Strategi membangun desa tidak terlepas dari upaya mengatasi permasalahan mendasar yang dialami komunitas desa diantaranya kemiskinan, kurangnya potensi sumber daya manusia akibat urbanisasi dan kurangnya aksesibilitas (Wrigley, 1973; Chamber, 1983).
Bahkan, keterbatasan akses terhadap modal (kredit) diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab kemiskinan. Survey rumah tangga yang dilakukan oleh World Bank(2011) menunjukkan bahwa dari sisi akses pinjaman (kredit), sebesar 40 persen masyarakat tidak bisa meminjam, 17 persen pembiayaan dari bank dan 36 persen meminjam dari lembaga keuangan informal.
Artinya, sebesar 76 persen masyarakat Indonesia tidak dapat mengakses lembaga keuangan formal.
Banyak pihak meyakini Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan lembaga sejenis dapat menjadi alat untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan di desa. Banyak peneliti yang menemukan bahwa LPD memiliki dampak positif terhadap keberhasilan pembangunan desa di Bali. Kinerja LPD tercermin dari adanya peningkatan jumlah simpanan dan jumlah kredit, serta peningkatan jumlah laba.
Peningkatan jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat akan dapat membantu peningkatan produktivitas masyarakat perdesaan. Peningkatan produktivitas mencerminkan adanya potensi peningkatan pendapatan masyarakat. Bank Dunia menyatakan, bahwa peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat akan mempermudah akses masyarakat terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
Peningkatan jumlah kredit LPD mencerminkan peningkatan kemampuan ekonomi dan peningkatan kemampuan diri masyarakat perdesaan. Kemampuan diri disini diartikan peningkatan kemampuan masyarakat melihat peluang dan peningkatan kemampuan dalam memanfaatkan potensi yang ada di sekitar.
Artinya, kredit yang dipinjam oleh masyarakat dipergunakan untuk kegiatan produktif dalam meningkatkan pendapatan. Peningkatan pendapatan sebagai cerminan peningkatan kesejahteraan. Ketika jumlah kredit di LPD meningkat berarti kepercayaan LPD semakin baik kepada nasabah LPD. Peningkatan kepercayaan LPD terhadap nasabah biasanya didasarkan atas ketaatan membayar angsuran dengan tepat waktu.
Ketaatan dalam membayar angsuran sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan nasabah. Data menunjukkan bahwa jumlah kredit LPD terus meningkat yang dapat pula diartikan kemampuan ekonomi nasabah semakin baik. Bila kondisi ini terus terjadi maka laba LPD akan semakin meningkat. Kredit LPD juga digunakan untuk biaya pendidikan anak. Kondisi ini mengindikasikan bahwa dengan pencapaian kinerja LPD yang baik akan mempercepat pencapaian keberhasilan pembangunan perdesaan di Provinsi Bali.
Cerita dari Grameen Bank menginspirasi betapa LPD bisa berbuat lebih banyak dalam pembangunan perdesaan utamanya dalam pengentasan kemiskinan. Kontribusi LPD dalam pengentasan kemiskinan diyakini sangat nyata. Salah satu diantaranya adalah memberantas sistem ijon, perlahan tapi pasti sistem rente yang mencekik kehidupan perekonomian di desa semakin berkurang.
LPD hadir menjadi sahabatnya orang desa. LPD tumbuh sebagai sumber pendanaan bagi usaha kecil di desa. Berkembangnya usaha kecil secara otomatis membuka peluang kerja dan ujung-ujungnya adalah angka kemiskinan diharapkan akan dapat diatasi. Tumbuh dan berkembangnya ekonomi kreatif di desa salah satu diantaranya adalah andil LPD.
Bank BPD Bali menyebutkan empat dampak positif LPD bagi pembangunan desa, yaitu:
1) dengan adanya LPD, desa adat telah mendapatkan sumber biaya pembangunan sebesar 20 persen dari laba bersih, sedangkan untuk kepentingan lainnya bersumber dari dana sosial yang besarnya 5 persen;
2) LPD telah ikut serta menunjang program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, serta memperluas kesempatan kerja. Ada dua jalur yang ditempuh LPD dalam penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bali. Jalur pertama LPD membiayai usaha kecil, jalur berikutnya adalah usaha kecil membuka lapangan kerja sekaligus menanggulangi kemiskinan;
3) ikut mendorong laju pertumbuhan industri kecil di desa sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat desa semakin baik;
4) dengan keberhasilan yang dicapai, LPD juga berperan sebagai objek penelitian tentang pemberdayaan ekonomi rakyat.
Kontribusi LPD dalam penanggulangan kemiskinan sangat tergantung dari laba LPD yang bersangkutan. Secara konseptual menurut Perda No. 3 tahun 2017 pembagian sisa hasil usaha (laba) LPD lebih banyak dinikmati oleh krama desa adatyang bersangkutan. Peningkatan persentase keuntungan LPD dapat mengakibatkan penurunan angka kemiskinan di desa.
Di lapangan menunjukkan bahwa setiap tahun keuntungan LPD (20 persen dari keuntungan bersih LPD) dibagikan kepada desa adat selaku pemilik. Berdasarkan informasi diketahui bahwa dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 jumlah laba LPD Bali terus mengalami peningkatan. Peningkatan laba LPD otomatis akan meningkatkan kontribusi LPD terhadap keberhasilan pembangunan desa, dikarenakan jumlah yang di kembalikan ke krama adatjuga akan meningkat.
Dalam kurun waktu 8 tahun, LPD Bali telah menggelontorkan dana untuk pembangunan desa sebanyak Rp 442,46 milyar, dan angka ini akan meningkat apabila ditambah dengan alokasi dana LPD untuk dana sosial (5% dari total laba). Rata-rata kontribusi LPD dalam pembangunan desa sebesar Rp 55,31 milyar per tahun.
Persentase laba yang dikembalikan tersebut akan mengurangi beban masyarakat desa dalam membayar iuran ke desa adat. Seperti diketahui masyarakat desa adat setiap tahunnya akan membayar iuran kepada desa adat. Kontribusi nyata lain yang berhasil disumbangkan LPD adalah dalam hal meringankan biaya upacara.
Ada beberapa LPD yang menyelenggarakan program Iuran Dana Ngaben. Masyarakat sangat antusias menyambut program ini karena dirasakan bermanfaat sekali. Masyarakat menjadi ringan bebannya sehingga bisa menciptakan keheningan dan kesucian dalam melaksanakan upacara tanpa harus memikirkan beban biaya.
Berkurangnya beban masyarakat dari iuran dan biaya upacara ngaben membuat krama dapat mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lain seperti untuk biaya pendidikan anak serta untuk kesehatan keluarga. Disini LPD benar-benar hadir sebagai mitra strategis orang desa.
LPD secara langsung dapat membantu dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan desa, yakni dalam hal mengurangi rumah tangga miskin, meningkatkan rata-rata lama sekolah dan meningkatkan angka harapan hidup. Terima kasih LPD. LPD adalah sahabatnya orang desa. [T]