10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Upaya Mengenggam Kebahagiaan | Ulasan Novel “Gas” Nanoq da Kansas

Wulan Dewi SaraswatibyWulan Dewi Saraswati
June 17, 2021
inUlasan
Upaya Mengenggam Kebahagiaan | Ulasan Novel “Gas” Nanoq da Kansas

Novel Gas karya Nanoq da Kansas

Kebahagiaan adalah hal-hal yang kerap menjadi derita. Kita selalu berusaha untuk memiliki sesuatu atau berkompetisi mencapai titik tertentu. Kita kuyup dalam persaingan di ajang pemilu, unggahan sosial media, PNS, atau saling cepat menikah. Seakan-akan semua itu adalah tolok ukur kebahagiaan. Namun, kebahagiaan adalah gas, dapat terasa tapi tak mampu digenggam. Apa yang bisa digenggam bila kematian demi kematian melintas? Novel Gas karya Nanoq da Kansas terbitan Bali Kauh Publishing, mampu membuat kita memahami arti sebuah kebahagiaan serta makna kematian dalam ruang hiruk pikuk politik.

Novel Gas adalah sekuel dari Novel Plitik yang telah terbit pada Maret, 2019. Secara garis besar, kedua novel ini mengangkat isu sosial politik. Novel Plitik (bisa baca: https://tatkala.co/2019/03/30/paradoks-politik-dan-etnisitas-dalam-novel-plitik-karya-nanoq-da-kansas/) cenderung sebagai bentuk gugatan terhadap ketidakadilan yang terjadi di tanah air dikemas secara kritis, satir, namun ringan. Kisahnya berawal dari percakapan kakek dan cucunya. Tokoh kakek merupakan tokoh politik yang disegani. Alur pun berjalan saat pergunjingan yang terjadi dengan Dagang Es Serut. Tokoh itu menjadi pematik berkembangnya cerita yakni pada saat dagang tersebut ketahuan memiliki stiker salah satu capres dan berlanjut sampai insiden penabrakan.

Cerita Dagang Es Serut itu pun berlanjut di novel Gas tentang kronologi kematiannya yang terasa istimewa karena menjelang pemilu. Novel ini diawali dengan pembahasan seekor kucing beserta calon presiden. Ini cukup menarik. Kehadiran tokoh kucing mampu mengembangkan alur. Mulai dari kucing yang diperdebatkan, kucing yang menjadi penyebab pembunuhan, dan kucing yang menjadi saksi kematian. Personifikasi semacam ini muncul sebagai perspektif baru. Biasanya, pembahasan tentang politik tidak jauh dari tikus, buaya, atau kecebong.

Meski sama-sama berlatar politik, Gas masih memiliki tema yang lebih sublim mengenai upaya menggenggam kebahagiaan. Psikolog Alfred Alder menyatakan bahwa tujuan dari sikap kita adalah sebuah nilai kebahagiaan yang terletak dari perasaan sosial. Tiga konsep kebahagiaan ini adalah (1) penerimaan diri (2) keyakinan pada orang lain (3) kontribusi terhadap orang lain. Gagasan ini muncul sebagai bentuk dan teknik penulisan dari novel Gas. Ketiga poin di atas, bisa ditelesik dari teknik penulisan di setiap bab. Menariknya, judul-judul bab dibuat sangat puitik. Cinta yang tulus di dalam hatiku bersemi karenamu judul bab ini menjadi pembuka hal-hal romantik tentang calon presiden, kucing, aktivis, hingga pemulung.

Upaya Penerimaan Diri

Sapardi Djoko Damono (2020) menjelaskan bahwa sastra bukanlah sekadar pencerminan masyarakat; sastra merupakan usaha manusia untuk menemukan makna dunia yang semakin kosong dari nilai-nilai sebagai akibat adanya pembagian kerja. Penemuan makna tersebut bisa dilihat pada penggalan berikut,

Dalam pelukan, seorang anak kecil bisa menjadi siapa saja. Dalam pelukan, seorang anak kecil bisa menjadi anak, menjadi sahabat, menjadi malaikat. Dan malaikat ini menahan tumpah air mataku (hal. 92).

