18 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Raja Kuu Merindukan Rasa

Wayan PurnebyWayan Purne
August 31, 2021
inDongeng
Perjanjian Pohon Kopi dengan Semut Hitam

Ilustrasi tatkala.co | Putik Padi

Dikisahkan, ada seorang raja yang bernama Kuu. Ia seorang yang sangat suka makan makanan yang lezat. Untuk memenuhi hasratnya terhadap makanan lezat, Raja Kuu mempekerjakan juru masak terbaik di kerajaannya. Juru masak itu bernama Uja. Uja sangat terkenal dan sangat dihormati di seluruh kerajaan itu karena masakannya yang terkenal sangat lezat. 

Setiap hari, Raja Kuu menikmati menu makanan yang berbeda-beda berkat kepintaran Uja memasak. Ia begitu bahagia bisa menikmati rasa makanan yang sangat menakjubkan. Ia menghadiahkan banyak emas kepada Uja. Uja semakin senang hidup di istana Raja Kuu.

Suatu pagi yang cerah, Raja Kuu berjalan-jalan di taman kerajaan. Raja Kuu terlihat murung bertolak belakang dengan semerbak harum bunga-bunga yang bermekaran beraneka warna di taman. Senyum mentari pagi tak mampu melenyapkan kemurungan Raja Kuu.

“Dayang, panggilkan juru masak istana! Minta menemuiku di taman,” printah Raja Kuu.

“Baik Paduka, hamba laksanakan,” jawab dayang itu bergegas pergi ke dapur menemui juru masak istana.

Beberapa saat kemudian, Uja menemui Raja Kuu di taman istana. Uja merasakan Raja Kuu tidak sebahagia seperti biasanya.

“Paduka, hamba sudah di sini. Ada apa Paduka memanggil hamba?” ucap Uja yang sudah mulai gelisah.

“Pagi ini, aku merasakan kesedihan dan rindu yang tak bisa kulukiskan, tetapi aku tidak tahu penyebabnya. Mungkin pagi ini, aku ingin makan makanan lezat buatanmu,” ucap Raja Kuu.

“Baik Paduka, hamba akan menyiapkan makanan yang lezat untuk menghibur kesedihan Paduka,” ucap Uja.

Uja kembali ke dapur istana menyiapkan makan-makanan lezat. Raja Kuu masih di taman di temani dayang-dayangnya. Raja Kuu masih terus memikirkan penyebab kesedihan yang terjadi dalam dirinya. Tetapi, Raja Kuu juga tidak menemukan apa yang terjadi dalam dirinya.

“Paduka, hamba sudah menyiapkan makanan di ruang makan istana. Semuanya sudah siap di meja,” Uja menghadap Raja Kuu di taman istana.

“Baiklah,” ucap Raja Kuu yang masih terlihat sedih.

Raja Kuu beranjak dari taman menuju ke ruang makan istana diikuti oleh para dayang dan Uja dari belakang. Sampailah di ruang makan istana, Raja Kuu memandangi semua hidangan yang sudah tersaji di atas meja. Hidangan itu terlihat sangat menggoda lidah dan lezat.

“Paduka, silahkan menikmati hidangan yang sudah hamba siapkan!” ucap Uja.

Raja Kuu duduk di hadapan meja makan. Raja Kuu mulai mencicipi makanan itu.

“Ah, makanan ini terasa tidak enak seperti biasanya,”keluh Raja Kuu.

“Maafkan hamba Paduka,” ucap Uja gemetar.

“Bukan makanan ini yang salah, tetapi lidahku seolah-olah menginginkan suatu  rasa yang berbeda. Entah rasa apa itu,” ucap Raja Kuu.

Raja Kuu tidak melanjutkan makan makanan yang tersaji di meja itu. Ia meninggalkan ruang makan istana. Ia masuk ke ruang peristirahatan istana.

Tidak terasa sudah mau gelap, tetapi Uja semakin bingung dengan keadaan Raja Kuu yang tidak seperti biasanya. Kalau melihat makan-makanan lezat, Raja Kuu pasti menikmati penuh dengan kebahagiaan.

“Apa yang terjadi dengan Raja Kuu? Mungkin beliau tidak suka lagi makan-makanan lezat?” pikir Uja.

