11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tumpek Landep: Keyakinan, Pikiran Hingga Mimpi

Putu Wisnu Nugraha HartabyPutu Wisnu Nugraha Harta
September 12, 2021
inEsai
Tumpek Landep: Keyakinan, Pikiran Hingga Mimpi

Foto ilustrasi tatkala.co | Model: Sattvika Pramesti | Jayen Photography [WA: 0815-5800-7393]

Ibarat sepasang suami istri, yang pekerjaannya sebagai petani, usia mereka sudah lanjut, yang suatu ketika, sejak awal membuat sebuah keputusan dengan didasari keyakinan hidup beserta latar belakang yang mereka pegang teguh, direfleksikan dan disepakati bersama dengan beberapa orang yang memiliki pendidikan tinggi (formal). 

Kemudian berselang waktu,  beberapa tahun, setelah keputusan itu mereka buat dan sepakati bersama, kemudian berusaha diubah lagi dengan bujuk rayu, dalam situasi yang tidak terduga dengan segala argumen pembenaran oleh beberapa orang yang sejak awal diajak membuat sebuah keputusan tersebut, yakni seorang ahli hukum (mengetahui aturan dasar hidup formal), seorang ahli kesehatan (mengetahui dasar tentang tubuh sehat dan sakit), seorang ahli bahasa (mengetahui dasar untuk bertutur kata secara formal) dan seorang ahli sastra (mengetahui dasar arti kata-kata). 

Bagaimana respon pasangan petani itu, yang sebenarnya sudah beristirahat dari pekerjaannya sebagai petani karena sudah berusia lanjut?  Bisa kita bayangkan apa yang dipikirkan pasangan suami istri saat itu? 

Namun walau dengan segala keterbatasan pengetahuan formal yang dimilikinya, bisa dikatakan hanya sampai tamat pendidikan dasar, sangat jauh tingkat pendidikan formalnya dengan beberapa orang ahli dibidangnya yang diajak berargumen, walau tanpa ada pihak yang menengahi dalam situasi itu dan apalagi sedikit membela mereka, dengan usia keduanya yang sudah lanjut, yang tentunya rentan dengan kondisi kesehatannya, pasangan suami istri yang dulunya bekerja sebagai petani itupun menjawab dan tetap teguh memegang keyakinan dan prinsip hidupnya walaupun berusaha diberikan berbagai penjelasan yang tentunya cenderung subyektif mengarahkan, yang didasari tujuan dan kepentingan, dengan kelihaian masing-masing yang memiliki pengetahuan pendidikan tinggi tingkat formal, hingga dengan berbagai balutan kata dan bahasa. 

Sejatinya, saat ahli hukum itu berbicara, dia telah melanggar aturan dasar atas kesepakatan yang sudah lama dibuat bersama sejak dulu, dan ahli bahasa menggunakan bahasa untuk sebagai pembenaran dengan berbalut kebaikan dipermukaan, kemudian ahli kesehatan bahkan tidak melihat dan berusaha mengerti kondisi kesehatan pasangan petani itu yang sudah usia lanjut itu, di saat itu terjadi, ahli sastra pun diam tanpa kata satupun, yang sebenarnya dia adalah ahli tentang arti kata. 

Mereka dengan sangat sadar dan sengaja telah mengorbankan  pengetahuannya sebagai “selimut tebal” dibalik representasi dunia materi yang sejatinya mendominasi pikiran orang-orang berpendidikan tersebut.

Dari ilustrasi di atas ini, jika sepintas dipikirkan mungkin akan terkesan sederhana, namun kalau direnungkan secara mendalam, maka sejatinya pengetahuan diharapkan untuk membuat kita bisa merasa terenyuh, berempati mengerti dan dapat memahami hakikat penghormatan atas keberadaan pengetahuan dalam pikiran itu sendiri melalui pengalaman hingga pemahaman diri sendiri atas hidup orang lain atau tentang sesuatu hal. 

