Akhirnya. Setelah hampir 2 tahun pandemi membatasi kita secara fisik, kini akhirnya kita bisa bertemu dan berkumpul kembali tanpa terhalang layar-layar gadget. Tahun ini akhirnya banyak acara-acara besar yang selalu dinanti dapat digelar kembali.
Salah satu yang paling terkenal adalah Ubud Food Festival. Seperti namanya, festival ini adalah festival kuliner yang barangkali sudah tidak asing lagi di telinga kita. Setelah tidak bisa diadakan selama 2 tahun karena festival ini memang berbasis on the spot, Ubud Food Festival akhirnya hadir kembali untuk menawar rasa rindu kita pada semaraknya suasana festival, khususnya, bagi para pecinta dan penikmat kuliner.
Ubud Food Festival pada tahun 2022 ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 24-26 Juni dan mengangkat tema Heroes. Namun, acara Opening Night telah diselenggarakan kemarin pada tanggal 23 Juni 2022 bertempat di Taman Kuliner, Jalan Raya Sanggingan, Ubud.
Acara opening tersebut dimeriahkan oleh berbagai suguhan pertunjukkan dan suguhan kuliner tentunya. Jumlah orang yang hadir pada acara opening kemarin pun tak kalah ramainya. Berbagai kalangan dari berbagai negara datang untuk turut menyambut kembali Ubud Food Festival.
Opening Night Ubud Food Festival dibuka dengan tari Panca Ayuning Widyadari dan diiringi seka gong yang memainkan musik gamelan secara live. Lalu selanjutnya, Puteri Indonesia yaitu Laksmi Shari De Neefe Suardana yang juga berasal dari Ubud turut hadir dan memberikan sambutannya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh founder & director Ubud Food Festival yaitu Janet De Neefe. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan rasa bahagianya terhadap terselenggaranya lagi Ubud Food Festival. Ia juga mengatakan bahwa yang terpenting dari sebuah festival adalah kita bisa membawa semua orang untuk berkumpul di suatu tempat secara bersama-sama.
Bersamaan dengan sambutannya tersebut, Janet De Neefe juga menyerahkan sebuah apresiasi Lifetime Achievement Award kepada William Wongso sebagai pakar kuliner terkenal Indonesia yang telah banyak berjasa dalam memperkenalkan kuliner khas Indonesia pada dunia. Setelah itu, William Wongso pun turut menyampaikan rasa bangganya terhadap Ubud Food Festival sebagai salah satu wadah acara yang mempertemukan berbagai macam kuliner dari berbagai wilayah dan budaya.
Dalam Opening Night itu, hadir pula wakil bupati kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ir. Hi. M. Saleh Marasabessy, M. Si. yang turut mengungkapkan rasa bangganya karena kepulauan Sula berkesempatan menyuguhkan kuliner khas dari Sula, Maluku Utara. Setelah itu, wakil gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati membuka acara Ubud Food Festival dengan memukul gong sebagai tanda bahwa Ubud Food Festival dibuka secara resmi. Akhirnya tepuk tangan dan suka cita pun menyambut peresmian tersebut.
Yang tak kalah menyita perhatian adalah pementasan Teater Kalangan yang tampil tepat setelah acara Ubud Food Festival dibuka secara resmi. Teater Kalangan membawakan pementasan teater berjudul Foods and Days That Walk On Top of My Body. Dengan kekhasan Teater Kalangan, mereka mampu membuat semua orang terdiam dan mengangkat handphonenya ketika kedua aktor Teater Kalangan, Jong Santiasa dan Amrita, keluar dari tengah-tengah padatnya penonton dengan kostum dan properti yang memikat setiap telinga dan mata yang datang.
Amrita yang mengenakan helm dan janur serta bumbu yang tercantap seperti sate sukses mengalihkan pandangan penonton pada gerakan Amrita yang menari sambil berjalan secara perlahan. Disusul oleh Jong Santiasa di belakangnya, ia memukul-mukul talam dan berjalan bersama-sama dengan gerakan berbeda antara satu sama lain menuju ke depan kursi penonton.
Tak hanya menyita perhatian, Teater Kalangan juga sukses membuat semua orang tegang. Ya, sangat tegang. Semua orang terlihat tegang ketika Amrita berdiri di dalam panci besar yang diletakkan di tanah dan beralaskan kain hitam panjang yang kemudian di tarik oleh Jong Santiasa. Menyaksikan itu sungguh menegangkan, terlebih tanah yang dilalui mereka adalah bebatuan dan gundukan tanah tak rata. Tepuk tangan pun bertebaran ketika Jong Santiasa akhirnya mengatakan pementasan telah selesai.
Lalu sebagai penutup acara, Band Orasare pun memanjakan telinga khalayak sembari menikmati hidangan yang tersedia. Setelah penampilan terakhir dari Band Orasare, para penonton dan semua kalangan yang datang terlihat sangat bahagia melepas lelah-rindu dengan lingkar-lingkar obrolan dan gelas di tangan.
Akhirnya. Akhirnya Ubud Food Festival telah dibuka secara resmi dan kita bisa menikmati kembali suasana festival dengan berbagai kuliner yang ingin membuat kita datang lagi dan lagi. [T]