Di tahun-tahun sebelumnya, pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali boleh dikata diadakan dengan meriah. Ada malam grand final yang menampilkan para finalis dalam balutan pakaian formal dan pakaian adat Bali. Ada para pendukung setia mendukung finalis jagoan mereka. Ada juga duta-duta lain dari seluruh penjuru Bali yang hadir dan meramaikan acara. Tepuk tangan dan dan sorak sorai terasanya nyata. Segala jenis penghargaan bagi para juara langsung diserahkan di hari itu juga.
Namun, tahun ini, pemilihan berlangsung dengan sangat berbeda. Tak ada malam grand final, tak ada koreografi, tak ada penyerahan penghargaan secara langsung. Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali 2020 dilakukan secara daring, mulai dari pembekalan sampai penilaian. Grand final pemilihan pun disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Duta Bahasa Provinsi Bali 2020 pada Jumat, 22 Mei 2020.
Tentu saja, segala sesuatu pelaksanaannya disesuaikan dengan teknis yang mengikuti ketentuan Balai Bahasa Bali. Hal ini menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud nomor 25492/A.AS/HK/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Berbeda rasanya dari pemilihan di tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, karena pandemic Covid-19, maka kami Balai Bahasa Bali dan Peguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali mengadakan acara daring pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2020,” tutur I Made Bayu Mahardika, Ketua Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali.
Ia juga memberikan beberapa pesan kepada sobat Bahasa. “Sebagai insan pemuda, mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia, dan tetap menjunjung tinggi kebersamaan. Jangan lupa utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Salam literasi.”
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum S.Ag., M.Ag, dalam sambutannya mengatakan pemilihan tahun ini sangatlah istimewa karena segala rangkaian kegiatannya dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi Zoom. “Alhamdulilah, rangkaian tersebut dalam berjalan lancer tanpa halangan yang berarti. Bahkan kalau saya lihat dan saya amati, justru para finalis sangat antusias, kreatif, dan inovatif.” Ujarnya.
Beliau juga mengatakan pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2020 diharapkan dapat membangkitkan minat generasi muda dan mencari tunas muda yang berwawasan luas, memiliki disiplin yang tinggi dalam berbahasa, yang tahu kapan harus berbahasa daerah, kapan harus berbahasa Indonesia, dan tahu kapan harus berbahasa asing.
“Dan yang terpenting adalah menjadikan duta bahasa terpilih nanti mendampingi Balai Bahasa Bali sebagai ikon yang dapat memengaruhi lingkungannya untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memiliki kreativitas dan inovasi-inovasi andal dalam mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, Bahasa ilmu pengetahuan, dan bahasa pergaulan internasional,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, beliau mengajak seluruh finalis untuk berdoa memohon kepada Tuhan yang Maha Esa agar Covid-19 segera berakhir.
Grand final pemilihan yang disiarkan secara langsung tersebut merupakan penilaian tahap akhir dari seluruh rangkaian pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2020, melibatkan tiga pakar bahasa sebagai tim juri utama, yaitu Toha Machsum S.Ag., M.Ag selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Dr. I Made Madia, M.Hum., dan Dr. IGAA Mas Tri Adnyani S.S., M,Hum dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana.
Mereka menilai 20 orang finalis yang bersaing memperebutkan predikat juara, terdiri dari 10 orang finalis putra dan 10 orang finalis putri. Sebelumnya, mereka terpilih menjadi finalis setelah mengikuti serangkaian penilaian, mulai dari seleksi administrasi sampai uji kompetensi kebahasaan dan wawancara. Setelah terpilih, mereka dimantapkan lagi dengan pembekalan dan tes Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI), Uji Kemahiran Berbahasa Asing (UKBA) dan Uji Kemahiran Berbahasa Daerah (UKBD), serta tes bakat dan debat. Setelah melalui berbagai tahap penilaian, I Komang Heryawan Trilaksana dan Ni Luh Putu Trisna Yunita Sari akhirnya terpilih untuk menyandang gelar Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2020. Keduanya berhasil menyisihkan 18 orang pesaing lainnya dan berhak untuk mewakili Bali ke ajang nasional.
Ketua Panitia Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali 2020, I Gusti Ngurah Teja Tri Wahyudi berharap Duta Bahasa Provinsi Bali 2020 terpilih dapat memberikan yang terbaik, seperti merepresentasikan Duta Bahasa Provinsi Bali di ajang pemilihan Duta Bahasa Nasional dengan maksimal dan optimal, serta dapat mengemban tugas selama satu tahun ke depan untuk meyukseskan program kerja bersama Balai Bahasa Bali dan Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali.
“Kedepannya kami berharap pemenang dan finalis lainnya dapat menjadi contoh atau panutan bagi generasi muda Indonesia dan generasi muda Bali untuk senantiasa menerapkan Tri Gatra Bahasa, serta dapat menyosialisasikan pentingnya budaya literasi, penggunaan bahasa dalam ruang publik, dan isu-isu kebahasaan yang patut diketahui dan dipahami oleh generasi muda,” ujarnya.
Tidak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh panitia yang sudah memberikan sumbangsih, pikiran, tenaga bahkan materi mereka dalam menyukseskan pemilihan tersebut. “Acara ini tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada semangat dan totalitas dari teman-teman panitia, dukungan dari para finalis, serta masukan dari kakak-kakak Paguyuban Duta Bahasa di tahun-tahun sebelumnya. Saya sangat bangga dengan kerja keras dan dukungan semuanya hingga acara ini terlaksana dengan lancar dan sukses.”