Seringkali, hal itu terjadi dalam dunia sekarang. Bak cerita dalam sinetron hingga mungkin drama korea, memang cara berfikir orang berpendidikan formal tinggi pun, seringkali jika didalami, memang “terbalik”, yang jika direnungkan bahwa pengetahuan terkadang membuat jebakan tersendiri dalam pikiran seseorang hingga pada sebuah pemikiran. 

Sudah banyak kita saksikan yang tersaji di media massa hingga elektronik saat ini. 

Pun sebaliknya, ada kemurnian yang tersirat dari domain area cara berpikir, dari pasangan petani dalam ilustrasi di atas, yang walau cenderung dianggap tidak berpengetahuan di pendidikan tinggi tingkat formal, bahkan diasumsikan nihil (sejatinya murni) bagi mereka, justru pasangan petani tersebut dalam merefleksikan pikirannya telah didasari  keyakinan dan prinsip hidup yang mulia, mereka juga tetap menghargai dan menghormati  komitmen sebuah keputusan yang sejak awal disepakati bersama, sejatinya tersirat kemuliaan dalam pikiran pasangan petani tersebut, dimana dengan pengetahuan yang dimiliki sangat penting diselaraskan dengan kesungguhan hati nurani dalam menghadapi segala kenyataan hidup, sebagai sebuah ketulusan dan kemuliaan hati sesungguhnya.

Artinya, pengetahuan yang belum utuh dipahami dalam pendidikan formal secara nyata dalam kenyataannya telah merubah prinsip dasar hidup dan sekaligus menggoyahkan keyakinan dalam pikiran, akibat adanya kompleksitas arsir dominan dunia kepentingan, hingga menyelimuti dan membayangi pilihan kata-kata dan bahasa sebagai penghantar pengetahuan untuk pembenaran menuju pemenuhan kepentingan yang diharapkan. 

Keyakinan berbanding lurus dengan prinsip dalam berfikir. Keyakinan intisari pikiran dalam sukma, keyakinan terefleksi dalam sebuah prinsip, yang eksplesit dapat disaksikan. Kekokohan prinsip tentunya didasari keyakinan dalam pikiran itu sendiri. 

Ketajaman pikiran cenderung dan seringkali dikhianati oleh pengetahuan yang belum seutuhnya digunakan dalam hati, dalam hal ini pendidikan yang diraih dengan runutan antiklimaks, non alamiah, pun di tingkat tinggi formal, yang kemudian secara sadar seperti digunakan sebagai “alat” menggiring keyakinan dan prinsip orang/pihak lain yang sudah baku, aturan yang disepakati sebelumnya, kemudian berusaha dengan berbagai cara sengaja dan sadar merubah hingga melanggar, yang merupakan bagian dan hakikat dasar atas pengetahuan itu sendiri, hanya demi untuk menggapai kepentingan pribadi sesaat dan sesat dalam pikirannya.

Apakah pengetahuan atau pikiran yang “terbatas” ? 

Pastinya tidak, pengetahuan, ibarat kandungan, elemen, zat atau gelombang yang terhampar melimpah dalam semesta, dan pengetahuan yang ada di dalam pikiran , bagian yang melimpah ada dalam organ otak. 

Seberapa tajam dan tekun pikiran kita mengurai tanda dan gejala kehidupan di sekitar kita untuk mengasah pikiran itu sendiri yang kian mengalir diselimuti berbagai macam pemikiran ?

Pengetahuan yang coba diurai satu demi satu dari hamparan tidak terbatas dalam semesta, laksana kandungan elemen alam seperti terpancar seperti gelombang energi, berproses dengan sendiri di dalam setiap pikiran dalam otak, jamak bertebaran melengkapi dan tarik menarik diantara berjuta gelombang pengetahuan yang bertebaran, berdialektika antar pikiran melalui pemikiran, hingga berrefleksi multitafsir antar tekstual melalui teks, yang salah satunya pada sebuah pertarungan ego dan konflik hingga sampai pada area dunia materi di permukaan.