Penggalan tersebut tersirat makna dari sebuah pelukan. Pemaknaan ini sebagai bentuk penerimaan diri terhadap derita yang dialami. Perspektif anak kecil ini membawa kedamaian di tengah carut marut intrik politik.

Dengan sering tersenyum berarti kita murah senyum. Murah senyum bukan berarti kita orang murahan. Kalau kita tersenyum kepada hidup dan kehidupan barangkali hidup kita terasa lapang. (hal. 79).

Penerimaan diri pada paragraf ini terlihat saat kita mampu tersenyum dalam berbagai jenis situasi. Nanoq seperti menggambarkan bahwa masalah ternyata hanya perlu diberikan senyuman untuk melepaskan ketegangan. Terlebih pada penggalan berikut,

Sudah lama bahkan aku belum pulang. Mungkin karena aku tersesat dan lupa arah menuju pulang. Sampai sore tadi sebuah mobil sedan menabrakku dari belakang. Kepalaku pecah. Aku belum bisa pulang. (hal.103).

Jadi, gerobak es serutku berada sebelum peti mati. Maka, dengan gerobak es serut ini, aku ikut memelihara negeriku yang besar ini. (hal.76).

Kedua paragaf di atas adalah perenungan atas penerimaan diri dan penyerahan terahadap apapun yang terjadi. Selain itu, kemunculan Dagang Es Serut ini cerminan pekerjaan rakyat yang jauh dari sorotan namun menjadi korban perpolitikan.

Keyakinan Kepada Orang lain

Grebstein (1968) menyebutkan bahwa karya sastra tidak dapat dipahami selengkap-lengkapnya apabila dipisahkan dari lingkungan atau kebudayaan atau peradaban yang telah menghasilkan. Gagasan yang ada dalam karya sastra sama pentingnya dengan bentuk dan teknis penulisannya.

Gagasan yang ditawarkan Nanoq pada novel Gas ini cukup experimental. Maka, tidak salah bila Robbe Grillet berpendapat bahwa eksperimen itu sahih sebab melalui bentuk itu kenyataan zaman bisa lebih dijelaskan. Nanoq mengupayakan sebuah narasi yang tak terduga sebagai upaya menyuarakan aspirasi masyarakat. Selain itu, ada banyak repetisi untuk penegasan terhadap ide. Seperti penggalan paragraf berikut,

Kerena senyum tidak (belum) dilarang, maka marilah kita tersenyum. Marilah kita tersenyum saat berkawan. Marilah kita tersenyum saat bekerja. Marilah kita senyum saat kelaparan. Marilah kita tersenyum melihat bagaimana negara ini diatur oleh para pemimpin kita. (hal.77).

Penggunaan kata ‘marilah kita tersenyum’ menguatkan paragraf ini dan memunculkan sindiran-sindiran halus kepada pemerintah. Inilah ciri khas teknik penulisan Nanoq da Kansas, repetitif, satir, dan ekspresif.

Ia akan menjual baliho bekas itu. Uangnya akan ia tabung untuk membeli sepeda motor hitam seperti yang digunakan pak presiden dulu “Pada saatnya nanti aku akan keren seperti pak presiden” gumamnya pada diri sendiri (hal. 55).

Sebuah keluarga, adalah sekumpulan persoalan-persoalan yang kita sepakati bersama. Di samping itu, sebuah negara juga adalah sebuah rumah sakit jiwa yang kita besarkan bersama. Dan, sebuah keluarga adalah bilik rumah sakit jiwa yang kalian sertifikasi atas nama berdua menjadi hak kelola. Semoga kalian berbahagia!” kata Kakek memberi wejangan (hal.45).

Kedua paragraf di atas adalah sebuah gagasan Nanoq yang membicarakan hal-hal miris di negeri ini. Kehadiran tokoh pemulungan lalu dikontraskan dengan tokoh Kakek sangat unik. Perspektif pemulung yang hanya mencita-citakan sepeda motor agar sama seperti idolanya yakni persiden, kemudian berlanjut pemaknaan sebuah pernikahan yang tak beda halnya dengan sebuah negara.

