31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Festival dan Hal-Hal yang Tak Tampak

Wendra WijayabyWendra Wijaya
January 20, 2020
inKhas
Festival dan Hal-Hal yang Tak Tampak

Jappy Sanger, keynote speaker re/AKSI Vol. 01: Festival dan Pengembangan Ekosistem Kreatif, di Rompyok Kopi Komunitas Kertas Budaya, Jembrana, Bali

29
SHARES

Rompyok Kopi Komunitas Kertas Budaya nampak sepi. Kursi meja masih kosong saat gelap mulai lahir. Jappy Sanger, keynote speaker re/AKSI Vol. 01: Festival dan Pengembangan Ekosistem Kreatif, asyik bercengkrama mengenang berbagai peristiwa. Keberadaannya di Jembrana adalah “ziarah, menengok kembali masa remajanya 35 tahun silam. Sekitar pukul 20.00 Wita, orang-orang mulai berdatangan, termasuk narasumber lainnya, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, Nengah Alit. Tak perlu waktu lama, halaman belakang rompyok telah ramai bersama kopi dan jaja bendu tersaji di atas meja.

Festival merupakan perayaan potensi. Sebab itu ideal sebuah festival sebisa mungkin mencakup berbagai potensi dan sumber daya yang ada. Di luar jangkauan tersebut, festival menjadi salah satu media komunikasi efektif untuk menegaskan sebuah brand, baik yang dikelola secara independen maupun yang menjadi inisiatif atau gagasan pemerintah.

Bali, khususnya Jembrana memiliki kebudayaan yang unik. Sebutlah itu jegog, adalah produk budaya yang luar biasa. Namun disamping upaya pelestarian, memberi pemaknaan dengan melihat kembali potensi yang dimiliki mesti dilakukan untuk memberi nilai yang berbeda. “Jegog dibenturkan dengan Krakatau (band), misalnya, akan menghasilkan nilai kapital (yang lebih besar),” tutur Jappy

Bagi co-founder Jazz Market by the Sea tersebut, kreativitas harus mampu memberi nilai tambah bagi produk budaya yang telah ada, tanpa mengusik esensi yang mendasarinya. Dalam gelar wacana yang dipantik Nanoq da Kansas, ia memberi gambaran bagaimana festival menjadi perayaan segala usia dengan mengedepankan edukasi dan selebrasi yang berujung pada perputaran ekonomi di dalam pengelolaannya, melalui tayangan video Jazz Market by the Sea 2014 yang diselenggarakannya.


Para peserta acara re/AKSI Vol. 01: Festival dan Pengembangan Ekosistem Kreatif di Rompyok Kopi Kertas Budaya, Jembrana

Sebuah festival harus melalui perencanaan yang matang pada tataran konsep, utamanya melakukan kurasi dari setiap potensi yang akan ditampilkan. Sementara pada tahap eksekusi, penting dilakukan kolaborasi agar segalanya berjalan sesuai rencana. Sebutlah itu edukasi yang ingin disuguhkan pada anak-anak adalah pengenalan terhadap binatang, maka penjajakan dan bekerja sama dengan pihak terkait bisa dilakukan. Setiap orang memiliki keterbatasan. Sebab itulah, sangat penting untuk merangkul pihak-pihak yang lebih berkompeten untuk meng-handle aktivitas yang menjadi bagian dari gagasan besar festival. “Bali Zoo, misalnya, pasti lebih berpengalaman. Kenapa kita tidak kolaborasi saja?,” ucapnya.

Selain untuk memuluskan pengelolaan, kolaborasi juga mampu mengurai kompleksitas kebutuhan festival. Kondisi ini pun berlaku untuk pengelolaan dana penyelenggaraan yang dimiliki. Dengan modal jejaring, kita bisa melakukan tawar-menawar dengan penampil yang diinginkan, setelah melalui tahap kurasi yang ketat. Kurasi ini tentu saja berkaitan dengan kemampuan si penampil untuk mendatangkan pengunjung. “Proses kurasi ini yang memakan waktu cukup lama agar acara yang kita suguhkan menjadi unik dan menarik untuk dikunjungi dengan pelibatan berbagai potensi yang ada. Jembrana pun bisa melakukannya,” jelasnya.

Pencatatan

Di luar berbagai kendala yang dimiliki, seperti waktu tempuh akses yang panjang, sesungguhnya Jembrana memiliki potensi yang lebih dari cukup untuk menyelenggarakan festival yang berdampak, baik itu secara kultural maupun ekonomi. Langkah pertama dan utama yang harus dilakukan adalah pencatatan terhadap berbagai potensi yang ada, baik itu kuliner, kriya, tempat wisata, dan sebagainya, termasuk komunitas kreatifnya. Dengan merangkul dan pelibatan berbagai ekosistem kreatif yang dimiliki, festival yang diselenggarakan akan menjadi milik siapa saja.

Bagi Jappy, ketika pencatatan sudah dilakukan, upaya yang bisa dilakukan untuk memastikan kesiapan penyelenggara adalah dengan menggelar pra event, baik melalui workshop maupun dialog dengan warga lokal. Goal-nya adalah meyakinkan warga bahwa festival yang akan digelar adalah milik mereka sehingga tanggung jawab atas keberhasilannya ada di tangan mereka. Kemudian, kegiatan ini wajib dikabarkan kepada masyarakat yang lebih luas. “Apalagi di zaman digital seperti ini, promosi menjadi mudah dan murah. Gunakan media sosial masing-masing agar penyebaran informasi semakin luas,” tambah Jappy.

