9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Distrik Manang, Potongan Kecil Himalaya

Yoga PramarthabyYoga Pramartha
January 8, 2020
inTualang
Distrik Manang, Potongan Kecil Himalaya

Distrik Manang, Potongan Kecil Himalaya [Foto: Yoga Pramartha]

18
SHARES

Natal tahun 2019, pukul 11.45. Pesawat saya menyentuh tanah Kathmandu yang kala itu diselimuti kabut. Musim dingin di Nepal mewajibkanmu untuk membungkus seluruh bagian tubuh, tidak terkecuali kepala hingga mulut. Udara begitu menusuk yang membuat mulut dan hidung kering.

Tujuan saya bukanlah Kathmandu. Namun, saya memiliki satu hari yang cukup untuk bersua Kuil Swayambhunath dan Patan Durbar Square. Saya “menyamar” sebagai seorang Nepali dan kebanyakan orang mengira saya Nepali hingga tangan saya meraih kamera dan mengeluarkannya dari tas kecil. “Where are you from?” tanya seorang penjaga Kuil. Ketika saya mendeklarasikan kewarganegaraan saya, digiringlah saya menuju loket untuk membayar 200 Rupee (Sekitar Rp 25.000) untuk masuk ke Kuil, meskipun saya sebenarnya sudah berada di atas sebelum jati diri saya ketahuan di sana.

Saya tiba di Patan Durbar Square ketika gelap sudah menyelubungi langit, pukul 05.30 sore hari. Ratusan warga lokal memenuhi salah satu warisan UNESCO ini. Kebanyakan mereka duduk-duduk santai dan mengambil foto. Sebagian besar terlihat bersama teman-teman, keluarga, ataupun saudara. Waktu saya tak cukup lama, karena saya harus mempersiapkan diri untuk perjalanan panjang keesokan harinya.

Pukul 06.45 pagi keesokan harinya, saya cukup terlambat untuk mengambil Micro Bus hingga mendapat tempat yang agak berdesakan dengan penumpang lainnya. 6 jam kemudian, saya sampai di Besishahar, tempat terakhir di mana jalan memiliki permukaan mulus. 6 jam selanjutnya saya harus tempuh bersama jeep, melewati tebing lembah Manang yang berbatu dan ber-es. Entah kenapa saya hanya memiliki sedikit rasa takut atau khawatir ketika melalui jalan penuh goncangan tersebut dan saya mempercayakan keselamatan saya sepenuhnya pada pak supir yang terlihat begitu santai dan tenang dengan pengalaman yang cukup melewati jalan seperti itu.

Akhirnya kami sampai di Chame, salah satu desa di Distrik Manang. Saya tiba di Teahouse pertama saya di Chame. Teh Susu yang disuguhkan benar-benar seperti surga setelah perjalanan panjang, dingin dan kering. Meski demikian, saya sangat-sangat dimanjakan dengan pemandangan memukau pegunungan di Distrik Lamjung sebelum sampai Distrik Manang.



Perjalanan dari Chame menuju Manang menggunakan Jeep [Foto Yoga Pramartha]

Suhu pada pagi hari tanggal 27 Desember 2019 mencapai -12°C. Sebenarnya awalnya saya mendapat kabar bahwa tidak ada Jeep menuju Desa Manang, karena es yang begitu licin dan salju yang cukup tinggi yang membuat Jeep tidak dapat lewat. Namun, saya sangat beruntung dalam perjalanan ini karena mendapatkan tumpangan Jeep menuju Manang. Setelah 3-4 jam perjalanan, saya dan guide sampai di Desa Manang yang terletak di ketinggian 3.540 meter di atas permukaan laut. Pemandangan puncak Gangapurna (7.455 mdpl) dan Annapurna III (7.555 mdpl) di balik jendela kamar menantang saya untuk menggapainya. Namun apa daya, saya bukan seorang keturunan Sherpayang mampu menaklukkan gunung-gunung di bentangan Himalaya. Kesempatan untuk mengelilingi desa dan melihat Danau dan Glacier Gangapurna saja sudah lebih dari cukup bagi saya.

Hari Sabtu, 28 Desember 2019 dengan suhu -16°C, saya mulai mengalami gejala ringan Altitude Sickness. Semalam sebelumnya saya sama sekali tidak dapat tidur, kepala dan leher sakit. Guide saya mengatakan bahwa obat pertama untuk Altitude Sickness adalah turun menuju ketinggian yang lebih rendah. Saat itu, sayangnya tidak ada Jeep yang berangkat dari Manang untuk turun ke bawah sehingga kami harus trek selama 6-7 jam menuju Upper Pisang. Hal ini adalah keberuntungan bagi saya karena selama sekian jam perjalanan turun saya disuguhkan bentangan megah dan majestic lembah Manang yang sama sekali berbeda dengan Indonesia. Saya tak henti-hentinya terkagum-kagum dan berpikir “Apakah aku di dunia yang berbeda?” Namun sayang sekali, ketika mencapai Upper Pisang, dan hanya tinggal 50 meter saja naik tangga saya menyerah dan memberikan barang bawaan saya kepada guide saya hingga mencapai Teahousedi Upper Pisang.


