Sempat absen tahun 2020, Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII digelar tahun 2021 ini. Pergelarannya tentu saja berbeda akibat pandemi yang tak kunjung usai.
Tahun 2021, PKB dirancang dan dilaksanakan secara daring atau dalam jaringan, dan luar jaringan (luring) dengan peserta terbatas. Jumlah mata acaranya pun jauh lebih sedikit dibandingkan PKB sebelum pandemi.
Namun tetap dilaksanakan sebulan penuh, yang rencananya dibuka 2 Juni 2021 mendatang oleh Presiden RI Joko Widodo secara luring.
Seperti biasa, PKB dibuka dengan pawai. Namun, jika pawai kesenian sebelum-sebelumnya dilaksanakan secara offline di depan Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Renon, kali kini digelar secara virtual. Nama garapan pawai ini adalah Peed Aya. Salah satu tempat pengambilan Peed Aya adalah Air Terjun Kanto Lampo di Desa Beng Gianyar.
Air terjun Kanto Lampo memang menyimpan pesona alam nan asri dan sejuk. Eksotisme air terjun dengan tebing dan bebatuan alami, dank arena alasan itulah air terjun ini dipilih sebagai panggung seni secara virtual.
Adalah para seniman dari berbagai sanggar di Bali mencoba “menjajal” Kanto Lampo dalam sebuah garapan karya seni Peed Aya atau Parade Agung. Yaitu proses perekaman (tapping) pawai virtual ” Peed Aya” Pesta Kesenian Bali (PKB) ke XLIII, yang mulai digarap memanfaatkan latar panggung alam.
Pengambilan gambar untuk pembuatan video Peed Aya dilaksanakan di sejumlah lokasi, dimulai dari Bukit Campuhan, Ubud, kemudian Pura Besakih Karangasem, Desa Penglipuran Bangli, Kawasan Gunung Kawi Gianyar dan Air Terjun Kanto Lampo, Desa Beng Gianyar.
Garapan ini didukung para seniman berbakat seperti koreografer Wawan Gumiart, komposer Wayan Sudiarsa, dan Arik Wijaya Palawara dan videonya Bali Pixelart.
Kadek Wahyudita adalah konseptor garapan Pawai Peed Aya. Menurut dia, PKB dibuka dengan pawai yang ditayangkan saat pembukaan, kemudian seperti biasa ditampilkam pula pagelaran sendratari. Kali ini akan digelar sendratari berjudul ‘’Japatuan’’ garapan ISI Denpasar. Kemudian saat penutupan PKB akan digelar sendratari ‘’Wana Parwa’’ garapan SMKN 3 Sukawati Gianyar.
Dipilihnya lokasi Air Terjun Kanto Lampo, mendapat respon cukup hangat dari prajuru desa adat, lurah dan pengelola wisata air di Desa Adat Beng Gianyar. “Terimakasi telah memilih desa Beng sebagai lokasi syuting pawai virtual PKB tahun ini, semoga masa Pandemi ini, destinasi wisata Air Terjun Kanto Lampo di masa mendatang semakin dikenal, ” kata Jro Bendesa Beng Ida Bagus Putu Bawa.
IB Putu Bawa berharap, pandemi ini segera berakhir sehingga sektor pariwisata yang menggerakan perekonomian rakyat bisa pulih kembali.” Bicara potensi desa adat Beng, sangat banyak, selain air terjun, di sepanjang aliran sungai Kanto Lampo juga terdapat banyak sumber air, bisa untuk melukat, hingga pengobatan dan jalur tracking yang menarik,” katanya. [T][*]