersyukur karena tubuhnya akan kembali hangat.

“Apa kau sudah menghaturkan canang sekar?”

Istrinya kaget. Ia terbangun. Dirabanya denyut jantung suaminya yang tak berdetak lagi. [T]

_____

BACA cerpen-cerpen lain

Dua Wajah Asing | Cerpen Komang Adnyana
Keris | Cerpen Mas Ruscitadewi
Rahim yang Kelu | Cerpen Putu Arya Nugraha
Tags: Cerpen
Previous Post

Film “Petualangan Tara & Pramana”: Remaja dan Rempah-rempah

Next Post

Alasan Mengapa Sampai Detik Ini Indonesia Masih Begini-Begini Saja

IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa Keniten

Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di Geria Gelumpang, Karangasem. 20 Januari 1967. Buku-buku yang sudah ditulisnya berupa karya sastra maupun kajian sastra. Pemenang Pertama Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dari Presiden, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, 27 November 2013 di Istora Senayan Jakarta. Tahun 2014 ikut Program Kunjungan (Benchmarking) ke Jerman, selanjutnya ke Paris (Prancis), Belgia, dan Amsterdam (Belanda). 2014 menerima penghargaan Widya Kusuma dari Gubernur Bali. Tahun 2015 memeroleh Widya Pataka atas bukunya Jro Lalung Ngutah.

Next Post
Alasan Mengapa Sampai Detik Ini Indonesia Masih Begini-Begini Saja

Alasan Mengapa Sampai Detik Ini Indonesia Masih Begini-Begini Saja

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co