10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Brand MotoGP: Mandalika Surga Balap Dunia (Plus Pawang Hujan), Sukses Strategi Marketing 4.0 Mix 4E

Gede SuardanabyGede Suardana
March 22, 2022
inEsai
Waspada, “Branding” Bali Kadaluwarsa!

MotoGP di sirkuit Pertamina Mandalika 2022 mendulang sukses besar. Perpaduan antara kecepatan Marc Marquez  dkk serta magic si pawang hujan sukses membangun ikatan emosi yang kuat antara pembalap dengan jutaan penggemarnya di seluruh dunia.

Gelaran motoGP Mandalika membuat gegap gempita dunia. Dua peristiwa besar menjadi daya tarik gelaran motoGP Mandalika setelah 25 tahun lalu di sirkuit Sentul, Bogor.

Kecelakaan Marc Marquez yang parah menjadi highligt di sesi pemanasan pagi hari. Ia terpental tinggi ke udara kemudian jatuh hampir bersamaan dengan motor RC213V ke aspal akibat mengalami highside yang fatal.

Kecelakaan sang juara dunia delapan kali itu merupakan yang keempat kalinya di Mandalika, sirkuit baru bagi semua pembalap motoGP. Sontak kecelakaan itu menjadi perhatian seluruh pencinta motoGP dunia. Cemas keselamatan sang pembalap yang pernah mengalami cedera patah tulang lengan dan gangguan mata dilophia di tahun 2020 dan 2021.

Beruntung kali ini bagi Marc Marques. Kecelakaan terparah yang pernah dialaminya tak membuatnya cedera. Ia dinyatakan mengalami gegar otak dan dinyatakan tak fit untuk mengikuti balapan. Meskipun cedera, Marc Marquez tetap menjadi magnet gelaran balapan di Mandalika.

Drama tak berhenti di sana. Jelang balapan utama motoGP tiba-tiba hujan deras mengguyur sirkuit Mandalika. Petir menyambar sirkuit. Balapan pun ditunda satu jam dari jadwal semula.

Di tengah menunggu hujan reda, tiba-tiba si pawang hujan Rara Istiani Wulandari masuk ke area sirkuit. Ia berjalan memukul cawan emas sambil melafalkan mantra.

Sontak aksinya itu mendapat perhatian dari pihak penyelenggara motoGP. Beberapa aksinya menghalau hujan di area sirkuit disorot kamera. Ia muncul di layar TV gelaran motoGP. Disaksikan puluhan ribu penonton melalui layar lebar di sirkuit dan jutaan penggemar seluruh dunia.

Aksinya itu mencuri perhatian para pembalap yang tengah menanti balapan. Si juara dunia 2021, pebalap asal Francis Fabio Quartararo tertangkap kamera menirukan aksi pawang hujan Raya menggesek bibir cawan. Sementara pembalap lainnya terheran-heran melihat atraksi pawang hujan.

Akun Twitter resmi @MotoGP juga menggunggah sekaligus memuji aksi Rara saat berusaha memindahkan hujan. “The Master,” cuit @MotoGP.

Tak lama berselang aksinya itu, percaya atau tidak percaya, hujan berangsur reda. Akun @motoGP memuji aksi pawang hujan. “It worked,” cuitnya lagi.

Balapan pun berlangsung. Pembalap asal Portugel Miguel Oliveira mencatatkan sejarah sebagai juara pertama kali di sirkuit Mandalika. Disusul oleh Fabio Quartararo kedua dan Johan Zarco ketiga.

Atraksi MotoGP

Dua peristiwa besar tersebut menjadi highlight motoGP Mandalika. Kecelakaan Marq Marques dan aksi pawang hujan Rara berhasil mengaduk-aduk emosi masyarakat Indonesia dan dunia.

Sebelum dua peristiwa heboh itu, gelaran motoGP diatur sedemikian rupa oleh Dorna sebagai penyelenggara resmi dan pihak Indoensia serta pemerintah. Sebanyak 20 pembalap top  bertemu Presiden Joko Widodo, kemudian dilepas melakukan parade dari Istana Negara menuju Hotel Kempinski, di dekat Bundaran Hotel Indonesia.

Waspada, “Branding” Bali Kadaluwarsa!

Parade heboh. Sang bintang motoGP Marc Marquez melakukan aksi burnout di tengah ribuan masyarakat Jakarta yang menyambutnya. Diikuti pembalap Jack Miler dkk. 

Strategi marketing Dorna sebagai penyelenggara motoGP dan pemerintah rupanya berhasil mengaduk-aduk emosi masyarakat Indonesia dan dunia. Aksi kocak para pembalap di luar dan dalam lintasan, serta pawang hujan Rara berhasil membangun ikatan emosi kuat dengan penggemar seluruh dunia.

Sukses Strategi Marketing Mix 4E

Pihak penyelenggara Dorna MotoGP memahami bahwa Indonesia merupakan salah negara pemilik sirkuit motoGP yang unik. Selain memiliki keindahan alam, kehidupan masyarakat Lombok, juga kultur yang tiada dua di dunia.

Penyelengaraan motoGP di Indonesia tidak bisa boleh biasa-biasa saja dengan cita rasa yang sama dengan gelaran seri di Eropa. Sesuatu yang unik dan beda harus disajikan. Pilihannya adalah membuat balapan dengan memadukan kecepatan dan kultur Indonesia.

Salah Kaprah Membangun City Brand

Dorna dan pemerintah Indonesia rupanya berhasil menggunakan strategi marketing era 4.0 mix 4E. Strategi marketing di era disrupsi digital, milenial, dan pandemi.

