15 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Hari Guru Tanpa Kehadirmu, Siswaku! – Bagai Sayur Tanpa Garam, Bagai Malam Tanpa Bintang

Candra Puspita Dewi by Candra Puspita Dewi
November 25, 2020
in Esai

Bagai sayur tanpa garam. Bagai malam tanpa bintang. Bagai aku tanpa kamu. Bagai siswa tanpa guru. Kita ketahui pandemi Covid-19 telah merampas banyak hal. Salah satu di antaranya adalah merampas hak kita sebagai manusia untuk menunaikan kodrat kita, yaitu sebagai makhluk sosial. Aturan  itu terpaksa dilakukuan oleh semua orang. Tak lain tak bukan agar kita  terhindar dari Covid-19.

Beranjak dari aturan yang melarang manusia melakukan pertemuan dalam jumlah massa yang besar, proses belajar mengajar pun jadi serba terbatas. Jadi semacam, ada, namun tiada. Selama ini belajar memang tetap dilaksanakan, namun tanpa ruang kelas dan tanpa pertemuan. Anak-anak atau siswa diimbau belajar dari rumah. Guru pun sama demikian, mengajar dari rumah juga.  Jadi, tak ada yang namanya belajar tatap muka. Loh kan, ternyata bukan cuma sepasang kekasih saja ya, yang LDRan. Di zaman now, guru dan siswa juga LDRan. Kondisi ini jelas masih terasa awam untuk dilewati oleh guru dan siswa. Sebab, yang kita tahu bahwa selama ini proses belajar mengajar pasti dilakukan secara tatap muka. Tapi mau tak mau, suka tak suka, kondisi awam ini harus dihadapi sehingga guru dan siswa jadi terbiasa dan tak merasa aneh lagi. Memang kita harus berdamai dengan semua keterbatasan ini.

Belajar di rumah selama hampir setahun penuh membuat hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas di lingkungan sekolah sangat dirindu oleh siswa dan guru. Mulai dari rindu akan hal-hal kecil, seperti rindu pakai seragam sekolah, rindu bermain di halaman sekolah saat jam istirahat,  rindu pada ruang kelas, rindu makanan-makanan kantin yang tak bisa ditemukan di warung lain, rindu mengobrol untuk membahas hal remeh temeh kehidupan sampai rundu pada hal-hal serius semacam belajar, mengerjakan tugas proyek sekolah, presentasi, atau membahas isu-isu pendidikan baru yang muncul di Indonesia. Atau mungkin, masih ada rindu-rindu lainnya yang luput dari pikiran saya.

Lebih-lebih pada hari ini. Bertepatan dengan Hari Guru Nasional ini. Saya yang juga seorang guru, sangat rindu bertemu siswa. Ya meskipun tak selamanya bertemu siswa dapat membuat hati lega. Sebab sewaktu-waktu, saya mesti menghadapi kenakalan-kenakalan mereka yang tiada pernah habisnya. Tapi tak apalah. Ya namanya saja anak-anak yg bertumbuh remaja. Saya tak bisa menghindar dari masalah-masalah remaja mereka. Maka biarlah itu menjadi tantangan buat saya sebagai guru mereka agar pelan-pelan mampu mendidik mereka. Tapi dibalik kenakalan-kenakalan itu, mereka jugalah yang lambat laun mendewasakan saya.

Sama seperti  proses belajar mengajar. perayaan Hari Guru di tahun ini mungkin akan terasa sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Mungkin saja di tahun ini tak saya dapatkan kartu ucapan menarik, kreatif, buatan tangan-tangan para siswa. Atau, tak saya temukan pemandangan siswa yang mengendap-ngendap datang ke kantor membawakan guru favoritnya sebuah cokelat, bunga mawar, atau kue, tanda terima kasih mereka.

Tapi, rasanya tak perlu sedih dulu. Meskipun terasa sepi, perayaan Hari Guru tetap bisa dilakukan. Hanya saja dirayakan dengan cara yang agak berbeda. Semisal, Hari Guru tahun ini dirayakan oleh sesama guru. Ya walau tak ada keterlibatan siswa. Tak apa. Dalam hal ini, yang biasanya siswa datang memberi semangat kepada gurunya sambil membawakan hadiah, kali ini tak ada salahnya jika sesama gurulah yang saling menguatkan dan memberi semangat.

Selamat Hari Guru untuk guru-guru Indonesia.

Candra Puspita Dewi

Candra Puspita Dewi

Lulusan Undiksha Singaraja, kini jadi guru di Denpasar. Di sela mengajar, ia juga main teater di Komunitas Mahima dan Teater Kalangan

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Ilustrasi foto: Mursal Buyung
Esai

Idulfitri yang Berbeda & Kepura-puraan Kita

Seorang awam sepertiku, bisa merampungkan puasa Ramadan sebulan penuh—tentu atas izin-Nya—dengan susah payah, adalah sebuah prestasi yang sangat menggembirakan. Ya, ...

May 23, 2020
Ilustrasi: Kadek Heny Sayukti
Cerpen

Aku Ambil Hatimu dengan Tanganku Sendiri

TAK tahukah kau bahwa aku sangat mencintaimu? Ya, aku mencintamu. Sangat mencintaimu. Dan apa kau tahu yang selama ini aku ...

February 2, 2018
Esai

Omong Kutang Kutang

Dalam sebuah percakapan dengan ibu mertua ketika saya baru-baru menikah, saya tertegun dengan sebuah idiom yang digunakan ibu mertua saya. ...

December 14, 2019
Esai

Jalan Panjang Menuju Ada

SEJATINYA, amat bingung saya pribadi menulis perihal resolusi tahun 2018. Sebagaimana anak teater zaman now, ke-now-an ini kami sepakati untuk ...

February 2, 2018
Foto: Ole
Esai

Hormat pada Janda yang Suaminya “Hilang” pada 1965 – Edisi Merawat Ingatan

SAYA tak pernah menanyakan nama aslinya, namun orang di desa saya di Tabanan, Bali, menyebutnya Men Suka. Ibu dari anak ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In