Pria Jembrana yang konsisten berada di belakang layar berbagai pertunjukan lokal, nasional hingga internasional ini membayangkan, betapa Jembrana akan lebih menggeliat apabila setiap desa atau wilayah bisa merayakan potensinya, termasuk memaksimalkan unikum yang (barangkali) terlupakan. Sebagai muaranya, tentu saja adalah Jembrana Festival yang dilakukan setiap tahun oleh Pemkab Jembrana.

Jappy optimis –jika langkah ini berhasil, kerja Pemkab akan lebih ringan. Festival-festival yang ada di desa bisa digabungkan dalam satu festival besar. Maka bisa dipastikan, warga yang datang akan membludak, sekaligus menumbuhkan kebanggaan mereka karena dilibatkan penuh. Geliat ini juga (pada akhirnya) akan memunculkan keinginan warga yang merantau di luar untuk pulang dan berbuat untuk Jembrana.


Para peserta acara re/AKSI Vol. 01: Festival dan Pengembangan Ekosistem Kreatif di Rompyok Kopi Kertas Budaya, Jembrana

Jembrana memang memiliki banyak festival. Dan Pemkab Jembrana, seperti disampaikan Kadisparbud, Nengah Alit, berusaha memfasilitasi berbagai potensi yang ada. Sebab itulah, Pemkab Jembrana cukup banyak melakukan kegiatan, sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata Jembrana. “Sesungguhnya kami adalah sebagai fasilitator juga marketing, dengan mengakomodir kegiatan yang diinisiasi komunitas. Tapi kami sadari, festival yang ada di Jembrana baru pada tahap pengenalan,” ungkapnya.

Selain sebagai perayaan potensi, keberadaan sebuah festival harus menghasilkan kemaslahatan bersama, utamanya masyarakat yang berada di wilayah penyelenggaraan festival. Tidak melulu menyoal peningkatan ekonomi semata, tetapi juga dari sisi psikologi warga. Alit memberi contoh Festival Loloan Jaman Lame dan Festival Teluk Gilimanuk yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir, selalu menekankan sisi edukasi dan rekreasi dengan merangkul segala potensi yang ada di wilayah masing-masing.

“Festival Jaman Lame mendapat dukungan penuh karena edukasi dan misi budaya yang dibawanya. Kita bisa lihat pencak silat Loloan, sangat berbeda dengan pencak silat di daerah lainnya di Indonesia,” katanya.

Dengan rendah hati, mantan Guru Bahasa Inggris dan Kepala SMK Negeri 1 Negara juga mengakui bahwa meski festival di Jembrana relatif banyak, namun benang merah penyelenggaraan belum benar-benar jelas. Kendati demikian, Alit menegaskan tetap mengupayakan agar festival-festival ini bisa jalan bersama. Ia pun menyatakan kesiapan berkolaborasi dengan festival lain untuk mewujudkan festival yang berdampak dan bisa menjadi kebanggaan Jembrana. Sebagai langkah awal, Festival Teluk Gilimanuk akan menjadi pilot project. Selain sarana dan prasarana yang cukup memadai, pangsa pasar Festival Teluk Gilimanuk juga sudah mulai terbentuk utamanya di wilayah Jawa Timur. “Targetnya bukan sekedar jumlah kunjungan, tetapi juga meningkatnya kepuasan warga terhadap festival yang diselenggarakan,” tutup Alit.

Memertemukan pekerja kreatif dan praktisi festival, Jappy, dengan Alit yang berada di wilayah birokrasi menjadi upaya untuk menjembatani kolaborasi aktif-efektif antara pemerintah dengan komunitas kreatif. Setidaknya, gelar wicara tersebut mampu memunculkan kesadaran akan berbagai peluang sekaligus keterbatasan dalam berbagai hal.

Budayawan Jembrana, Dharma Santika Putra, menyebut gelar wicara tersebut berhasil membangun kesepakatan moral berupa kerja kolaboratif antara komunitas kreatif dengan Pemkab Jembrana. Di sisi lain, pemantik diskusi Nanoq da Kansas dan JCCO (Jembrana Creative City Oriented) berhasil “mengadu domba” antara dua kutub itu. Kutub Jappy Sanger disebutnya sebagai kutub profesional dan praktisi, sementara Alit berada pada kubu pemerintah dan pelaku birokrasi yang salah satu tupoksinya bersentuhan dengan kerja kebudayaan dan dunia kreatif.

Dalam kuali magesah ala Jembrana, gelar wicara re/AKSI Vol. 01 berlangsung hangat dan begitu cair. Begitu pula antusiasme berbagai kalangan yang hadir mulai dari pelajar, birokrat, pengusaha, komunitas, pengusaha hingga awak media menerbitkan keyakinan, setiap orang memiliki keresahan dan keinginan yang sama untuk membangun tanah kelahirannya.

Bahwa, banyak pihak yang ingin dan siap berkontribusi bagi tanah Jembrana. [T]

Tags: festivaljembranaKomunitas Kertas BudayaPendidikan
Previous Post

Sepasang Macan yang “Mekantenan” di Pura Dalem Banjar, Buleleng

Next Post

Jutaan Orang Bahkan Tidak Menyadari Jika Dulu Saya Pernah Menjadi Raja

Wendra Wijaya

Wendra Wijaya

pengamat musik pengamat puisi, main musik juga menulis puisi

Next Post
Jutaan Orang Bahkan Tidak Menyadari Jika Dulu Saya Pernah Menjadi Raja

Jutaan Orang Bahkan Tidak Menyadari Jika Dulu Saya Pernah Menjadi Raja

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co