28 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Era New Normal

Putu Arya Nugraha by Putu Arya Nugraha
May 18, 2020
in Esai
151
SHARES

“Saat ini kami mempertimbangkan langkah transisi, kami harus mengakui bahwa tidak ada kemenangan yang cepat diraih. Kompleksitas dan ketidakpastian ada di depan, kita memasuki periode di mana kita mungkin perlu menyesuaikan langkah-langkah dengan cepat.” — (Direktur Regional WHO untuk Eropa Henri P. Kluge)

Virus Corona belum juga mau berdamai, apalagi menyerah. Maka sepertinya manusialah yang akan mengusulkan perdamaian, atau jangan-jangan telah menyerah? Maka wajarlah, terlontar pernyataan merendah dari badan kesehatan dunia (WHO) tersebut. Sebagai institusi tertingggi di bidang kesehatan dan penyakit, WHO seakan-akan mewakili kata hati setiap insan di bumi saat ini.

Sebetulnya ada negara yang telah menang melawan Covid-19 yaitu Vietnam dengan jumlah kematian nol orang. Kasus terakhir ditemui di Hanoi pada 13 Februali lalu, artinya tiga bulan tanpa kemunculan kasus baru dan ini sungguh mencengangkan telah terjadi di sebuah negara yang berbatasan langsung dengan China, negara episentrum wabah. Namun sayang sekali, hal ini tidak terjadi di sebagaian besar negara-negara di seluruh dunia yang terjangkit. Orang-orang telah mulai kebal, bukan terhadap virus yang sangat membingungkan ini, namun akan rasa takut yang telah beradaptasi. Rasa sakit kini telah bergeser ke wilayah ekonomi dengan taksiran kerugian dunia mencapai sembilan triliun dolar Amerika. Manusia memang terlatih melawan penyakit namun belum terbiasa melakoni kemiskinan.

Artinya hidup harus kembali bergerak. Pasar mulai melapak kebutuhan manusia. Hotel dan spa membuka pintunya untuk memanjakan kaum penjelajah dan pelancong. Gerbong kereta api bergerak dan deru pesawat terbang mengangkasa membangunkan manusia dari tidurnya untuk kembali mengejar target mereka. Pada saat yang sama, virus SARS-Cov-2 pun masih bertebaran di mana-mana, karena sejatinya ia memang tak mungkin rasanya dimusnahkan.

Sebagai jasad renik yang sedemikian sederhana, hanya terdiri dari satu atau dua untaian protein yang mengandung materi genetik (RNA), berukuran 0,000001 mm, bagaimana cara kita menghancurkannya? Bukankah dengan ukuran sekecil itu mereka telah lebih daripada hancur? Sebuah kehancuran yang menghancurkan. Mungkin saja vaksin dan anti virus, yang secara teoritis dapat menyudahi segalanya dengan sempurna, namun faktanya tidak. Satu-satunya pilihan pada akhirnya adalah manusia hidup bersama Covid-19. Mirip dengan kita juga telah hidup bersama TBC, HIV, demam berdarah atau virus influensa yang lain. Tingkat penyebaran yang begitu cepat dan menghasilkan jumlah kematian yang masih besar, menimbulkan resistensi dan kritik tajam di kalangan dokter dan praktisi kesehatan lainnya akan ide berdamai ini.

Entah apa yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, sepertinya tuan Kluge benar, yang ada adalah sebuah ketidakpastian dan kerumitan. Itulah yang telah dialami menteri perhubungan kita, bapak Budi Karya Sumadi, yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, saat dievaluasi ulang ternyata terdekteksi masih terinfeksi virus dari pemeriksaan PCR. Hal yang sama pun kami alami sebagai team Covid-19 di RSUD Buleleng/RS Pratama Girimas. Salah seorang pasien Covid-19 kami, dirawat hampir selama 40 hari dengan hasil swab yang sering berubah-ubah positif dan negatif.

Dalam masyarakat pun terjadi hal-hal yang terkesan janggal, misalnya kejadian di kabupaten Bangli, seorang wanita tua yang berprofesi sebagai buruh nyuun (memikul barang di atas kepala), ditemukan positif Covid-19 dan telah menjadi sumber penularan. Padahal yang bersangkutan dipandang jauh dari kemungkinan terinfeksi virus Corona yang berasal dari luar negeri ini. Namun dalam penelusuran, didapatka telah terjadi kontak dengan kerabatnya yang seorang pekerja migran. Ketiadaan gejala pada sebagian besar pengidapnya membuat penularan lebih mudah terjadi karena pengidap cenderung bersosialisasi.

