24 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

Obrolan Mahasiswa Matematika dan Sales Obat: Apa Artinya Dosis 3×1?

Wahyudi Prasancika by Wahyudi Prasancika
April 24, 2020
in Esai
23
SHARES

Saya hendak membagikan sedikit catatan mengenai obrolan saya dengan seorang teman yang kebetulan saat ini bekerja menjadi seorang sales obat dari sebuah perusahaan farmasi. Obrolan ini terjadi begitu saja, mengalir dalam candaan dan pertanyaan-pertanyaan konyol yang saya keluarkan.

Ini terjadi hari Kamis, 23 April 2020 saat semua orang menjadi lebih peduli soal kesehatan karena pandemi Covid-19 termasuk juga saya. Saya jadi ingat beberapa pikiran konyol saya dari pengamatan yang terjadi di lingkungan saya soal obat dan kesehatan. Munculah pertanyaan yang kira-kira seperti di bawah.

Bagaimana obat dengan dosis 3×1 bekerja dalam tubuh?

Seringkali orang tidak mengikuti dosis yang diberikan ini. Misalnya, pagi hari meminum obat efeknya sudah lebih baik, siang meminum obat dan sudah terasa sehat, untuk malam tidak minum obat lagi. Selain itu, obat yang tersisa bisa ditabung sebagai langkah penghematan obat (kalau sakit bisa tidak membeli lagi). Toh juga sudah sehat.

Tetapi dari obrolan ini teman saya bercerita untuk salah satu obat kira-kira seperti ini kerjanya,

  • Obat pertama yang masuk ke tubuh akan membuat bakteri (penyebab penyakit) dalam tubuh pusing. Maka dari itu seringkali kita sudah ada efek lebih baik setelah obat pertama.
  • Obat kedua yang masuk ke tubuh akan membuat bakteri pingsan. Efeknya makin baik, seolah sudah sehat.
  • Obat ketiga yang masuk ke tubuh barulah membunuh bakteri ini. Efeknya jelas untuk menghilangkan bakteri penyebab penyakit ini agar sembuh.

Lantas bagaimana bahayanya ketika tidak mengikuti dosis atau misalnya berhenti saat obat kedua? Saat kita berhenti meminum obat ketika bakteri hanya pingsan (karena kita pikir tubuh sudah sehat), maka ada kemungkinan bakteri ini membentuk sistem imun yang lebih kuat dan bisa bertahan lebih lama di tubuh. Dengan kata lain obat yang sebelumnya diberikan akan tidak mempan lagi.  Jadi malah makin parah.

Bagaimana pengaturan waktu minum obat dengan dosis 3×1?

Ketika obat diberikan, informasi pengiringnya seringkali hanya sebatas berapa kali sehari dan apakah sesudah/sebelum makan. Dalam obrolan ini, kita mengambil contoh dengan dosis 3×1.

Sebagai seorang mahasiswa matematika dan sejak dulu memang tertarik dengan hitung-menghitung, saya pernah berpikir jika 1 hari ada 24 jam, dengan dosis 3×1 maka akan ada jeda 8 jam untuk setiap meminum obat.

Jika pertama saya meminum pukul 7 pagi, maka yang kedua seharusnya pukul 3 sore dan yang ketiga seharusnya pukul 11 malam. Tetapi, walaupun saya sudah menghitung sedemikian, tetap saja saya meminum obat sesuai perintah orang tua (takut dimarah juga) yaitu saat saya selesai makan (pagi, siang, sore/malam). Jeda antara meminum obat pertama, obat kedua dan obat ketiga jelas tidak teratur.  Tetapi apakah ini menjadi masalah ketika jamnya tidak teratur? Dari obrolan ini ternyata ada logika bahwa tidak teratur meminum obat bisa menjadi salah.

Ketika obat bekerja dalam tubuh dalam 5 jam, dan jika sebelum 5 jam kita sudah masukkan obat lagi maka logikannya dalam tubuh akan ada dosis yang berlebihan. Efek overdosis yang serem-serem adalah penyebab kematian. Tapi saya tidak tahu ini berlaku untuk obat apa saja, hehe.

