11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Budaya Konsumsi Babi Guling Masyarakat Bali Era Postmodern dari Perspektif Masyarakat Konsumerisme Jean Baudrillard

I Dewa Gede YogabyI Dewa Gede Yoga
May 1, 2022
inEsai
Budaya Konsumsi Babi Guling Masyarakat Bali Era Postmodern dari Perspektif Masyarakat Konsumerisme Jean Baudrillard

Foto ilustrasi: Babi Guling | Foto: Dewa Yoga

Akhir-akhir ini sangat mudah ditemui gerai-gerai makanan cepat saji yang disuguhkan untuk menggugah selera masyarakat umum, lebih-lebih untuk memenuhi kepentingan isi perut.  Gerai-gerai yang menjamur belakangan ini di Bali, salah satunya adalah makanan cepat saji babi guling.

Pada masyarakat Hindu Bali, pada umumnya babi guling bukan menjadi persoalan yang tabu. Acapkali babi guling digunakan sebagai sarana pelengkap dalam ritual-ritual tertentu, bahkan kadang penggunan sarana babi guling itu tidak diberlakukan secara sembarangan.

Penggunaan sarana babi guling yang sering kita lihat pada acara dewa yadnya yakni ketika pelaksanaan piodalan di pura, manusa yandya seperti acara nelubulanin, ngotonin, mebayuh dan sejenisnya.

Namun pada masyarakat postmodern saat ini babi guling tidak hanya sebagai sarana pelengkap dalam melaksanakan ritual keagamaan di Bali, tetapi kini esensinya berangsur-angsur menjadi sebuah komoditi yang menjanjikan untuk dinikmati kapan saja, di mana saja.. Lebih-lebih saat ini masyarakat terperangkap dalam jejaring yang dinamakan masyarakat konsumtif.

Meminjam pendapat dari Lull dalam Atmadja (2010:89), bahwa tindakan konsumsi masyarakat saat ini tidak hanya berbentuk riil (kepuasan badaniah) namun juga memiliki esensi lain yakni sebuah legitimasi individu yang bersifat kompleks (gaya hidup glamor).

“Urutan Galungan” Juga Layak Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Seperti Babi Guling

Melihat pada kenyataannya masyarakat Bali, khususnya belakangan ini, berada pada fase mengkonsumsi suatu barang bukan melihat dari segi nilai guna, melainkan terletak pada sisi nilai simbol. Artinya kondisi seperti ini menjangkiti masyarakat Bali, bahkan tidak terhindarkan, salah satu penyebabnya adalah berkembangnya agama pasar.

Apa itu agama pasar? Agama pasar ialah sebuah nilai-nilai baru yang dianut oleh masyarakat dengan menonjolkan ideologi kapitalis sebagai ujung tombaknya. Dengan begitu, mengalirnya ideologi kapitalis ke wilayah-wilayah negara berkembang membuat perubahan begitu signifikan terhadap kondisi sosio-kultural masyarakat saat ini.

Merujuk pada pokok pembahasan, mari kita melihat kondisi budaya konsumsi babi guling masyarakat Bali pada era postmodern ini dengan melibatkan pandangan dari Sosiolog Jean Baudrillard. Secara eksplisit saat ini tampak dengan jelas banyak tumbuh gerai-gerai makanan cepat saji yakni babi guling. Eksitensinya pun kini kian menjamur ke pelbagai pelosok daerah di provinsi Bali, sebagai misal di daerah Denpasar terdapat Babi Guling Pan Ana, daerah Gianyar terdapat Pande Egi, di daerah Bangli terdapat Babi Guling Pande, Men Janji di Tabanan, serta masih banyak lagi gerai-gerai yang memasarkan kuliner babi guling.

Dengan menjamurnya gerai-gerai kuliner babi guling tidak dipungkiri juga saat ini peranan media (Handphone) dengan pelbagai fitur di dalamnya memberikan dampak yang begitu luar biasa.

