11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tubuh Tanpa Makan

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
May 26, 2020
inEsai
Atat Yang Bijaksana #1

ILustari tatkala.co | Nana Partha

19
SHARES

Bukan tanpa alasan jika Bhagawan Wararuci menyebut ucapan Bhagawan Byasa ada pada setiap ajaran. Baginya, ajaran Bhagawan Byasa seperti cahaya yang melenyapkan gelap. Terutama kegelapan pikiran. Konon Bhagawan Byasa tidak ada yang tidak diketahuinya, karena itu ia disebut mengetahui segalanya dan tanpa kebodohan [tan hana kapinggingnira]. Karena dari seorang Bhagawan yang demikianlah lahir ajaran, wajarlah jika orang yang demikian dihormati sebagai orang yang terpelajar. Yang dihormati, tidak hanya ajarannya tapi juga yang mengajarkan.

Bhagawan Byasa adalah satu dari sekian banyak nama-nama yang disebut-sebut dalam teks kuna. Konon, Bhagawan ini dilahirkan oleh seorang perempuan bernama Satyawati, sedangkan ayahnya bernama Bhagawan Parasara. Nama Parasara selain menjadi nama Bhagawan, juga nama salah satu Dharma Sastra. Apakah ada hubungan antara Bhagawan Parasara dan Parasara Dharma Sastra? Saya belum tahu soal ini, karena belum menemukan sumber-sumber yang bisa menjadi landasan pemikiran.

Satu hal yang penting bagi saya, adalah keterangan dari Bhagawan Wararuci bahwa Bhagawan Byasa dilahirkan di sebuah tempat bernama pulau hitam [Kresna Dwipa]. Sedangkan menurut banyak sumber, nama tempat seringkali juga menjadi nama orang atau sebaliknya. Dalam kasus ini, Bhagawan Byasa juga dikenal dengan sebutan Kresna Dwaipayana Wyasa. Itulah keterangan yang bisa kita dapat tentang Bhagawan Byasa yang dideskripsikan oleh Bhagawan Wararuci.

Byasa Wacana atau ajaran Bhagawan Byasa dipuji kemuliaannya bagai emas permata yang memenuhi daratan dan lautan. Hanya mereka yang berani menggali dan menyelam yang akan mendapatkan permata-permata mulia itu. Menurut Bhagawan Wararuci, isi Bharatakatha yang dikerjakan oleh Bhagawan Byasa adalah kematangan tentang rasa yang utama. Yang dimaksudkan sebagai rasa utama yang matang itu adalah pengetahuan yang super halus [rahasyajnana].

Rahasyajnana itulah yang menjadi sumber mata pencaharian bagi seorang Kawiwara [pinakopajiwana sang kawiwara]. Kawiwara berarti seorang penyair yang terkemuka. Dengan demikian, kita sampai pada pemahaman bahwa penyair adalah mereka yang menikmati rahasyajnana. Apakah yang dimaksud dengan rahasyajnana? Sampai pada pertanyaan itu, kita hentikan dulu sejenak. Saya ingin mengatakan, bahwa konsep kepenyairan yang demikianlah yang berlaku pada masa pustaka Sarasamuccaya tercipta. Konsep ini bisa saja telah berganti sesuai peralihan jaman. Tidak ada yang aneh dalam perubahan itu, karena segala yang ada di dunia ini, bergerak maupun tidak bergerak akan berubah.

Rahasyajnana sangatlah sulit untuk dijelaskan karena kerahasiaannya. Rahasia dalam hal ini berarti sangat halus, saking halusnya dia tidak bisa dipikirkan. Karena tidak terpikirkan, dengan singkat orang-orang lebih memilih untuk menyebutnya ‘memang demikian’ lalu selesai.

Mari kita tengok pustaka berjudul Sang Hyang Bedajnana untuk memetakan, apakah yang dimaksud dengan rahasyajnana ini. Bahkan menurut pustaka ini, jnana tidak hanya rahasia tapi sangat rahasia atau sangat halus [paramarahasya]. Kerahasiaannya dibagi menjadi dua, yakni rahasia dari jagat raya dan rahasia dari jagat kecil atau tubuh. Artinya, jnana merahasia di dua jagat itu. Oleh sebab itu, pustaka Sang Hyang Bedajnana menjanjikan bahwa orang-orang yang berhasil mengetahui rahasia di kedua jagat itulah yang akan mencapai alam Shiwa.

Untuk mengetahui rahasia dua jagat itu tadi, ada syarat yang harus dipenuhi. Syaratnya adalah menjadi Pandita. Syarat ini ditentukan dengan sangat jelas dalam pustaka Sang Hyang Bedajnana. Karena menurut pustaka tersebut, tubuh cahaya [dewa sharira] dan kelepasan [kamoktan] ditemukan [pinangguh] oleh sang Pandita. Mengenai hal ini, kita sudah bicarakan pada pembicaraan terdahulu tentang Diksa Widhi Widhana. Kalau tidak ingat, saya akan mengingatkan bahwa seseorang bisa disebut Pandita jika melakukan Lokika Karya yakni Diksa Widhi Widhana dan Parama Kaiwalya Jnana.

Sampai pada titik itu, syaratnya belumlah selesai. Selain menjadi Pandita, seseorang diwajibkan mengikuti syarat lainnya yakni menjadi murid. Saat menjadi murid pun, ada beberapa lagi syarat lainnya. Syarat-syarat itu ada beberapa, yakni setia [shrad-dadhano], menguasai indriya [jitendriya], menjalankan dharma [dharmatmo], menepati janji diri [wrata sampanno], dan berbakti pada guru [guru bhakti]. Setelah syarat-syarat itu terpenuhi, barulah seorang murid pantas diberikan pengetahuan berupa Sang Hyang Bedajnana.

