5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Melimpahnya (Kosa Kata) Air dalam Bahasa dan Wacana Bali: Yeh, Banyeh, Peceh, Enceh, Loloh…

tatkalabytatkala
February 8, 2022
inKhas
Melimpahnya (Kosa Kata) Air dalam Bahasa dan Wacana Bali: Yeh, Banyeh, Peceh, Enceh, Loloh…

Putu Eka Guna Yasa (gambar tengah)

Peradaban manusia Bali di masa lalu sangat erat dan dekat dengan keberadaan air. Hal itu dibuktikan dengan melimpahkan kosa kata atau kata-kata yang berkaitan dengan air, baik yang biasa digunakan dalam sastra tulis maupun dalam komunikasi lisan sehari-hari masyarakat Bali.

“Kosakata dalam bahasa Bali, mulai dari aksara hingga wacana, sangat banyak yang berbicara mengenai air (toya, yeh, wa, tirta),”  kata Putu Eka Guna Yasa, SS, M.Hum.

Putu Eka Guna Yasa adalah dosen Universitas Udayana (Unud) yang berbicara dalam Widyatula (Seminar) dengan topik “Widya Basa (Ekolinguistik) Toya” Senin (7/2/2022) yang berlangsung secara daring.

Seminar serangkaian Bulan Bahasa Bali IV Tahun 2022 ini juga menghadirkan narasumber Dr. Ketut Paramarta, dosen Undiksha Singaraja, dengan moderator Dr. I Ntoman Suwija, M.Hum.

 Guna Yasa memaparkan, ekolinguistik adalah cabang ilmu yang mempelajari keterkaitan (linguistik) dan lingkungan (ekologi). Tujuan utamanya adalah supaya bisa meminimalkan perilaku negatif yang dapat merusak atau mencemari lingkungan, sebaliknya dapat meningkatkan perilaku yang mengupayakan pemeliharaan terhadap lingkungan. “Dengan mendiskusikan bahasa yang utama berkaitan dengan air, tentu akan mampu membangun kesadaran untuk tidak berbuat atau berperilaku yang dapat mencemari air,” ujar Guna Yasa.

Dia menguraikan, berbagai pustaka lontar seperti Parama Tattwa Suksma, Tutur Aji Saraswati, dan Tutur Tirta Kamandalu memuat bahwa ada aksara yang menjadi simbol air. Dari pustaka itu dapat diketahui, keberadaan aksara sebagai simbol air tersebut terbagi ke dalam bentuk aksara wreastra swalalita, bijaksara, dan modre.

Menurut Geguritan Parama Tattwa Suksma, di dalam wreastra, aksara yang menjadi simbol air adalah suku kembung. “Suku kembung jika dicari asal bangun aksaranya adalah Wa. Asal kata Wa itu di dalam Tantrayana disebut Jala Tattwa,” ujar Guna Yasa yang dalam seminar ini membawakan makalah “Jala Wyakarana: Kosabasa Basa Bali Pinaka Pangendag Budi Cita Ngraksa Toya”.

Di dalam swalalita, lanjutnya, aksara yang menyimbolkan air tiada lain aksara U kara. Simbol air dengan U Kara umum dipahami berkaitan dengan Tri Aksara yakni A sebagai simbol api (Bhatara Brahma), U sebagai simbol air (Bhatara Wisnu), dan Ma sebagai simbol angin (Bhatara Siwa). “Selain di dalam aksara swalalita, ada juga air yang disimbolkan dengan aksara bijaksara. Geguritan Parama Tatwa Suksma dan Tutur Sang Hyang Aji Saraswati menyebutkan bahwa air disimbolkan dengan bijaksara Ah,” tuturnya.

Yang terakhir, leluhur Bali juga menyimbolkan air dengan bentuk aksara modre. Pustaka Tutur Tirta Kamandalu yang berisikan tentang keberadaan aksara modre yang melambangkan air, hujan, danau, laut, dan lainnya. Aksara-aksara modre tersebutlah sebagai sarana yang akan dipakai oleh orang yang ingin melakukan nerang (menghalau hujan).

Lebih lanjut Guna Yasa mengatakan, akar kata yang berkaitan dengan air juga terdapat dalam berbagai kosakata bahasa Bali seperti warih, we, luwah, dan lainnya. Selain itu, karena asal kata yang berkaitan dengan air adalah Ah, maka kemudian terbentuk berbagai kata yang berarti atau berkaitan dengan air seperti yeh, apah, banyeh, kayeh, peceh, peluh, panyuh, baseh, enceh, kuah, loloh, maceceh, wangsuh, pasih, seduh, dan lainnya.

