Dikisahkan, ada seorang raja yang bernama Kuu. Ia seorang yang sangat suka makan makanan yang lezat. Untuk memenuhi hasratnya terhadap makanan lezat, Raja Kuu mempekerjakan juru masak terbaik di kerajaannya. Juru masak itu bernama Uja. Uja sangat terkenal dan sangat dihormati di seluruh kerajaan itu karena masakannya yang terkenal sangat lezat.
Setiap hari, Raja Kuu menikmati menu makanan yang berbeda-beda berkat kepintaran Uja memasak. Ia begitu bahagia bisa menikmati rasa makanan yang sangat menakjubkan. Ia menghadiahkan banyak emas kepada Uja. Uja semakin senang hidup di istana Raja Kuu.
Suatu pagi yang cerah, Raja Kuu berjalan-jalan di taman kerajaan. Raja Kuu terlihat murung bertolak belakang dengan semerbak harum bunga-bunga yang bermekaran beraneka warna di taman. Senyum mentari pagi tak mampu melenyapkan kemurungan Raja Kuu.
“Dayang, panggilkan juru masak istana! Minta menemuiku di taman,” printah Raja Kuu.
“Baik Paduka, hamba laksanakan,” jawab dayang itu bergegas pergi ke dapur menemui juru masak istana.
Beberapa saat kemudian, Uja menemui Raja Kuu di taman istana. Uja merasakan Raja Kuu tidak sebahagia seperti biasanya.
“Paduka, hamba sudah di sini. Ada apa Paduka memanggil hamba?” ucap Uja yang sudah mulai gelisah.
“Pagi ini, aku merasakan kesedihan dan rindu yang tak bisa kulukiskan, tetapi aku tidak tahu penyebabnya. Mungkin pagi ini, aku ingin makan makanan lezat buatanmu,” ucap Raja Kuu.
“Baik Paduka, hamba akan menyiapkan makanan yang lezat untuk menghibur kesedihan Paduka,” ucap Uja.
Uja kembali ke dapur istana menyiapkan makan-makanan lezat. Raja Kuu masih di taman di temani dayang-dayangnya. Raja Kuu masih terus memikirkan penyebab kesedihan yang terjadi dalam dirinya. Tetapi, Raja Kuu juga tidak menemukan apa yang terjadi dalam dirinya.
“Paduka, hamba sudah menyiapkan makanan di ruang makan istana. Semuanya sudah siap di meja,” Uja menghadap Raja Kuu di taman istana.
“Baiklah,” ucap Raja Kuu yang masih terlihat sedih.
Raja Kuu beranjak dari taman menuju ke ruang makan istana diikuti oleh para dayang dan Uja dari belakang. Sampailah di ruang makan istana, Raja Kuu memandangi semua hidangan yang sudah tersaji di atas meja. Hidangan itu terlihat sangat menggoda lidah dan lezat.
“Paduka, silahkan menikmati hidangan yang sudah hamba siapkan!” ucap Uja.
Raja Kuu duduk di hadapan meja makan. Raja Kuu mulai mencicipi makanan itu.
“Ah, makanan ini terasa tidak enak seperti biasanya,”keluh Raja Kuu.
“Maafkan hamba Paduka,” ucap Uja gemetar.
“Bukan makanan ini yang salah, tetapi lidahku seolah-olah menginginkan suatu rasa yang berbeda. Entah rasa apa itu,” ucap Raja Kuu.
Raja Kuu tidak melanjutkan makan makanan yang tersaji di meja itu. Ia meninggalkan ruang makan istana. Ia masuk ke ruang peristirahatan istana.
Tidak terasa sudah mau gelap, tetapi Uja semakin bingung dengan keadaan Raja Kuu yang tidak seperti biasanya. Kalau melihat makan-makanan lezat, Raja Kuu pasti menikmati penuh dengan kebahagiaan.
“Apa yang terjadi dengan Raja Kuu? Mungkin beliau tidak suka lagi makan-makanan lezat?” pikir Uja.
Uja semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan Raja Kuu.
“Pelayaaaaaaaaaaan,” pagi-pagi terdengar teriakan Raja Kuu.
Dayang istana berlarian masuk ke dalam istana peristirahatan Raja Kuu.
“Hamba sudah di sini, Paduka. Ada apa Paduka memanggil hamba?” ucap Dayang.
“Panggil juru masak istana! Sudah tahu yang aku inginkan sekarang,” Perintah Raja Kuu.
Dayang itu segera pergi mencari Uja di dapur istana. Dayang melihat Uja sedang sibuk membersihkan dan merapikan bahan-bahan makanan yang akan siap di masak.
“Tuan Uja, Tuan diminta menghadap Paduka Raja Kuu,” Dayang menyampaikan pesan Raja.
“Baiklah, aku sekarang akan menghadap Paduka Raja,” jawab Uja dengan pikiran semakin takut.
Uja pergi menemui Raja Kuu penuh dengan rasa wawas apa yang akan terjadi. Ia sudah semalaman tidak bisa tidur karena kejadian kemarin. Ia merasa seolah-olah perannya sebagai juru masak istana yang dihormati akan berakhir.
“Hamba di sini menghadap Paduka. Ada apa gerangan Paduka?” ucap Uja gugup.
“Oh ya. Semalam aku bermimpi menikmati makanan yang rasanya sangat berbeda. Rasa makanan yang tidak pernah aku rasakan selama hidup ini. Tetapi, aku tidak bisa menjelaskan rasa apa yang ada dalam mimpiku. Mungkin menginginkan rasa itu sehingga aku merasa sedih,” ucap Raja Kuu.
