22 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai

Wei Ji, Bahaya & Peluang – [Catatan Kecil Pengusaha Muda]

Gede Subianta Eka Kresnawan by Gede Subianta Eka Kresnawan
April 11, 2020
in Esai
166
SHARES

Mendadak kata ini menjadi menarik bagi saya selepas baca buku Taipan karya William Yang. Hebat bener kaum Tionghoa membuat kosakata dalam tata bahasanya. Ceritanya bagaimana, ya kurang paham, Boss. Perlu buka literasi tentang sejarah sastra China itu. Nah saya tidak akan bahas itu. Kita akan cerita bagaimana Wei Ji itu sendiri dalam realitanya di lapangan.

Wei Ji itu artinya “krisis” dalam kosakata China. Kata ini merupakan gabungan dari ‘Wei’ (bahaya) dan ‘Ji’ (peluang). Artinya dalam setiap krisis selalu tersimpan peluang. Di saat ketika orang-orang sedang berkutat dengan impact yang disebabkan olek krisis, kaum Tionghoa sudah memikirkan ‘peluang’ apa yang ada di krisis ini.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencari uang saat krisis terjadi? Cuan ada dimana? Mereka bergerak dan berkomunikasi untuk saling sharing ini bisnis akan seperti apa dan bagaimana bisa lepas dari krisis ini.

Disaat yang lain sibuk mengeluh akan lambatnya perekonomian sekarang gara-gara wabah Virus Corona, maka di saat yang bersamaan ada orang lain yang memahami Wei Ji ini juga sedang berpikir dengan perspektif yang berbeda. Orang-orang ini berpikir taktis untuk melewati masa ini dan bersiap untuk menangkap peluang bisnis yang ada selepas badai berlalu.

Di saat ada yang sibuk menyalahkan pemerintah begini begitu hingga salesnya jadi drop, namun ada lainnya yang fokus pada solusi dan memantau pergerakan di sekelilingnya. Mereka tak gentar akan badai yang ada karena mereka paham apa yang harus dilakukan.

Leluhur orang China sudah mewariskan konsep yang bagus untuk kita teladani juga konsepnya. Ini bukan soal China atau apa. Saya tidak sedang meninggikan suku tertentu. Tidak sama sekali. Namun saya ajak para sahabat saya untuk belajar dari segala bidang. Kalo ada yang good, ya diserap dan dipraktekkan, Boss. Di saat mengetahui kata Wei Ji, saya langsung membayangkan para sahabat saya yang keturunan Tionghoa sedang kongkow dengan topik kangtaw sekarang ada di bisnis apa.

Jadi kalau warga keturunan Tionghoa itu rata-rata sukses di bisnis, ya memang karena konsep berpikir mereka sudah disiapkan untuk mitigasi resiko seminim mungkin. Bagaimana caranya ngga amsyong tapi bisa kumpulkan cuan sebanyak mungkin. Mereka sudah dibekali banyak ilmu dan filsafat dari leluhurnya. Kita belajar sedikit bolehlah, walau itu tidak akan membuat mata kita menjadi sipit dan kulit kita jadi putih. Setidaknya kita belajar dari kakak tertua kita di bisnis.

“Kenalilah dirimu, kenalilah musuhmu, kenalilah lingkunganmu. Seratus pertempuran, seratus kali kemenangan” – Sun Tzu –

Tags: bisnisCinapengusahaTionghoawirausaha
Gede Subianta Eka Kresnawan

Gede Subianta Eka Kresnawan

Pegiat kewirausahaan

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Foto-foti: https://canestra.wordpress.com/
Perjalanan

Mendaki Malam Menemu Pagi di Pucak Mangu, Gunung Catur, Badung…

GUNUNG di Bali selalu menarik dijelajahi. Beberapa gunung di pulau ini seperti Batur dan Agung memang sudah popular di kalangan ...

February 2, 2018
Pementasan teater Perempuan Tanpa Nama
Opini

Jangan Khawatir Soal Perempuan, Tuan Karl Marx!

  “Kemajuan sosial dapat diukur oleh posisi sosial perempuan” – Karl Marx “Tenang saja, tidak ada lagi penindasan akan paras ...

February 2, 2018
Menunggu Senja di Desa Selat/ Foto: Joy Sastrawijaya
Perjalanan

Yuk ke Buleleng: Wisata Alam Murah Meriah, Malam Bisa Nikmati GGH

BERPROFESI sebagai jurnalis, membuat saya harus berkunjung ke banyak tempat untuk menunaikan kewajiban termasuk berkunjung ke berbagai objek wisata yang ...

February 2, 2018
Esai

Kenangan, Ketidakpastian, Obat Penawar, dan Lain-lain

Om swastiastu Assalamu’alaikum Wr. Wb. Nammo Buddhaya Salam Sejahtera untuk kita semua SALAM BUDAYAAAA!!!!!! Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan ...

February 5, 2018
Hatta, SBY, Jokowi (Foto: Wikipedia)
Opini

SBY Beli Inalum, Jokowi Beli Freeport, Indonesia Kembali Bermartabat dan Kaya

“dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?“ ...

December 27, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

by tatkala
January 20, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

KEMUNCULAN SERIRIT DALAM PETA BALI UTARA | Kilas Balik Kemunculan Desa-Desa Bulelang Barat

by Sugi Lanus
January 21, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1354) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (309) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In