9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pandemi Corona atau Pandemi Kesenjangan Sosial? – [Catatan dari Ibukota]

Edo Hary PurnawanbyEdo Hary Purnawan
April 21, 2020
inEsai
Pandemi Corona atau Pandemi Kesenjangan Sosial? – [Catatan dari Ibukota]

Ilustrasi foto: penulis

16
SHARES

Hari-hari berlalu hidup ditengah wabah Corona yang kian berpandemi. Aku tak melihat ada kekhawatiran akut di lingkungan ku. Jika setiap pagi aku melihat ramai orang belanja sayur, dan membeli bubur ayam buat sarapan. Ya pagi ini juga tak ada beda. Sama seperti hari hari biasa.

Angka pasien yang terjangkit diberitakan selalu bertambah, angka kematian yang terus disiarkan, bahkan peta sebaran Covid-19 juga semakin jelas memerahkan Jakarta seperti hanya tulisan di poster, yang dibaca lalu diabaikan. Mereka di lingkunganku justru seperti tak pernah ambil pusing.

Mereka tetap hidup seperti biasa, beraktivitas di luar rumah seperti biasa, dan tak di rumah saja. Apa mereka tak tau atau tak mau tau dengan peraturan pemerintah? Mereka sepertinya tidak takut. Seharusnya mereka takut. Setakut istriku, yang takut aku membawa virus ke rumah dan menulari seisi rumah.

Kekhawatiran mereka justru menjelang bantuan yang mulai didengungkan dan disebar oleh pemerintah. Mereka khawatir tak mendapat jatah. Bahkan, belum dibagikan saja sudah banyak yang mengoreksi. Pesimis, dan merasa tak akan mencukupi. Omongan tak puas sering didengar istri, dari ibu-ibu sekitar saat berbelanja sayur di warung.

Ya di kalangan bapak-bapak juga sama, di grup whatsapp RT tiap hari mereka menertawakan isi dompet, dan terus memantau sejauh mana pendistribusian sembako oleh pemerintah.

Mereka justru marah jika mereka tak kebagian atau kemahalan untuk membeli kebutuhan pokok. Apalagi sampai tak kebagian bantuan sembako. Yang sudah dapat pun masih protes, karena tak ada uang tunai di paket yang sudah di dapat. Mereka merasa pemerintah sok tahu, dan menyamaratakan. Satu keluarga yang isinya 10 orang justru beda kebutuhan dengan yang isinya hanya 4 orang. Tak bisa sama-sama menerima sekantong beras. Mereka sangat takut kelaparan dari pada harus terpapar virus yang mematikan seperti Corona.

Tak bisa disalahkan memang, jika mereka tetap berada di luar. Mereka tak bisa berdiam diri di rumah tanpa penghasilan. Saat dirumahkan mereka bingung besok mau makan apa.

Bagiku, analisaku, mungkin analisa banyak orang. Ini sebagai wujud ketidaksiapan kita menghadapi Corona. Mulai dari Pemerintah dan rakyat semua tidak siap. Semua sama-sama menganggap enteng. Wajar kalau masyarakat tak mengindahkan, sama halnya waktu Negara kita di warning negara luar. Pemerintah juga tak mengindahkan, bahkan ada pejabat pemerintah yang menganggap sepele. Salah satunya yang melucu waktu itu positif Covid-19.

Pandemi Corona, membuka tabir Pandemi kesenjangan sosial. Kebijakan yang dibuat tak siap untuk melindungi mereka yang terhimpit kesulitan ekonomi. Aku tak terlalu ambil pusing ekonomi global merosot karena Corona, harga minyak mentah anjlok, atau banyak perusahaan yang akhirnya terpukul imbas Corona. Karena mereka tetap punya banker uang buat bertahan. Ribuan di PHK tak masalah. Ribuan mantan karyawannya kehilangan arah hidup karena tak bekerja tak dirisaukan.

Semua kebijakan dibuat agar mereka tetap bertahan. Mereka yang selalu di level terendah ya harus menerima. Toh urusan kesejahteraan masyarakat ada di tangan pemerintah. Sementara, pemerintah juga tak siap menghadapi gelombang pemerosotan ekonomi yang bertubi-tubi.

Jelas Corona membuka tabir, tabir dimana kesenjangan sosial terlalu curam. Ini harus segera disadari. Karena Corona, tak mengenal kaya dan miskin. Bedanya yang kaya sudah siap dengan tembok tebal finansial, sehingga mereka bisa hibernasi di rumah sambil menunggu musim semi berakhirnya Corona. Si miskin tetap harus berjalan walau tertatih dan sulit mengais rezeki, karena si kaya sudah tak lagi menyisihkan uangnya untuk membantu si miskin. Mereka takut kehabisan uang dan temboknya runtuh hingga terpapar Corona. Lucunya logika yang begitu sebenarnya kesalahan terbesar.

Mereka tak belajar dari film Residen Evil. Saat seisi kota menjadi zombie sudah tak bisa dibedakan mana yang kaya mana yang miskin. Isinya semua mahluk tak berjiwa, yang haus untuk memakan siapa saja yang sehat.

Pemerintah harus sadar. Jangan seperti si kaya yang membangun tembok dengan dalih menstabilkan ekonomi. Ekonomi tak akan stabil jika pandemi kesenjangan sosial ini belum dibenahi. Amankan hidup mereka, lakukan dengan total. Kuras pikiran tenaga untuk membuat mereka tak pusing jika dipaksakan untuk tetap di rumah. Jangan tunggu mereka berteriak-teriak kelaparan baru tergerak melihat stok beras dan keuangan negara.

Jangan anggap pembagian sembako satu-satunya cara yang paling benar. Amankan mereka dengan memagari pengeluaran mereka. Buat mereka tak pusing dengan tagihan, buat mereka bisa menyimpan uangnya untuk bertahan. Kompak untuk tak membangun tembok, tapi bangun pundi pundi pertolongan. Jangan tarik uang mereka, tapi berikan mereka waktu untuk bisa bertahan. Setelah itu jika ada yang ingin diberikan dalam bentuk sembako, itu baru bisa dilakukan.

Semuanya akan di rumah saja, jika beras cukup, susu anak cukup, dan ada lauk pauk yang segar dan meningkatkan imun tubuh. Semua akan bekerja dari rumah, jika memang bisa mendapatkan uang hanya dengan menggunakan jempol di handphone. Semua anak-anak akan belajar dan bermain di rumah saja, jika para orang tua memang sudah berada di rumah.

Jangan membangun tembok dan memaksa semua orang tinggal di rumah. Menegur mereka yang tak nurut, mengusir dan membubarkan mereka yang mengerumuni sumber rejeki. Karena itu sama saja abai dan membunuh diri sendiri.[T]

Tags: covid 19DKI Jakartakesenjangan sosialvirus corona
Previous Post

Kesetaraan Gender: Evolusi Sebuah Ideologi

Next Post

Kusamba dan Lain-lain

Edo Hary Purnawan

Edo Hary Purnawan

Lahir di Pontianak, sempat merantau ke Jakarta, Surabaya, Bali, dan kini terdampar kembali di Jakarta. Menjadi video jurnalis di sebuah stasiun TV nasional sembari giat belajar menulis

Next Post
Kekuasaan

Kusamba dan Lain-lain

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co