Kalimat-kalimat yang berkaitan dengan air juga banyak dipakai dalam pergaulan orang Bali yang ditemukan dalam ungkapan atau peribahasa. Peribahasa-peribahasa yang menggunakan kata yeh (air) antara lain buka yehe di don candunge; buka nyuwun yeh mawadah jun, abedik embuhan misi nglencok; buka masuluh di yehe puek; buka nulisin yeh, tusing matampak angan gigis. Ada pula pribahasa buka kecoran yeh pancoran matatakan batu, ane di sampingne maan kripisan; buka pajalan yehe, dija lebah ditu lakuna membah; dan lainnya.

 Demikian pula wacana tentang keutamaan air banyak ditemukan dalam karya sastra Bali dan Kawi. Beberapa di antaranya pustaka berjudul Mosala Parwa, Rogha Sanghara Gumi, Geguritan Tirta Yatra milik Puri Agung Denpasar-Bangli, Geguritan Bali Tattwa yang menceritakan perjalanan Ida Resi Markandeya di Bali, dan lainnya. Misalnya dalam Geguritan Tirta Yatra, berbicara beragam tempat tirta yatra, tentu tujuannya untuk menghilangkan kekotoran dan mala di badan secara sakala-niskala. Dalam geguritan itu juga berbicara keindahan dan keasrian kondisi alam di sungai tempat petirtaan tersebut. “Itu berarti bahwa sungai dan tempat petirtan yang hening adalah lanskap estetik yang sepatutnya selalu dirawat. Namun kenyataannya sekarang, banyak sungai yang tercemar, bangunan beton berdiri, sehingga mengurangi keindahan lanskap estetik tersebut,” katanya.

Guna Yasa menambahkan, Pemprov Bali pun sudah mengeluarkan Pergub No. 24 Tahun 2020 tentang Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut. Tujuannya adalah agar masyarakat Bali menjaga keberadaan sumber-sumber mata air agar tetap lestari dan asri.  Menurutnya, upaya-upaya tersebut harus didukung bersama. “Oleh karena itu, sastra yang berpesan akan pelestarian air patut untuk terus disebarluaskan, dikampanyekan kepada segenap masyarakat Bali, supaya semakin tumbuh kesadarannya untuk menjaga air. Apabila air di bumi ini terjaga, tentu air yang ada di badan manusia juga dapat menghidupi. Sebaliknya, apabila air di bumi tercemar, tentu juga air yang masuk ke badan akan meracuni diri,” katanya.

Narasumber lain, Ketut Paramarta, dalam acara Widyatula itu menyajikan materi berjudul “Krakah (etimologi) Basa Toya: Teges miwah Suksmanyane Makapakerti Ngardi Jagadita”. Dia mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan Perda Bali No. 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Melalui seminar ini diharapkan dapat semakin meningkatkan pemahaman bagi penutur bahasa Bali tentang keutamaan berbahasa Bali sehingga pemakaian bahasa Bali semakin berkembang.

Paramarta mengungkapkan, air sangat erat dengan perkembangan kebudayaan manusia. Keberadaan air tidak tergantikan dalam kebudayaan dan lingkungan. Berkaitan tema Bulan Bahasa Bali tahun ini, dia menjelaskan, UNESCO dalam peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional pada tahun 2019 lalu juga mengambil tema tentang air, yang diangkat dari peribahasa Cina,  “When you drink water, think of the source ~ Saat Anda minum air, pikirkan sumbernya.” “Toya atau dalam bahasa purwa waSiR yang kemudian berkembang menjadi bermacam-macam kosakata dalam berbagai rumpun bahasa Austronesia menjadi bukti bahwa air merupakan sesuatu yang purba dan mendasar dalam bahasa dan kehidupan manusia,” katanya.  [T][Ado/*]

Tags: Bahasa BaliBulan Bahasa BaliEkolinguistikperadaban air
Previous Post

Ubud Artisan Market, Berpameran Sambil Menuntut Ilmu

Next Post

Beda Rezim Beda Gaya Ketum KONI Buleleng: Dari Ketua DPRD, Bupati, Dirut, Kini Wartawan

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Beda Rezim Beda Gaya Ketum KONI Buleleng: Dari Ketua DPRD, Bupati, Dirut, Kini Wartawan

Beda Rezim Beda Gaya Ketum KONI Buleleng: Dari Ketua DPRD, Bupati, Dirut, Kini Wartawan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co