Kisah 8000 Kepal Tanah, adalah pameran tunggal Gusti Dalem, salah satu perupa muda Bali yang intens berkarya dengan material tanah liat. Pameran diadakan di Uma Seminyak, Jalan Kayu Cendana No 1, Seminyak , Kuta Utara. Pameran dibuka 20 Mei dan berlangsung hingga 18 Juni 2022.
Kedekatan Gusti Dalem dengan material tanah liat berlangsung sejak kanak kanak. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga besar yang menggeluti keramik. Ia lalu memantapkan diri untuk mempelajari keramik secara akademik di bangku kuliah pada tahun 2015. Gusti Dalem adalah perupa muda yang sangat terobsesi melakukan eksplorasi pada material tanah liat khususnya tanah liat yang terdapat di Bali sebagai material utama dalam karya –karyanya.
Secara artistik karya-karya Gusti Dalem memperlihatkan aspek craftsmanship yang kuat. Ketekunan dan kekhusukannya dalam mengolah dan menaklukkan tanah liat sebagai material berkarya ini diperlihatkan dalam pameran ini. Bagaimana Ia mengkonstruksi tiga unit karya instalasi dengan memanfaatkan 8000an lebih karya bermaterialkan tanah keramik yang Gusti Dalem kerjakan secara kolaboratif dengan orang orang di lingkungan terdekatnya.
Secara visual karya yang ditampilkan oleh Gusti Dalem dalam pameran ini mengambil bentuk replika elemen-elemen visual dalam jajan suci. Jajan Suci adalah sebuah bentuk persembahan dalam ritual keagamaan di Bali berupa jajan berbahan tepung yang menggambarkan bentuk bentuk mahkluk hidup dan isi dari alam, yang juga terkait dengan konsep Dewata Nawa Sanga.
Apa yang dihadirkan oleh Gusti Dalem pada pameran tunggalnya ini, mulai dari bentuk visual, proses penggarapan, hingga cara presentasinya dapat dibaca dalam berbagai lapis persoalan. Persoalan tentang pertanyaan dan kegelisahan Gusti Dalem dalam melihat eksistensi kebudayaan Bali di tengah dinamika jaman misalnya tergambarkan secara metaforik melalui pilihan visual yang hadir secara instalatif Ia menyusun 8000-an objek replika jajan suci menjadi bentuk-bentuk yang konfiguratif untuk menjadi sebentuk pernyataan visual.
Selain dari aspek visual , kekaryaan Gusti Dalem yang menunjukkan kecenderungan pada aspek craftsmanship ia sadari hadir sebagai sebentuk tawaran dan pertanyaan-pertanyaan seputar eksistensi, posisi dan petensi kekuatan craft dalam konstelasi medan seni rupa kontemporer yang melintasi batasan batasan genre dan medium.
Tidak hanya hadir sebagai bentuk pernyataan diri untuk hadir sebagai perupa kontemporer dalam konstelasi medan sosial seni rupa . Karya-karya Gusti Dalem pada momentum pameran tunggalnya kali ini diniatkan sebagai wahana dan peristiwa berbagi pengetahuan.
Ia tidak hanya mengambil, dan mengolah ikon-ikon atau bentuk-bentuk visual yang digali dalam ruang dan akar kultural Bali sebagai karya seni rupa kontemporer dan bentuk pernyataan personal, namun Gusti Dalem akan membagikan temuan-temuanya selama mempelajari dan meriset jajan suci ini dalam bentuk presentasi karya yang hadir di ruang pameran.
Misalnya ia akan menghadirkan karya yang menampilkan berbagai bentuk, nama, dan deskripsi tentang fungsi dan makna jajan suci tersebut sehingga diharapkan mampu menjadi sebuah media dan wahana berbagi pengetahuan bersama tentang budaya visual yang hadir dan sampai kini masih dipraktekkan sebagai bagian dari tradisi yang masih terus dilakoni sebagai keseharian yang berkembang dalam masyarakat Bali.