Handphone tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi dan hiburan semata namun peranan Handphone saat ini memiliki peran lain yakni sebagai media konsumerisme atau komersial. Peranan komersial ini dapat dilihat pada unggahan-unggahan di instagram, facebook, twitter yang menawarkan kenikmatan dari hidangan babi guling.

Jadi, hubungan antara media Handphone dengan fitur intagaram, facebook, twitter dan gerai-gerai babi guling itu bersifat komplementer artinya saling memiliki kaitan yang erat serta memiliki keuntungan.

Dengan unggahan-ungghan menjajakan kuliner babi guling masyarakat yang dominan diiasi oleh kawula muda tertarik dan tergugah selera makannya untuk sekadar wisata kuliner pada gerai-gerai yang seblumnnya dijajakan pada intagram, facebook, twitter. Pendek kata, kawula muda berdatangan, lebih-lebih rela hingga antre berjam-jam hanya demi mendapatkan seporsi hidangan babi guling dengan suguhan teh hangat atau es teh.

Ketika makanan dan minuman sudah terhidang pada meja makan, maka kesempatan yang ditunggu-tunggu tiba ialah memfoto dan mengunggahnya ke dalam media sosial masing-masing dengan tujuan sebagai tanda mampu memenuhi kebutuhan yang semata-mata sebagai bentuk gengsi di masyarakat.

Putu Ria Wijayanti | Tentang Kesetiaan pada Babi

Jadi, secara substansi terkait dengan bagaimana budaya konsumsi babi guling masyarakat Bali era postmodern ini termasuk ke dalam era konsumerisme ala Baudrillard. Bagi Baudrillard saat ini masyarakat (Bali) masuk pada era konsumerisme yakni fenomena-fenomena mengkonsumsi suatu barang terjerumus ke dalam budaya konsumtif yakni pemenuhan barang atau apapun itu jenisnya tidak melihat dari segi nilai kegunaannya dan nilai pragmatis, namun dilihat dari nilai simbolnya dengan tujuan untuk legitimasi daya ekonomi individu di masyarakat.

Begitu pula saat ini dengan fenomena individu-individu di masyarakat (Bali) bagaimana masyarakat yang sedang mengkonsumsi babi guling tidak hanya mendapatkan kepuasaan secara badaniah namun juga mendapatkan kepuasaan secara rohani yakni lewat foto-foto maupun video makanan yang disajikan di meja lalu mengunggahnya di media sosial sebagai tanda ataupun simbol diri mampu, mampu dalam arti status sosial di masyarakat.

Daftar Rujukan

  • Atmadja, Nengah Bawa, Atmadja, Anantawikrama Tungga, Maryati, T. (2017). Bali Pulau Banten perspektif sosiologi komodifikasi agama (pertama).
  • Fauzi, A. dkk. (2017). Budaya Nongkrong Anak Muda Di Kafe Tinjauan Gaya Hidup Anak Muda Di Kota Denpasar. Jurnal Ilmu Sosial. 1–15.
  • Ritzer, George dan Goodman, J. D. (2014). Teori Sosiologi Dari Teori Soiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakir Teori Sosial Postmodern (R. I. Muzir (ed.); kesepuluh). Kreasi Wacana.
Tags: babi gulingkonsumerismekulinerkuliner khas bali
Previous Post

Uji Keahlian Seni Karawitan Siswa SMKN 5 Denpasar | Bangga, Tantangan pun Terlewati

Next Post

Gerhana Mimpi | Cerpen Luh Putu Anggreny

I Dewa Gede Yoga

I Dewa Gede Yoga

Kelahiran Bangli, alumni jurusan sosiologi Undiksha Singaraja tahun 2022

Next Post
Gerhana Mimpi | Cerpen Luh Putu Anggreny

Gerhana Mimpi | Cerpen Luh Putu Anggreny

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co