Bukan Kaleng-Kaleng
I Komang Heryawan Trilaksana, lulusan Fakultas Hukum Universitas Udayana, tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menyandang gelar juara dan menjadi Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2020. Baginya, finalis lain yang menjadi saingannya juga sangat hebat dan berbakat. Keikutsertaannya dalam pemilihan tersebut bermula saat ia menyaksikan ajang pemilihan yang sama di tahun sebelumnya, saat ia memberi dukungan kepada salah seorang rekannya yang menjadi finalis dan ikut bersaing menjadi pemenang. Saat itulah, ia tertarik dan bertanya kepada rekannya tentang segala sesuatu terkait pemilihan Duta Bahasa Provinsi Bali. Sampai akhirnya, di tahun 2020 ini, ia mendaftarkan dirinya. Ia mengikuti seleksi dari awal, dari melengkapi seluruh berkas, membuat karangan argumentasi, sampai ke tahap wawancara dan lolos menjadi finalis.
“Selain saya, ada banyak peserta lain yang mendaftar, dan saya juga tidak menyangka lolos menjadi finalis. Awalnya saya kiri persaingan akan sangat panas, karena saya rasa finalis lain juga tak kalah hebat. Ternyata persaingan antarfinalis penuh dengan kekeluargaan. Kami saling mendukung satu sama lain. Itulah salah satunya yang membuat saya tampil maksimal.” tuturnya
Menjadi Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2020 boleh dikatakan sebagai prestasi yang baru bagi pria kelahiran 25 April 1997 tersebut dan menambah deretan prestasi yang pernah ia raih. Sebelumnya, Hery pernah menyandang gelar sebagai Runner Up Bagus Badung 2019, Juara 1 sekaligus meraih saksi dan/atau ahli terbaik dalam ajang National Moot Court Competition Piala Bulaksumur IV Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Juara 3 lomba esai se-Bali dalam rangka Pekan Iustitia III Fakultas Hukum Universitas Udayana, Juara 3 Defile dalam rangka dies natalis ke-53 Universitas Udayana dan Juara 2 LKBB PPI Kabupaten Badung tahun 2014. Meski pernah menyabet berbagai prestasi dan menjadi Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2020, ia tetap menjadi pribadi yang ramah dan rendah hati. “Saya masih perlu banyak belajar. Ayo kita belajar sama-sama,” imbuhnya.
Lain lagi dengan Ni Luh Putu Trisna Yunita Sari, seorang mahasiswi Politeknik Negeri Bali, Jurusan Administrasi Niaga, Prodi Manajemen Bisnis Internasional yang juga terpilih sebagai Duta Bahasa Provinsi Bali Tahun 2020. Ia justru harus disuguhkan dengan pilihan yang sulit antara mengikuti karantina atau mengikuti ujian tengah semester di kampusnya. Sebab, keduanya berlangsung pada saat yang bersamaan. Ia merasa diuji, dituntut untuk bisa membagi tenaga, waktu, dan pikiran. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengikuti ujian susulan selepas karantina dan pembekalan.
Sama seperti Hery, ia juga tidak pernah menyangka bisa menjadi pemenang dalam ajang pemilihan tersebut. Ia hanya optimis untuk menampilkan yang terbaik, tidak ambisius untuk menjadi juara. Karena itulah, ia sangat bersyukur telah dipercaya untuk mengemban amanah yang sangat luar biasa dengan membawa nama Bali di tingkat nasional nantinya.
Deretan prestasi yang pernah diraihnya tentu tidak dapat diragukan. Ia pernah menyandang predikat sebagai Juara Harapan 1 Master of Ceremony Business Administration Competition VI Politeknik se-Indonesia di Politeknik Negeri Samarinda Tahun 2019, Juara 1 Master of Ceremony Business Management Competition V Tahun 2019, Pemenang Nominasi Best Photo dalam Acara Public Speaking Class “Speak Up With Confidence” Tahun 2019, Pemenang Nominasi Favorite MC dalam Acara Master Class Public Speaking Bali Tahun 2019, Juara 2 Lomba Master of Ceremony Business Management Competition IV Tahun 2018, Juara 1 Lomba Drama dalam Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa PNB Tahun 2017, Best Photo Contest dalam Lomba Happy Acting Competition Memperebutkan Piala Wagub Provinsi Bali Tahun 2017.
Selain itu ia juga meraih Mendali Superior Bidang Lomba Billingual Secretary pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional XXV di Kota Surakarta Jawa Tengah Tahun 2017, Juara 1 Mata Lomba Billingual Secretary serangkaian Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) Tingkat Provinsi Bali Tahun 2017, Juara 2 Lomba Dharma Wacana serangkaian HUT WHDI Ke-29 Tahun 2017, Juara 3 Olimpiade Agama Hindu ke-11 Tingkat Provinsi Bali Tahun 2016, Runner UP II Jegeg Tabanan 2016 dalam Ajang Pemilihan Duta Pariwisata dan Budaya Jegeg Bagus Tabanan, Presenter Jegeg Terbaik Tahun 2016, Juara 1 Lomba Dharma Wacana pada Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) se-Kabupaten Tabanan Tahun 2016.
Bagi Trisna, salah satu kunci pencapaiannya saat ini adalah selalu menjadi diri sendiri. “Salah satu poin penting yang saya lakukan adalah menjadi diri sendiri, bagaimana saya bisa merepresentasikan diri saya yang sesungguhnya,” ujarnya. [T]