Walau ada yang kemudian sampai  pada kesadaran pikiran, penyadaran diri melalui pengetahuan itu sendiri yang membawa pikiran ke arah paripurna tentang hakikat alam, dan juga ada yang terus hanyut hingga tenggelam dengan ketidaksadaran dengan pembenaran dan kepentingan sesaat membebaninya, yang terbungkus pengetahuan tanpa pengalaman hidup yang alami, walau dalam kehidupan nyata sudah dianggap berpengetahuan pada tingkat pendidikan yang tinggi, ahli hingga profesor.

Andai kita renungkan kembali, bahwa kearifan budaya leluhur adalah alhasil dari sebuah pemikiran, pikiran yang “tajam, kukuh, kokoh dan mulia”.  Walau pengetahuan yang digapai tanpa melalui pendidikan formal sekalipun, namun pengetahuan dari hasil memahami tanda-tanda, gejala hingga dampak dalam alam semesta, terbukti telah banyak menghasilkan mahakarya pemikiran adi luhung pada jamannya, bahkan dijadikan sebagai tonggak pembabakan waktu, yang dikenang dan terkenang serta bermanfaat baik hingga hari ini dan untuk masa depan. 

Sejatinya pemikiran mewariskan berbagai hikmah kearifan budaya bagi pendukung dalam setiap kebudayaan suatu wilayah.

Ketajaman pikiran koneksitas kekuatan alam semesta 

Kembali pada ilustrasi pasangan suami istri petani di atas, bisa direnungkan kembali sebagai bahan refleksi. 

Bagaimana seringkali pengetahuan digunakan sebagai jalan pintas untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan instan tanpa ingin melalui proses secara alami. 

Sesungguhnya, secara jelas dalam konsep alam, secara logis, ketika memilih “jalan pintas”, saat itu pula telah dengan sengaja dan secara sadar telah meninggalkan alur area arsir kehidupan yang semestinya kita lalui. Disisi lain, telah mengambil atau memotong alur hidup orang lain. 

Hingga akhirnya alur area arsir, yang sengaja ditingggalkan itu,  yang merupakan bagian alur hidup sesungguhnya, akan tetap kembali hadir dan  menunggu di depan dengan berbagai macam bentuk dan ragam alur area arsir kehidupan, dan cenderung lebih tidak diharapkan sebagai sebuah akumulasi destruktif jalan pintas itu sendiri. 

Ketajaman dan kekuatan pikiran, sejatinya pikiran kita sendirilah yang mengasah dan memeliharanya dengan pengetahuan yang alamiah, yang utama.

Ketajaman pikiran dapat terefleksi pada sebuah wujud benda, dunia materi, hingga juga pada sebuah “mimpi” melaui keyakinan.

Semua berawal dari mimpi yang disertai keyakinan, keikhlasan, usaha dan ketekunan. Ketajaman pikiran dasar pencapaian sebuah mimpi dalam hidup.  Pembuktian kemurnian dan ketulusan keyakinan hidup kita adalah kehidupan generasi kita di masa depan.

Selamat merayakan Rahina Tumpek Landep. [T]

Tags: balihinduilmuPendidikanpikirantumpek landep
Previous Post

Tutur Bumi di Rumah Intaran | Seni, Wastra, dan Siklus Kehidupan

Next Post

Uang dan Kebutuhan Manusia yang Semu

Putu Wisnu Nugraha Harta

Putu Wisnu Nugraha Harta

Mahasiswa Jurusan Antropologi FS-UNUD (1998-2003) Ketua Senat Fakultas Sastra UNUD (2000-2001) Divisi Sekretariat Mahasiswa Bali (Skema-B 1998-2003) Deputi Program Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali (2000-2001) Field Coordinator Centre For Electoral Reform (Cetro) Bali (2002) Analis dan Manager di beberapa Perusahaan Swasta (2003-2008) Abdi Negara di Pemerintah Provinsi Bali (2009-sekarang)

Next Post
Uang dan Kebutuhan Manusia yang Semu

Uang dan Kebutuhan Manusia yang Semu

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co