31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Skenario Besar di Balik Tambahan Lirik Lagu “Bintang Kecil” di Bali | Meli tipat sing ada dagang

Gede Gita WiastrabyGede Gita Wiastra
January 24, 2021
inEsai
Skenario Besar di Balik Tambahan Lirik Lagu “Bintang Kecil” di Bali | Meli tipat sing ada dagang

Ilustrasi tatkala.co [diolah dari sumber gambar di Google]

Orang Bali punya lagu Bintang Kecil versinya sendiri. Tak ada yang tahu, ini ulah siapa dan dimulai kapan. Jelasnya, orang Bali, dari anak-anak sampai orang tua, umumnya mengenal versi ini. 


Bintang kecil di langit yang biru

Amat banyak menghias angkasa

Aku ingin terbang dan menari

Jauh tinggi ke tempat kau berada


Liriknya asyik, pesannya kuat. Sungguh hebat Pak Dal karena mampu mencipta lagu dengan sempurna. Pantas lagu ini populer. Begitulah kata orang-orang yang mengulas lagu penyerta tumbuh anak Indonesia ini.

Ada pula yang mengkritik kesesatan pada liriknya. Tak ada bintang di langit yang biru, adanya di langit yang gelap, katanya. Berdasarkan pertimbangan rima, sahut seorang lainnya dengan niat membenarkan, kata yang benar bukan biru, tetapi tinggi. Jadi Bintang kecil di langit yang tinggi.

Tulisan ini bukan bermaksud mengulas bagian-bagian di atas. Tulisan ini hanya bercerita tentang lagu Bintang Kecil-nya orang Bali. Dikatakan milik orang Bali karena mengandung tambahan lirik berbahasa Bali. Dari hasil tanya-tanya, orang dari berbagai daerah di Bali rupanya mengenal versi ini. Jadi, dapat dikatakan populer. 

Begini! Usai menyanyikan lirik di atas, lagu bernada sederhana ini diberi tambahan lirik berikut.


Meli tipat sing ada dagang                         (Beli lontong tak ada dagang)

Meli kacang sing ngidang makpak            (Beli kacang tak bisa ngunyah)

Liriknya absurd, apalagi pesannya. Sungguh lancang si pencetus tambahan lirik ini. Kok bisa-bisanya versi ini populer. Begitulah kata seorang teman, panggil saja si Bingungis (karena sering bingung), yang tetiba mengingat lagu masa kecilnya itu. 

“Kok bisa meli tipat? Kok sing ada dagang?”, gerutunya, tentu dengan ekspresi bingung karena baru menyadari keunikan tambahan lirik itu. 

Si Fundamentalis bertanya, “Mengapa harus ditambahkan ya? Apa dirasa kurang?”

Si Konspi-rasis menyela “Ini benar-benar aneh! Kok bisa tambahan lirik itu sepopuler ini? Bagaimana proses penyebarannya? Ini pasti ulah elite lokal! Skenario apa yang ada di balik bintang kecil dan dagang tipat?

Yang lagi ngin-tips memberi pengakuan bahwa tambahan lirik Bintang Kecil yang didapatinya bukan hanya meli tipat dan meli kacang semata, tapi juga meli bubuh dan aes (maksudnya es krim). Begini lengkapnya!


Meli tipat sing ada dagang                         (Beli ketupat tak ada dagang)

Meli kacang sing ngidang makpak            (Beli kacang tak bisa ngunyah)

Meli bubuh sing ngidang nguluh               (Beli bubur tak bisa menelan)

Meli aes pesu tenges (Beli es keluar ingus)


Bak virus, lirik lagu “Bintang Kecil”-nya orang Bali ini ternyata telah bermutasi. Mulai dari dagang tipat sampai aes pun terpapar.


“Nah itu!”, si Analitis memulai menyampaikan hasil analisisnya, “Sudah ketemu polanya. Kata seorang ahli, laku budaya tercermin dalam laku bahasa seseorang. Bila ini (suka nambahin) terkategori sebagai laku bahasa, mungkinkah ini cermin budaya orang Bali?”, tanya si Analitis (pertanyaannya biasanya akan dijawab olehnya sendiri).

“Orang Bali suka penuh. Citra penuh (meriah, berhias, bersolek) dapat ditemui di segala lini mulai dari pekarangan rumah hingga produk-produk keseniannya (lukisan, gamelan, ukiran, arsitektur), bahkan masakan Bali.”, kata si Analitis mengutip pernyataan Aryantha Soethama tentang orang Bali.

“Lalu?”

“Mungkin lirik Bintang Kecil dirasa terlalu pendek. Masih ada sisa nafas usai menyanyikan lirik lagu ini. Karena suka penuh dan agar penuh, sisa nafas tadi baiknya ditambahkan lirik, supaya tidak sia-sia. Asane sing genep pailehe, bila masih ada ruang kosong.”