Jika logika dalam menerjemahkan 3×1 ini sesederhana yang penting 3 kali dalam sehari, mungkin akan kacau. Semisal kita minum di jam 8 pagi, 11 siang dan mungkin jam 1 siang, maka bagaimana obat itu bekerja dalam tubuh? Tetapi karena tidak disampaikan aturan waktu, ini menjadi hal yang dibenarkan karena 3 kali dalam sehari. Tetapi saya pikir ini tidak sesederhana itu dan perlu keterangan tambahan dari yang mengerti.

Kebiasaan-kebiasan ini sangat dekat dengan lingkungan saya atau mungkin pembaca juga. Jika sebelumnya keliru mungkin elok untuk diperbaiki. Ucapan terima kasih saya pribadi sampaikan untuk dokter/bidan yang telah memberikan intruksi lengkap hingga jam meminum obatnya. Juga menjadi rekomendasi nih buat dokter/bidan yang masih belum rinci memberi keterangan.

Ketakutan saya, karena sudah lumrah (walaupun salah), kebiasaan ini malah dibenarkan. Obrolan ditutup dengan kalimat pemberian obat haruslah obat yang tepat, dosis yang tepat, dan sosis yang tepat (Kata teman saya karena dia baca di rumah sakit). Setelah itu saya googling ternyata ada lebih banyak indikator lainnya yang harus diperhatikan juga dalam pemberian obat ini selain tiga aspek yang telah disampaikan. Tetapi jelas bahwa ada waktu yang tepat yang seharusnya dipenuhi. Untuk pembaca yang kebetulan mengerti soal kesehatan, semoga dimaklumi tulisan ini.

Jadi sekiranya itu catatan dari obrolan saya si orang awam dengan teman saya seorang sales obat. Semoga bermanfaat dan tetap jaga kesehatan semua. [T]

Tags: kesehatanmatematikaobat
Wahyudi Prasancika

Wahyudi Prasancika

Mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika di Undiksha, pemain teater, sedang belajar menulis

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
IG @matanajwa
Opini

Kartu Kuning dan “Copy” Sana “Paste” Sini

RIBUT-RIBUT soal kartu kuning dari seorang mahasiswa UI untuk Presiden Jokowi sesungguhnya tak menarik perhatian gamer Mobile Legend semacam saya. ...

February 9, 2018
Wayan Redika, Bunga Jepun, 2003, Oil on Canvas, 60x50cm
Puisi

AAN Anggara Surya# Bercerita, Jalan, dan Rindu

  BERCERITA   Aku menemukan ibuku di masa lalu Yang memaksaku menjadi ayah masa lalu Aku teringat cerita ibuku masa ...

February 2, 2018
Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha
Esai

Apakah Industri E-commerce Punya Peluang Bagi Pekerja Seni?

Berbagai golongan masyarakat yang telah nyaman bekerja secara tradisional sebagai karyawan di gedung-gedung perkantoran, pabrik, hingga perusahaan besar yang dirumahkan ...

May 14, 2020
Foto: Istimewa
Opini

“Ngayah” adalah “Game” untuk Menunjukkan Kehebatan Orang Tua?

MENJELANG Hari Galungan biasanya banyak warga adat menggelar karya gede di Pura. Karya Gede di sebuah Pura merupakan hari yang ...

February 2, 2018
Esai

Smarandhana Festival Musik Kolaborasi, Lanjutkan Pengabdian Tokoh Sepuh Musik Pop Bali

  SEKITAR tahun 1980-an, Pesta Kesnian Bali (PKB) memiliki sejumlah pertunjukan primadona yang selalu mendapatkan penonton melimpah. Salah dua yang ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi tatkala.co [diolah dari sumber gambar di Google]
Esai

Skenario Besar di Balik Tambahan Lirik Lagu “Bintang Kecil” di Bali | Meli tipat sing ada dagang

by Gede Gita Wiastra
January 24, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1356) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In