5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

Gede SuardanabyGede Suardana
April 10, 2021
inOpini
Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

Gde Suardana

Bali diberikan sebutan beragam oleh dunia. Bali Pulau Dewata. Pulau Seribu Pura. The Last Paradise on Earth. Julukan itu diberikan karena Bali memiliki keindahan dan keunikan aktivitas masyarakat, seni, serta budayanya.

Julukan itu merupakan persepsi yang diberikan oleh dunia kepada Bali. Persepsi yang muncul secara alamiah tanpa kita bentuk dengan sengaja. Persepsi itu muncul sejak turis melihat dan merasakan langsung kehidupan masyarakat Bali secara langsung.

Ketika itu, sebelum mengenal pariwisata, aktivitas manusia, seni, dan budaya Bali hidup dengan alamiah. Beragam kegiatan ritual dilakukan di setiap hari. Mulai dari ritual di keluarga, dadia, desa, hingga ritual agung yang melibatkan banyak orang.

Tak heran jika Bali memiliki beragam ritual yang hadir dari wujud persembahan manusia Bali kepada para leluhur dan dewata. Keragaman ritual yang diwariskan leluhur menghadirkan beragam persepsi yang melekat di benak wisatawan dunia terhadap Bali.

Namun, selama setahun pandemi Covid-19 berlangsung, banyak gerak ritual manusia Bali yang dibatasi. Sangat terasa ketika upakara digelar dengan terbatas (menyesuaikan kehidupan dengan pandemi covid-19). Baik piodalan di pura keluarga, dadia, desa (pura dalem, pura segara, pura puseh), pura sad khayangan, hingga khayangan jagat.

Paling terasa adalah rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi pun dua kali dilaksanakan tanpa iring-iringan pemedek, kemeriahan gamelan, keindahan warna-warni umbul-umbul yang mengiringi perjalanan pratima dewata, betara-betari ribuan pura desa.

Pembatasan dilakukan bersama antara Pemerintah Provinsi Bali  dengan Majelis Desa Adat (MDA) dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali. Pembatasan keikutsertaan krama menyesuaikan dengan himbauan pemerintah untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran Covid-19.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak bergerombol dan berbondong-bondong datang ke acara ritual Tawur Kesanga tersebut, sebagai upaya penerapan pembatasan publik,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Denpasar, Dewa Gede Rai menjelang Nyepi yang dikutip dari CNN Indonesia saat awal pandemi.

Himbauan dilaksanakan dengan sangat patuh oleh prajuru desa adat di seluruh Bali. Alhasil, seluruh ritual upakara hanya dilaksanakan oleh sulinggih, serati, dan prajuru desa. Krama masing-masing mengikuti dengan cara ngayat (berdoa) dari pura rumah masing-masing.

Paradoks

Pemandangan pembatasan ritual itu seakan menjadi paradoks dengan aktivitas ekonomi, sosial, dan politik. Masih kita ingat, kerumuman yang tak taat protokol kesehatan dilakukan oleh Gubernur Bali bersama jajaran pemerintah kabupaten/kota ketika melakukan persembahyangan di Pura Besakih saat mengawali new normal. Ia dan lainnya tidak menggunakan masker dengan baik dan benar.

Kegiatan partai berupa tiup lilin dan saling suap menggunakan satu sendok. Sikap itu mendapatkan kritik dari masyarakat. Namun, gubernur yang juga ketua partai enggan dipersalahkan. Ia pun merasa tak melakukan pelanggaran protokol kesehatan.

Iringan simpatisan, semarak gamelan mengantarkan calon kepala daerah ke KPU. Kegiatan pemungutan suara di TPS pada 9 Desember 2020.

Paradoks terbaru adalah kemeriahan penyambutan dengan iringan gamelan menyambut kehadiran Presiden Jokowi di Ubud, Gianyar.

Waktunya Ritual Sakral Kembali Normal

Sebelum mengenal pariwisata, Bali memiliki kekayaan budaya sakral (street culture) yang tampak pada beragam aktivitas kehidupan kultural masyarakatnya, seperti melaksanakan upacara keagamaan, arsitektur khas Bali, dan kebanggaan terhadap adat dan budayanya (Darma Putra, 2015).