Uja semalaman tidak bisa tidur karena memikirkan Raja Kuu.

“Pelayaaaaaaaaaaan,” pagi-pagi terdengar teriakan Raja Kuu.

Dayang istana berlarian masuk ke dalam istana peristirahatan Raja Kuu.

“Hamba sudah di sini, Paduka. Ada apa Paduka memanggil hamba?” ucap Dayang.

“Panggil juru masak istana! Sudah tahu yang aku inginkan sekarang,” Perintah Raja Kuu.

Dayang itu segera pergi mencari Uja di dapur istana. Dayang melihat Uja sedang sibuk membersihkan dan merapikan bahan-bahan makanan yang akan siap di masak.

“Tuan Uja, Tuan diminta menghadap Paduka Raja Kuu,” Dayang menyampaikan pesan Raja.

“Baiklah, aku sekarang akan menghadap Paduka Raja,” jawab Uja dengan pikiran semakin takut.

Uja pergi menemui Raja Kuu penuh dengan rasa wawas apa yang akan terjadi. Ia sudah semalaman tidak bisa tidur karena kejadian kemarin. Ia merasa seolah-olah perannya sebagai juru masak istana yang dihormati akan berakhir.

“Hamba di sini menghadap Paduka. Ada apa gerangan Paduka?” ucap Uja gugup.

“Oh ya. Semalam aku bermimpi menikmati makanan yang rasanya sangat berbeda. Rasa makanan yang tidak pernah aku rasakan selama hidup ini. Tetapi, aku tidak bisa menjelaskan rasa apa yang ada dalam mimpiku. Mungkin menginginkan rasa itu sehingga aku merasa sedih,” ucap Raja Kuu.

Uja tertunduk diam mendengar ucapan Raja Kuu. Ia ketakutan dengan keinginan Raja Kuu. Ia merasa tidak mungkin bisa masak makanan dengan rasa yang ada dalam mimpi Raja Kuu. Ia benar-benar semakin ketakutan membayangkan tidak bisa masak masakan itu.

“Aku ketakutanmu,” ucap Raja Kuu mengagetkan Uja yang sedang larut dalam pikirannya.

“Maafkan hamba Paduka. Bukan maksud hamba begitu,” jawab Uja gugup.

“Kalau begitu, keluarkan semua kemampuan memasakmu. Temukan rasa makanan itu!” Perintah Raja Kuu.

“Baik, Paduka,” menyanggupi perintah Raja Kuu.

Uja Kembali ke dapur istana. Ia mulai memasak makanan yang belum pernah disajikan kepada Raja Kuu. Ia sudah selesai memasak makanan itu. Ia membawa mekanan itu ke Raja Kuu.

“Paduka, silahkan cicipi makanan ini!” ucap Uja menahan rasa takutnya.

Raja Kuu mencicipi masakan itu,”Bukan ini rasa yang ada dalam mimpiku.”

Uja Kembali ke dapur memasak menu masakan baru.

“Paduka, ini masakan menu baru. Silahkan Paduka mencobanya!” kata Uja mengganti menu sebelumnya.

“Ini bukan rasa makanan yang ada dalam mimpiku. Masak lagi yang lain, sampai ketemu rasa makanan yang ada dalam mimpiku!” Ucap Raja Kuu yang masih kecewa.

Uja kembali ke dapur memasak berulang-ulang, tetapi tidak menemukan rasa makanan yang diinginkan oleh Raja Kuu. Uja mulai merasa menyerah karena semua kemampuan yang ia keluarkan belum juga menemukan rasa makanan yang diinginkan oleh Raja Kuu.

“Ampun beribu ampun, Paduka. Hamba menyerah. Hamba tidak mampu lagi menemukan rasa makanan seperti di mimpi Paduka,” Ucap Uja memohon.

“Aku tidak mau tahu. Kamu harus terus melanjutkan memasak sampai menemukan rasa makanan yang ada dalam mimpiku,” kata Raja Kuu marah.

“Ampun Paduka. Tapi, bahan-bahan makanan yang ada di istana sudah habis Paduka. Semua jenis daging, sayur, dan bahan yang lain sudah habis, Paduka,” terang Uja ketakutan.