Pemandangan Desa Humde, trekking menuju Upper Pisang dari Manang [Foto Yoga Pramartha]

Di jadwal perjalanan, seharusnya saya naik 200 meter dari Manang menuju Khangsar. Justru, saya turun sampai Upper Pisang. Namun, sekali lagi ini saya anggap sebagai keberuntungan, karena dari Upper Pisang saya serasa begitu dekat dengan Annapurna II (7.937 mdpl) yang begitu megah dan berdiri seakan menatap saya dan mengatakan bahwa saya begitu kecil. Satu hari di Upper Pisang, saya berkesempatan mengunjungi salah satu monastery di sana yang saat itu kosong karena para bhiksu belum ada di sana. Saat itu saya berpikir betapa hebatnya perjuangan para orang Sherpa dan Gurung di pegunungan Himalaya menjaga kesucian dan kesakralan alam meskipun banyak sekali turis yang melakukan trekking di area tersebut.



Pemandangan Annapurna II, 7.937 mdpl dari Upper Pisang [Foto Yoga Pramartha]

Dari Upper Pisang kami turun, sekali lagi tanpa kendaraan. Perhitungan kami kala itu, seandainya sama sekali tidak ada Jeep yang melintas, berarti kami harus bermalam di Chame sekali lagi. Seandainya kami menemukan Jeep, maka kami dapat turun lebih jauh dan bermalam di Tal dengan pemandangan yang tidak kalah megah, namun tanpa salju dan es. Sekali lagi, saya sangat beruntung karena setelah 3,5 jam trekking turun, sebuah Jeep melintas dan kamipun naik di belakang bersama barang-barang bawaan penumpang dan berdesakkan dengan 5 penumpang lainnya.

Setelah 3 jam perjalanan yang memabukkan, semua terbayar dengan pemandangan hebat dari bawah lembah Desa Tal yang berdampingan langsung dengan aliran Sungai Marsyangdi. Suhu sudah semakin hangat, tingkat oksigen semakin tinggi dan tekanan udara semakin rendah. Tal berada di ketinggian 1,700 mdpl, mirip dengan ketinggian Gunung Batur. Tal merupakan desa terakhir yang kami kunjungi di Distrik Manang sebelum akhirnya berangkat pulang menuju Kathmandu.

Begitu banyak pesan yang Himalaya sampaikan kepada saya. Yang pertama, saya harus menjaga dan menghargai diri dan keselamatan diri. Saya belajar untuk mendekatkan diri dengan diri sendiri dan semesta yang begitu megah dan luar biasa. Yang kedua, saya semakin membuka pikiran bahwa ada banyak hal yang tidak kita ketahui, pahami ataupun mengerti di dunia ini, sehingga kebijaksanaan harus senantiasa ditumbuhkan dalam hidup. Kehidupan orang Nepal yang jauh dari kata kemajuan membuat saya sadar bahwa mereka perlu bantuan kita, perlu lebih banyak turis baik yang bisa memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Nepal dan Dunia.

Jika kalian cukup beruntung dapat membaca tulisan ini, mari hidup saat ini. Jangan sesalkan hari kemarin atau khawatirkan hari esok. Hiduplah hari ini, berpetuanglah dan tuliskan cerita luar biasa karena hidup hanya sekali. Dekatkan diri dengan diri sendiri, kuatkan mental dan fisik dan jadilah orang yang lebih kuat daripada sebelumnya. Tetap jaga dan lestarikan alam dan bantu mereka yang membutuhkan. Sekali lagi, hiduplah hari ini, pelajari banyak hal, berikan beribu cinta dan tertawalah selepas-lepasnya. Salam Damai. Namaste. [T]

Tags: indiaNepalperjalanan
Previous Post

Tubuh Gatal “Kewanian”, Si Penderita Sembahyang dan Menari di Pohon Wani

Next Post

Bayang-Bayang Misogini Dalam Negeri

Yoga Pramartha

Yoga Pramartha

Bernama lengkap Kadek Yoga Pramartha. Lahir 1 Juni 1994 dan kini tinggal di Banjar Batanwani, Desa Kukuh, Marga, Tabanan.

Next Post
Bayang-Bayang Misogini Dalam Negeri

Bayang-Bayang Misogini Dalam Negeri

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co