Banyak contoh semaraknya street culture yang berkembang sejak tahun 1990-an hingga kini, seperti prosesi ogoh-ogoh, prosesi penyucian diri dan benda sakral (melasti)¸ mengarak barong berkeliling desa (ngelawang) sebagai penolak Bala. Prosesi inilah yang dinikmati wisatawan secara gratis saat mereka melakukan tur ke berbagai penjuru Bali.

Namun, selama setahun gerak ritual manusa Bali tersebut terhenti (baca: dibatasi). Bali seolah sepi dari aktivitas ritual. Tak ada lagi street culture yang menghiasi Bali.

Kini, perayaan Galungan dan Kuningan pada April 2021 menjadi momentum untuk menghidupkan kembali ritual sakral sebagai wujud persembahan kepada leluhur dan batara-batari.

Kegiatan ritual sakral yang kembali memenuhi suasana jalan-jalan di pedesaan. Suara gamelan kembali menggema memeriahkan ritual. Iringan pajeng (payung), umbul-umbul, deretan penjor kembali menyemarakkan kehidupan ritual manusia Bali.

Kebijakan ini akan kembali menghidupkan ritual sakral yang telah hidup puluhan tahun. Gubernur Bali bersama MDA dan PHDI sebaiknya tak lagi melakukan pembatasan kegiatan ritual.

Pemerintah mesti berani menaruh kepercayaan dan keyakinan bahwa manusia Bali mampu menjalankan protokol kesehatan selama menjalankan ritual sakralnya. Piodalan di Pura Besakih yang dihadiri ribuan umat juga menjadi bukti bahwa manusia Bali mampu melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

Jika pun ada yang lalai, pemerintah baiknya melakukan terobosan edukasi, dengan memanfaatkan tokoh adat dan agama untuk menyampaikan penerapan protokol kesehatan kepada kramanya masing-masing pada setiap kegiatan ritual. Himbauan dari tokoh agama dan adat lebih dipercaya dan ditaati oleh kramanya masing-masing dibandingkan himbauan yang hanya bersifat formal dari pemerintah.

Aktivitas ritual yang kembali normal ini niscaya akan membantu mempercepat proses terbentuknya herd immunity natural pada tubuh manusia Bali. Kekebalan tubuh yang tumbuh secara alamiah di saat pandemi juga merupakan anugerah dari Tuhan.

Ritual sakral ini juga akan membangun kembali kepercayaan manusia Bali bahwa mereka akan kembali mendapatkan berkah dari rasa bhakti yang tulus di tengah badai pandemi ini. Mereka akan semakin berkeyakinan bahwa dengan melakukan ritual maka kesehatannya akan lebih cepat pulih. Kehidupan ekonomi keluarga akan pulih. Sebab kegiatan ritual ini akan membantu menggerakkan roda ekonomi Bali.

Dan kita akan semakin berkeyakinan bahwa kegiatan ritual tulus yang dipersembahkan (hanya) kepada leluhur dan dewata tanpa modifikasi dan embel-embel kepentingan pariwisata, akan mampu merawat persepsi dunia terhadap Bali. Di tengah bencana pandemi Covid-19, gerak ritual, seni, dan budaya tetap hidup dan bertumbuh dalam jiwa manusia Bali.

Dampak positif lainnya adalah wisatawan mancanegara dan domestik yang telah rindu untuk datang ke Bali akan terobati. Mereka bisa menyaksikan dengan aktivitas ritual sakral yang diabadikan kemudian dibagikan melalui foto dan video di media sosial. Dengan begitu, persepsi wisatawan bahwa Bali sebagai pulau dewata akan tetap terawat dalam benak mereka.

Semoga! [T]

Previous Post

Utang | Cerpen Rastiti Era

Next Post

Terima Penghargaan Bhakti Pertiwi Bali Nugraha | Desa Baktiseraga Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber

Gede Suardana

Gede Suardana

Mantan wartawan, kini akademisi Undiknas Denpasar

Next Post
Terima Penghargaan Bhakti Pertiwi Bali Nugraha | Desa Baktiseraga Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber

Terima Penghargaan Bhakti Pertiwi Bali Nugraha | Desa Baktiseraga Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co