Marketing 4.0 mix 4E adalah hasil dari evolusi strategi marketing 4.0 dari mix 4C (co-creation, currencies, community, dan coversation) ke marketing mix 4E (engagement, exitement, everywhere, dan evangelist).

Dalam marketing ini, engagement adalah mengubah produk motoGP yang bukan lagi sekadar adu kecepatan di lintasan  namun telah menjadi interaksi atraktif antara pembalap dengan penggemar. Mereka saling sapa di media sosial. Saling repost ungahan antara pembalap dan penggemar.

Tengok saja unggahan burnout di akun @Marc Marquez adalah hasil repost dari salah satu akun penggemarnya. Atau @Aleix Espagaro yang berjanji akan memberikan motor balap dan helmnya kepada penggemar jika followersnya tembus lima juta. Atau aksi interaksi pembalap Ducati Francesco Bagnaia usai parade di Jakarta yang menyapa satu per satu pengemarnya dari balik pagar pembatas. Hubungan emosi antara pembalap dengan penggemar menjadi semakin dekat.

Ditambah lagi aksi pawang hujan Rara telah berhasil membangun antusiasme yang kuat antara pembalap dan penggemar. Pembalap merasakan hal yang unik selama di Mandalika. Melihat langsung kultur Indonesia di tengah gemerlap teknologi balap yang modern. Sementara penggemar mendapatkan suguhan aksi balap dan kocak pembalap di dalam dan luar lintasan.

Kemudian, ikatan emosi yang kuat antara antara pembalap dan penggemar, menjadikan mereka sebagai suatu komunitas yang merasakan hubungan kuat dengan Mandalika, Lombok. Penggemar secara sukarela menjadi promoters dari aksi-aksi pembalap, suasana paddock, pernak-pernik balapan di dalam dan luar lintasan. Sementara pembalap dengan suka cita menggunggah keunikan kultur Indonesia (pawang hujan), kehidupan masyarakat dan penggemar, serta keindahan alam Mandalika. Mereka semua telah menjadi evangelist yang bersedia sukarela memviralkan konten dari serba serbi balapan dan pengalamannya selama berada di Mandalika.

Rupanya strategi marketing era 4.0 mix 4E ini berhasil nyaris 100 persen. Semua momen menjadi viral. Aksi pawang hujan Rara berhasil mencuri perhatian dunia dibandingkan dengan kecelakaan Marc Marquez dan sang juara seri kedua Miguel Oliviera.

“Keberhasilan” Rara menurunkan intensitas hujan hingga gelaran motoGP dapat dilaksanakan mendapat pujian dari penyelenggara MotoGP Dorna. Melalui unggahan foto aksi heroik Rara dan video pembalap Quartararo yang menirukan aksinya, berceloteh, “Thank you for stopping the rain!,” cuit akun @motoGP.

Seri kedua motoGP di Mandalika berhasil menyita perhatian dunia. Aksi pawang hujan Rara mendapat reaksi beragam di dunia. Lihat saja, seorang bule cantik yang pernah merasakan tinggal di Indonesia, menceritakan keunikan lain kultur Indonesia selain pawang hujan.

Para pembalap motoGP rupanya merasakan ikatan emosi yang kuat dengan Mandalika, Lombok. Misalnya saja, Fabio Quartararo sebelum terbang kembali ke negaranya, menyempatkan diri membelikan ice cream kepada anak-anak di Lombok. “My Kuta Friends,” cuit Fabio di insta storie-nya.

Pembalap Aprilia Aleix Espagaro pun tak kalah heboh menjalin ikatan emosi dengan penggemarnya. Ia memberikan helm usai balapan sebagai janji jika followersnya menembus angka juta juta.

Selain menjalin hubungan dengan penggemar, Aleix rupanya benar-benar jatuh cinta dengan Mandalika, Lombok. Ia masih menyisakan waktunya untuk menikmati keindahan alam Mandalika sebelum pulang ke negaranya.

Bagi para pembalap motoGP, gelaran seri kedua Mandalika memberikannya pengalaman yang sungguh berbeda dibandingkan sirkuit lainnya di dunia. Mereka seolah berada di surga saat mentas balapan. “Last night at paradise, pizza at the pool and off to airport, ready for 30h travel to Andora. Terima kasih love u Indonesia,” cuitnya.

Sungguh menakjubkan. Sirkuit Mandalika dalam sekejap telah menyita semua perhatian pembalap dan para penggemarnya di dunia. Sirkuit ini telah menjadi berhasil menjadi brand balap motoGP yang “the one and only” di dunia. MANDALIKA SURGA BALAP DUNIA.

Sampai jumpa tahun depan!

Tags: marketingMotoGP Mandalikaolahragaotomotif
Previous Post

I Dewa Putu Serong | Kisah Sang Pemain Kendang Lanang Pagambuhan Gaya Batuan Gianyar

Next Post

Inilah Komunitas-Komunitas Literasi di Bali | Balai Bahasa Provinsi Bali: “Mari Budayakan Masyarakat Literat”

Gede Suardana

Gede Suardana

Mantan wartawan, kini akademisi Undiknas Denpasar

Next Post
Inilah Komunitas-Komunitas Literasi di Bali | Balai Bahasa Provinsi Bali: “Mari Budayakan Masyarakat Literat”

Inilah Komunitas-Komunitas Literasi di Bali | Balai Bahasa Provinsi Bali: “Mari Budayakan Masyarakat Literat”

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co