“Pak, apakah ada alasan tertentu, kenapa Presiden Jokowi digantikan oleh Mendagri?” ujar seorang wartawan saat sesi tanya jawab Jumpa Pers terkait Pesta Kesenian Bali di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Jumat 10 Juni 2022.
Kemudian pertanyaan itu dijawab oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. I Gede Arya Sugiartha, bahwa jajarannya tidak mengetahui asalan ketidakdatangan Presiden, mungkin saja ada prioritas penting yang harus didahulukan.
Seorang Presiden pasti memiliki kesibukan yang luar biasa, dan untuk menjawab pertanyaan itu bukan menjadi kewenangannya sebagai Kepala Dinas Kebudayaan.
Sejam setelah jumpa pers itu, saya melihat berita di kanal media online. Dan banyak media memberitakan tentang Presiden Jokowi yang tidak jadi membuka PKB tahun 2022, termasuk media tatkala.co ini.
Lah lalu? Pang engken kone harus dibuka jak Pak Presiden? Biar bagaimana harus dibuka Pak Presiden?
Kemudian saya menelpon seorang kawan seniman, yang sedang menyiapkan garapan untuk pentas di PKB tahun 2022 ini. Saya memberitahunya bahwa yang membuka PKB adalah Mendagri, bukan Presiden. Apakah baginya itu hal penting?
“Jong, gini ya, ini aku masih ruwet mengurus pementasan, yang penting kan acaranya jalan, tidak dibatalkan. Care nak ngalih pemangku, kalau pemangku A nggak bisa nganteb banten, alih pemangku len, sing telah stok pemangkune,” ujarnya di telpon sambil tertawa.
Iya, benar juga, PKB akan tetap dibuka tanggal 12 Juni dan berlangsung hingga sebulan ke depan. Pembukaan masih tetap di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Niti Mandala, Denpasar.
Uang pembinaan tetap mengucur sesuai jadwal termin. Masyarakat Bali juga tetap akan datang ke PKB, pedagang makanan di sekitar Art Centre tetap menyiapkan dagangannya, pemilik rumah sekitar Art Centre yang memiliki halaman agak luas pasti akan bersih-bersih untuk menyiapkan halamannya jadi tempat parkir, dan yang paling saya suka para pedagang baju, mainan seperti bianglala, kora-kora, lempar gelang, lempar bola di area Banjar Kedaton, juga senang ada PKB offline lagi.
Akan ada kunjungan selama sebulan penuh, setelah 2 tahun terakhir dihalang pandemi.
Eh, mohon maaf, yang saya sebutkan semuanya pedagang-pedagang, bukan berarti saya tidak menonton pertunjukan saat PKB. Tapi, biasanya, setelah menonton ya kan harus cari yang relaks, santai dan menyenangkan. Agar saat nonton lagi, badan dan jiwa untuk menulis hasil tontonan tetap terjaga. Masak iya nonton full penuh, saya yang pusing nanti.
Tapi maksud saya, begini. Karena ada PKB jadi semua lini masyarakat ikut tergerak. Setiap komponennya memiliki benang simpul saling ikat, tidak akan terlepaskan, kalau lepas, dia akan terganti dengan komponen lain. Apalagi hanya soal ketidakdatangan Pak Presiden ke PKB, sepertinya simpul-simpul itu tidak akan pupus begitu saja.
Eh atau jangan-jangan Presiden Jokowi, sedang ingin buat kejutan? Seperti saat saya nonton konser Efek Rumah Kaca di Soundrenaline beberapa tahun lalu. Media waktu itu santer memberitakan Cholil Mahcmud tidak bisa menghadiri konser. Saya dan beberapa teman datang menonton dengan muka agak mesem, tapi di pertengahan, eh, Cholil keluar panggung. Wahai gimmick gimmick yang menyenangkan.
Siapa tahu, Presiden nanti datang menyelinap di antara kontingen parade. Waaah jadi bahan berita yang mengejutkan dan sekalian juga menaikkan karir dalam dunia politik. Kadang-kadang hal ekstrem juga diperlukan untuk meninggikan pamor, bener nggak sih?
Tapi masak iya sekelas Pak Jokowi ngeprank? Nah sing engken, siapa tahu benar.
Di lain sisi, jika melihat perjalanan PKB diselenggarakan dari tahun 1979 – 2022 tidak sepenuhnya Presiden datang untuk membuka acara. Misalnya 1979-1998 Presiden Soeharto hanya datang dua kali yakni pada tahun 1987 dan 1995. Selebihnya yang datang adalah Menko Kesra, Bu Tien, Mendikbud, dan Wakil Presiden.
Nah kalau Presiden Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Pak Jokowi, memang cukup sering datang ke PKB untuk membuka.
Informasi PKB Bisa Diperoleh dengan Mudah
Yang lebih penting daripada itu adalah seluruh informasi agenda PKB dapat diakses ke teman-teman awam, masyarakat Bali secara menyeluruh. Memang banner, baliho, spanduk, PKB sudah menghiasi beberapa sudut kota beberapa minggu sebelum pembukaan. Agenda pemasangan spanduk ini, merupakan aktifitas yang berulang setiap tahun. Lalu keseluruhan informasi pertunjukan biasanya ada di banner yang di pasang di area Art Centre.
Tahun 2022, semua informasi bisa diakses secara digital. Wah ini enak, bisa nyebar di grup WA banjar dan keluarga. Saya mengontak beberapa kawan dipesan WA, agar mencari informasi katalog PKB 2022, di internet.
Ini saya berikan tampilan layar percakapan saya dengan beberapa teman:
Teman saya yang terakhir, baginya tidak perlu jadwal. Ke sana saja, jalan-jalan, kalau ada ya bersyukur dapat nonton pementasan. Kalau sepi, ya menikmati suasana.
Memang benar, hari ini segala sesuatunya berjalan dengan teknologi, termasuk penyebaran katalog digital. Bukannya saya pesimis semua warga akan dapat mengakses ini, teman-teman yang saya minta tolong itu, semuanya kawan-kawan yang sudah terbiasa dengan gawai , internet, plus kesadaran penggunaan yang tepat.
Kalau ayah dan ibu saya di rumah, pencaharian di dunia digital, ibaratnya seperti menyelam di laut tanpa membawa tabung oksigen. Bisa susah nafas, bingung, panik dan akhirnya nggak jadi nyelam.
Informasi terkait PKB biasanya ia dapat dari tongkrongan di Banjar, di pasar, saat sedang ngopi santai bersama teman-teman gangnya, atau group WA keluarga. Nah apalagi jika daerah saya mewakili PKB, waah itu jadi bahan obrolan hangat dan panas, setiap orang berkomentar tentang estetika yang luwung. Kalau tidak ada perwakilan dari daerah saya tinggal, Ayah saya biasanya tak begitu hirau atas deretan pertunjukan di PKB, apalagi soal ketidakdatangan Pak Jokowi tadi. Ampura dulu, pasti be sing merunguang.
Penting juga tu, ada pasukan khusus yang menyelam ke akar, dalam penyebaran informasi PKB. Pasukan greliya group WA keluarga, tugasnya memberi penjelasan pementasan lengkap dengan keunggulan, bahasanya harus persuasif mendidik, agar calon penonton merasa perlu
untuk datang. Agar tak datang atas dasar perintah atasan, biasanya yang datang yang model gini, mencari ketua kelompoknya agar absen lebih dulu, lalu ngeloyor entah kemana. Yang penting absen kedatangan sudah di isi.
Untuk buku agenda dapat di unduh melalui link : cut.ly/agenda-pkb2022. Atau scan barkode di :