 Sepertinya memang bakal terjadi sebuah era new normal, yang disebabkan oleh virus yang new abnormal. Akan terjadi berbagai tradisi baru yang mungkin lam-lama akan menjadi hal biasa. Bayangkan saja, situasi tak mudah saat kita mulai memakai kloset duduk. Namun saat ini, kloset jongkok hampir sudah tak ada lagi dalam masyarakat. Perubahan bisa terjadi dari sebuah rencana yang tertata rapi namun dapat saja terjadi tiba-tiba dan tak terencana tanpa persiapan, sebuah jalan damai. Wanita tak dapat lagi memamerkan pesona bibirnya sebagai daya tarik erotika dan bergeser pada kerling matanya.

Ini lantaran masker yang harus kita pakai dalam keseharian guna mencegah infeksi Covid-19. Kebiasaan antre yang sejak dulu begitu sulit diterapkan tampaknya kini menjadi sebuah kebutuhan setiap orang. Orang-orang akan menyediakan termometer di rumah masing-masing dan tentunya hand sanitizer yang akan selalu dibawa kemana-mana. Setiap siswa pun akan terbiasa belajar secara on line yang mebuatnya lebih cekatan menjajal era digital ini. Hal serupa sebetulnya sudah terjadi terkait kehadiran penyakit-penyakit sebelumnya. Misalnya protokol vaksinasi sebagai sikap hidup berdampingan dengan virus hepatitis B atau rekomendasi kuat memakai kondom akibat kita hidup bersama virus HIV.

Era new normal dapat saja akan menjadi sebuah realitas, namun alam bawah sadar kita sejujurnya ingin kembali pada kehidupan biasa yang dulu. Menikmati kesempurnaan seorang wanita yang dilukis oleh bibirnya yang indah. Bertemu kawan dalam kedekatan ragawi yang hangat atau kerinduan para siswa akan sekolahnya yang meski gedungnya telah usang namun selalu memberi pengalaman baru dalam belia hidupnya. [T]

Tags: covid 19kesehatanNew Normalvirus
Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Esai

Monolog “Dor” Dalam Perspektif Pribadi – Catatan Sutradara, Sebelum Pentas…

DULU menonton monolog itu membosankan, saya kerap selektif memilih siapa pemainnya, barulah membulatkan tekad untuk menyaksikan pementasan. Kalau terpaksa menonton, ...

February 2, 2018
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Bujo, Lelaki Pemburu Kiamat

Cerpen: Komang Astiari APAKAH kiamat itu benar benar nyata? Jika iya jawabnya,maka bagaimana engkau melukiskannya? Barangkali kemunculan kiamat itu bak ...

February 2, 2018
Suasana pembukaan pameran karya Pelukis I Ketut Suasana (42) yang akrab disapa “Kabul”  di Puri Anom Jl. Gunung Agung 5 Dajan Peken, Tabanan, Minggu 9 Februari 2020,
Ulasan

Tarian Garis, Tarian Alam I Ketut Suasana Kabul

Pelukis I Ketut Suasana (42) yang akrab disapa “Kabul” menggelar pameran tuggal di Puri Anom Jl. Gunung Agung 5 Dajan ...

February 10, 2020
Esai

Untuk Rekan Guru “Sekolah Tidak Favorit” – [Kisah Lain PPDB Zonasi]

“Sepertinya malam ini saja raga bisa gabung. Besok sudah sekolah lagi. PPDB sudah mulai,” kata temanku setelah beberapa lama terdiam ...

July 2, 2019
Bagian lukisan Nyoman Erawan, END OF YEAR DIALOGUE#Desember#2015.
Puisi

Ferry Fansuri# Maukah Kau Cangkokkan Syaraf Gembira itu di Otakku?

LIDAHKU SENJATAKU Lidahku ini konon penyambung luka Lidahku ini rumor penggerak massa Lidahku ibarat pisau yang menghujam Lidahku itu yang ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Moch Satrio Welang dalam sebuah sesi pemotretan
Kilas

31 Seniman Lintas Generasi Baca Puisi dalam Video Garapan Teater Sastra Welang

by tatkala
January 27, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
dr. Putu Arya Nugraha, penulis, yang juga Direktur RSUD Buleleng, divaksin, Rabu 27 Januari 2021
Esai

Berbagai Kekeliruan Tentang Vaksin

by Putu Arya Nugraha
January 27, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1363) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (312) Kiat (19) Kilas (193) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (330)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In