31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Kopi [1] – Menjadi Bule di Buleleng

Tobing CrysnanjayabyTobing Crysnanjaya
June 24, 2020
inEsai
Pangan, Hidup Mati Bangsa

Tobing Crysnanjaya || Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha

66
SHARES

Bak “Buta tumben kedat” (orang buta tumben melihat), peribahasa Bali ini bisa menjadi pembuka dari cerita singkat saya berkenalan dengan dunia perkopian.

Kopi memang menjadi hal yang biasa bagi saya selama ini, terang sahaja karena saya menganggap bahwa kopi itu minuman yang menjadi bagian dari ritual sebangun tidur, warnanya hitam pekat dan rasanya pahit, pengetahuan yang dangkal sekali, suka tidak suka harus saya akui.

Tuang dan terus tuang, kedangkalan itu perlahan mulai terisi manakala saya berkesempatan untuk berkunjung ke kawasan Desa Tigawasa, saya melihat hamparan perkebunan kopi disertai laku kehidupan masyarakat pedesaan Bali yang terkenal dengan keramahannya, senyum sumringah terpancar ketika kami berpapasan dengan masyarakat lainnya, ini kenapa saya teringat kepada sahabat saya dari “Dura Negara”, bahwa senyum keramahan masyarakat pedesaan di Bali adalah daya tarik kenapa dia selalu berkunjung ke Bali.

Komang Wirawan, beliaulah pemandu saya saat itu, beliau sebenarnya tidak suka publikasi, tapi sejarah perlulah ditulis dengan sebenarnya, bukan untuk siapa-siapa, tapi kali sahaja suatu saat nanti anak saya besar dan membaca tulisan ini, maka mereka akan paham bahwa saya memiliki sahabat yang selalu rela membagi waktu kepada ayahnya, ikhlas dalam memberikan pengetahuan kepada saya yang bukan siapa-siapa. “Jani ke ajak melali ke umah timpal Pak Wan, mudah-mudahan ade ye”, kira-kira itu kalimat singkat yang beliau ucapkan, ketika beliau meminta saya meminggirkan kendaraan ke sebelah kanan jalan raya.

Saya yang saat itu ditemani oleh dua orang sahabat, Gede Ganesha (Founder Bank Sampah Galang Panji) dan Gede Praja (Inisiator Sahabat Bumi) berkesempatan berkunjung ke Kejapa Kopi dan Bambu di kawasan Desa Tigawasa, begitu kami memasuki rumah tersebut, sudah tercium aroma pembakaran biji kopi, nikmat sekali.

Kami disapa oleh istri dari Gede Widarma, pemilik destinasi wisata Kejapa Kopi dan Bambu, kami tidak berkesempatan bertemu Pak Gede, karena beliau sedang dalam kondisi tidak enak badan. Pembicaraan singkat, lantas langkah saya seolah-olah terdorong oleh aroma pembakaran kopi yang tercium kuat dan semakin kuat, saya meminta ijin kepada yang empunya untuk bisa melihat proses pembakaran tersebut, kedua teman saya Ganesha dan Praja mengikuti saya, dan kami akhirnya sampai pada sebuah gubuk, tempat dimana Ketut Suardika mengolah biji kopi sampai kopi itu menjadi butiran halus yang kelak akan tersaji di meja para penikmatnya.

Pak Tut sangat gigih, kepulan asap kayu kopi sisa pembakaran mengepul di ruangan kecil itu lantas membumbung tinggi ke udara, tersapu oleh desiran angin yang menerbangkan aroma itu untuk masuk ke ruang-ruang indera penciuman bagi mereka yang melintasi di jalanan pedesaan kala itu.

Saya menghampiri beliau dengan pertanyaan yang tersimpan di kepala, bak pemburu berita yang sedang berusaha mengabadikan peristiwa penting dan bersejarah, saya mangajukan pertanyaan singkat kepada Pak Ketut “Kopi jenis apa ne Pak?”

“Kopi Bali Pak, robusta kone anake nyambatang!” beliau menjawab.

Lantas saya bertanya lagi “ane awai kuda maan ngenyanyah kopi, Pak? (Sehari seberapa bisa sangria)”

 “Awai pang lima, Pak, baatne delapan belas kilo ane agilingan (Sehari lima kali, berat delapan belas kilo satu kali giling).”

Itulah petikan percakapan singkat kami, jika dialih bahasakan ke Bahasa Indonesia dapat diartikan, bahwa jenis kopi yang dibakar itu adalah robusta dan beliau mengerjakan setiap hari sekitar sembilan puluh kilogram biji kopi setiap hari. Proses kopi ini semi tradisional, itu karena sudah ada sentuhan teknologi dalam prosesnya, misalkan alat pemutar sangrai yang sudah menggunakan dinamo dan proses penghalusan yang sudah menggunakan tenaga mesin, hanya sahaja pembakarannya masih menggunakan kayu bakar dan proses lainnya yang tetap menggunakan tenaga masyarakat sekitar.

Diperlukan waktu sekitar satu jam dua puluh menit untuk bisa menghasilkan kualitas kopi yang bagus dengan kategori “dark” itu istilah yang saya dapatkan dari Pak Putu Ardana, nanti saya ceritakan lebih spesifik lagi tentang beliau dan sensasi menikmati “Blue Tamblingan Cofee” yang pernah terjual dengan harga fantastis sekitar sebelas juta perkilo.

Sehabis itu Pak Ketut mempersilahkan saya untuk melihat-lihat areal di sekitarnya, disana ada kebun cengkeh yang ditanami vanili dibagian bawahnya, berbagai macam jenis tanaman pangan lainnya, mirip sekali dengan Lumbung Pangan Keluarga yang saya miliki di Rumah. Memang tempat ini ditata dengan sangat baik, menurut bocoran dari Pak Wan panggilan akrab Komang Wirawan bahwa tempat ini rutin dikunjungi puluhan wisatawan dari berbagai penjuru dunia, mereka konon katanya sangat senang berada di kawasan pedesaan yang masih sangat asri dan asli, kehidupan masyarakat Bali yang begitu alami dengan laku kesehariannya. Jika ditelisik lebih dalam lagi, memang beralasan, parwisata itu adalah bonus dari laku keseharian masyarakat, itu sebabnya Bali berbeda dari daerah lainnya.

Waktu berlalu begitu cepat, lantas kami memutuskan untuk undur diri untuk melanjutkan perjalanan menuju Wanagiri, disana kami akan melihat lebih dekat lagi aktifitas masyarakat dalam berkebun kopi. Tidak lupa, sebelum pergi saya memesan kopi beberapa bungkus sebagai bentuk dukungan kami kepada geliat ekonomi kerakyatan yang menjadi kebiasaan kami di Koperasi Pangan Bali Utara. [T]

Tags: bulelengKoperasi Pangan Bali Utarakopipangan
Previous Post

Sasmitha Ayu

Next Post

Ingin Hilang Ingatan

Tobing Crysnanjaya

Tobing Crysnanjaya

Pegawai, petani, bapak rumah tangga. Kini sedang mengikuti kelas Creative Writing di Mahima Institute Indonesia

Next Post
Ketidakpastian Pandemi: Dukungan Psikososial Vs Teori Konspirasi

Ingin Hilang Ingatan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co