10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Desa Les | Persentuhan Warga Asing dan Lokal Munculkan Kreativitas Kelola Sampah

Nyoman NadianabyNyoman Nadiana
August 3, 2021
inKhas
Desa Les | Persentuhan Warga Asing dan Lokal Munculkan Kreativitas Kelola Sampah

Warga asing bersama warga lokal memilah sampah di desa Les, Tejakula, Buleleng, Bali

Tahu patung blue marlin di pantai Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng, yang sempat diberitakan ramai-ramai di media cetak dan online?

Patung itu didesain tanggal 20 Februari 2021 dan mulai digarap tanggal 3 Maret, dibuat oleh para pemuda Desa Les, berjumlah 7 orang, salah satunya Komang Trisna Ananda.

Bahan patung itu adalah sampah plastik. Itu yang membuat patung itu jadi istimewa. Patung itu menghabiskan kurang lebih sekitar 600-an botol plastik dan hampir ribuan label kemasan botol dan juga beberapa plastik tas kresek.

Patung itu kini seakan menjadi ikon Desa Les. Bukan saja ikon seni, melainkan juga ikon sebagai desa yang punya perhatian penuh terhadap kreativitas pengelolaan sampah plastik di desa itu.

Patung marlin di pantai Desa Les

Pengelolaan sampah yang baik di Desa Les tak bisa dilepaskan dari persentuhan dan pergaulan warga asing dan warga lokal di desa itu. Desa Les, meski sebagai desa yang cukup jauh dari ibukota kabupaten dan ibukota provinsi, namun desa itu seakan memiliki daya tarik sehingga banyak warga asing datang ke situ, bahkan menetap.

Warga asing itu bukan melulu wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai Desa Les dan keasrian bukit-bukitnya. Mereka kebanyakan mahasiswa dan aktivis lingkungan, yang tertarik menerapkan ilmu tentang penyelamatan lingkungan, baik di laut maupun di daratan.

Mari bicarakan soal Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Les. Sejak tahun 2017  TPST yang memiliki sebelas staff dan berkolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Sea Communities. Dari kolaborasi ini lahirlah berbagai program baik, sekaligus mendapat perhatian dari sejumlah lembaga pendidikan di Australia, AS dan negara lain. Persentuhan-persentuhan

“Sea Communities banyak berkolaborasi dengan pemdes  di unit TPST  dalam hal edukasi dan berbagai program community service untuk dalam hal pengelolaan sampah,” kata Perbekel Desa Les Gede Adi Wistara.

Gede Arsana dan cacahan sampah plastik

Kegiatan TPST dan kolaborasi itu akan didukung dengan Peraturan Desa (Perdes) tentang pengelolaan sampah berbasis sumber antara desa adat dan dinas yang draftnya sudah rampung dan kini tinggal pengesahan sehabis PPKM.

Salah satu staff TPST, Gede Arsana, menuturkan kolaborasi dengan Sea Communities sangat membantu dalam edukasi sampah, dalam memilah sampah, dan memahami permasalahan dari banyaknya jenis-jenis sampah. “Terlebih lagi memahami nilai ekonomis dari sampah yang sangat jarang orang awam pahami, bagaimana sampah bisa menjadi sumber penghasilan dan kreatifitas dan juga aktifitas wisata,” kata Arsana.

Gede Arsana dan mesin shruder

Bagaimana bentuk kolaborasi Sea Communities dengan TPST?

Adalah Edgar Bernal atau yang lebih dikenal dengan nama Bali, Nyoman Girri, warga negara Filipina yang sudah hampir menetap 5 tahun di Desa Les. Girri adalah Program Manager Sea Communities.

Awalnya, aktivitas utama komunitas adalah membersihkan terumbu karang di laut Desa Les. Pasalnya, terumbu karang itu hampir seriap saat dimasuki sampah yang berasal dari aliran sungai maupun selokan yang mengarah ke pantai.

Setelah melalui beberapa kesempatan survei, komunitas itu sepakat untung menanggulangi persoalan ini dari hulu, yaitu tempat pembuangan sampah sekaligus mengedukasi masyarakat yang melibatkan insan pendidikan di desa, seperti siswa dan guru SD serta SMP.

Upaya dan program-program penanggulangan sampah itu kemudian mendapat perhatian sehingga sejumlah lembaga turut membantu dan bekerjasama. Dua alat pencacah sampah sekaligus  pencair sampah plastik untuk membuat melamin didapatkan dari CSR organisasi Earth Watch Institute dari Australia (Earth Watch Australia)

Southern Cross University Australia  yang juga membuat “The Shruder Workshop” atau pelatihan daur ulang sampah plastik di Desa Les. Tak ketinggalan, Carol University, Filipina, juga menjadi kampus yang mendukung kegiatan community service ini.

Sebelum pandemi, mahasiswa dari kampus-kampus itu datang ke Les, untuk melakukan semacam KKN (Kuliah Kerja Nyata), dan di situlah terjadi project-project kolaboratif hasil dari persentuhan warga asing dan lokal, termasuk persentuhan-persentuhan budaya dan teknologinya.

Nah, patung blue marlin di tepi Pantai Desa Les itu adalah project dari Carol University. Selama pandemi project pemanfaatan limbah plastik  menjadi seni rupa patung ikan marlin adalah project virtual yang digagas untuk kampus tersebut khususnya dalam bidang Marine Science Biology. Selama pandemi koordinasi dan kolaborasi banyak dilakukan secara daring.

Bahkan bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja yang datang dari seluruh dunia (Australia, Singapura, Amerika serikat,  Belanda, dll) kalangan profesional pun banyak yang datang ke desa les untuk berwisata “sampah” ini.  Keindahan alamnya adalah bonus tersendiri, pastinya.

Yang membanggakan dari kolaborasi ini, di samping masalah sampah bisa diatasi, dampak ekonomis dirasakan, dan program ini menjadi best seller wisata edukasi yang ditawarkan Desa Les.

Edgar Bernal atau yang lebih dikenal dengan nama Bali, Nyoman Girri,

Apa saja yang dilakukan warga asing yang berkunjung ke TPST Desa Les?

Pertama, mereka turut memilah sampah plastik, sesuai dengan jenis dan klasifikasi kelas plastiknya. Kedua, mencacah plastik atau mencairkannya menjadi melamin  di mesin shruder, sehingga menghasilkan tangan menyerupai lidi dari bahan plastik

Ketiga, membuat anyaman dari bahan melamin yang dihasilkan menjadi kerajinan tangan seperti ingka dan lain-lain

“Kegiatan ini adalah best seller dari program Earth Watch bekerjasama dengan Sea Communities dan TPST Desa Les,” kata Nyoman Girri, warga Filifina yang jadi pentolan di Sea Communities itu.

Kalau sudah begini, kolaborasi dan sinergi dari banyak pihak adalah kunci maju bersama jntuk mengubah stigma sampah menjadi berkah. [T]

Tumpukan sampah di TPST Desa Les siap dipilah

Baca artikel lain tentang DESA LES dari penulis NYOMAN NADIANA

Tags: bulelengdaur ulang sampah plastikDesa LesPariwisataSampahsampah plastikusaha sampah plastik
Previous Post

Pameran Pertukaran Seni Internasional ke-20 Jepang | Pasangan Arya Dedok dan Grace Wakili Indonesia

Next Post

Covid: Antara Kedukaan dan Merelakan

Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

Next Post
Covid: Antara Kedukaan dan Merelakan

Covid: Antara Kedukaan dan Merelakan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co