Kontribusi Terhadap Orang Lain

Gagasan-gagasan Nanoq pada novel Gas ini tidak sebagai bentuk propaganda, melainkan sebuah kesadaran berkontribusi terhadap orang lain. Saling empati, saling berbagi. Sejalan dengan Sapardi Djoko Damono (2020) kegiatan kreatif seorang pengarang, sebagai anggota masyarakat, ada hubungannya dengan kehidupan sebagai man of action ‘manusia tindakan’. Maka, setiap konflik yang dihadirkan di novel Gas adalah tindakan Nanoq untuk berkontribusi terhadap kesadaran sikap berpolitik masyarakat. Seperti pada paragraf berikut,

Marilah berderma dengan senyum. Dermakan senyum kita kepada orang-orang melarat. Dermakan senyum kita kepada terpidana. Dermakan senyum kita kepada para teroris. Dermakan senyum kita kepada para pejabat yang karena sibuk sekali jadi lupa diri (hal.78).

Kawasan permukiman para pemulung itu dihias sedemikian rupa oleh para tetangga. Berbagai barang bekas dan barang rongsokan disulap dan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi ornamen-ornamen seni bernilai tinggi di sekitar pelaminan (hal.44).

Ada juga yang mendesaknya dengan alasan bahwa kondisi sosial masyrakat tradisional saat ini sudah sangat individual sehingga perlu dibuatkan semacam tempat pertemuan nonformal yang kalau bisa suasananya agar seperti di rumah sendiri (hal.5).

Ketiga potongan paragraf di atas adalah upaya masyarakat saling berbagi dan saling berkontribusi satu sama lain. Hal-hal yang terasa sangat individual, seperti halnya senyuman, pelaminan, dan ruang pertemuan nyatanya mampu mewujudkan sikap-sikap sosial.

Novel Gas sangat menarik karena banyak hal-hal baru yang disajikan Nanoq da Kansas.

Pertama, penokohannya dari sudut pandang Dagang Es Serut. Meskipun sebenarnya tidak ada tokoh tunggal yang mendominasi. Penokohan ini mungkin strategi Nanoq untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam pembentukan tokoh seperti halnya pula kehadiran tokoh kucing, anak-anak lugu, fans band, dan aktivis binatang.

Kedua, tempo yang dinamis. Novel gas ini hadir dengan tempo yang cepat di tandai oleh banyak tokoh yang bermunculan dengan respon-respon satir. Respon yang singkat antartokoh membuat novel ini terasa kegentingannya terlebih bentuk repetitif banyak hadir untuk penegasan konflik. Ketiga, terdapat potongan-potongan puisi dan potongan cerpen yang menjadi penguat emosi. Ada baiknya bila novel ini lebih mendominasikan pendeskripsian tokoh, latar tempat, dan penggambaran situasi yang lebih detail.

Novel Gas karya Nanoq da Kansas berpotensi dialihwahanakan menjadi naskah drama, naskah monolog, atau dalam bentuk pertunjukan teater. Gas adalah sebuah upaya eksperimen menyuarakan pendapat, cerminan dari kegelisahan masyarakat, dan keberanian untuk memaknai kebahagiaan. [T]

Tags: Nanoq da KansasnovelsastraSastra Indonesiasastrawan
Previous Post

Gli Azzurri dan Jhumpa Lahiri

Next Post

Dinamika “Nyundih” di Nusa Penida: Dulu Kebutuhan, Sekarang Pelarian

Wulan Dewi Saraswati

Wulan Dewi Saraswati

Penulis, sutradara, dan pengajar. Saat ini tengah mendalami praktik kesenian berdasarkan tarot dengan pendekatan terapiutik partisipatoris

Next Post
Dinamika “Nyundih” di Nusa Penida: Dulu Kebutuhan, Sekarang Pelarian

Dinamika “Nyundih” di Nusa Penida: Dulu Kebutuhan, Sekarang Pelarian

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co