9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sepasang Macan yang “Mekantenan” di Pura Dalem Banjar, Buleleng

Manik SukadanabyManik Sukadana
January 20, 2020
inKhas
Sepasang Macan yang “Mekantenan” di Pura Dalem Banjar, Buleleng

Patung sepasang macan di Pura Dalem Desa Banjar, Buleleng

39
SHARES

Saya mendapat kesempatan untuk melihat ukiran paras tua yang ada di Pura Dalem Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, Minggu 19 Januari 2020. Pura Dalem itu di-sungsungoleh tiga desa adat, yakni Banjar, Tegeha dan Dencarik.

Berangkat dari Griya Dalang Werdhi, dengan melewati beberapa banjar, kami tiba di jabanpura. Sembari menunggu gerbang dibuka, dalam perbincangan, kami diceritakan tentang asal muasal kejadian terbakarnya pura. Katanya, akibat dibakarnya sampah secara sembarangan, tanpa pengawasan, api yang dibantu angin dengan mudah meloncat lebih cepat nan tinggi. Maka terjadilah peristiwa itu.

Kami menunggu di bawah bayang wantilan jaban pura. Alir udara seolah berhenti sehingga hawa yang sebenarnya tidak begitu panas tetap membuat tubuh cepat gerah. Tidak berselang lama, tibalah bendesa adat yang akan membukakan gerbang pura itu. Sebelum masuk, saya sempat mengambil gambar dua penunggu yang berukiran hias bun-bunan yang besar dan tebal.

Yang menarik, pada bagian depan bawah penunggu sebelah kiri, terdapat ukiran biota laut. Saya hanya bisa mengenali beberapa hewan seperti udang, kepiting, dan ikan. Ada yang serupa belut atau ular, saya kurang begitu jeli. Pada bagian atas, tentu ada ukiran hiasan bun-bunan khas Buleleng yang sangat tebal, berisi, penuh dan kuat. Karena gerbang sudah dibuka, kami masuk.

Pada waktu yang bersamaan, ada seekor anjing dengan raut dan gerak yang riang masuk dari gerbang samping, seolah mengantarkan dan menjamu. Anjing putih kurus itu terlihat bersahabat walau ketika saya panggil tidak menoleh. Tanpa ragu, ia bersama kami melihat ukiran batu yang masih utuh meski sudah kehilangan atap.

Ukiran pada pura ini kuno, kata teman saya. Tidak adanya bangunan Padmasana isyarat bahwa ukiran di pura ini masih sangat kuno dan tentu saja kental dengan cita rasa kebulelengannya. Selain terlihat dari bentuk bun-bunan yang sama lebat dan rimbunnya, keunikan juga tersingkap dari bentuk unik wajah tokoh pada ukiran samping pura utama. Pada beberapa pelinggih, saya lihat ada pola bun-bunanyang samar-samar terlihat seperti kepala macan. Pola bun-bunan yang mirip macan itu menyatu dengan batang yang menghiasi pinggir pelinggirnya. Bun-bunanya, kepala macan juga ya. Macan itu seolah sedang menyamar di hutan belantara, bayangan saya.

Tentang macan, saya tertarik melihat sepasang macan pada pelinggih di sebelah kiri bangunan utama, posisinya ada di bawah. Biasanya, di sejumlah tempat lain, dua macan di depan sebuah pelinggih biasanya saya lihat simetris. Kalau macan yang sebelah kiri menghadang ke kiri, maka macan yang lain akan menghadap ke arah berlawanan. Dalam bayangan saya, macan yang saling berseberang pandang itu seperti sedang puik, tidak akur. Barangkali itu yang membuat saya merasa ada sedikit kekakuan dalam gaya duduk dua patung seperti itu.

Namun, berbeda dengan sepasang macan ini. Dua macan ini seolah sangat akrab nan karib. Kalau dalam istilah di Manikliyu, pasangan macan ini sudah mekantenan, sahabat sejati yang sangat dekat dan sering menjelajah kemana-mana bersama-sama. Sepasang macan ini memiliki permulaan ancang-ancang yang sama. Arah pandang mereka juga sama. Macan yang sebelah kanan (dari depan) menoleh ke kanan, macan yang lain juga menoleh ke titik fokus yang searah dengan saudaranya. Mereka seolah memiliki objek tatap yang sama.

Ketika saya katakan pikiran itu kepada teman sekaligus guru saya, dia berkata bahwa itulah uniknya ukiran khas Buleleng dan tidak ada di daerah lain. Pola bebas dan eksploratif pada ukiran paras sangat menonjol. Hal itu menimbulkan ukiran khas Buleleng terasa ada semacam “gerak misterius” yang terkelebat dalam sekali lihat. Juga pada patung-patung khas Buleleng, ada beberapa pose-pose yang sangat nyentrik dan tidak pernah terbayangkan bahwa ada pose seperti itu pada zamannya.

Dalam canda, guru saya berkata bahwa jangan-jangan dalam pembuatan ukiran itu, salah satu tukang undagi sedang mencontek undagi lain dalam membuat macan. Namun karena tidak bisa menguasai orientasi, maka arah kepalanya juga ikut sama dengan macan yang diconteknya. Ia menutup dengan tawa.

Kalau pasangan macan yang memandang ke arah berlawanan itu logis karena simetris, maka macan yang mekantenan ini juga sangat masuk akal karena begitu jujur. Bayangkan, jika ada sepasang macan yang berdampingan lalu ada sesuatu yang bergerak, sesuatu yang mengancam dari arah sisi kanan, tentu kedua macan itu akan menoleh ke arah sumber bunyi yang sama. Tidak mungkin macan yang agak jauh itu akan menantap ke arah yang lain. Bagi saya, itu sangat alami dan di situlah keunikannya.    

Karena saking seleg-nya melihat macan dan ukiran-ukiran yang lain di bangunan utama pura, saya lupa mengamati anjing yang menjamu kami tadi. Ukiran-ukiran tersebut juga tidak kalah bagus dan rapi dengan macan yang mekantenanitu.

Setelah cukup lama, kami sepakat untuk pamit. Dalam perbincangan, sedikit saya dengar tentang rencana perobohan bangunan berukiran kuno di Pura Dalem itu. Bangunan yang berukiran khas yang langka ini akan dihancurkan atau tidak, masih dalam menunggu keputusan musyawarah adat.  

Anjing kurus yang periang itu juga mengantarkan kami keluar dengan ikut menuruni tangga jaban pura. Dalam benak saya, apabila sisa pura yang berisi ukiran tua khas buleleng itu jadi di-empug dan harus dihancurkan untuk pembangunan pura yang baru, maka hilanglah sepasang macan yang sangat mekantenanitu. Oleh sebabnya, saya bersyukur karena dapat melihat pasangan macan unik itu secara langsung. [T]         

Tags: patung baliPuraSeni Rupa
Previous Post

Pematung Ida Nyoman Karang dari Griya Kelodan Sawan # Melacak Jejak Sejarah Seni Rupa dari Museum Buleleng [3]

Next Post

Festival dan Hal-Hal yang Tak Tampak

Manik Sukadana

Manik Sukadana

Bergaul di Komunitas Mahima dan Teater Kalangan. Menulis puisi, cerpen dan esai. Kini menjadi desainer di Mahima Institute Indonesia

Next Post
Festival dan Hal-Hal yang Tak Tampak

Festival dan Hal-Hal yang Tak Tampak

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co