“Aku tidak peduli. Kamu harus menemukan rasa makanan yang ada dalam mimpiku. Kamu boleh berhenti jika bahan makanan yang ada di negeriku benar-benar tidak ada,” ucap keras Raja Kuu.

Melihat Raja Kuu semakin marah, Uja buru-buru kembali lagi ke dapur istana.

“Apa lagi yang harus aku masak? Sedangkan di dapur ini hanya ada tepung, gula, buah coklat, sedikit keju, buah troberi, dan dua butir telur. Apa ini saja yang aku masak? Atau terima saja hukuman dari Paduka?” pikir  Uja bimbang.

Uja termenung memikirkan semua itu.

“Ah, aku masak saja bahan bahan ini walaupun aku belum pernah membuat makanan hanya dengan bahan-bahan ini saja,” gumam Uja menenangkan diri.

Uja mulai mengambil baha-bahan itu. Ia mulai mengolah bahan-bahan itu dengan penuh harap bahwa masakan terakhir ini memenuhi keinginan Raja Kuu.

Uja pun menyelesaikan menu makanan itu. Makanan itu berbentuk kecil-kecil bundar dan di atasnya ada irisan-irisan buah stroberi.

“Ampun Paduka, ini menu makanan yang mampu hamba buat. Jika makan ini tidak memenuhi keinginan Paduka, hamba menyerah dan menerima hukuman dari Paduka,” Ucap Uja yang menyerah akan hidupnya.

Raja Kuu mengong terpesona melihat makanan itu.

“Wow, ini terlihat unik dan cantik,” kata Raja Kuu sedikit terlihat senang.

Raja Kuu mencoba makanan itu, “Ahh, ini rasa yang ada di dalam mimpiku. Rasanya sungguh nyata di lidahku.”

Raja Kuu sampai memejamkan mata menikmati makanan itu.

“Sungguh rasa yang memberikan kebahagiaan yang aku cari-cari selama ini. Kamu berhasil memenuhi keinginanku,” ucap Raja Kuu tersenyum bahagia.

Melihat kebahagiaan Raja Kuu, Uja merasakan hidupnya sudah terselamatkan. Rasa takut yang mengikutu Uja kini talah hilang.

“Kira-kira diberi nama apa makanan ini? Agar aku mudah mengingat dan memesan makanan ini,” tanya Raja Kuu terus menikmati makanan itu.

“Paduka, makanan ini dinamakan Kue aja? Nama Kue juga mirip dengan nama Paduka Raja. Nama Kue akan selalu mengingat nama Paduka Raja” saran Uja.

“Ya ya, bagus itu,” Raja Kuu setuju.

Makanan itu pun resmi dinamakan Kue. Kue-kue itu pun menjadi makanan resmi yang harus ada di istana Raja Kuu. Uja tetap menjadi juru masak istana yang paling dihormati. [T]

Previous Post

Dunia Batas | Magisnya Payung Teduh

Next Post

Kapankah Wabah Covid-19 Akan Berakhir?

Wayan Purne

Wayan Purne

Lulusan Undiksha Singaraja. Suka membaca. Kini tinggal di sebuah desa di kawasan Buleleng timur menjadi pendidik di sebuah sekolah yang tak konvensional.

Next Post
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19

Kapankah Wabah Covid-19 Akan Berakhir?

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

by Hartanto
May 18, 2025
0
Mengkaji Puisi Picasso : Tekstualisasi Karya Rupa Pablo Picasso

SELAMA ini, kita mengenal Pablo Picasso sebagai pelukis dan pematung. Sepertinya, tidak banyak yang tahu kalau dia juga menulis puisi....

Read more

“Study Tour”, Bukan Remah-Remah dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 18, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KONTROVERSI seputar pelarangan study tour sempat ramai menjadi perbincangan. Beberapa pemerintah daerah dan sekolah melarang siswa, mulai dari TK hingga...

Read more

Rasa yang Tidak Pernah Usai

by Pranita Dewi
May 17, 2025
0
Rasa yang Tidak Pernah Usai

TIDAK ada yang benar-benar selesai dari sebuah suapan terakhir. Kadang, bukan rasa yang tinggal—tapi seseorang. Malam itu, 14 Mei 2025,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co