“Kalau lagu lain kok tidak ditambahkan? Lagu anak lainnya kan liriknya juga pendek?”, kata Bingungis, tentu masih konsisten dengan wajah bingungnya.

“Walau sama-sama pendek, lagu anak lainnya kan sudah terisi penuh oleh senandung lalala atau hehehe di akhir liriknya. Yang lebih kreatif caca marica he hei pada lagu Anak Kambing Saya atau tek dung lalala pada lagu Burung Kakak Tua. Jadi, tidak perlu tambahan lagi! Pailehe sube genep!”, jawab si Analitis bermaksud meyakinkan.

Semua mengangguk, tanda menyetujuinya.

“Kok sing ada dagang? Kan dagang tipat dan kacang ada di mana-mana? Begitu juga dagang bubuh? Apalagi dagang aes? Apa saat lirik ini dibuat belum ada dagang ya? Dari lirik sing ada dagang, para pedagang terinspirasi medagang, agar ada dagang?” ulang salah satu di antara mereka.

“Masalahnya bukan terletak pada ada atau sing dagang. Tapi LI…, maksudku MELI!”, si Analitis kembali meneruskan sambil memelintir kumis tipisnya.

“ME ngaranin pengater, LI ngaranin ….,”

Celetukan si Maknais itu langsung dipotong (baca: disensor) si Analitis. “Bukan begitu! Lagu Bintang Kecil kan membicarakan hasrat (keinginan) anak ane joh gati sing tanggung-tanggung: terbang tinggi menggapai bintang hanya untuk menari. Coba pikir! Sementara itu, hasrat yang muncul pada lirik versi orang Bali ini ialah meli alias belanja.”

“Maksudmu orang Bali suka belanja, gitu? Semua orang juga suka belanja keles”, sela salah satu di antara mereka.

“Mungkin juga. Tapi maksudku,” lanjut si Analitis, “seluruh keinginan itu terasa sia-sia. Ini tercermin dari tambahan lirik sing ada dagang, sing ngidang makpak, sing ngidang nguluh. Which is, ini menggambarkan aktivitas konsumsi yang memprioritaskan keinginan (want), tinimbang kebutuhan (need)!  Dengan kata lain, kita telah membeli imaji-imaji (yang ditandai tipat, kacang, bubuh, aes) yang sesungguhnya tak ada gunanya (sing ngidang makpak, sing ngudang nguluh).” 

“Orientasi pada gaya hidup membuat orang-orang mengikuti trend. Bila trend-nya belanja, keterlibatan padanya adalah keterlibatan terhadap kehidupan. Belanja menjadi ukuran dari kebahagiaan dan kesenangan. Dulu ada istilah  populer dari Descartes: ‘Aku berpikir maka aku ada’. Saat tambahan lirik itu diciptakan jadi: ‘Aku belanja maka aku ada!’.

Artine, konsumerisme telah merasuk dalam pikiran dan tubuh kita sejak anak-anak not ci, serem to!  Pang ci nawang, menurut Baudrillard, …”

“Kreeeoook! kreeeokkk! kreeook!”, terdengar perut salah satu dari mereka protes memotong pernyataan menggebu-gebu si Analitis yang sejak tadi melafalkan kutipan-kutipan yang ia hafalkan dari artikel internet.

“Terik-terik gini, tipat cantok plus es daluman Warung NEW WOD kayaknya mantap!” potong si pemilik perut.

“Gas! ORDER!”, sahut semua orang.

“Oke! tipat cantok lima, pedas tiga, biasa dua, aes daluman lima, Oke fix! Bayar!”, ucap si Analitis, lalu menutup aplikasi pesan antar makanan online di gawainya. “Sampai mana tadi?”

Mereka kembali melanjutkan percakapan tentang Bintang Kecil sembari menunggu pesanan. [T]

_________________

BACA JUGA:

Menyanyikan “Bagimu Negeri”: Maaf, Kami Lupa Bagian yang Satu itu…

Foto: Mursal Buyung

Bicara “Topi Saya Bundar”, Bicara Definisi Kehormatan

Previous Post

Teknologi Berkembang, Budaya Bali Tetap Lestari

Next Post

Berkenalan dengan Karya Sastra Kuno Lewat Cara Kekinian | Novel “Jerum” Oka Rusmini

Gede Gita Wiastra

Gede Gita Wiastra

Suka bercerita, suka melucu, suka tertawa. Pernah menulis puisi, tapi lebih jago memusikkan atau melagukan puisi. Status menikah dengan (baru) satu anak

Next Post
Berkenalan dengan Karya Sastra Kuno Lewat Cara Kekinian | Novel “Jerum” Oka Rusmini

Berkenalan dengan Karya Sastra Kuno Lewat Cara Kekinian | Novel “Jerum” Oka Rusmini

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co