Itulah sedikit penjelasan yang sangat tidak menjelaskan tentang rahasyajnana. Oleh sebab itu, berdasarkan pada penjelasan tadi, kita bisa mengetahui bahwa seorang kawiwara juga adalah seorang Pandita. Sekali lagi, itulah konsep ideal kepenyairan yang berlaku pada masanya.

Baiklah, sekarang kita kembali pada ucapan Bhagawan Wararuci yang sangat menghormati karya dan Bhagawan Byasa. Saking hormat dan kagumnya, Bhagawan Wararuci sampai-sampai mengatakan bahwa tidak ada pengetahuan yang tidak dilandasi oleh ucapan Bhagawan Byasa. Tentu saja ucapan itu tidak sepenuhnya benar, karena menurut nyatanya ada beberapa pengetahuan yang tidak bersumber dari Bharatakatha semisal Ramayana. Entah itu Ramayana karya Walmiki, atau Ramayana karya pujangga Bhati. Tetapi ungkapan ini jelaslah digunakan sebagai metafora untuk meninggikan kedudukan Bharatakatha.

Satu lagi metafora peninggian itu adalah seperti tubuh yang tidak akan pernah ada tanpa makanan dan minuman. Makanan dan minuman dalam metafora itu adalah Bharatakatha, sedangkan tubuh adalah ilmu-ilmu turunan yang lainnya. Perumpamaan itu digunakan dengan sangat tepat, sebab memang tubuh ini tidak akan dapat bertahan tanpa adanya makanan dan minuman. Meskipun, pada beberapa khasus ada yang mengatakan bahwa tubuh bisa bertahan dengan mengolah nafas.

Pernyataan itu jelaslah beralasan. Menurut satu pustaka, setidaknya ada tiga jalur utama dalam tubuh yang fungsinya untuk menyalurkan tiga hal yakni makanan, minuman dan udara. Saluran untuk makanan disebut anawaha. Berasal dari kata ana yang berarti makanan. Saluran untuk minuman bernama toyawaha. Sedangkan saluran untuk udara atau nafas adalah pranawaha. Ketiga saluran inilah yang disebut sebagai Tri Nadi. Di antara ketiganya, hanya saluran udara yang tetap berada di tengah. Sedangkan saluran makanan dan minuman, kadangkala berbeda antara pustaka yang satu dengan pustaka yang lainnya.

Perbedaan itu bisa ditemukan dimana saja, dalam pustaka apa saja jika dibanding-bandingkan. Bagaimana menjelaskan mengapa perbedaan itu ada, adalah sebuah kasus lain lagi yang sangat baik jika dicari penjelasannya secara bersama-sama dan dibagikan pada tiap orang yang benar-benar ingin tahu.

Nah, sampai disini dulu pembicaraan kali ini. Tapi di akhir tulisan ini, saya ingin mengemukakan sesuatu yang penting yang terus saja berkelindan di pikiran saya. Menurut pembicaraan tadi, kita tahu bahwa tiga unsur pokok pembentuk tubuh adalah nafas, makanan dan minuman. Di antara ketiganya, dalam berbagai macam pustaka, ada ajaran untuk meniadakan makanan dan minuman. Upawasa istilahnya dalam teks Siwaratrikalpa. Itu artinya, ada dua saluran yang diistirahatkan dalam tubuh. Sedangkan saluran tengah, yakni nafas tidak ditiadakan sama sekali. Tetapi dikendalikan dengan berbagai macam cara.

Kita mengenal kata Pranayama untuk pengendalian nafas itu. Artinya, nafas menjadi satu bagian yang penting untuk mempertahankan tubuh tanpa makanan dan minuman. Tidak hanya tubuh darah dan daging, tapi juga tubuh halus bernama pikiran.

Dan menurut suatu pustaka yang tidak saya katakan sumbernya, tubuh darah dan daging mirip sebuah kota dengan banyak pintu gerbang. Pintu-pintu itu, konon bisa terbuka dan tertutup asal orang punya kuncinya. Sama seperti Jnana, kunci dari gerbang tubuh itu disebut rahasya. Istilah lengkapnya kunci rahasya. Apa dan dimanakah kunci itu? [T]

Tags: filsafatrenungansastra
Previous Post

Sejarah Kesehatan dan Kebangkitan Nasional(isme) Indonesia

Next Post

Kisah Kaos Kaki di Kapal Pesiar

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Kerja di Kapal Pesiar, “Macolek Pamor” Dianggap Kaya

Kisah Kaos Kaki di Kapal Pesiar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Krisis Literasi di Buleleng: Mengapa Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Membaca?

by Putu Gangga Pradipta
May 11, 2025
0
Masa Depan Pendidikan di Era AI: ChatGPT dan Perplexity, Alat Bantu atau Tantangan Baru?

PADA April 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh laporan yang menyebutkan bahwa ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Buleleng,...

Read more

Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

by Karisma Nur Fitria
May 11, 2025
0
Animal Farm dalam Interpretasi Pemalsuan Kepercayaan

PEMALSUAN kepercayaan sekurangnya tidak asing di telinga pembaca. Tindakan yang dengan sengaja menciptakan atau menyebarkan informasi tidak valid kepada khalayak....

Read more

Enggan Jadi Wartawan

by Edi Santoso
May 11, 2025
0
Refleksi Hari Pers Nasional Ke-79: Tak Semata Soal Teknologi

MENJADI wartawan itu salah satu impian mahasiswa Ilmu Komunikasi. Tapi itu dulu, sebelum era internet. Sebelum media konvensional makin tak...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co