Uja tertunduk diam mendengar ucapan Raja Kuu. Ia ketakutan dengan keinginan Raja Kuu. Ia merasa tidak mungkin bisa masak makanan dengan rasa yang ada dalam mimpi Raja Kuu. Ia benar-benar semakin ketakutan membayangkan tidak bisa masak masakan itu.
“Aku ketakutanmu,” ucap Raja Kuu mengagetkan Uja yang sedang larut dalam pikirannya.
“Maafkan hamba Paduka. Bukan maksud hamba begitu,” jawab Uja gugup.
“Kalau begitu, keluarkan semua kemampuan memasakmu. Temukan rasa makanan itu!” Perintah Raja Kuu.
“Baik, Paduka,” menyanggupi perintah Raja Kuu.
Uja Kembali ke dapur istana. Ia mulai memasak makanan yang belum pernah disajikan kepada Raja Kuu. Ia sudah selesai memasak makanan itu. Ia membawa mekanan itu ke Raja Kuu.
“Paduka, silahkan cicipi makanan ini!” ucap Uja menahan rasa takutnya.
Raja Kuu mencicipi masakan itu,”Bukan ini rasa yang ada dalam mimpiku.”
Uja Kembali ke dapur memasak menu masakan baru.
“Paduka, ini masakan menu baru. Silahkan Paduka mencobanya!” kata Uja mengganti menu sebelumnya.
“Ini bukan rasa makanan yang ada dalam mimpiku. Masak lagi yang lain, sampai ketemu rasa makanan yang ada dalam mimpiku!” Ucap Raja Kuu yang masih kecewa.
Uja kembali ke dapur memasak berulang-ulang, tetapi tidak menemukan rasa makanan yang diinginkan oleh Raja Kuu. Uja mulai merasa menyerah karena semua kemampuan yang ia keluarkan belum juga menemukan rasa makanan yang diinginkan oleh Raja Kuu.
“Ampun beribu ampun, Paduka. Hamba menyerah. Hamba tidak mampu lagi menemukan rasa makanan seperti di mimpi Paduka,” Ucap Uja memohon.
“Aku tidak mau tahu. Kamu harus terus melanjutkan memasak sampai menemukan rasa makanan yang ada dalam mimpiku,” kata Raja Kuu marah.
“Ampun Paduka. Tapi, bahan-bahan makanan yang ada di istana sudah habis Paduka. Semua jenis daging, sayur, dan bahan yang lain sudah habis, Paduka,” terang Uja ketakutan.
“Aku tidak peduli. Kamu harus menemukan rasa makanan yang ada dalam mimpiku. Kamu boleh berhenti jika bahan makanan yang ada di negeriku benar-benar tidak ada,” ucap keras Raja Kuu.
Melihat Raja Kuu semakin marah, Uja buru-buru kembali lagi ke dapur istana.
“Apa lagi yang harus aku masak? Sedangkan di dapur ini hanya ada tepung, gula, buah coklat, sedikit keju, buah troberi, dan dua butir telur. Apa ini saja yang aku masak? Atau terima saja hukuman dari Paduka?” pikir Uja bimbang.
Uja termenung memikirkan semua itu.
“Ah, aku masak saja bahan bahan ini walaupun aku belum pernah membuat makanan hanya dengan bahan-bahan ini saja,” gumam Uja menenangkan diri.
Uja mulai mengambil baha-bahan itu. Ia mulai mengolah bahan-bahan itu dengan penuh harap bahwa masakan terakhir ini memenuhi keinginan Raja Kuu.
Uja pun menyelesaikan menu makanan itu. Makanan itu berbentuk kecil-kecil bundar dan di atasnya ada irisan-irisan buah stroberi.
“Ampun Paduka, ini menu makanan yang mampu hamba buat. Jika makan ini tidak memenuhi keinginan Paduka, hamba menyerah dan menerima hukuman dari Paduka,” Ucap Uja yang menyerah akan hidupnya.
Raja Kuu mengong terpesona melihat makanan itu.
“Wow, ini terlihat unik dan cantik,” kata Raja Kuu sedikit terlihat senang.
Raja Kuu mencoba makanan itu, “Ahh, ini rasa yang ada di dalam mimpiku. Rasanya sungguh nyata di lidahku.”
Raja Kuu sampai memejamkan mata menikmati makanan itu.
“Sungguh rasa yang memberikan kebahagiaan yang aku cari-cari selama ini. Kamu berhasil memenuhi keinginanku,” ucap Raja Kuu tersenyum bahagia.
Melihat kebahagiaan Raja Kuu, Uja merasakan hidupnya sudah terselamatkan. Rasa takut yang mengikutu Uja kini talah hilang.
“Kira-kira diberi nama apa makanan ini? Agar aku mudah mengingat dan memesan makanan ini,” tanya Raja Kuu terus menikmati makanan itu.
“Paduka, makanan ini dinamakan Kue aja? Nama Kue juga mirip dengan nama Paduka Raja. Nama Kue akan selalu mengingat nama Paduka Raja” saran Uja.
“Ya ya, bagus itu,” Raja Kuu setuju.
Makanan itu pun resmi dinamakan Kue. Kue-kue itu pun menjadi makanan resmi yang harus ada di istana Raja Kuu. Uja tetap menjadi juru masak istana yang paling dihormati. [T]